Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. OCEAN SIDE
Lagi dan lagi jackpot ivana tak sengaja temukan. Noah berbaik hati mendukung usaha kopi milik ivana. Ivana yakin semua itu suatu saat, akan tumbuh besar dan sangat bernilai.
Dalam sejarah kopi terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. apalagi pada masa yang akan datang beberapa tahun atau puluhan tahun yang akan datang, kopi tentu tidak akan pernah hilang. Dan satu-satunya komiditas perkebunan yang dapat berdiri ditengah berbagai era dan gempuran berbagai jaman.
Setelah pertemuannya dengan Noah, pria itu kembali ke negaranya setelah kunjungan bisnisnya selesai. ivana tak menyesal telah bertemu dengannya bahkan hubungan mereka tidak akan berakhir begitu saja. Sedikit demi sedikit ini awal langkah untuk mencapai tujuan utama yang lebih besar.
Noah mengatakan akan mengirimkan bibit-bibit tanaman kopi itu namun dalam tahap yang berkala, karna dia juga sekarang masih dalam tahap pembudidayaan tanaman kopi, karena yang dari sebelumnya terbengkalai seperti tak memiliki harapan.
Namun pertemuan nya secara tak sengaja dengan seorang gadis kecil cukup membuat dirinya terkejut. Dia baru tersadar akan besarnya potensi peluang bisnis kopi ini .
Tentu mendengar kabar baik itu Noah tak akan tinggal diam. Walaupun dia telah memiliki semuanya dari segala aspek kekayaan, aset, kekuatan tempur, wilayah, dan kekuasaan yang dia miliki sebagai pria nomor satu di Serpentara, namun ada sesuatu yang bergejolak dihatinya skarang, dia seolah ingin mengamati gadis yang tak sengaja dia temui itu lebih jauh lagi.
Seperti ada keterikatan yang mengikat dirinya dengan gadis itu. Noah merasa gadis yang dia temui itu memiliki potensi untuk terus berkembang dalam langkah yang besar.
Bukan karna apa-apa Noah mengamati ivana. Hanya saja sebagai orang yang telah berada diatas Noah sangat muak menyaksikan persaingan orang-orang untuk saling berlomba-lomba menjadi yang terbaik
Mereka selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang ingin mereka dapatkan. Walaupun harus mengunakan permainan yang kotor dan licik.
Sebagian besar orang mendapatkan kekuasaan secara instan dan genetik atau turun temurun. Namun melihat seorang yang berusaha untuk memulai sesuatu dari nol sangat lah jarang terjadi.
Kebanyakan wanita bangsawan menikmati hasil kerja keras dari kepala keluarga dan warisan keluarga mereka, sangat jarang gadis bangsawan yang memiliki kemampuan dalam bidang bisnis dan usaha.
Karena pada zaman dimana patriarki sangatlah kental ini tugas wanita hanyalah untuk mempercantik diri.
Melihat ivana bekerja keras dari yang tak punya apa-apa menjadi sehebat itu pasti banyak kesulitan dan rintangan yang menghadang langkah nya. Namun gadis itu terlihat seperti bisa melakukan apapun
Hati Noah berkata bahwa gadis itu akan terus
berkembang, Noah ingin tahu tentang seberapa jauh
gadis kecil itu berkembang. Sampai..? sampai? Sampai ivana mengemgam masa depan.
ivana mengatakan ada 120 hektar lahan yang nantinya akan menjadi perkebunan usaha kopi miliknya. Noah setuju akan membantu dia mendapatkan semua kopi yang dia inginkan.
Setelah dia berhasil memperbanyak budidaya bibit tanaman kopinya maka segera Noah akan mengirimkan bibit-bibit yang siap tanam itu kepada ivana.
