David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
hari ini bukan hari bukan hari libur namun david terlihat sedikit santai dengan baju rumahan, tidak ada kemeja elegan yang melekat ditubuhnya
"david cepat turun kita sudah terlambat" ucap bela sedikit berteriak mengetuk pintu
"sabar!" jawab david sambil membuka pintu
"astaga kenapa belum bersiap siap, meeting 30 menit lagi akan dimulai" kata bela panik melihat jam tangannya
"aku tidak ingin ke kantor" ujar david menutup pintunya lalu tidur bermalas-malasan dikasur king size nya
bela mengeryitkan dahi lalu membuka pintu itu
"david jangan bercanda ini sudah sangat terlambat hey bangunlah ayoo!!" bela menarik lengan david namun percuma karena tangannya seberat satu ton bagi bela
david langsung menarik bela keatas kasur nya dan memeluk bela dengan erat. sontak mata bela langsung membulat
"da,,,david a,,,apa yang kau lakukan! ayolah jangan bercanda nama perusahaan akan tercoreng jika meeting berantakan" ucap bela memasang wajah memelas
"ssttt diam" kata david tetap memejamkan matanya memeluk bela
"ck jika kau bermimpi bangunlah dan tangan mu astaga david" bela geram melihat kedua tangan david sedang memeluknya
"diam atau aku akan berbuat lebih dari ini!" ancam david
bela langsung berhenti bergerak, dia langsung patuh tanpa mengucapkan kata sedikitpun
"bela" panggil david dengan lembut
sebentar ini suara nya atau suara mahluk gaib kenapa halus sekali. batin bela
"i,,iya?" jawab bela dengan pelan
"kenapa kau galak sekali" ucap david tersenyum tipis tanpa membuka mata
what?? aku galak? astaga orang ini benar benar belum berkaca. batin bela
"da,,,david kau tidak mabuk kan?" tanya bela dengan hati hati
david mengeryitkan dahi lalu membuka matanya
"kenapa?" tanya david bingung
"kau lebih kejam dari pada aku" jawab bela dengan suara sangat kecil namun tetap terdengar ditelinga david
"mm begini bisa kau lepaskan aku dulu? setelah itu pergilah mandi dan aku akan menyiapkan pakaian mu" kata bela
"siapa yang akan bekerja?" tanya david dengan senyum nya
"ki,,kita lalu siapa lagi?" tanya bela balik
"aku sudah meliburkan kantor" jawab david kembali tersenyum
bela memegang kening david ingin memastikan suhu badannya stabil atau tidak
"tidak kesurupan, apa telinga ku yang salah dengar??" tanya bela pada dirinya sendiri
"ck apa salahnya meliburkan kantor sehari agar mereka bisa berkumpul dengan keluarga" ujar david menyentil kening sekertaris imutnya
"ahaha baiklah terserah kau saja, aku akan kembali ke kamar" ucap bela cengengesan lalu bangun namun ditarik oleh david
"david nanti mama dan papa melihat kita, ayolah biarkan aku pergi" wajah bela memelas sambil melihat pintu kamar david
"syifa, papa, dan mama keluar negeri untuk beberapa hari" ujar david dengan santai
lalu bagaimana nasib ku? apa aku harus tinggal denganmu berdua? mimpi buruk apa aku semalam ini saja masih beberapa jam sudah berani bertindak seperti ini. siapapun datanglaahh tolong akuu. batin bela
"david boleh aku pergi?? mm hanya untuk mengganti pakaian saja" ucap bela cengengesan
"perlu bantuan?" tanya david dengan wajah menggodanya
bisa mati karena sakit jantung aku jika melihat senyum ini. aahh aku juga manusia normal. batin bela frustasi
"tidak perlu aku bisa sendiri" jawab bela dengan cepat
"baiklah" david langsung meraih tengkuk bela dan mencium bibirnya, demi apapun sebenarnya david belum biasa karena tidak pernah melakukan ini tapi karena kejadian tadi malam membuat david semakin bernafsu melihat bibir mungil milik bela
"david" bela langsung menjauhkan dirinya dan berdiri sambil memegang bibirnya
david tersenyum tipis mengangkat bahu tanpa bersalah lalu kembali tidur dengan tenang sedangkan bela langsung keluar dari kamar laknat itu