Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kapan?
"Kakak memintaku untuk berpura-pura menjadi pacar Kakak, hanya untuk membuat Dasha cemburu, Kan? Nah, Dasha sudah cemburu yang berarti Dasha sebenarnya menyukai Kakak, yang berarti tujuan Kakak sudah tercapai kan?" jawab Tiara.
Kenapa wanita ini ingin sekali lepas dariku? Apa tidak ada sedikitpun perasaan untukku?
"Belum... Tujuanku sama sekali belum tercapai." sangkal Kenzou.
Tujuanku untuk mengembalikan semua yang seharusnya menjadi milikmu, gadis kecilku... Juga mencari bukti keterlibatan om dan tantemu dalam kematian kedua orang tuamu itu... Lanjutnya dalam hati.
"Aku tidak mau melanjutkan lagi, Kak..." desah Tiara pelan.
"Kenapa? Kamu tidak mau membantuku lagi?"
"Aku mau membantu Kakak... Tapi aku juga harus melindungi hatiku, Kak... Aku takut aku tidak akan bisa mencegah hatiku untuk jatuh cinta padamu...."
Kenzou tersenyum lebar sebelum bertanya, "Memangnya kenapa kalau kamu jatuh cinta padaku?"
"Di saat Kakak mencintai wanita lain? Yang ada aku hanya akan menyakiti hatiku sendiri, Kak..." jawab Tiara, lalu beranjak meninggalkan Kenzou yang langsung terdiam.
Aku harus mengakhiri sandiwara kita, Kak... Karena aku sudah jatuh cinta padamu... Entah sejak kapan... Yang pasti semakin sering aku bersamamu, rasa itu menjadi semakin kuat.
Aku salah karena memendam perasaan padamu... Karena pada kenyataannya hatimu sudah kamu berikan kepada wanita lain.
Alih-alih langsung kembali ke tempat duduknya, Tiara malah berbelok ke arah toilet, ia harus mencuci wajahnya untuk mencegah air matanya yang akan segera mengalir keluar.
Ia tidak mau siapapun melihatnya sedih, hingga menaruh simpati padanya, dan pada akhirnya akan menyalahkan Kenzou.
Setelah berkali-kali menghela nafas panjang, dan dirasa sudah mulai tenang, Tiara melihat sekali lagi pantulan dirinya di cermin, sekedar untuk memastikan tidak ada lagi jejak kesedihan di wajahnya.
Dan setelah kembali bergabung dengan yang lainnya, Tiara sudah bisa memasang wajah cerianya lagi, dan ikut serta dalam percakapan mereka, justru Kenzoulah yang terlihat diam, dengan wajah dingin dan kakunya itu.
"Kalau sudah selesai makan, sebaiknya kita segera kembali ke Villa!" seru Kenzou, tanpa menunggu jawaban dari yang lainnya, ia langsung berdiri dan bergegas keluar Kafe menuju motor gedenya.
Tiara langsung menyusulnya, begitupun dengan yang lainnya,
"Kenapa buru-buru?" tanya Tiara sambil naik ke jok belakang.
"Aku ngantuk." jawab Kenzou asal.
Dan di sepanjang jalan menuju Villa, Kenzou mendiamkannya, Tiara pun enggan untuk memulai pembicaraan, ia takut ia akan membuat pria itu bertambah marah.
Keesokan paginya...
Tiara terbangun karena sentuhan Keizaa di bahunya, yang menandakan sahabatnya itu baru saja kembali dari kamar Alson.
"Ra, bangun aku mau cerita." seru Keizaa.
"Hmmm... Aku ngantuk, Zaa..." gumam Tiara.
Ia baru bisa tidur menjelang tengah malam, pikirannya dipenuhi dengan Kenzou, dengan hubungan mereka yang tidak tentu arah, dan Tiara sudah memutuskan, sepulangnya dari Villa disitulah hubungan mereka akan berakhir.
"Ra... Kamu marah yaa karena aku menyelinap ke kamar Alson Oppa lagi?" tanya Keizaa.
Tiara mendesah pelan, ia jadi merasa bersalah pada sahabatnya itu, karena mengabaikannya hanya karena masalahnya dengan Kenzou.
Setelah merenggangkan badannya, Tiara bersandar pada kepala tempat tidur, lalu melirik jam di dinding yang baru menunjukkan pukul empat pagi.
"Mau cerita apa, Sayang?" tanyanya sambil menguap lebar.
Seringaian lebar langsung menghiasi wajah cantik Keizaa, sahabatnya itu beringsut mendekat ke samping Tiara, dan ikut bersandar pada kepala tempat tidur.
