Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Akhirnya tiba di kota !!
Gerobak sapi dari desa Hangan ke kota terdekat, kota Akujo membutuhkan waktu dua perjalanan. Selama dua jam Shen Yuemi mengalami penderitaan pantat yang sakit karena tempat duduk yang keras yang terbuat dari kayu dan menderita jantung berdebar karena perilaku ambigu ketiga keluarga Hida.
Dalam perjalanan penuh penderitaan , Shen Yuemi berhasil bertahan dengan menutup mata dan berpura-pura tidur.
Setelah tiba di pintu gerbang kota Akujo.
"Para penumpang silahkan turun, kita telah sampai di depan pintu gerbang kota Akujo. Ongkos perjalanan satu orang membayar tiga koin perunggu dan gerobak sapi terakhir kembali ke desa jam empat sore di depan pintu gerbang kota, jangan sampai ketinggalan". Pengemudi menjelaskan biaya transportasi dan waktu kembali ke desa.
Setelah mendengar telah sampai di gerbang kota , Shen Yuemi tiba - tiba membuka mata dan turun dari gerobak sapi dengan cepat.
Tiga bersaudara Hida melihat Shen Yuemi dengan cepat turun dari gerobak sapi begitu cepat , merasa lucu dan tidak berdaya. Hida Arong turun membayar biaya transportasi empat orang sebesar dua belas koin perak.
" Tuan istri pelan - pelan saja, tiba - tiba berdiri kamu akan merasa pusing." Hida Arong menghampiri dan berdiri di samping Shen Yuemi.
"A-Mi , Apa yang membuatmu turun begitu cepat ? Apa yang membuatmu takut?" Hida Renzhi turun dan berdiri di depan Shen Yuemi dengan membawa tas punggung besar dan tas jinjing untuk membawa makanan dan minuman selama perjalanan.
"Yuemi kecil, apakah kamu sudah merasa nyaman setelah Ziyu memijat perutmu? " Hida Ziyu turun dan berdiri di samping Shen Yuemi yang kosong dan menggandeng lengan Shen Yuemi.
"....." Shen Yuemi diam mendengar perkataan ketiga saudara Hida.
Kenapa aku merasa sikap mereka bertiga berubah begitu drastis ...???
Apa yang sebenarnya terjadi dalam semalam......??!!
Hida Arong yang biasanya bersikap jauh dan dingin. Kenapa hari ini aku merasa sikapnya begitu lembut dan mudah di dekati dan nada bicara yang kelihatan biasa saja tetapi entah kenapa aku merasa ada rasa sayang dan penuh kelembutan.
Hida Renzhi yang selalu memanggilku dengan " wanita" berubah menjadi "A-Mi". Semenjak kapan itu mulai berubah?
Hida Ziyu..... Kenapa anak kecil nakal ini begitu lebih lengket ..... ??
"A- Mi .... A-Mi... A-Mi... A---" . Hida Renzhi berusaha memanggil Shen Yuemi yang berdiri diam dan mulai asyik dengan pikirannya sendiri , tetapi segera mulutnya di tutup oleh tangan Shen Yuemi.
"Stop ! jangan memanggilku berulang - ulang. Dan kau Hida Renzhi sejak kapan kamu memanggilku dengan sebutan itu...?! Kenapa aku tidak ingat..?!" Shen Yuemi merasa malu karena di panggil berulang kali oleh Hida Renzhi , sehingga memanggil nama Hida Renzhi dengan nama Lengkap.
Karena tadi pagi Shen Yuemi masih mengantuk dan belum sadar sepenuhnya , dia melupakan semua kejadian tadi pagi.
Mendengar Shen Yuemi memanggil nama lengkapnya, Hida Renzhi merasa tidak senang, melepaskan tangan Shen Yuemi yang memegang mulutnya dan menatap Shen Yuemi dengan tatapan menuduh.
"A-Mi , apa yang kamu katakan, bukankah tadi di dalam kamarmu, tadi pagi kita sudah sepakat. Apakah kamu lupa, akulah yang telah membantumu menyisir rambutmu, menata rambutmu, memakaikan kaos kaki dan memakaikan baju yang kamu pakai sekarang, apakah kamu akan melupakan sem------" sebelum Hida Renzhi menyelesaikan apa yang ingin di katakan, sekali lagi mulutnya di tutup oleh Shen Yuemi lagi.
Huh!! kamu pikir bisa menarik kembali "perasaan" dan "hati" ku !! Jangan pikir bisa melarikan diri dan melepas tanggung jawabmu !! Jangan harap !!
Berpikir bahwa Hida Renzhi ingin mengatakan sesuatu yang bisa membuat orang lain salah paham , Shen Yuemi tidak sabar menutup mulut Hida Renzhi.
" Hi---". Sebelum Shen Yuemi mengatakan sesuatu tetapi di hentikan oleh Hida Arong.