Oh ya di Serpentara tentang budidaya tanaman secara vegetatif telah ditemukan di kekaisaran itu. Budidaya tanaman secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman itu sendiri. Perbanyakan ini dilakukan secara aseksual atau tanpa memerlukan alat kelamin jantan dan betina.
alih-alih menanam biji kopi dan menunggu berbuah lama~ belasan tahun, dengan sistem budidaya tanaman secara vegetatif tentu akan mempercepat proses pertumbuhan buah tanaman itu. Dari menanam biji yang memerlukan waktu belasan tahun, kini hanya menunggu satu atau dua tahun saja tanaman kopi sudah besar dan berbuah.
Keuntungan budidaya vegetatif Tanaman lebih cepat berkembang, Dapat memperbanyak tanaman yang sulit menghasilkan bunga dan biji, Tingkat keseragaman bibit yang tinggi, Hemat biaya persemaian.
Beberapa bulan telah berlalu kini datanglah surat balasan dari Noah untuk ivana. Tertulis ada kabar baik dan kabar buruk.
Kabar baiknya adalah Dikatakan dalam suratnya mengenai perkembangan budidaya bibit kopinya telah berjalan lancar, dia akan mengirimkan semua pasokan bibit itu pada ivana. Tak hanya itu, hasil panen buah kopi juga akan Noah kirimkan bersamaan
Sungguh lumayan sekali stok buah kopi dari Noah, walaupun tak sebanyak itu setidaknya usaha kopinya tak terhenti begitu saja. Karena banyak konsumen yang akan mengalami komplen terhadap permintaan jumlah minimum kopi.
Namun kabar buruknya, dia tak bisa melakukan ekspor dalam waktu dekat secara langsung, karena keterbatasan jumlah kapal pengangkut barang. sepentara sedang dalam massa memanas akibat peperangan, tranportasi kapal diprioritaskan untuk membawa suplai persenjataan dan alat-alat keperluan perang. Noah bilang jika ada kapal pengangkut yang kosong akan segera dia kirimkan
Yahh itu tak masalah bagi ivana, ivana hanya kawatir jika terlalu lama disimpan kualitas biji kopi akan berubah, karena rasa dari kopi itu tergantung dari pengolahan dan penyimpanan nya, ivana rasa ka Noah tidak tahu itu. Orang itu pasti akan asal menyimpan kopi-kopi itu
ngomong-ngomong soal kapal pengangkut, bukankah disekitar pelabuhan Calesterra banyak yaa,
"Ahh yaa mengapa aku tidak kepikiran mengirimkan kapal dari sini saja yaa, kan Calesterra dalam suasana santai, tapi emang ada yaa kapal yang kosong tanpa buat janji dulu? Ahh lihat nanti lahh" pikir ivana sambil menerawang lebaran kertas surat itu. Namun hati ivana mengatakan bahwa tak ada salahnya jika mencari tahu lebih dahulu
Maka dari itu ivana berniat pergi mengunjungi pelabuhan untuk mencari tahu informasi terkait kapal pengangkut barang.
"Dave, Oliver aku pergi keluar yaa" ucap ivana sambil melangkah cepat melalui mereka yang berpapasan di lorong
"Ivana mau kemana?" Tanya Dave
"Jalan-jalan bentarr, " kata ivana berhenti sejenak membalas pria itu
"Haruskah aku panggil prajurit?" Tanya Oliver menawarkan, dia kawatir hari sudah cukup sore dan ivana baru berniat untuk melakukan jalan-jalan. Memang pikiran orang jenius tak dapat ditebak
"Tak usah aku disekitar sini saja ko, Yaudah sampai jumpa Dave, verr" kata ivana cepat sambil kemudian melangkah pergi
"Pulang sebelum makan malam loh" seru Oliver
"Iyaaa aman aja" jawab ivana setengah berteriak dia yang kini sudah dilantai satu kediaman tak terlihat lagi batang hidungnya
Ivana memacu kudanya kencang dia kemudian bergegas menuju pelabuhan barat Calesterra, setibanya disana dia mengikatkan tali kudanya pada pagar pembatas di trotoar pinggir jalan yang menghadap langsung kearah dermaga.
Sorot sinar jingga keungguan menyambut gadis itu.
Kemudian ivana berjalan menyusuri trotoar belok ke kanan menuruni anak tangga, yang menjadi jalan akses menuju bibir laut.
