Terjebak Menikahi Tetangga Kosan

Setelah Hania masuk ke kamar hotelnya, Geofani menelpon Satya. Tetapi Satya tidak mengangkat telponnya sehingga geofani mengirim pesan ke Satya bahwa Hania tidur di hotel di kamarnya.

Satya sudah sampai di rumahnya lalu mandi dan menunaikan sholat maghrib. Tetapi dia merasa ada yang kurang dan ketinggalan. Lalu Satya mengambil HP dan membaca pesan dari Geofani namun geofani tidak mengangkat telpon Satya. Satya baru ingat kalau tadi dia akan pulang bareng dengan Hania, tapi dia malah meninggalkan Hania sendirian dan sekarang malah di hotel.

Satya mengira bahwa Hania di hotel bersama Geofani. Satya marah membaca pesan dari geofani. Satya lalu mengambil mobil sport nya dan langsung melaju menuju hotel tempat Hania.

Setelah sampai di lobby Satya lalu langsung menuju kamar yang biasa di tempati Geofani. Satya terus mengetuk pintu kamar itu namun tidak ada yang membukakan pintu. Satya kesal lalu memanggil bagian manajer untuk membuka pintu kamar Geofani, namun manajer mengatakan bahwa atas izin geofani baru bis membuka pintu ini.

"Kamu mau melawan saya, saya yang punya hotel ini, istri saya di dalam sini, kamu mau saya pecat?" Ujar Satya marah.

Manajer yang mendengar Satya marah langsung menyuruh membuka pintu karena dia tidak sadar kalau itu adalah pemilik hotel mereka. Satya langsung menerobos ke dalam dan tidak melihat ada Hania dan geofani di kamar. Dia langsung mencari dan menuju kamar mandi mencari Hania, ternyata Hania tidak mengunci kamar mandinya. Satya menerobos masuk ke kamar mandi dan tidak mengenakan sehelai pakaianpun.

"Aaaaaaaaa.... Kamu siapa kenapa masuk ke kamar saya. Kalau suami Saya tau habis kmu. Keluaarrrrrrr." Teriak Hania.

Para karyawan yang mendengar suara jeritan Hania langsung datang mendekat Satya langsung reflek masuk ke kamar mandi dan memeluk Hania untuk menutupi badan Hania.

"Ini aku Satya, suami kamu.

Kalian ngapain masuk kesini cepat pergi sana. Tutup mata kalian, jika ada yang berani membuka mata jangan salahkan tidak bisa melihat lagi." Ujar Satya marah.

"Maaf tuan, kami permisi dulu." Ujar manajer dan pelayan hotel.

Para pelayan hotel dan manajer pun pergi meninggalkan Hania dan Satya. Satya langsung berlari keluar kamar mandi meninggalkan Hania.

"Ya Tuhan, mata ku ternoda. Ni junior kenapa harus bangun segala buat malu aja lagi." Gumam Satya dalam hati.

Hania langsung menyelesaikan mandinya dan memakai handuk dan masuk ke kamar.

"Satya, apa kamu lihat-lihat. Dasar mesum." Ujar Hania kesal.

" Lagian aku sudah lihat semuanya gak usah ditutupin segala lagi." Goda Satya.

"Kamu ngapain kesini, dobrak pintu kamar mandi segala bawa orang rame-rame kayak mau mergokin orang selingkuh aja." Ujar Hania kesal.

"Sana keluar aku mau ganti baju." Ujar Hania kesal.

"Aku suami kamu, dosa loh usir suami pergi dilaknat malaikat kamu. Lagian kamu udah jadi hak milik aku." Ujar Satya.

Mendengar kata-kata Satya Hania langsung merasa malu dan merasa benar apa yang dikatakan Satya.

"Satya inget kita udah buat perjanjian supaya kamu gak sentuh aku. Aku ganti baju dulu nanti kita lanjutkan obrolan kita." Ujar Hania sambil mengingatkan Satya.

Hania pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakainnya dan tak lama Hania keluar dari kamar mandi dengan handuk di lilit di kepala dengan celana pendek dan baju kaos yang ketat. Melihat Hania yang memakai baju itu membuat Satya bengong dan menelan saliva nya.

" Jangan bengong, kamu kenapa bisa masuk ke kamar ini? Bukannya tadi kamu udah pulang?" Tanya Hania serius.

