NovelToon NovelToon
SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Gadis berusia dua puluh tahun harus merelakan impian pernikahannya dengan sang kekasih demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Ia di jodohkan dengan bujang lapuk berusia empat puluh tahun yang hidup dalam kemiskinan.
Namun siapa sangka, setelah enam bulan pernikahan Zahira mengetahui identitas asli sang suami yang ternyata seorang milyarder.
Banyak yang menghujatnya karena menganggapnya tidak pantas bersanding dengan sang suami hingga membuatnya tertekan. Akan kah Zahira tetap mempertahankan pernikahan ini atau ia memilih untuk meninggalkan sang suami?
Dukung kisahnya di sini!

Terima kasih buat kalian yang mau suport author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21+ MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA

Aarav menggaruk kepalanya tatkala isi almari pakaian untuk Hira isinya lingerie seksi semua. Bahkan tidak ada celana dalam dan bh, cuma ada Gstring.

" Astaga mama...." Geram Aarav. Bukannya tidak suka, tapi Aarav juga merasa malu dengan kelakuan ibunya. Ia tidak mau sampai Hira berpikir kalah ia bekerja sama dengan sang mama.

" Mas udah belum, aku udah dingin ini." Teriak Hira dari dalam kamar mandi. Bagaimana tidak? Di dalam. kamar mandi tidak ada bathrobe yang ada hanya handuk kecil yang hanya menutupi sebagian tubuhnya saja.

" Eh iya sebentar mas lagi nyari." Sahut Aarav.

Aarav membuka almarinya bagiannya, ia terpaksa akan memberikan bajunya kepada Hira. Mata Aarav kembali membulat sempurna ketika almarinya kosong tidak ada baju satu pun. Yang tersisa hanya celana kolor pendek, itu pun hanya ada satu. Ia jadi menyesali karena lupa mengambil koper dari mobil ibunya. Ya, karena bu Hesti terburu buru tadi, Aarav lupa menurunkan kopernya dan koper Hira yang ada beberapa pakaian di dalamnya.

" Mas, mana bajunya kok lama banget sih." Teriak Hira lagi.

Aara mengambil asal salah satu lingerie itu lalu ia mengetuk pintu kamar mandi.

" Hira, koper kita ada di mobil mama. Dan di almari hanya ada ini." Ujar Aarav menyodorkan tangannya ke dalam.

Hira pun mengambilnya, keningnya berkerut ketika ia merasa baju ini kurang bahan.

" Apa ini mas?" Hira menjereng lingerie itu dan melemparkannya keluar.

" Mas mesum!!!" Pekik Hira yang masih berdiri di belakang pintu yang terbuka sedikit.

" Maaf Hira. Sepertinya mama sengaja menyiksa kita malam ini. Almari mas tidak ada pakaian sama sekali, sedangkan almari kamu cuma ada lingerie. Dan itu salah satunya, bahkan tidak ada dalaman sama sekali." Jelas Aarav melemah di akhir kalimatnya.

Hira menghembuskan kasar nafasnya. " Mama niat banget pengin punya cucu sampai sampai semua sudah di stel seperti ini." Gumam Hira.

" Gimana Hira? Kamu pakai ini saja nanti tubuhmu di balut selimut biar nggak dingin. Biar mas nggak lihat juga kalau kamu belum siap, mas tidak akan memaksa." Ujar Aarav merasa kasihan dengan sang istri. Di malam pernikahannya ia harus menderita. " Atau kamu pakai baju yang tadi aja. Nanti mas cari baju di online." Sambung Aarav.

" Baju yang tadi basah mas." Sahut Hira. " Ya sudah aku pilih pilihan yang pertama aja mas. Tolong mas ambilkan selimutnya." Ujar Hira.

" Baiklah." Aarav kembali memberikan lingerie tadi lalu ia kembali ke ranjang mencari selimut. Namun setelah ia cari cari rupanya selimut itu nggak ada. Ia mencoba mencarinya di almari namun nihil. Tidak ada selimut sama sekali di sana.

