NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ratu Mandul

Transmigrasi Ratu Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Mengubah sejarah / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rica Ricu

Apa jadinya jika mika seorang remaja 17 tahun masuk ke dalam tubuh ratu di masalalu , ratu yang di musuhi oleh seluruh penghuni istana karena tak bisa memberikan keturunan pada sang raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rica Ricu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehamilan selir

"Mulai sekarang aku adalah Anya, aku adalah ratu diistana, ini terdengar menyenangkan" Mika terkikik geli, dirinya terus berpose dengan gaun mewah didepan cermin untuk membenahi penampilannya.

"Bagaimana penampilanku?" Tanya Anya pada kedua pelayannya.

"Anda terlihat cantik seperti biasa yang mulia" Cicit salah satunya dengan perasaan takut.

Setelah pernikahan yang dilakukan raja Alaric dan juga viviene Anya dikenal sangat berubah dari sikap lamanya, wanita itu sangat sensitif dan mudah marah, namun setelah pingsan karena tenggelam kemarin sifat Anya juga tampak berubah , wanita itu menjadi lebih ceria dari biasanya.

"Anya tidak boleh di tindas lagi, aku akan menjadi wanita kuat kali ini" Katanya.

Anya menoleh pada dua pelayan pribadinya yang tampak menunduk ketakutan setelah menatapnya , dua wanita itu Mia dan Levi tampak terduduk di lantai dengan kedua kaki yang tertekuk rapi.

"Kenapa duduk seperti itu? Apa tidak sakit? Duduklah yang normal saja" Kata Anya.

"Tapi beginilah cara kami duduk, melipat kaki dengan sopan untuk menghadap anda" Ungkap Mia.

"Tidak perlu terlalu formal berdirilah!" Pinta Anya.

Kedua wanita itu tampak menimang permintaan sang ratu, mereka menoleh satu sama lain seolah bertanya apakah yang akan mereka lakukan ini benar atau salah.

"Berdirilah kalian apa yang kalian tunggu?"

Mia dan Levi mulai berdiri dan mendapat senyuman bangga dari Anya.

"Ngomong ngomong apa aku boleh makan? Aku lapar" Keluh Anya.

"Tentu yang mulia, aku akan mengambilkannya untukmu" Ujar Mia.

"Eumm terimakasih, siapa namamu?"

"Aku Mia dan ini Levi" Mia menunjuk Levi yang berdiri disebelahnya.

"Baiklah terimakasih Mia dan Levi" Ucap Anya dengan senyum lebarnya.

...****************...

Alaric menatap dirinya didepan cermin, ia masih bingung dengan perubahan sikap Anya yang sangat mendadak, apa yang salah dari wanita itu? Kenapa Anya seperti tak memiliki rasa takut padanya.

"Yang mulia" Seorang wanita dengan suara yang amat lembut menginterupsi lamunannya.

Alaric menoleh kebelakang dan mendapati sang selir membungkuk hormat untuk menyapanya, Viviene begitulah semua orang menyebutnya.

Alaric resmi menikahi wanita ini sejak 1 bulan yang lalu dengan harapan akan mendapatkan momongan yang akan menjadi penerusnya nanti.

"Kau datang? Apa kau perlu sesuatu?" Tanya Alaric.

"Aku hanya ingin memastikan keadaanmu, bukankah itu yang seharusnya seorang istri lakukan?" Ucapnya lembut.

Cara berbicara viviene yang lembut dan pribadinya yang ramah kerap membuat penghuni istana selalu membandingkannya dengan Anya, menurut mereka Viviene lah yang patut menjadi ratu utama dan menggantikan anya.

"Aku baik baik saja, terimakasih" Ucap Alaric.

"Aku juga ingin memberitahumu sesuatu, ini tentang kehamilanku" Ungkapnya.

"Apa kau bilang?" kaget Alaric, ia yakin tak salah mendengar bahwa wanita didepannya ini ingin membicarakan tentang kehamilannya, jadi Viviene hamil?

"Kau hamil?" Tanyanya lagi.

Wanita cantik itu mengulas senyum manisnya dan mengangguk singkat kemudian.

"S-sejak kapan?"

"Aku baru memeriksanya kemarin, jadi aku mendatangimu hari ini, bukankah kau senang?"

Memang seharusnya Alaric merasa senang, ia akan memiliki seorang anak secepatnya, namun pikirannya terus tertuju pada perubahan sikap Anya yang membuatnya marah.

"Terimakasih Viviene" Katanya.

Viviene menunduk dengan senyum malunya, sudah bisa ia pastikan tahta milik Alaric pasti akan jatuh ke anaknya, dia akan menjadi ibu dari raja selanjutnya jika Anya tak kunjung diberi momongan.

"Aku merasa sangat terhormat bisa mengandung anakmu, aku bahagia yang mulia"

"Ya aku juga, mari kita sampaikan ini pada ibu" Alaric berjalan mendekati Viviene dan memeluknya.

"Terimakasih banyak"

...****************...

"Banyak sekali makanannya" Ucap Anya antusias melihat berbagai jenis hidangan di meja yang berada didepannya.

"Ini semua adalah milikmu, selamat makan yang mulia" Ucap Mia , wanita itu memundurkan dirinya bermaksud mempersilahkan ratunya untuk makan.

"Aku jarang sekali makan daging dirumah, ini pasti lezat" Anya tampak mengambil satu potong paha ayam dan memakannya dengan lahap.

Hal itu tak luput dari pandangan kedua pelayannya, Mia dan Levi menatap Anya aneh, bagaimana Anya terlihat tak memiliki sebuah tata Krama ketika makan, jujur saja ratu mereka tampak seperti orang rakus, Anya seperti tak mencerminkan kebiasaan atau sikap seorang ratu, padahal sebelum tenggelam Anya dikenal sebagai wanita anggun dan penuh kelembutan.