"Ternyata tidak sakit lagi, Ra... Kamu harus buru-buru menikah supaya kamu juga bisa menikmati surga dunia itu!" seru Keizaa penuh antusias.
Tiara memutar kedua bola matanya,
"Astaga... Jadi kamu membangunkan aku hanya karena ingin memberitahukan hal ini saja, Zaa?"
Keizaa menganggukkan kepalanya, "Ah, dan satu lagi... Ada apa dengan Kak Zou? Tidak biasanya dia uring-uringan seperti itu?" tanyanya, lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Tiara,
"Apa kamu menolaknya saat Kakakku itu ingin menciummu?"
"Keizaa... Kamu ini...."
"Aku sudah menjadi seorang istri sekarang, Ra... Jadi aku bebas bicara semauku... Lagipula aku lebih berpengalaman darimu, dan aku tahu kalau pria akan uring-uringan seperti Kak Zou saat ini kalau sedang ada masalah dengan wanitanya... Sebelumnya Kak Zie juga seperti itu, saat Clarissa mengabaikannya..." potong Keizaa sambil terkekeh pelan.
"Apa hubungannya sudah menikah dengan bicara semaunya? Dan aku tidak menolak ciuman dari Kak Zou...." sanggah Tiara dan masuk dengan polosnya ke dalam jebakan Keizaa, hingga sahabatnya itu langsung tergelak.
"Aku sudah menebaknya... Kalian pasti sudah berciuman... Bagaimana? Enak tidak?" godanya.
Tiara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,
"Aku tidak mau jawab!"
"Oh, Come on... Sekarang giliran kamu menceritakan ciuman pertamamu... Dulu kamu memintaku menceritakan ciuman pertamaku dengan Alson Oppa..." bujuk Keizaa.
Tiara menurunkan kedua tangannya dari wajahnya, lalu menatap Keizaa yang nyaris tidak berkedip karena menunggu jawabannya,
"Rasanya... Seperti ada ribuan kupu-kupu yang menari-nari di perutku... Dan jantungku terasa mau meledak..." akunya, dan Keizaa pun terkikik geli.
"Siapa yang memulai terlebih dahulu?" tanya Keizaa.
"Kakakmu lahh..." jawab Tiara.
"Kapan?"
"Astaga, Zaa... Apakah harus sedetail itu?" keluh Tiara dengan wajah yang memerah.
"Oh iyaa harus... Kamupun dulu memintaku untuk menceritakannya sedetail mungkin..."
"Saat malam tahun baru." desah Tiara.
"Ya Tuhan... Aku sedang bersedih saat itu dan kalian malah bermesraan... by the way, kapan kalian melakukannya? Setahu aku malam itu kamu tidak pernah jauh dariku, Ra...."
"Saat Kak Zou menarikku menjauh dari kalian sebentar... Mungkin itu bukan ciuman hanya sekedar kecupan saja..." ralat Tiara.
"Hmmm sekedar kecupan saja yaa? Lalu kapan tepatnya ciuman yang sesungguhya?" tanya Keizaa lagi.
"Saat Kak Zou mengajariku menyetir mobil." jawab Tiara, saat itu ia pun terbawa suasana hingga membalas ciuman Kenzou.
"Kak Zou mengajarimu nyetir mobil? Aahh curaang!! Dengan berbagai macam alasan, Kak Zou selalu menolak saat aku memintanya untuk mengajariku!!" rutuk Keizaa sambil memberengut.
"Itu berarti Kak Zou lebih menyayangiku daripada kamu...." ledek Tiara dan Keizaa semakin memberengut kesal, membuat Tiara tergelak.
"Tidak masalah... Sekarang aku sudah memiliki suami yang sangat menyayangiku dan juga memanjakanku..." ujar Tiara sambil tersenyum lebar, lalu merebahkan dirinya.
"Rasanya ingin terus seperti ini setiap malam... Sayangnya setelah pulang ke rumah, kami tidak bisa melakukannya lagi..." desahnya pelan.
"Zaa... Jangan lupa suruh Alson Oppa untuk memakai pengaman... Tamat riwayatku kalau sampai kamu hamil, Kak Zou pasti akan marah sekali padaku..." saran Tiara dan Keizaa mengangguk.
"Iya... Kamu tenang saja... Lagipula sekarang bukan masa suburku..."
"Tetap saja, Zaa... Tidak ada salahnya berjaga-jaga..."
"Iya... Sayang." balas Keizaa.
Dear Readers....
Maaf yaa bulan ini Kenzou tidak bisa Crazy Up... Semoga bulan depan bisa yaa...🙏
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