Bumi serasa akan runtuh menerpa Kirana ketika dia mengetahui fakta bahwa Bryan, suaminya, ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Maudy.
Tak tebersit sedikitpun dalam benak Kirana kalau sahabatnya itu akan menjadi duri dalam rumah tangganya.
Sepuluh tahun menikah dengan Bryan kini diambang kehancuran. Tidak sudi rasanya Kirana berbagi suami dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah sahabatnya sendiri hingga dia memutuskan untuk bercerai.
Lantas, bagaimana Kirana menghadapi hidupnya setelah berpisah dengan Bryan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Makan Malam
Bukti-bukti tentang perselingkuhan Bryan dan Maudy semakin kuat dengan terkuaknya perhiasan yang sama antara yang dibeli Bryan dengan yang diposting Maudy. Namun, Kirana harus bisa mengendalikan diri dan meredam emosinya, agar Bryan tak mencurigai dirinya telah mengetahui perselingkuhan itu.
Kirana masih bersikap normal seperti biasa, hanya saja dia mulai enggan melayani Bryan berhubungan int!m suami istri. Untungnya satu Minggu ini Kirana mengalami menstruasi sehingga ia tak terbebani harus melayani Bryan.
Malam Minggu ini, Kirana mengikuti rencana Grace untuk mengajak Bryan makam malam di sebuah restoran mewah. Di sana Grace akan muncul dengan memakai perhiasan yang dibelinya. Mereka ingin tahu bagaimana reaksi Bryan ketika melihat perhiasan itu.
Kirana memakai gaun berwarna dusty purple di bawah lutut, memakai heels juga membawa clutch di tangannya. kedua anaknya sengaja ia titipkan pada Winda, karena Winda meminta kedua anak Kirana untuk menginap di rumahnya.
Suasana di restoran itu tetap ramai meskipun harga makanan di sana cukup mahal. Sudah pasti yang berkunjung di sana adalah kalangan elit.
Kirana memilih meja di dekat jendela. Di sisi restoran dekat jendela memang tak banyak pengunjung, tidak seperti di ruangan bawah. Di meja sebelakangnya adalah meja yang akan dipakai oleh Grace. Kedua meja itu sebenarnya sudah dibooking lebih dulu oleh Grace.
"Nggak apa-apa 'kan kita makan di restoran ini, Mas?" Kirana mengintip harga menu makanan yang mereka pesan sekitar lima jutaan lebih. Mungkin bisa untuk makan beramai-ramai jika ia pergi ke restoran biasa saja.
"Nggak apa-apa, Yank," sahut Bryan.
"Buat istri sendiri nggak apa-apa ya, Mas!?Nggak menghabiskan gaji Mas ini, kan?" Kirana tertawa kecil. Sebenarnya ia menyindir Bryan yang menghabiskan uang sampai puluhan juta untuk membeli perhiasan untuk Maudy.
Bryan tersenyum tipis mendengar ucapan sang istri. Dia tak menyadari kalau Kirana sedang menyindirnya.
"Kita di sini saja, Beb?" Tak lama Grace tiba bersama Vito. Kali ini Grace berperan sebagai pasangan kekasih dengan Vito. Karena Rizal akan mengambil peranan saat menyelidiki Bryan di Surabaya nanti.
Grace duduk di kursi menghadap Vito. Posisi Grace duduk sama dengan posisi Kirana menghadap Bryan sehingga Bryan bisa melihat Grace, tentu saja tujuannya agar Bryan melihat kalung yang melingkar di leher jenjang Grace.
Benar saja, Kirana melihat ekspresi terkejut Bryan ketika melihat Grace. Tentu bukan Grace yang membuat Bryan terkejut, tapi kalung yang dipakai Grace lah yang mengejutkan pria itu.
"Apa kamu suka kalungnya, Sayang?" tanya Vito menyinggung soal kalung berharga puluhan juta itu seolah itu adalah pemberiannya untuk Grace.
"Suka banget, dong! Makasih ya, Beb." Grace menyentuh kalung yang ia pakai. "Ini pasti mahal banget, kan?" Grace memang paling pintar dalam berakting.
"Untuk kamu, semahal apa pun akan aku berikan. Lagi pula, itu tak seberapa harganya." Vito, bukankah pria yang suka modus terhadap wanita. Dia terpaksa melakukan sandiwara itu karena dipaksa oleh Grace.
"Iiihh, kamu so sweet banget, deh." Grace menggenggam tangan Vito.
Vito terkejut ketika tangannya digenggam Grace. Dia berusaha melepaskan tangannya, namun Grace menahan dengan sedikit mendelik agar Vito mengikuti permainannya.
"Berarti aku sangat berharga di hati kamu ya, Beb? Karena kamu rela membelikan perhiasan ini untuk aku, Beb." Grace melanjutkan aktingnya.
"Tentu saja, Sayang. Hanya wanita spesial yang berhak menerima perhiasan cantik seperti yang kamu pakai itu," sahut Vito.
"Tapi, kamu nggak kasih perhiasan-perhiasan kayak gini ke wanita lain 'kan, Beb?" tanya Grace makin beraksi.