Banyak kapal-kapal besar berlabuh disana, sepasang matanya memandang hamparan pasir putih membentang, Susana begitu ramai, jembatan kayu panjang yang lurus membelah lautan menampilkan orang-orang yang berlalu lalang menaik-turuni kapal yang terparkir disebelah jalanan jembatan kayu panjang ditengah laut.
Semilir angin begitu nyaman di kulit, lalu matanya menangkap sebuah pemandangan yang menarik perhatiannya, ada dua buah kapal pengangkut barang besar yang terlihat baru sampai di pelabuhan. Kapal-kapal itu berlabuh mengambil posisi paling ujung dermaga.
Tanpa sadar langkah kaki ivana membawakan kesana. Tudung hitam yang menutupi kepalanya menyibak tersapu angin laut, menampilkan Surai pirang emas yang berkilau. Dia begitu menatap kearah kapal itu penuh minat.
Saat melihat pria paruh baya yang terlihat seperti orang nahkoda kapal turun dari atas kapal pun ivana langsung menghampiri nya
"Yo-ho-ho nona, apa yang sedang seorang gadis bangsawan kecil lakukan disini, apakah anda tersesat" sapa pria itu dengan ramah
"Ahh tidak paman, ngomong-ngomong aku ingin bertanya, apakah paman melakukan jasa sewa, aku membutuhkan beberapa kapal pengangkut cukup besar" tanya ivana pada pria paruh baya yang menjadi nahkoda kapal
"Nona muda hendak menyewa kapal yaa, sebenarnya aku tidak tahu ini akan disewakan atau tidak, aku tidak bisa melakukannya sendiri karena paman ini hanya seorang nahkoda kapal, jadi hanya bertugas untuk menjalankan nya kapalnya saja" jelas pria itu
"Begitu yaa paman, sayang sekali " untuk sesaat raut muka ivana menampilkan ekspresi kekecewaannya.
Melihat hal itu pria tadi menjadi tak tega kemudian dia mencoba menawarkan sebuah cara lain untuk gadis kecil yang terlihat penuh minat itu.
"Namun jika nona ingin menyewa mungkin bisa berbicara dengan pemilik kapal ini" ujar Dave melanjutkan
"Pemilik kapal? Ini bukan milik Kekaisaran Calesterra ya?" Tanya ivana pada paman itu
"Yaa, yang kami punya berasal dari kekaisaran Galaxium, kami hanya sedang singgah sebentar dimari" jelas pria itu pada ivana
"Bisa aku bertemu dengannya paman?" Tanya ivana antusias, melihat perubahan ekspresi gadis itu. Pria paruh baya itu tersenyum
"Tentu aku akan memanggilnya sebentar, heyy Fredd bisa kau temani nona muda ini sebentar?" Lalu dia memanggil temannya untuk menemani ivana berbincang. Takkan dia membuat gadis itu menunggu dengan sendirian.
"Ahh yaa baik, Yo nona kecil perkenalan aku paman freed" sapa kawan dari pria tadi dengan ramah
"Salam kenal paman, apakah paman juga nahkoda kapal ini" ujar ivana sopan, dia tak tahu bertanya soal kapal karena sangat tertarik.
"Benar sekali aku dan itu tadi kawanku derek, kami telah lama melakukan berbagai pelayaran keberbagai penjuru dunia " penyakit orang tua ketika sudah diajak bicara makan otomatis akan bercerita panjang lebar.