"Kamu kenapa gak ikut aku pulang malah ikutin geofani. Aku ini suami kamu nanti apa yang di bilang mama sama papa kalo kamu gak pulang ikut aku." Ujar Satya.

"Bukannya kamu yang ninggalin aku sendirian, lagian kayaknya kamu lagi marah jadi aku gak mau ganggu kamu. Aku memang mau tidur di hotel karena gak punya tempat pulang. Kamu lari kesini karena ngirain aku beruduaan di hotel sama geo?" Tanya Hania.

Satya tidak menjawab pertanyaan Hania, dia memang marah saat tahu Hania tidur di kamar geofani. Dia berpikir Hania tidur dengab geofani.

"Kamu diem aja artinya bener kamu ngira aku berduaan sama geofani. Satya gak semua cewek seperti pandangan kamu, aku gak serendah itu lagian geofani yang nolong aku dari 4 taun lalu juga geofani yang bantu aku, tapi aku anggap dia sahabat karena dia sahabat kamu. Jangan kamu samakan semua orang dengan orang di masa lalu kamu, sudah aku mau tidur, silahkan keluar sebelum aku makin tersinggung dengan perlakuan kamu." Ujar Hania kesal.

Hania menuju tempat tidur untuk istirahat, namun Satya belum beranjak pergi.

"Aku temenin kamu tidur disini. Aku gak mau biarin kamu sendirian." Ujar Satya.

Hania tidak menjawab perkataan Satya dan memilih untuk tidur. Sedangkan Satya memilih tidur di sofa untuk menemani Hania.

-Keesokan Harinya-

Pagi-pagi sekali Hania sudah siap-siap untuk bekerja karena ini hari pertama dia akan bekerja di Rumah sakit. Hania melihat Satya yang masih tertidur di sofa.

"Satya seberapa dalam luka dihati kamu sampai kamu menjadi seperti ini awalnya aku ingin marah dan memukul kamu karena curiga dengan aku, tapi teringat dengan luka yang kamu alami aku merasa ini semua karena kamu tidak ingin disakiti kembali oleh sahabatmu. Satya semoga suatu saat kamu bisa membuka hatimu kembali." Gumam Hania dalam hati.

"Satya bangun kamu harus kerja hari ini." Ujar Hania membangunkan Satya.

Satya pun terbangun dari tidurnya dan langsung memeluk Hania. Hania merasa terkejut dengan perlakuan Satya tiba-tiba.

"Hania biarkan aku memeluk kamu sebentar." Ujar Satya.

Hania pun membiarkan Satya memeluknya dan menunggu Satya untuk melepaskannya.

"Hania maaf semalam aku diluar kendaliku, aku benar-benar takut hal yang sama terjadi kembali. Nia boleh kita memulai semua dari awal? Tidak bisakah kita mencoba semua dari awal?" Tanya Satya.

"Satya aku gak mungkin melakukan hal yang sama seperti masa lalu kamu dulu. Oke mari kita coba semua dari awal. Kamu mandi sana." Ujar Hania.

Mendengar jawaban Hania yang mau mencoba semua dari awal, Satya langsung mencium bibir Hania cukup lama hingga Hania memukul Satya karena tidak bisa bernafas.

"Kamu gilak ya, aku bisa mati kalo kayak gini." Ujar Hania kesal.

"Ini pertama kali ya kamu di cium cowok, tarik nafas dodol, kayak nyium tembok aja. Kita perlu banyak berlatih ini." Ujar Satya menggoda Hania.

"Iya beda sama kamu yng kayaknya udah berpengalaman." Hania menjawab dengan kesal.

" Nggak kok sayang, ini juga pertama kalinya aku cium cewek, karena naluri aja." Goda Satya.

"Kamu pikir aku percaya, sudah mandi sana aku udah mau berangkat ini." ujar hania.

" Oke istriku yang cantik tunggu sebentar ya, kita bareng aja perginya." Lalu satya pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi merekapun berdua pergi sarapan dan berangkat kerja.

Mau tau kelanjutannya jangan lupa like dan comment ya biar author semangat buat lanjutin ceritanya. Semoga kakak-kakak yang cantik dan ganteng dilancarkan rezekinya. Kiss sayang dari author. 😘😘😘