" Astaga mama... Kamu menyiksa menantimu sendiri tahu nggak ma. Jangan sampai Hira marah gara gara ini." Gerutu Aarav.

Ia kembali ke depan kamar mandi. " Hira."

" Iya mas, mana selimutnya?" Tangan Hira mengadah ke luar.

" Selimut juga nggak ada Hira." Sahut Aarav.

" Apa????" Pekik Hira.

" Kamar ini steril dari baju dan selimut, bahkan bathrobe juga. Sepertinya kita akan kedinginan di sini Hira." Ujar Aarav.

Lagi lagi Hira hanya bisa menghembuskan nafasnya.

" Ya sudah lah mas mau gimana lagi. Apa mas mau mandi?" Tanya Hira.

" Mas juga nggak punya baju ganti. Mas pesan dulu ya. Kamu bisa keluar sekarang, mas ke ruang tamu dulu." Setelah mengatakan itu Aarav keluar dari kamarnya.

Mendengar pintu di tutup, Hira keluar dari kamar mandi. Ia langsung meloncat ke ranjang dan membuang taburan kelopak mawar yang menghiasi ranjangnya.

" Sepertinya memang harus sekarang aku memberikan hak mas Aarav malam ini." Gumam Hira berbaring terlentang. " Oh ya, dimana ponselku?" Pikir Hira. Ia mencoba mencari slingbagnya namun tidak ada.

" Astaga, ketinggalan di mobil mama!" Gumam Hira menepuk jidatnya sendiri. " Kenapa aku bisa seceroboh ini? Koper nggak di turunin, tas sama ponsel ketinggalan. Drama apa ini?" Monolog Hira. Kali ini ia hanya bisa pasrah pada nasib yang akan membawanya.

Di ruang tamu, Aarav nampak uring uringan. Semua toko online yang ada di aplikasi ponselnya sudah terhapus. Bahkan daftar kontak di dalam ponselnya hilang semua. Mana ia tidak hafal satu nomerpun termasuk nomer asistennya sendiri.

" Ya Tuhan, cobaan apalagi ini? Sepertinya aku harus keluar." Ujar Aarav.

Aarav kembali ke kamar,

Ceklek...

Hira yang terkejut mendengar pintu di buka, tanpa sadar ia loncat ke bawah. Ia berdiri di tepi ranjang dengan pakaian yang benar benar tidak sopan untuk di lihat. Lingerie dengan bahan setipis tisu yang pastinya terawang membuat tubuh Hira terekspos sempurna. Bahkan bisa di katakan tubuh Hira terlihat polos seperti tanpa sehelai benang.

Glek...

Aarav menelan kasar salivanya. Gunung kembar yang begitu padat dan kenyal begitu terlihat indah di matanya. Pandangannya turun ke bawah dimana perut rata Hira menunjukkan berapa seksinya Hira tanpa ada lipatan lemak. Tubuhnya semakin memanas ketika pandangan matanya semakin ke bawah.

Glek...

Pusat tubuh Hira terlihat begitu sempurna dengan hiasan bulu halus di sekitarnya.

" Ma.. Mas... " Bukannya bersembunyi Hira justru terpaku di tempatnya. Ia merasa gugup kepergok Aarav dengan kondisi seperti ini.

Bagaikan adegan slow motion, Aarav berjalan menghampiri Hira. Tubuh Hira semakin tegang.

" Kamu cantik sekali, sayang." Ucap Aarav mengelus pipi Hira.

Blush...

Pipi Hira memerah seperti tomat matang.

" Mas.. Aku.. Aku..."

" Boleh kah mas mengambil hak mas malam ini?" Tanya Aarav terus menatap mata Hira dengan penuh harap. Ia berharap Hira mengijinkannya seperti pagi tadi. Dan ia juga berdoa semoga tidak ada gangguan kali ini.

" Mas aku.. "

Grep...

