NovelToon NovelToon
Mengasuh Putra Pewaris Sang CEO

Mengasuh Putra Pewaris Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Ibu susu
Popularitas:634.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Ghina

Dua minggu yang lalu, Rumi Nayara baru saja kehilangan bayi laki-lakinya setelah melahirkan. Lalu, seminggu kemudian suaminya meninggal karena kecelakaan. Musibah itu menjadi pukulan berat bagi Rumi. Hingga suatu ketika ia bertemu dengan bayi laki-laki yang alergi susu botol di rumah sakit, dan butuh ASI. Rumi pun menawarkan diri, dan entah mengapa ia langsung jatuh cinta dengan bayi itu, begitu juga dengan bayi yang bernama Kenzo itu, terlihat nyaman dengan ibu susunya.

Tapi, sayangnya, Rumi harus menghadapi Julian Aryasatya, Papa-nya baby Kenzo, yang begitu banyak aturan padanya dalam mengurus baby Kenzo. Apalagi rupanya Julian adalah CEO tempat almarhum suaminya bekerja. Dan ternyata selama ini almarhum suaminya telah korupsi, akhirnya Rumi kena dampaknya. Belum lagi, ketika Tisya— istri Julian siuman dari koma. Hari-hari Rumi semakin penuh masalah.

“Berani kamu keluar dari mansion, jangan salahkan aku mengurungmu! Ingat! Kenzo itu adalah anak—?”

Siapakah baby Kenzo?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Tamu di Pagi Hari

Esok hari ....

Semalam, layaknya pasangan suami istri ketika baby Kenzo kembali menangis karena haus. Julian langsung tersadar dari tidurnya di sofa panjang. Perlahan-lahan membangunkan Rumi untuk menyusui putra, dan tak lupa segelas air hangat yang disiapkan oleh Julian. Dan, tidak ada perdebatan kembali karena mereka sama-sama mengantuk. Hingga tanpa disadari waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan mereka bertiga masih terlelap dalam tidurnya.

Mama Liora sampai terhenyak ketika masuk ke dalam kamar baby Kenzo, auranya pun terasa berbeda.

“Jul ... Jul, bangun.” Mama Liora  menepuk lengan putranya berulang kali.

Julian melenguh pelan, bola mata dibalik kelopak matanya tampak bergerak-gerak.

“Julian, bangun.” Sekali lagi Mama Liora mencoba membangunkannya. Alhasil pria itu pun terbangun.

“Mah.” Suaranya terdengar serak, matanya pun masih terasa lengket untuk terbuka lebar.

“Bangun Julian ... udah jam 8. Itu di bawah ibu mertua dan adik iparmu datang.”

Kening Julian mengerut, lalu perlahan-lahan mendesah pelan sembari terduduk. “Mereka datang?”

“Mmm ... pagi-pagi sekali udah bertamu, katanya mau ketemu kamu dan Kenzo,” balas Mama Liora dengan menatap ranjang yang terlihat tenang.

Julian bangkit dari sofa dengan kondisi rambutnya acak-acakan. “Jangan bangunkan Rumi, dia baru tidur jam 5 pagi. Kenzo kuat nyusunya,” pinta Julian sambil lalu meninggalkan kamar putranya.

Alis Mama Liora terangkat sebelah dengan tatapan curiganya. “Tumben perhatian sama perempuan lain, biasanya cuma sama Tisya aja yang begini,” gumamnya pelan.

Mama Liora juga tidak ada niatan untuk membangunkan Rumi. Ia datang hanya untuk mengecek, tapi melihat cucu dan Rumi-nya masih pulas jadi bikin tersenyum sendiri.

 

Sementara itu, di ruang tamu. Mama Rissa—mamanya Tisya tampak menikmati suguhan yang disajikan oleh salah satu maid. Begitu juga dengan Aulia—adiknya Tisya.

