Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Cara Sandra Merayu Andre
Sampai di kantornya, Sandra sama sekali tidak bisa menerima keputusan untuk pekerjaan luar kota yang diberikan oleh Andre.
"Aku mau bertemu mas Andre!" kata Sandra yang di hadang oleh Kenny di luar ruangan Andre.
"Tidak bisa! tuan mengatakan tidak ingin bertemu denganmu. Keputusan ini sudah final, silahkan berkemas. Anita akan pergi bersamamu untuk survei langsung ke cabang perusahaan di kota L!" jelas Kenny.
Sandra masih tidak terima. Dia tetap berusaha melewati Kenny.
"Kamu minggir!" kata Sandra yang mendorong Kenny dan segera membuka pintu ruangan Andre.
Kenny hanya bisa mendengus kesal. Dia bahkan enggan menyentuh Sandra. Makanya begitu Sandra menyentuhnya, dia menghindar. Pikiran dan mata Kenny mungkin lebih jernih daripada Andre.
"Mas, kenapa aku harus keluar kota. Satu bulan lagi? ini sangat lama mas? memangnya mas bisa berpisah denganku selama itu. Seluruh pakaian seksi di apartemen yang baru ku beli itu, akan ku tunjukkan pada siapa nanti, kalau bukan pada mas?" kata Sandra yang bahkan tanpa malu duduk di pangkuan Andre.
Kenny yang melihat itu segara berbalik badan.
"Maaf tuan, saya sudah katakan tuan tidak mau di ganggu, tapi tetap saja dia..."
"Keluar, jangan biarkan siapapun masuk!" kata Andre.
Sandra yang pada akhirnya bisa kembali membujuk Andre tersenyum senang. Dia bahkan segera mengangkat roknya tinggi dan merubah posisi duduknya benar-benar duduk dengan kedua kaki terbuka di sebelah kanan dan kiri kaki Andre.
Andre pria normal, dia yang memang sudah beberapa kali tidur dengan Sandra. Dan memang pria pertama bagi Sandra. Segera menyentuh kedua paha mulus yang terpampang di depannya itu.
"Hanya untuk sementara. Semalam Rosa mimpi buruk, aku tidak mau dia berpikir macam-macam" kata Andre.
Sambil membuka kancing kemejanya sendiri, dan melepaskan tali braaa yang dia pakai. Sandra bertanya dengan nada manja.
"Apa hubungannya mengusirku keluar kota dengan mimpi buruknya mas?" tanya Sandra sambil meraih tangan Andre dan meletakkan di salah satu dari dua bukit kembar di dadanya itu.
Andre menelan salivanya dengan susah payah. Dia memang suka sikap Sandra yang genit dan berani itu. Lagipula Sandra suka di perlakukan kasar, sedangkan sebagai seorang pria dia juga ingin mendapat kepuasan yang sangat menyenangkan untuknya.
Saat dia berhubungan dengan Rosa. Dia selalu memperlakukan istrinya itu dengan sangat lembut. Seperti sebuah barang berharga, yang dia jaga agar jangan sampai merasa sakit dan terluka. Dia juga selalu menahan diri dan tidak berani lama-lama bermain dengan Rosa. Semua itu demi menjaga agar Rosa tidak merasa sakit. Dia sungguh menyayangi Rosa.
Dan pada Sandra, dia bisa melampiaskan semua yang tidak bisa dia lakukan pada Rosa. Bermain kasar, bahkan menggunakan tiga jarinya sekaligus. Hal itu membuatnya merasakan sensasi yang berbeda. Bahkan bisa melakukan selama berjam-jam. Sandra tidak pernah mengeluh. Hal itu yang membuatnya bertahan dengan Sandra selama 6 bulan lebih ini.
Dan wanita itu, saat ini bahkan tengah menuntun Andre meremass kedua melonnya sesuka Andre.
Diam-diam ketika Andre sedang terlena, Sandra meraih ponselnya dan memvideokan hal itu.
Setelah merasa cukup, Sandra segera mengirimkan video itu pada Rosa.
'Rosa, lihat apa kamu masih bisa bertahan dengan sikap tidak mau tahumu itu sampai kapan' batinnya.
Dan dengan cepat dia menghapus video itu.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Andre.
"Ini mas, ponselku hampir jatuh. Aku mau letakkan di meja..."
Andre meraih ponsel itu. Dan tidak menemukan apapun. Karena memang Sandra sudah menghapusnya.
"Mas, percayalah padaku. Aku tidak ingin apapun, aku mana mungkin bermain trik di belakangmu. Aku sangat menyukaimu, aku tidak akan mengkhianati kesepakatan kita!"
