Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.
Ada untungnya naurah selalu membantu ibunya di dapur, sebab hasil masakannya tidak mengecewakan sama sekali dan begitu terasa sangat lezat di lidah
" Sepertinya kamu salah masuk fakultas " ucap rangga menikmati masakan naurah
" Maksudnya? "
" Harusnya kamu masuk fakultas tata boga, aku yakin kamu akan menjadi koki terbaik di dunia"
" Hahaha.. Bisa aja kamu "
" Aku serius loh, masakan kamu sangat enak, iya kan vanesh? "
" Iya masakan kak naurah enak, aku suka" jawab vanesh
" Tuh kan dengar sendiri, anak kecil itu gak pernah bohong "
" Iya, iyaa.. Makasih pujian nya"
Dua jam pun berlalu, jam dinding menunjukkan di angka sepuluh namun randy belum juga kembali
" Naurah, maafkan aku ya, kamu tertahan di sini karena aku" ucap rangga
" Iya gak apa apa" jawabnya tersenyum namun masih terlihat sangat gelisah
" Kamu kenapa? Kamu takut gak bisa pulang?"
" Gak, aku hanya merasa sedikit ngantuk"
" Kak naurah, aku mau bobo temani aku ya" ucap vanesh mengusap matanya
" Naurah, ikutlah tidur bersama vanesh, setelah bang randy datang aku akan membangunkan mu" ucap rangga
" Baiklah, ayo vanesh kita bobo " ajaknya yang sudah tak tahan dengan rasa kantuknya
Rangga mencoba menghubungi randy namun belum mendapat jawaban hingga pukul sebelas malam
" Apa mereka sudah tidur ya? " gumam rangga segera ke kamar vanesh
Rangga tersenyum melihat wajah kekasih nya yang begitu cantik meskipun sedang terlelap, tak lupa rangga membenamkan selimut ke tubuh naurah dan vanesh
Tak lama akhirnya randy pulang
" Darimana saja sih bang? "
" Meeting, vanesh dimana? "
" Meeting terus, jangan jangan abang punya pacar nih"
" Gak ada, vanesh dimana? " tanya nya sekali lagi
" Sudah bobo, abang gak usah masuk ke kamarnya, nanti dia terbangun "
" Aku hanya ingin melihat anakku" jawabnya segera melangkah ke kamar vanesh
Dengan langkah pelan Randy membuka pintu kamar dan menghampiri putrinya yang sedang terlelap
" Naurah? Kenapa dia di sini? " gumamnya dan memilih keluar kembali tak jadi memberi kecupan pada putrinya
" Rangga,, kenapa ada naurah di kamar vanesh? Kamu mengajaknya nginap di sini? "
" Gak lah bang, tadi kan aku udah bilang kalo aku sedang jalan sama naurah, abang malah memintaku untuk pulang, ya sudah sekalian saja ku bawa naurah"
" Tadi aku ingin mengantarkan nya pulang, tapi aku gak tega meninggalkan vanesh, soalnya tadi aku pulang dia sudah nangis pengen ketemu papanya, tapi gak tau deh papanya selalu saja sibuk"
" lya maafkan aku"
" Minta maaf pada vanesh bang jangan padaku, ya sudah aku akan membangunkan naurah "
" Kamu mau membangunkan naurah? Untuk apa? Biarin aja dia tidur di sini malam ini"
" Kenapa? "
" Kamu tidak lihat jam berapa sekarang? Apa yang akan di katakan orang orang jika dia pulang bersama seorang pria di tengah malam begini? "
" Iya juga sih bang"
" Ya sudah aku mau istrirahat, kamu juga beristirahat lah dan awas saja kalo kamu masuk ke kamar vanesh mencari kesempatan" ucap randy
" Iya ya.. Kenapa aku gak kepikiran dengan itu ya" jawab rangga bercanda
" Awas aja kamu, aku mengawasimu" ucapnya menunjuk mata nya dan rangga dengan dua jari secara bergantian
" Iya tenang aja bang " jawab rangga tertawa
******
Naurah terbangun begitu mendengar suara adzan dari ponselnya
" Astagfirullah, kenapa aku masih di kamar vanesh? "Ucapnya menatap dan memperbaiki selimut untuk vanesh yang masih terlelap
" Apa rangga tak membangunkan ku? " gumamnya mencoba menghubungi rangga namun tak terjawab
Hhhhmmmm....