Aarav menarik pinggang Hira hingga tubuh mereka menempel satu sama lain. Dapat Hira rasakan sesuatu di bawah sana terasa mengeras.

" Melihatmu seperti ini membuat sesuatu dari dalam diri mas menegang sayang. Kamu tenang saja! Mas akan melakukannya dengan lembut agar tidak menyakiti kamu." Bisik Aarav sambil memberikan gigitan kecil di telinga Hira.

" Shhhh mas.. " Desis Hira merasakan geli di sekujur tubuhnya.

Aarav semakin tak terkendali, ia memainkan lidahnya di telinga Hira membuat Hira tak menentu. Bahkan suara desahan Hira terdengar sangat merdu di telinga Aarav.

Aarav mendorong tubuh Hira di atas ranjang. Ia mencium bibir Hira dengan rakus namun tetap lembut.

Srek...

Aarav menarik lingerie Hira hingga sobek. Kini tubuh Hira benar benar polos tanpa penutup satu pun. Tangan Aarav yang merasa gatal segera memainkan gunung kembar Hira yang terlihat begitu menggoda. Selain ukurannya yang cukup besar, rasanya padat dan kenyal saat di genggam.

" Shhh." Lagi lagi Hira mendes@h merasakan sensasi luar biasa yang baru ia rasakan. Hasrat keduanya naik ke ubun ubun hingga mereka merasa ada sesuatu yang harus segera di keluarkan. Aarav segera memulai permainan yang sesungguhnya, permainan yang begitu menguras tenaga dan keringatnya.

" Awh!!!" Teriak Hira ketika sesuatu menembus tubuh bagian bawahnya.

Aarav menghentikan aktivitasnya. Ia kembali mencium bibir Hira untuk mengalihkan rasa sakit yang Hira rasakan akibat perbuatannya kali ini. Hira kembali terbawa suasana sampai ia tidak merasakan sakit lagi. Suara desahan memenuhi ruangan kamar mereka. Kamar yang menjadi saksi bersatunya cinta mereka. Aarav terlihat begitu semangat berada di atas tubuh sang istri. Ia segera mengejar kenikmatan surga dunia yang berakhir di ujung nirwana.

Pergulatan pun berlangsung sampai Aarav menjadi pemenangnya. Ia berhasil mempertemukan sang joni ke dalam sangkarnya. Aarav benar benar merasa bahagia saat ini. Malam ini ia berhasil menjadikan Hira miliknya seutuhnya.

Cup...

" Terima kasih sayang, kamu menjadikan mas yang pertama." Ucap Aarav mencium kening Hira.

Hira yang merasa lelah langsung tertidur menuju alam mimpi. Aarav berbaring miring di belakang Hira lalu memeluk Hira dengan penuh cinta.

" Maaf kalau mas terlalu bersemangat sayang."

TBC....

1
Melia Gusnetty
jgn2 si della si pemuas nafsu si kakek tu bau tanah...dasar tua bangka
VANESHA ANDRIANI: hhh penggoda kayaknya bukan pemuas.. makasih suportnya kakak
total 1 replies
Melia Gusnetty
si hira bidoh juga knp mau2 aja d ajak main sm rama..gk mikiri perasaan suamu nya...pakai otak mu hira...pikir kn juga perasaan si ayu..rama udh mantan..ingat ituu..😏
VANESHA ANDRIANI: hhh lupa dia orang masih sayang... makasih suportnya
total 1 replies
partini
hemmmm ternyata buka 0
VANESHA ANDRIANI: aih apa ini... makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: udah ya kak makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Valen Angelina
rav kamu yg bikin kesalahan besar... siap kau wkwkkw
VANESHA ANDRIANI: hhh belum sadar dia.. makasih suportnya
total 1 replies
Valen Angelina
gagal deej wkkwkw
VANESHA ANDRIANI: hhh iya.. bukan malam pertama ya kak
total 1 replies
arienta fitriani
lanjoot Thor 👍👍
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!