NovelToon NovelToon
My Secret Victoria

My Secret Victoria

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ni Putu Widia Sari

Victoria Baserra seorang siswi SMA High school tak sengaja bertemu dengan El Ganendra, putra tunggal keluarga Eros, salah satu keluarga ternama dan memiliki impact yang besar. Seiring berjalannya waktu sesuatu hal gelap mulai terkuak.

Sebuah rahasia kelam, terkubur dalam dalam. tak ada yang tahu. hari ini dia berakhir atau justru baru memulai. Apa yang terjadi sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Putu Widia Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Tapi Gilak ya, gue baru kali ini, gue liat cewe. Berani speak up ke Lo Van," Cetus Adit dengan wajah terkagum kagum. Devan tak peduli dengan ucapan teman sejawatnya itu, ia sibuk meratapi baju putih nya yang terkena noda.

El memberikan baju ganti untuk Devan, noda merah itu tidak mungkin bisa hilang dengan cepat. " Nih, ganti baju Lo. Sebelum jam pelajaran masuk, tinggal beberapa menit lagi," Terka El menyodorkan baju.

Devan dengan wajah datar dan dinginnya, bergegas memasuki ruang ganti. El menyandarkan tubuhnya, melipat kedua tangannya, pandangan nya berubah kosong. Pikirannya terbayang tentang gadis di kantin tadi, yang bahkan belum ia ketahui identitas nya. Matanya mulai tersenyum, kemudian menjalar sampai di sudut bibirnya.

Adit menyipitkan matanya dengan penuh curiga.

"El, Lo kenapa?, mata Lo senyum senyum gitu, " Jelas Adit, memperhatikan mimik wajah El.

El cukup terkejut dengan reaksi tubuhnya, ia mengusap leher nya dan berkata.

"Engga, lucu aja. Soal kejadian tadi," ceplos El, dengan mempertahankan senyum nya.

"hah? Gimana?, lucu?," Adit berkelik, ia mulai bingung . dimana letak kelucuan yang dimaksud oleh El.

"bentar deh.letak Lucu nya dimana? kok gue jadi bingung ," Terka Adit menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

El berdengus kesal, melihat tingkah Adit , ia tak ingin melanjutkan perkataannya tadi. Buang buang waktu berbicara pada orang yang tak paham apa apa. " Engga, lupain aja," .

"Tapi gue kali ini, bener bener kaget. Tuh cewe berani banget, lucu sih kalo dipikir pikir ," Jelas Adit dengan nada excited.

El membuang wajahnya, menggaruk dahi nya berkali kali. " Itu yang gue maksud," bisik El menurunkan nada suaranya.

Angin suara itu terdengar samar samar , sampai ke telinga Adit.

"hah? Lo ngomong apa El?,"

"hmmmm, Engga." sahut El singkat

" Ya. Gadis yang unik, " lanjut El, mulai kembali tersenyum tipis.

Devan keluar dari ruang ganti , dengan pakaian baru. Terlihat begitu mengesankan, ganteng sih , tapi sayang dingin. Perasaan kita sudah di wakilkan oleh Aditya. Ia melongo melihat kedatangan Devan, seperti seseorang habis menerima gaji seumur hidup.

"Van, Lo spektakuler. Cakep, mantep. Tapi sayang sikap Lo dingin," Cetus Adit berujung mengkritik. Devan menatap tajam.

Ia menoyor kepala Adit dengan keras, " duhhhh, sakit we!!!. Lo ini parah banget ," lirih Adit mengusap usap kepalanya.

"Dah, ayok cabut. " Ajak El. Mereka bergegas pergi dari toilet , disusul Adit yang malah meledek Devan dari belakang, sembari masih mengelus elus kepala nya.

*********

Di kelas 11 IPA Vicky dan Serra duduk bersebelahan, Vicky sedang membaca buku bukunya dengan fokus. Serra tau temannya marah dan kesal pada dirinya.

Wajah bersalah Serra sangat jelas terlihat, kedua matanya sendu, kening nya mengkerut bingung. Ditambah Vicky yang tidak mengatakan apapun.

"Gue tau Lo marah sama gue, tapi ini kan, itu kesalahan gue. Seharusnya Lo gak perlu ngomong gitu," Jelas Serra agak canggung.

Vicky melirik , mendongakkan wajahnya pada Serra. " Gue gak marah, gue cuma ga suka cara dia memperlakukan Lo," Jelas Vicky dengan tatapan tenang.

"Lo serius gak marah?," Serra meraih kedua tangan Vicky, memastikan perkataan nya tadi.

"iya, Serra," Sahut Vicky tersenyum.

Senyum merekah mulai terlihat , Serra segera memeluk temannya itu dengan rasa kebahagiaan. Ia cukup lega sekaligus terharu. Memiliki teman sekaligus sahabat yang baik , yang selalu membela nya dalam keadaan apapun.

"Thank ya ,Vicky. Lo emang sahabat gue," Jelas Serra memeluk erat.