Naurah membuang nafas dan segera keluar dari kamar, dia pun berpapasan dengan mbok rahmi
" Nona naurah sudah bangun? "
" Iya mbok, oiya bu saya mau sholat, dimana ya?"
" Ayo non sholat di kamar mbok saja, gak apa apa kan? "
" Gak apa apa mbok"
" Ya udah silakan non naurah sholat di sini" ucapnya
" Baik mbok, terima kasih"
Setelah melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim, naurah segera menemui mbok rahmi
" Mbok" ucap naurah menghampiri nya
" Iya non naurah ada apa? "
" Panggil naurah aja mbok"
" Gak apa apa non, lagian non naurah kan kekasihnya tuan muda jadi gak ada salahnya mbok memanggil seperti itu non"
" Terserah mbok saja lah"
" Apa ada yang nona butuhkan? "
" Gak ada, cuma aku ingin membuat sarapan, apa boleh? "
" Silahkan saja non, biasanya tuan randy dan tuan muda menyukai nasi gurih "
" Mbok sering buatin mereka? "
" Gak non, biasanya mbok membelinya di depan sana"
" Nasi gurih pagi gini butuh santan mbok, lebih baik aku buat sarapan yang lain saja"
" Ya sudah silakan non naurah buat saja, bahannya ada di kulkas"
Naurah memilih membuat Omurice dengan bahan yang sudah tersedia di dapur cantik itu
Tepat pukul tujuh sarapan pun sudah tersedia di atas meja dengan bantuan mbok rahmi
" Bau wangi apa nih mbok, kenapa enak sekali baunya" ucap randy yang keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi
" Selamat pagi pak randy" ucap naurah yang muncul dari kamar bersama vanesh yang sudah terlihat sangat cantik
" Naurah, astaga maafkan aku karena aku semalam kamu harus nginap di sini"
" Iya pak gak apa apa"
" Sayang, kamu cantik sekali sini peluk papa" ucap randy melebarkan tangannya
" Pah, semalam aku bobo bersama kak naurah"
" Iya sayang papa tau, kamu senang gak sayang? "
" Iya pa, aku senang karena kak naurah"
" Bilang apa sama kak naurah"
" Terima kasih kak naurah"
" Iya vanesh"
" Siapa yang membuat sarapan ini mbok? "
" Nona naurah tuan" jawabnya
" Kamu yang buat ini naurah? Enak sekali rasanya"
" Biasa aja kok pak, oiya rangga dimana ya pak? "
" Paling masih tidur, dan aku minta kalo kita gak di kantor gak usah panggil pak panggil abang aja"
" Iya pak, maksudnya iya bang"
Mereka bertiga kini menikmati sarapan tanpa rangga, vanesh terlihat sangat bahagia bersama naurah
" Pah, boleh gak kak naurah jadi mamaku? Aku mau kak naurah jadi mamaku" ucap vanesh tiba tiba
Uhuuukk.. Uhuuuk..
