NovelToon NovelToon
Sistem Autopilot

Sistem Autopilot

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Pangeran Dari kerajaan Vazkal tiba-tiba mendapatkan sistem auto pilot saat kerajaannya diserang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi pertama sekya

Pangeran Sekya melangkah masuk ke dalam "Guild Bayaran" yang kumuh itu. Matanya menyapu setiap sudut ruangan yang remang-remang, dipenuhi asap rokok dan bau alkohol yang menyengat. Ia melihat berbagai macam orang, dari prajurit berotot besar dengan bekas luka di wajah, hingga penyihir tua dengan tatapan misterius. Semuanya duduk di meja-meja kayu yang usang, bercengkrama dengan suara gaduh.

Di sudut ruangan, sebuah meja besar dengan seorang pria bertubuh kekar dan berjanggut lebat menarik perhatiannya. Pria itu adalah kepala guild, yang sedang sibuk menulis di sebuah buku besar. Pangeran Sekya mendekat.

"Aku ingin mendaftar sebagai prajurit bayaran," kata Pangeran Sekya, suaranya ia ubah menjadi lebih serak dan berat. "Namaku Saron, dan aku siap menerima misi apa pun, tak peduli seberapa sulitnya."

Kepala guild itu mendongok. Ia menatap Pangeran Sekya dari atas ke bawah dengan tatapan menyelidik, seolah mencoba membaca setiap niat di balik penyamaran Saron.

Pria kekar itu menyeringai, menunjukkan gigi-gigi yang kuning.

"Saron, ya?" tanyanya, suaranya berat dan menggelegar. "Di sini, kami tidak menerima sembarang orang. Kau harus membuktikan dirimu. Ada sebuah misi kecil untukmu, jika kau berhasil menyelesaikannya dalam waktu semalam, kau diterima. Jika gagal, jangan harap bisa kembali ke guild ini."

Ia menunjuk ke sebuah papan pengumuman usang yang penuh dengan kertas-kertas misi.

"Di sana ada misi untuk membersihkan sarang goblin di Hutan Gelap. Mereka akhir-akhir ini semakin meresahkan warga. Bawa kembali kepala pemimpin goblin itu sebagai bukti. Itu adalah ujianmu."

Pangeran Sekya hanya tersenyum tipis, sebuah senyuman yang penuh ejekan. Ia bahkan tidak repot-repot melihat papan pengumuman yang ditunjuk kepala guild.

"Hanya goblin?" tanyanya, nadanya terdengar sangat meremehkan, seolah misi itu terlalu mudah untuknya. "Baiklah, aku akan membawa kepala pemimpin goblin itu kemari sebelum tengah malam, kau bisa pegang ucapanku."

Tanpa menunggu balasan dari kepala guild yang masih terkejut, Pangeran Sekya segera berbalik dan melangkah keluar dari bangunan kumuh itu. Langkahnya terasa sangat ringan dan penuh keyakinan, seolah-olah misi yang baru saja ia terima hanyalah sebuah tugas kecil yang tidak berarti. Ia menyusuri jalanan kota yang ramai, berbaur dengan kerumunan, menuju arah Hutan Gelap yang sudah ia kenali dari peta yang terunggah di benaknya.

Tidak butuh waktu lama, Pangeran Sekya tiba di tepi Hutan Gelap. Udara di sana terasa dingin dan lembap, dipenuhi suara-suara aneh yang berasal dari pepohonan rimbun. Tanpa berlama-lama, ia segera masuk lebih dalam ke hutan, bergerak senyap seperti bayangan. Sistem autopilot di benaknya langsung aktif, memandu setiap langkahnya, mengidentifikasi lokasi sarang goblin dengan presisi yang sempurna. Dalam sekejap, ia sudah berada di tengah-tengah sarang yang kotor dan bau, dikelilingi oleh puluhan goblin yang berteriak panik. Pedangnya berkelebat cepat, seolah menari di udara, menebas setiap goblin yang mencoba mendekat. Tidak ada perlawanan berarti, para goblin tumbang satu per satu, tak mampu mengimbangi kecepatan dan kekuatan Pangeran Sekya yang luar biasa.