"Apa yang kalian lakukan? Ayo duduklah makan bersamaku!" Ajaknya.

"Seorang pelayan tidak makan dengan tuannya, kami tidak boleh melakukannya yang mulia"

Anya tampak memutar bola matanya jengah, peraturan kerajaan memang sangat merepotkan baginya.

"Mia Levi duduklah, ini perintah!" Ucapnya lagi.

Mia dan Levi tampak berpandangan sebentar sebelum mengikuti apa kata ratu mereka.

"Ambil mangkuk kalian dan makanlah, ini lezat dan banyak auummm" Anya melahap daging ayam goreng dengan lahap.

"Apa tidak masalah jika kamu makan?" Cicit Levi.

"Ya makanlah, ambilah" Katanya mempersilahkan.

"Terimakasih yang mulia" Levi dan Mia kini sama sama menikmati makanan sang ratu bersama sama.

"Yang mulia!" Seorang wanita lain datang dan langsung berteriak memanggil Anya.

Anya masih terus mengunyah saat wanita tua itu bersujud di hadapannya.

"Ada apa ini?" Tanyanya bingung.

"Ampuni aku yang mulia, tolong jangan penggal kepalaku" Ucapnya ketakutan.

"Aku tidak sejahat itu, tolong katakan sesuatu apa yang terjadi?" pinta Anya.

Wanita tua itu bersimpuh lutut dihadapan Anya dan menangkup kedua tangannya meminta pengampunan.

"Aku membawa berita buruk untukmu yang mulia" Katanya.

"Berita apa?"

"Nona Viviene mengandung"

krik krik krik....

Anya mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar ungkapan wanita tua itu, ia tahu siapa Viviene, itu adalah selir raja, dan wanita itu bilang Viviene sudah mengandung.

Mia dan Levi juga tampak menunduk takut siap menghadapi kemarahan sang ratu.

"Baiklah apa kabar buruknya?" Tanya Anya.

Wanita tua itu tampak menautkan alisnya tak mengerti, itu adalah kabar buruk bagi Anya seharusnya, kenapa ratunya itu bersikap biasa saja?

"Bukankah itu kabar buruk untukmu yang mulia?"

"Viviene hamil itu kabar buruk? Apanya yang buruk? Itu bagus, kerjaan akan segera mempunyai keturunan baru, apa yang salah?" Tanya Anya heran, wanita itu kembali menyuap makanannya ke dalam mulut dan membuat ketiga wanita lainnya kebingungan.

"Kalian lanjutkan makan saja, tak perlu memikirkan hal yang tidak penting" Ucap Anya pada Mia dan Levi.

Ketiga wanita lain tampak kebingungan dengan sikap yang di ambil Anya, mereka tak menyangka ratunya ini akan bersikap biasa saja dan cenderung tak peduli.

...****************...

Anya ditemani Mia dan Levi bermaksud mengelilingi istana pagi ini, dengan cara berjalan Anya yang sedikit kesulitan karena memakai gaun yang begitu berat, mika yang berada di dalam tubuh Anya tak pernah memakai gaun seberat ini.

Dari arah berlawanan Alaric juga tampak berjalan bersama Viviene untuk pergi entah kemana.

"Yang mulia ratu, itu adalah yang mulia raja dan nona Viviene" Ungkap Mia.

Anya memicingkan matanya guna memperjelas pandangan seperti apa rupa selir raja itu, apakah sama cantiknya seperti yang mereka ceritakan pada novel.

"Tidak lebih cantik dari Anya" Gumamnya.

Saat sampai pada hadapan Anya Alaric tak melepas sedikit pun pandangannya pada istri pertamanya itu.

"Yang mulia ratu" Sapa Viviene ramah.

"Hai!" sapa Anya balik.

Hai? Itu terdengar aneh di telinga Alaric dan Viviene, seorang bangsawan tidak menyapa orang dengan sapaan seperti itu.

"Viviene sudah hamil" Ungkap Alaric bangga, pria 28 tahun itu menatap istrinya angkuh untuk menunggu reaksi yang akan diberikan Anya, begitupun Viviene yang tersenyum lembut ketika Alaric mengatakannya.

"Aku tau! Selamat nona Viviene" Anya mengusap perut Viviene lembut dengan senyuman tulusnya.

Alaric melunturkan senyumnya seketika, kenapa Anya terlihat biasa saja dan tidak marah?

"Kerajaan akan kedatangan putra mahkota, selamat untukmu nona Viviene" Katanya lagi.

"T-terimakasih" Ucap Viviene gugup.

"Aku akan berjalan melihat lihat istana, kalian mau kemana?" tanyanya ramah.

"Kamar ibu ratu" Ungkap Viviene.

Alaric hanya termenung mendengarkan ocehan wanita yang berstatus istrinya itu, kenapa Anya sangat berbeda, dulunya wanita itu mungkin akan marah dan tidak akan menerimanya, memohon pada Alaric untuk terus mengutamakannya, tapii sekarang wanita ini tampak tak peduli sama sekali.

"Yasudah aku pergi dulu, sampai jumpa!" Ujarnya lalu pergi begitu saja.

Viviene menoleh pada Alaric yang tampak diam membeku.

"Yang mulia raja apa kau baik baik saja?" Tanyanya.

"Anya? Dia mengabaikanku?" Tanya Alaric dalam hati.

1
youmeeand
Plot twist
Forta Wahyuni
diberi kesempatan kedua koq makin bodoh n alur cerita sep apa ini. hidup lg hnya makin bodoh dan tolol..
iqbal nasution
oke
youmeeand: Terimakasih atas kunjungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!