Randy tersedak makanan nya mendengar ucapan sang putri
" Minum dulu pak" ucap naurah memberi minum padanya
" Gak boleh, uncle udah bilang semalam kalo kak naurah itu calon istri uncle, minta saja papa mu cari wanita lain vanesh" ucap rangga tak terima dan langsung memeluk naurah di kursi
" Maafkan ucapan vanesh ya naurah, dia belum mengerti "
" Huhuaaaaa, uncle jahat " ucap vanesh menangis
" Cup,, cup,, cup,, diam ya sayang " ucap randy
" Uncle jahat, jangan peluk kak naurah "
" Iya iyaaa maaf sayang" ucap rangga mencubit pipinya
Randy sedikit tak enak pada naurah karena ucapan anaknya
" Kamu yang buat sarapan ini sayang? " tanya rangga
" Iya, aku kelaparan tadi jadi sekalian aja buat banyak"
" Gimana bang rasanya? Enak gak? " Tanya rangga pada abangnya sembari mencicipi omurice itu
" Iya enak banget malah"
" Wow.. Enak sekali Omurice ini, dulu pernah aku makan tapi gak seenak ini" ucap rangga membuat Naurah tersenyum dengan pujian rangga
Tak seberapa lama terdengar suara seorang wanita memasuki rumah
" Randy.., Rangga...!! " teriaknya
" Mama? "Ucap rangga segera menghampiri ibunya
" Gawat, mati aku, kenapa mamanya datang di saat aku berada di sini? " gumam naurah dengan wajah yang sedikit panik
" Santai aja, mama baik kok" ucap randy sepertinya mengerti dengan perasaan naurah
" Wangi masakan apa ini? Mama jadi laper" ucap ibu Sulastri
" Iya dong mah kita lagi sarapan Omurice "
" Omurice? Siapa yang buat? " tanya nya berjalan ke dalam bersama rangga
" Mama" ucap randy memeluk bu sulastri
" Omah... " teriak vanesh berlari menghampiri nya
" Cucu omah sayang, omah kangen banget " ucapnya memeluk vanesh
" Oiya randy siapa gadis itu? " tanya bu sulastri mendapati naurah duduk di kursi depan randy
" Dia kekasihnya rangga "
" Rangga?" tanya mamanya tak percaya
" Iya ma, dia kekasihku "
" Sayang, kenalin ini mamaku dan mama ini kekasihku naurah"
" Halo tante salam kenal " ucapnya mencium tangan bu sulastri
" Halo sayang, cantik sekali kekasih mu ini rangga" ucap bu sulastri
" Ayo mah kita sarapan" ajak randy
" Jadi Omurice ini yang membuat mama merasa laper begitu masuk ke dalam rumah tadi" ucap Bu Sulastri duduk dengan omurice di hadapannya kini
" Iya mah, ini buat mama" ucap rangga memberi bagiannya untuk mamanya sementara dia menghabiskan bekas makan naurah
" Astagaaa.. Enak sekali Omurice ini, kamu yang masak sayang? " tanya bu Sulastri
" Iya tante " jawab naurah tersenyum
Tak lama setelah sarapan akhirnya rangga pamit untuk mengantarkan naurah pulang
" Randy, apa kamu tau sudah berapa lama rangga jalan dengan gadis tadi? "
" Baru aja sih ma, tapi aku sudah lama mengenal naurah, dia gadis yang baik" jawab randy
" Kamu kenal dimana? "
" Dia pernah membantuku di perusahaan sampai sekarang kadang aku meminta bantuannya "
" Kok bisa ? "
" Dia mahasiswi terpintar di bidang desain ma, dia ingin jadi arsitek seperti almarhum ayahnya"
" Lalu kenapa dia bisa berada di sini? "
" Dia nginap semalam di sini mah, bukan karena apa aku meminta bantuan rangga semalam untuk menjaga vanesh dan kebetulan rangga sedang jalan dengannya, aku pulang larut semalam"
" Lalu dia tidur dimana? Gak sama adikmu kan? "
" Gak dong mah, dia tidur sama vanesh"
" Lalu mama ada urusan apa di sini? " tanya randy
" Mama dengar dari kakeknya vanesh kalo dia sedang di sini, makanya mama langsung kemari karena mama kangen banget sama vanesh, karena kalo harap kamu bawa vanesh ke mama gak akan pernah datang"
" Maaf ma, ya udah kalo gitu aku berangkat ya ma, titip vanesh" ucap randy kemudian berangkat ke perusahaan nya