“Mah ... Mama yakin kalau bayi yang kita tukar itu sangat meyakinkan jadi anaknya Kak Julian dan Kak Tisya,” bisik Aulia saat hanya ada mereka berdua.

“Hush ... jangan dibahas di sini. Nanti kalau kedengaran orang lain bisa bahaya. Lagian kenapa juga bayi kakakmu itu pakai meninggal segala, untung saja ada bayi laki-laki yang lahir di waktu yang sama dan cakep. Kalau ... enggak, kakak iparmu bakal nikah lagi sama wanita lain demi bisa memiliki anak. Dan, nasib kita bisa kembali susah. Mama tidak mau hidup susah.”

“Aku juga tidak mau hidup susah, Mah.”

“Makanya itu, Mama ajak kamu ke sini biar bisa ambil hati kakak iparmu. Pokoknya kamu harus tinggal di sini, kasih aja alasan kalau kamu mau merawat anak kakakmu. Setidaknya ... kalau nasib kakakmu berakhir, tidak juga siuman dari komanya. Kamu bisa menjadi istri Julian. Pewaris Grup Sentosa.” Suara Mama Rissa terdengar lembut, tapi penuh sarat makna.

Aulia tersenyum devil, dan kembali menikmati secangkir teh hangat. “Itu sudah pasti dong, Mah. Siapa sih yang tidak mau jadi istrinya pengusaha kaya.”

Mama Rissa turut tersenyum, lalu melirik ke arah dalam mansion yang begitu megah. “Tisya, maafkan Mama ya. Mama melakukan ini demi keluarga kita, harus bergerak cepat sebelum terjadi sesuatu yang buruk, kecuali kamu lekas siuman.”

“Dan, ingat kamu harus turut mengurus dan perhatian dengan Kenzo layaknya seorang ibu kandung. Dengan begitu Julian bakal memperhatikanmu.

“Siap Mah, aku akan melakukannya.”

Dua puluh menit  kemudian, kepala pelayan menghampiri mereka dan mengantarkan mereka ke halaman belakang. Mama Liora dan Julian sudah berada di sana. Di sana pun tampak meja bulat tertata rapih dengan sajian makanan.

“Sudah menunggu lama ya Mama Rissa, Aulia? Kebetulan saya kesiangan bangunnya,” sapa Julian agak ramah.

“Oh ... nggak menunggu lama kok,” balas Mama Rissa dengan senyuman ramahnya. Sementara, Aulia yang sudah cetar membahana dandanannya mengulurkan tangannya agar bisa berjabatan tangan dengan kakak iparnya yang diam-diam ia sukai. Namun, sayangnya Julian tidak menyambut uluran tangan Aulia.

“Kebetulan aku belum sarapan. Bagaimana kalau kita sarapan dulu,” ajak Julian sembari menuju meja bulat dan meraih salah satu kursi untuk Mama Liora.

“Mari Bu Rissa, kita sarapan sama-sama.”

“Jadi ngerepotin Bu Liora nih, terima kasih sebelumnya.”

Aulia langsung mengambil posisi duduk di sebelah Julian, sedangkan Mama Rissa duduk di sebelah putri bungsunya.

Beberapa maid langsung menghidangkan sarapan pagi untuk tuan, nyonya, dan tamunya.

“Pagi-pagi, Mama dan Aulia ke sini ada apa ya?” Julian tampak penasaran setelah beberapa menit mereka menikmati hidangan.

Mama Rissa meletakkan alat makannya terlebih dahulu dengan gaya orang kaya.

“Mama datang ingin menjenguk cucu Mama. Sekalian, Mama juga ingin menyampaikan sesuatu sama kamu, dan kebetulan ada Ibu Liora.” Suara Mama Rissa tertata sangat rapi.

“Menyampaikan apa?”