Andre memejamkan matanya, ketika milik mereka dibuat Sandra bersatu dengan cepat. Sandra benar-benar tahu apa yang disukai Andre. Wanita itu bahkan cepat sekali berkeringat, dia menggunakan segala upaya dan segala yang dia bisa untuk bisa menyenangkan pria yang ada di bawahnya itu.
Sementara Rosa yang sedang menunggu suaminya, yang katanya ingin menjemput putri mereka di sekolahnya. Masih tampak menunggu dengan gelisah.
Setelah melihat jam yang ada di dinding, dan itu menunjukkan waktu setengah jam lagi putrinya akan pulang. Rosa pikir, suaminya mungkin sedang sibuk saat ini.
"Bibi, tolong ambilkan tasku di kamar!" kata Rosa pada pelayan di rumah itu.
Tak berselang lama. Pelayan itu datang membawa tas Rosa. Rosa meraih ponselnya, berniat menghubungi Andre. Tapi sebuah pesan video masuk ke ponselnya setengah jam yang lalu.
Rosa memutar video itu. Jelas sekali suaminya sedang mencumbu Sandra. Sekarang Sandra sudah tidak menutupi identitasnya lagi.
Sandra benar-benar menunjukkan wajahnya yang terlihat menikmati setiap cumbuan Andre.
Meski sudah memutuskan untuk berpisah, tetap saja. Rasanya sakit sekali melihat suaminya menyentuh wanita lain seperti itu.
Rosa menyimpan ponselnya. Dia menarik nafas dalam-dalam, berusaha untuk mengendalikan pikirannya agar tetap waras. Dan mengendalikan emosinya agar tidak melakukan sesuatu yang salah.
Setelah mengusap wajahnya. Rosa memutuskan untuk pergi menjemput Violet. Karena dia yakin, suaminya masih sangat sibuk. Bukankah wanita itu bilang, paling tidak mereka akan menghabiskan waktu satu jam untuk melakukan hal itu.
Sampai di sekolah Violet. Gadis kecil itu sudah keluar dari sekolahnya. Dan bersama seseorang yang membuat Rosa menghela nafas panjang.
"Ibu" panggil Violet yang segera berlari ke arah Rosa.
"Maaf ya nak, ibu terlambat" kata Rosa pada Violet.
"Tidak apa-apa, uncle Stev menemaniku. Ibu, uncle Stev bilang ada sebuah restoran di taman bermain. Bolehkah kita pergi kesana, ibu?" tanya Violet pada ibunya.
Rosa sebenarnya butuh waktu untuk sendirian. Tapi, dia sadar kalau masalah yang sedang dia hadapi ini, juga tidak boleh membuat Violet terpengaruh. Maka Rosa mengangguk setuju.
"Baiklah!"
"Yeyy, ayo uncle. Kita pergi, naik mobil Vio saja, uncle!" ajak Violet menggandeng tangan Stev menuju ke mobil yang datang bersama Rosa tadi.
Suasana di dalam mobil agak canggung. Karena Vio memang suka duduk di dekat jendela, alhasil Rosa yang duduk di tengah.
"Terimakasih sudah menemani Vio..."
Cittt
Steven segera merangkul Vio dan berusaha melindungi gadis kecil itu agar tidak terbentur. Akibatnya, dia juga harus membuat Rosa memeluknya. Karena posisi mereka itu.
"Maaf nyonya, ada kucing menyeberang jalan"
"Vio tidak apa-apa?" tanya Steven.
Dan ketika bertanya seperti itu, kedua ujung hidung Rosa dan Steven bahkan saling bersentuhan.
Rosa segera berbalik dan merangkul Vio.
"Kamu tidak apa-apa, nak?" tanya Rosa memeriksa putrinya.
Vio menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa, ibu." jawab Vio, "Uncle Stev menarikku, saat bahuku hampir menabrak pintu" katanya lagi.
"Lain kali hati-hati pak Arif!" ujar Rosa.
"Iya nyonya, maafkan saya"
"Sudah pak, jalan lagi. Pelan-pelan saja" kata Steven yang mencoba mengakhiri kecanggungan yang ada.
Saat menoleh ke arah kaca jendela mobil di sebaliknya. Steven terlihat tersenyum.
'Kenapa menyalahkannya? justru karena dia, aku bisa memelukmu, Rosa' batin Steven senang.
***
Bersambung...
blmagi yg godain, ngerasa g mau cape. mau enaknya aja. bege. pea
emang ga terngiang ngiang desahan dan teriak. mereka pas lagi bercinta
OMG