"Ser, udah . Kita kan sahabat , jadi saling dukung dan saling jaga," Sahut Vicky membalas pelukan hangat Serra.

Serra terharu, kedua mata nya berbinar binar. Ia tak bisa mengungkapkan kata kata nya. Wajahnya mulai bersinar, tak seperti tadi yang hanya sendu, dan redup.

"Tapi," Ucap Serra ragu.

"Tapi? Kenapa?,"

"Gue takut, kalo kak Devan marah sama Lo. Lo tau kan, mereka anak anak tersohor punya impact yang besar di sekolah," Jelas Serra merasa khawatir.

Vicky tersenyum kecil, " Vicky, kenapa Lo malah senyum sih, gue serius ," Rengek Serra melihat Vicky tersenyum.

"Buat apa takut , lagian kita gak berbuat salah. Udah Lo tenang aja,"

"iya sih, semoga aja," Serra menghela nafas, berharap apa yang dikatakan oleh Vicky benar benar terjadi.

*******

Sekolah hari ini sudah usai, para siswa dan siswi mulai keluar kelas, dan rata rata mereka membawa kendaraan pribadi. Di SMA high school dilarang membawa mobil, mereka tau yang sekolah disini. Adalah rata rata berasal dari keluarga ternama.

El, Devan dan Adit berjalan keluar kelas, mereka melewati lorong lorong kelas yang terlihat begitu ramai, bahkan sorot para penghuni sekolah selalu mengarah pada mereka. Di sepanjang lorong, para siswi selalu tersenyum, dan menyapa ketiganya.

Mereka bahkan tak jarang sengaja menunggu ke3 pria ini melewati kelas mereka. Mereka rela menunggu walaupun itu tidak pasti.

"Hai kak El," nah itu salah satunya, sudah dikatakan. ini aneh, tetapi itulah kenyataannya.

Respon El hanya diam, ia tak suka dengan hal hal yang berbau seperti ini. Apalagi si dingin Devan, ia bahkan tak menoleh ataupun melirik. Fokus ke depan tanpa menghiraukan mereka. Tapi jangan salah, banyak dari mereka yang mengidolakan Devan.

"Kak Devan, boleh minta foto gak?," Ucap seorang siswi, yang tiba tiba datang menghampiri. Itu dia penggemar terberat Devan. Devan menghentikan langkahnya, melirik cepat tanpa menoleh.

"hemmm, sama gue aja gimana?, kan sama aja," Sela Adit, menggeser posisi Devan.

"Tapi , pengennya sama kak Devan," Ucap siswi itu sedikit kecewa.

"Lo kan tau, Devan sedingin kulkas 4 pintu. Ditambah es dari kutub utara, jadi sama gue aja," Bisik Adit, menoleh ke arah Devan , menunjukkan senyum Pepsodent.

"Dit, Ayok. Ini udah telat," Ucap El tegas.

"Tapi," sahut Adit, dengan nada lemah.

El menyudutkan tatapannya, mengajak Adit untuk segera pergi dari sini. Adit menghela berat, menundukkan wajahnya dengan rasa kecewa. Mau tak mau ia harus menuruti perkataan El, " Oke deh. Lain kali aja ya," Ujar Adit pasrah.

Mereka bertiga kembali melanjutkan langkahnya, Adit masih sesekali menoleh ke arah siswi itu. Wajahnya begitu lesu dan berharap bisa berfoto.

******

Vicky dan Serra berada diluar gerbang sekolah, nampak sebuah mobil hitam sudah tiba. Itu adalah mobil jemputan Serra, bukan mobil pribadi. Hanya saja, mobil khusus antar jemput Serra yang sudah di sewa mamah nya.

"Vic, Lo hari ini mau pulang bareng gue? Atau,,"

"Engga Ser, gue pulang sendiri aja. Gue juga udah mesen taksi, sebentar lagi dateng," Sahut Vicky.

"oke deh, gue duluan gak papa?," Tanya Serra, ia tak ingin meninggalkan Vicky sendirian.

"gak papa, aman kok,"

"oke deh. Bye Vicky ," Serra melambaikan tangannya, sembari bergegas menuju mobil.

"bye," Sahut Vicky , melambaikan tangan perlahan .

Serra sudah pergi, hanya tinggal Vicky sendirian di pinggir jalan. Seharusnya taksi yang dia pesen sudah tiba, ini sudah lebih dari 10 menit sejak ia menunggu. Ponsel Vicky berbunyi, itu adalah nada dering ketika menerima pesan.

Isi pesannya : Maaf mbak, saya tidak bisa datang, tiba tiba taksi saya mati mesin.

Vicky menghela berat, ia memperhatikan disekitarnya, sekolah juga sudah mulai sepi. Pasti akan sulit mencari kendaraan umum, di jam seperti ini. Alhasil ia memutuskan untuk berjalan , siapa tau ada kendaraan lain yang melintas.

"Semoga aja, ada kendaraan lain yang lewat," Ucap Vicky memulai langkah nya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!