“Begini Julian, sebenarnya baby Kenzo menjadi tanggung jawab Mama sebagai neneknya dari pihak istrimu—Tisya. Tapi, pada kenyataannya sejak Kenzo lahir,  kamu yang merawat  Kenzo. Jadi bagaimana ... agar Mama tidak merasa bersalah, kita rawat Kenzo sama-sama. Melalui Aulia yang akan tinggal di sini agar bisa merawat Kenzo,” jelasnya.

“Iya Kak, aku ingin merawat anak Kak Tisya. Aku tidak ingin keponakanku kehilangan kasih sayang dari ibu-nya. Apalagi Kak Tisya masih—“ Suara Aulia terdengar bergetar, seakan sedang dirundung kesedihan yang begitu dalam.

Mama Rissa melipat bibirnya sambil mengusap punggung Aulia, memperlihatkan kesedihan mereka.

“Mama tahu, pasti kamu tidak mau kan kalau Kenzo kami bawa ke rumah kami. Maka dari itu, biarkan kami ikut andil mengurus Kenzo. Dan, Aulia mau turut mengurusnya, asalkan kamu mengizinkannya,” lanjut kata Mama Rissa agak mengiba.

Mama Liora memperhatikannya sembari menyesap teh hangatnya. Sedangkan Julian sendiri tampak sedang berpikir lalu menatap mamanya.

“Kalau Mama terserah baiknya kamu saja,” ucap Mama Liora begitu lembut, namun lirikan matanya sedikit curiga.

Belum Julian mengambil keputusan, kepala pelayan menuangkan air untuk Julian. Pria itu teringat sesuatu.

“Pak Eka, nanti jangan lupa siapkan sarapan buat di kamar Kenzo,” pinta Julian di sela-selanya menikmati omellet pada kepala pelayannya.

“Sudah saya siapkan, Tuan. Mungkin sudah diantarkan sama mbak Nia.”

“Bagus, nanti tolong tanyakan juga sama dia kalau ada yang kurang. Segera minta chef memasakkannya. Terus sediakan susu coklat hangat untuknya.”

“Baik, Tuan.”

Aulia agak memicingkan matanya, karena merasa aneh. “Kak Julian, memangnya Kenzo udah bisa makan? Kenapa pakai disiapkan sarapan segala?”

Pria itu menoleh. “Sarapan itu buat ibu susu-nya Kenzo. Sekarang Kenzo sudah punya ibu pengganti.”

Mata Mama Rissa dan Aulia terbelalak.

“Ibu pengganti! Kamu jangan ngaco Julian! Anak Mama masih hidup, belum meninggal!” seru Mama Rissa agak emosi.

"Ya, cucu saya sudah menemukan ibu pengganti. Bahkan perempuan itu sangat cantik, masih muda, dan lemah lembut, pastinya juga baik," timpal Mama Liora dengan senyuman yang begitu manis.

Bersambung ... ✍️

 

 

1
Naufal Affiq
untuk saat ini berpisah aja dulu ya julian,rumi mau menenangkan hati dan pikirannya,habis itu kami harus berusaha untuk meluluhkan hati rumi
Esther Lestari
Rumi kesannya jadi egois....memang Kenzo anakmu tapi jangan abaikan juga kalau bapak biologisnya itu Julian. Jangan menutup mata akan fakta ini.
Semoga setelah kamu pulang nanti bisa berpikir jernih dgn apa yang terjadi.
Uba Muhammad Al-varo
kalau mau kamu pulang ke rumah Rumi,lah silahkan tapi ingat juga iya Rumi , Julian juga ayahnya Kenzo,kamu juga harus selalu hati2 iya Rumi
Puput Assyfa
Julian, emang udah seharusnya Rumi pulang karena diantara kalian belum ada ikatan yg sah jadi saatnya km berjuang untuk meraih hati Rumi supaya jadi istrimu. untuk sementara ini berikan Rumi ruang dan waktu untuk menata hatinya yg terluka supaya bisa tenang dan menerima kehadiranmu sebagai ayahnya Kenzo
Lusi Amelia
Wkwkwkkw untuk sementara readers kesel banget sm Rumi. Wkkwkwkw