Ia segera menemukan pemimpin goblin, makhluk yang lebih besar dan lebih menjijikkan dari yang lain, bersembunyi di balik tumpukan tulang. Tanpa ragu, Pangeran Sekya melancarkan serangan terakhirnya, mengakhiri perlawanan pemimpin goblin itu dengan satu tebasan pedang yang sangat presisi.

Dengan kepala goblin di tangan, Pangeran Sekya kembali melangkah keluar dari Hutan Gelap. Ia tidak membuang waktu sedikit pun, langsung menuju kembali ke guild. Langit mulai gelap, namun ia tahu ia akan tiba jauh sebelum tengah malam.

Pangeran Sekya kembali ke guild, melangkah masuk dengan tenang di tengah keramaian yang masih sama seperti sebelumnya. Ia berjalan lurus menuju meja kepala guild yang masih sibuk dengan buku besarnya. Tanpa banyak bicara, Pangeran Sekya meletakkan kepala goblin yang berlumuran darah itu di atas meja, tepat di hadapan kepala guild. Suara "duk" yang pelan itu cukup untuk menarik perhatian pria kekar tersebut. Kepala guild mendongok, matanya membelalak kaget saat melihat bukti misi yang diselesaikan jauh lebih cepat dari perkiraannya.

Kepala guild menatap kepala goblin itu, lalu menatap Pangeran Sekya. Wajahnya menunjukkan campuran rasa tidak percaya dan kekaguman. Ia menghela napas panjang, lalu tersenyum tipis.

"Saron," katanya, suaranya kini lebih lembut. "Kau diterima. Aku tidak pernah melihat prajurit bayaran secepat dan seefisien dirimu. Selamat datang di Guild Bayaran."

Pangeran Sekya mengangguk.

"Terima kasih," katanya singkat. "Sekarang, tunjukkan padaku misi dengan bayaran tertinggi yang kalian miliki. Aku butuh uang banyak, dan aku butuh cepat."

Kepala guild itu menggeleng pelan, senyumnya memudar.

"Tidak semudah itu, Saron," jawabnya, nadanya kini lebih serius. "Di sini, semua harus bertahap. Kau baru saja diterima. Kau harus memulai dari misi-misi kecil, membangun reputasi, dan membuktikan dirimu layak untuk misi yang lebih besar. Tidak ada jalan pintas di guild ini."

Pangeran Sekya menghela napas panjang, rasa kecewa jelas terasa di hatinya. Ia ingin segera mendapatkan uang untuk proyek senjata dan membawa Eliana kembali, namun ia tahu tidak ada pilihan lain. Ia harus mengikuti aturan guild ini, membangun reputasi sebagai Saron, prajurit bayaran yang tak tertandingi, selangkah demi selangkah.

Keesokan harinya, Pangeran Sekya menerima misi pertamanya sebagai prajurit bayaran. Misi itu adalah mengawal seorang anak bangsawan yang manja dan rewel menuju kota tetangga. Sebuah tugas yang jauh dari kesan heroik, namun ia tahu ini adalah bagian dari proses yang harus ia jalani untuk mencapai tujuan besarnya.

Ia tiba di kediaman bangsawan yang megah, disambut oleh seorang anak laki-laki gemuk dengan pakaian mewah yang tampak angkuh. Anak bangsawan itu menatap Pangeran Sekya dari atas ke bawah, alisnya terangkat tinggi, menunjukkan ekspresi meremehkan.

"Kau pengawal baruku?" tanyanya, nadanya penuh ejekan. "Kau terlihat kurus dan tidak meyakinkan. Apa kau yakin bisa melindungiku dari bahaya?"

Pangeran Sekya hanya menatap anak bangsawan itu dengan tenang. Ia tidak menunjukkan reaksi apa pun, wajahnya datar tanpa emosi. "Tugasku adalah melindungimu, Tuan Muda," jawabnya dengan suara rendah dan mantap, menjaga penyamarannya. "Dan aku akan memastikan kau tiba di tujuan dengan selamat, apa pun yang terjadi di jalan nanti."