" Tuan istri, sebaiknya kita mencari tempat lain, dan melanjutkan pembicaraan "KEJADIAN TADI PAGI TUAN ISTRI DENGAN ZHI'ER" Karena Rong'er merasa PE.NA.SA.RAN". Hida Arong menarik tangan Shen Yuemi dengan lembut untuk minggir ke samping agar tidak menghalangi jalan orang lain, dan tidak ingin urusan yang ada di rumah menjadi tontonan orang lain.
Shen Yuemi tersadar kembali dan mengingat bahwa mereka masih di depan pintu gerbang kota. Dan merasa malu karena melihat orang lain berbisik-bisik dan menunjuk - menunjuk ke arah mereka berempat.
"Ayo kita pergi dari sini". Shen Yuemi melepaskan tangan Hida Renzhi dan berjalan cepat ke pusat kota Akujo tanpa menyadari keanehan pada Hida Arong yang akan membuatnya menanggung sesuatu yang akan membuatnya menyesal di kemudian hari.
Hida Arong melihat tangan yang dilepaskan begitu saja oleh Shen Yuemi dengan mata yang dalam . Membuat Hida Arong menjadi semakin yakin apa yang harus dilakukan .
Ketiga saudara Hida menyusul Shen Yuemi dari belakang dan mengabaikan tatapan orang lain.
Setelah beberapa saat Shen Yuemi berada di pusat kota. Melihat sekelilingnya dengan rasa baru dan kagum.
Meskipun harus bangun jam empat pagi.
pengorbanan perut kurang nyaman dan mual karena perjalanan dua jam dengan jalanan yang bergelombang.
pengorbanan pantat yang sakit , karena duduk di gerobak sapi yang keras.
Pengorbanan jantung karena ambiguitas dari ketiga saudara Hida.
Akhirnya tiba juga di kota !!!
Melihat aktivitas kota yang begitu ramai dan padat , Shen Yuemi merasa yakin bahwa dia akan mendapatkan uang yang dengan cepat.
Melihat begitu banyak toko dan pedagang kaki lima serta banyak pembeli , merasa bingung harus mulai dari mana mencari informasi tentang harga di dunia ini.
"Pertama Mari kita mulai dari bahan makanan pokok dahulu, kedua ke toko buku , ketiga ke toko pakaian, ke empat ke toko barang rumah tangga, kelima pergi ke warung pinggir jalan untuk makan siang serta membeli makan malam nanti ke enam ke toko daging". Shen Yuemi bergumam kecil dan berpikir tujuan sambil menghitung dengan jarinya dan melupakan dengan cepat kejadian memalukan dengan ketiga saudara Hida.
Setelah berhasil menyusul dan melihat Shen Yuemi berdiri di pinggir jalan sambil bergumam sendiri, ketiga saudara Hida menghampiri Shen Yuemi.
"Di sini .... Di sini...." Ketika Shen Yuemi melihat ketiga saudara Hida datang, dia melambaikan tangannya dan berteriak memanggil ketiga saudara Hida.
"Tuan istri.... Apa yang sedang kamu lakukan...?" Hida Arong datang pertama dan bertanya dengan bingung.
Kenapa sikap Tuan istri semakin aneh...
Dari hari ke hari apa yang di lakukan tuan istri semakin aneh dan misterius membuat orang merasa bingung.
"Aku...? Apa yang aku lakukan...? Sudah jangan di bahasa lagi. Sekarang kalian bertiga bertiga dengarkan rencanaku, dan jangan lupa siapkan uangnya dan A-zhi berikan aku tas punggungmu." Melihat ketiga suadara Hida telah berkumpul, Shen Yuemi dengan cepat menjelaskan rencananya.
"Tuan istri, bukankah kita lebih baik pergi ke penjual di pinggir jalan agar membeli lebih murah". Setelah mendengar rencana Shen Yuemi, Hida Arong menyarankan ke penjual dipinggir jalan dari pada ke toko, kecuali toko buku.
"No...no..., Rong'er kamu tidak mengerti di toko mempunyai banyak barang pilihan yang di jual, di toko akan memberi kita discount ketika membeli yang banyak dan di toko pasti bisa mengantar barang yang di beli ke rumah. Coba kamu pikir, bagaimana caranya kita bisa membawa pulang barang yang kita beli nanti, sedangkan di rumah banyak sekali kebutuhan sehari - hari yang harus di beli. jadi kita tidak perlu menyusahkan diri sendiri untuk membawa barang yang banyak dan berat, mengerti...??" Shen Yuemi menjelaskan dengan sabar kepada Hida Arong.
"Tuan istri yang lebih bijaksana". Hida Arong merasa malu dan akhirnya setuju dengan usul Shen Yuemi.
" hehehehe....let's go...." Shen Yuemi begitu semangat dan mengucapkan bahasa inggris dengan tidak sadar dan berjalan ke toko bahan makanan pokok.
Melihat Shen Yuemi begitu bersemangat ketiga saudara Hida merasa bahagia dan bersemangat.