Othor bisa sekali ngebolak balikin perasaan readers 🤣🤣🤭
Aku tahan tahan ini jariku biar tidak ngomong yang aneh aneh sm Rumi 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣😄
Bunda SalVa
sabar ya Julian dan mama Liora, doa mu apsti dikabulkan mommy Ghina 😊😊

untuk saat ini biarkan hati Rumi tenang dulu, baru kamu dekati lagu pelan2 ya Jul 😄
Cicih Sophiana
sekarang kamu boleh pulang Rumi... tp kamu jangan egois Rumi krn Julian jg ayah nya... kalian berdua tdk bersalah sama sekali... yg salah di sini adalah si Bisma dan si Tisya
Kasih Bonda
next Thor semangat
suryani duriah
malah jadi ketar ketir gimana kalo para mak lampir datang🤔 siapa yg ngilindungi rumi n kenzo🥺lanjuut💪
Isda Wardati K
sabar Pak Julian
🌷Vnyjkb🌷
nahh maLi sdh benar dg doa harapannya, hya " kuasa otor " 🤭 yg bawa rum kembali
🌷Vnyjkb🌷
kenzo jgn Lupakan, meski baby tp kenz pya hak dlm pelukan bapaknya looo rumm,, ntar d rmh rumi rewellll cari bapaknya,piyeeee rumm
Adi Burhadi
smoga ibu ita nanti bisa menjelaskaan yg sebenarnya ke rumi pelan-pelan supaya rumi terbuka hatinya bahwa Julian juga punya hak atas kenzo
Ddek Aish
berikan Rumi ketenangan sebentar Julian
Inooy
Aamiin,,smoga MOMMY GHINA mendengarkan doa mama dn mengkabulkan nya 🤭
Inooy
aduuuhh,,Rumi kamu kenapa jadi beginiiii...bukan aq memihak Julian yaaa, tp koq jd egois bgt siiihh,,apa kamu tadi bilang, hutang Bisma d anggap impas dgn terjadi nya penukaran bayi???
eeehh Rum sadar, Bisma bukan hanya mengkorupsi uang perusahaan aj tp dia punya andil dlm penjebakan kamu dn Julian..dn ingat, baby Kenzo ANAK KAMU DN JULIAN !!!!!

aduuuuhh knapa aq jd emosi beginiiii...😠
Nandi Ni
yah Rumi ! kok kamu gitu ? kesian si Jul noh,akan berpisah dr Kenzo,juga kamu mungkin.Kenzo ntar klo dirumah ibumu nangis yg kenceng yah,bikin ibumu gelisah ngasuh sendiri ga ada bapak lu
Inooy
maaf Rum, kamu jangan bersikap egois begini..ada hati yg harus kamu jaga jg karena bagaimana pun baby Kenzo bukan milik kamu seorang Rum, ada ayah yg punya andil jg apapun alasan d balik nya..tp Julian jg korban d sini Rum, apa kamu tega memisahkan baby Kenzo dgn papa nya??
kamu jg pernah merasakan kehilangan anak, apa kabar nya Julian klo kamu membawa baby Kenzo kluar dr mansion Julian?
kamu boleh marah apapun itu, tp kamu jangan egois mengklaim baby Kenzo sendirian Rum,,sebelum semua nya terungkap..apa kamu tidak meliat segimana sayang nya Julian terhadap baby Kenzo??

pikirkan lg Ruum, karena Julian jg berhak atas baby Kenzoo...!!!
sherly
kasiannya mama Liora... kayaknya perlu turun tangan mama Liora dan mama Ita buat membuka pelan2 pikiran si Rumi yg lagi healing ke negara antah berantah...
Teti Hayati
Julian juga bapaknya kenzo Rum..
Bukannya bukannya kamu aja, Julian juga korban...
Biarin aja, tar kalo udh pulang... Kenzo rewel nyariin bapaknya...
🤭😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!