"Tentu saja nggak, Sayang. Aku laki-laki setia, nggak mungkin aku menduakan cintaku ini." Vito menepis.
Sementara di belakangnya sedang asyik memainkan drama mereka, Kirana terus memperhatikan ekspresi Bryan yang terlihat salah tingkah dan tak tenang. Apalagi ketika Grace dan Vito sedang menyinggung perselingkuhan.
"Awas saja kalau kamu sampai ketahuan selingkuh! Kucinc4ng punyamu!" ancam Grace.
"Uhuukk ... Uhuukk ..." Bryan yang sedang meneguk minuman seketika tersedak mendengar ucapan Grace.
"Kenapa, Mas?" Kirana menyodorkan minumannya pada Bryan.
"Uhuukk ... aku ke ... Uhuukk ... toilet ..." Bryan bergegas bangkit dan melangkah ke arah toilet.
Kirana menoleh pada Grace dan Vito yang saat ini menatap padanya.
"Done!" Grace mengangkat ibu jari menandakan apa yang ia lakukan berhasil.
Dari ekspresi yang ditunjukan Bryan, semakin yakin jika perhiasan itu memang dibeli Bryan untuk wanita selingkuhannya.
"Saya mau ke toilet dulu, Mbak." Kirana pamit ingin mengecek kondisi Bryan di toilet.
Baru beberapa langkah Kirana meninggalkan Grace, dia dibuat terkejut dengan kemunculan Andra yang berjalan ke arahnya.
"Selamat malam, Pak." Kirana menyapa Andra secara formal. meskipun saat ini bukan di kantor, tapi Kirana tetap menaruh hormat pada bosnya itu.
"Kamu? Ada di sini juga?" Sama seperti Kirana, Andra pun terkejut bisa bertemu dengan Kirana di restoran itu.
"Oh, iya, Pak." jawab Kirana.
"Dengan siapa?" tanya Andra tiba-tiba penasaran.
"Sama suami saya, Pak. kebetulan dia ada di toilet." Kirana menunjuk arah toilet.
"Oh ..." Singkat respon dari Andra.
"Om Andra? Om Andra kok, ada di sini? Om Andra kenal Mbak Kirana?" Grace ternyata mengenal Andra. Ketika melihat Andra berbincang dengan Kirana, Grace pun mendekati mereka berdua.
"Grace? Sedang apa di sini? Mana suamimu?" Andra pun terkejut melihat kemunculan Grace, apalagi Grace juga mengenal Kirana.
"Aku sedang menjalani misi, Om. Mbak Kirana ini klien suamiku." Grace menjelaskan hubungannya dengan Kirana. "Om sendiri kenal Mbak Kirana?" tanya Grace ganti menanyakan bagaimana Andra mengenal Kirana.
"Dia karyawan Om."
"Pak Andra atasan saya, Mbak."
Andra dan Kirana menjawab bersamaan.
"Oh, bos dan karyawan?" Grace menunjuk pada Andra dan Kirana secara bergantian. "Mbak, Om Andra ini Om-ku. Adik sepupu mamaku. Duda, lho." Grace tersenyum mengandung arti sambil memperkenalkan Andra sebagai Om-nya. "Wah, ternyata dunia sempit sekali, ya?" Tatapan mata Grace kini menangkap Bryan yang keluar dari arah toilet.
"Suami Mbak!" Grace menunjuk ke arah Bryan. Dia lalu menarik lengan Andra agar Andra menjauh dari mereka. "Sebaiknya Om cepat pergi dari sini, deh! Kalau Om lama-lama di sini, bisa-bisa terbongkar penyamaranku." Grace mengusir Andra secara halus.
Sedangkan Kirana langsung berjalan menghampiri Bryan.
"Mas nggak apa-apa?" tanya Kirana merangkul lengan Bryan sambil mengusap dada sang suami.
"Nggak apa-apa, Yank. Tadi tersedak karena buru-buru minum," jawab Bryan.
"Kita kembali ke meja, Mas." Kirana membawa Bryan kembali ke meja sementara matanya melirik pada Grace dan Andra yang berjalan memunggunginya ke arah tangga.
Kirana menarik nafas lega karena Bryan tidak sempat melihatnya tadi berbincang dengan Andra dan Grace. Kalau Bryan melihat, Bryan pasti akan mencurigainya.
*
*
*
Bersambung ...
wes gass buruan jadi janda Na
duda tajir melintir sudah menanti kamu,,eeh
dijamin aman dari Bryan
kayanya biarpun Bryan mengemis2 minta balikan
Kirana bakalan ogah2han
selingkuh itu penyakit yah
tat udah di maafkan di kasih kesempatan ke 2 malah di belakang selingkuh lagi,,
ogah lah balikan lagi sama laki² kayak Bryan.jangan jadikan anak² sebagai alasan .mereka akan baik² saja .
ayo na pergi bawa anak2 ke tempat yg gk bryan tau,,,,
Semua sudah jelas Bryan.
Jangan persulit kalau Kirana minta cerai