Pangeran Sekya menghela napas panjang, menahan diri untuk tidak membalas ejekan anak bangsawan itu. Ia tahu, tugas ini hanyalah batu loncatan. Sepanjang perjalanan, anak bangsawan itu terus mengeluh tentang segala hal, mulai dari bekal makanan yang tidak sesuai seleranya hingga jalanan yang berdebu. Pangeran Sekya hanya mendengarkan dengan sabar, sesekali merespons dengan singkat, menjaga agar penyamarannya tidak terbongkar.

Ia melewati hutan-hutan yang rimbun dan sungai-sungai yang berarus deras, memastikan setiap ancaman kecil diatasi sebelum menjadi masalah besar. Sesekali, ia harus menggunakan kecepatannya yang luar biasa untuk menyingkirkan hewan buas atau bandit kecil yang mencoba mendekat, semua dilakukan tanpa disadari oleh anak bangsawan yang sibuk dengan keluhannya.

Akhirnya, mereka tiba di kota tujuan, sebuah kota yang ramai dengan persiapan pesta dansa yang megah. Anak bangsawan itu segera berlari masuk ke dalam kediaman keluarganya, tanpa mengucapkan terima kasih sedikit pun kepada Pangeran Sekya yang telah mengawalnya dengan selamat. Pangeran Sekya hanya menatap punggung anak itu, lalu berbalik, merasakan sedikit kelegaan karena misi kecil ini akhirnya selesai, dan ia bisa selangkah lebih dekat menuju tujuan utamanya, yaitu membawa Eliana kembali.

1
Rizky Fathur
Thor buat satu bab lagi cepat tangkap pangeran lamino buat mcnya kejam siksa pangeran lamino buat Dion memohon lepaskan adiknya tapi Buatkan mcnya langsung bantai pangeran lamino dengan kejam buatkan Dion menjadi gila Thor
Khusus Game
Sabak bang sabak
Rizky Fathur
buat satu bab lagi Thor cepat hancurkan kerajaan lamina Thor
Rizky Fathur
Thor ko belum update
Rizky Fathur
Thor cepat bab selanjutnya hancurkan kerajaan lamina tangkap ayahnya Dion dan ibunya Dion dan adiknya Dion Siksa mereka dengan kejam buat Dion minta bebaskan keluarganya bautakan mcnya tidak bebaskan keluarganya Thor bautkan mcnya bilang aku akan menghukum mati kalian dan kerajaan lamina akan menjadi milikku bautkan mcnya ketawa kejam Thor bautkan Dion ketakutan Thor
Rizky Fathur
lanjut update thor buat satu bab lagi Thor buat bantai kerajaan keluarga dion kemudian tangkap ayah dan ibunya Dion dan adiknya siksa dengan kejam Thor baut Dion minta bebaskan keluarganya bautakan mcnya berkata dengan kejam aku akan membantai kalian semua kerajaan kalian akan menjadi milikku bautkan Dion ketakutan Thor bautkan dion minta ampun tapi tidak di maafkan Thor bautkan diom di hukum mati dengan hukuman mati yang paling kejam Thor
Rizky Fathur
cepat bantai Dion dengan kejam Thor buatkan dia minta ampun Tapi mcnya tidak memberikan ampunan buatkan juga mcnya bantai keluarga Dion dengan kejam buatkan Dion menangis karena menyesal Thor
Khusus Game: siap komandan
total 1 replies
Khusus Game
jika suka karya ini tolong di like ya. karena 1 like dari kalian membuat pikiran author bisa berjalan. wkwkwkw
Khusus Game
support author dengan cara like dan komen.
Khusus Game
Sabak bang Sabak... wkwkwk
Rizky Fathur
Thor cepat bantai dion dengan kejam Thor
Rizky Fathur
Thor cepat bantai pangeran Dion dengan kejam Thor
Khusus Game: udh update bang
total 1 replies
キャットマスター
keren baget sumpah MC-nya gak ada embel embel lemah cuma di awal cerita sedikit naif tapi makin ke sini kenaifan hilang dengan muncul kepercayaan diri yang tinggi. mantap thor lanjutkan karyamu 👍
Talklesswinmore
Asyik banget bacanya!
Ichigo Kurosaki
Ga nyesel baca. 🙌
Wesal Mohmad
Karakternya juara banget. 🏆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!