"Wahh hebat paman, berarti banyak tempat-tempat indah yang telah paman datangi " tanya ivana penasaran dia dibuat terkagum mendengar cerita pria itu
"Tentu, kau juga terlihat sangat menyukai perjalanan ya" pria bernama Freed itu tersenyum melihat reaksi ivana, dia mulai dapat menebak orang seperti apa gadis didepannya ini
"Yahh sebenarnya impianku untuk bisa berkeliling dunia seperti paman, namun aku ingin melakukannya dengan cara yang berbeda " kata ivana para paman Freed
"Wahh bagus itu sangat jarang sekali ada anak muda yang mempunyai jiwa petualang dijaman sekarang, nona kecil jadi mengingatkan ku tentang putri ku mungkin lebih tua empat tahun dari mu dulu dia begitu gemar memanah dan menjelajah, namun sekarang dia sudah menikah dan ikut suaminya " lanjut paman freed dengan kisahnya sambil mengingat
"Wahh itu akhir yang membahagiakan paman" ucap ivana sambil tersenyum dia ikut bersyukur merasakan kebahagiaan yang orang lain itu terima
Tak lama kemudian pria paruh baya bernama derek tadi datang dengan seorang pria tampan bersurai merah gelap bersamanya.
Orang dia maksud adalah Areksa pahlevi president Taka Shiren group. Sebuah asosiasi serikat dagang yang juga mencakup usaha pelayanan logistik dan transportasi laut.
"Nona muda maaf membuatmu menunggu, beliau ini adalah tuan muda Areksa pahlevi, kepala perusahaan pelayaran" ucap sang nahkoda kapal bernama derek tadi
Areksa tampak dengan malas mengikuti langkah Derek dia sedang dalam suasana hati yang buruk, mau bagaimana ini adalah waktu liburannya dia datang tidak untuk sedang bekerja
Awalnya dia memandang acuh hamparan lautan ombak itu sambil mengekor derek"Derek siapa hah yang kau maksud itu? Ehh~ gadis kecil?" Namun saat menoleh dan menatap orang yang derek maksud adalah seorang gadis kecil yang terlihat sangat cantik dia sempat dibuat terkejut.
"Kau~kau tidak sedang bercanda kan derek?!" Ucap Areksa mematung sesaat dia terpukau melihat kecantikan ivana
"Salam tuan perkenalan saya ivana Caesarion, saya sedang mencari beberapa kapal pengangkut yang tersedia, jika anda maukah anda melakukan transaksi bersama ku?" Namun untuk ucapan keseriusan dan keanggunan yang ditujukan oleh ivana, memperlihatkan bahwa gadis itu tidak sedang berbohong kepadanya "
"Ahh itu~ iyaa pertama-tama bisa jelaskan dulu tentang rencana awalnya nona?" Ucap Areksa sedikit gugup dengan perkataan yang terlontar dari mulut gadis itu. Otaknya belum sempat mencerna tujuan utama ivana
"Tuan muda, jika begitu kami pamit undur diri dulu" ucap freed dan derek kemudian pergi meninggalkan mereka.
"Sebetulnya aku sedang mencari kapal pengangkut namun tujuan dari kekaisaran Serpentara untuk kemari, karena disana sedang kritis perang maka tak heran untuk kekosongan tranportasi laut. Jika anda berniat menyewakannya pada ku, aku akan sangat bersyukur." Kata ivana menjelaskan
"Hhmm~ sebenarnya–" pria itu terlihat ragu tapi
"Aku akan membayarnya 3x lipat, Menganti ongkos perjalanan dari Calesterra menuju sepentara, dan sebaliknya. Bagaimana?" Ivana memotong perkataan orang itu sebelum sempat dia menyelesaikan kata-katanya.
APAAA GILAA?! 3x lipat orang biasa menawar lebih murah dia malah menaikan harga, dasar gadis kaya batin Areksa tak percaya
"Hah? Ugh maaf, Nona ini bukan soal harga. Namun untuk saat ini kami sedang berlibur, aku juga sedang menunggu stok bahan bakar kapal untuk melanjutkan perjalanan" ujar Areksa pada gadis itu
"Ahh begitukah, " yahh mau bagaimana ivana juga salah karena mendadak. Mungkin dia harus menelan rasa kekecewaan nya
"Namun jika nona tak keberatan untuk menunggu dalam 4-6 hari kemudian, aku bisa membantumu. Nona cukup membayar dengan harga normal " merasa tak tega menolak customer kecil nya ini, Areksa pria itu menghela nafas sebelum kembali melanjutkan pembicaraannya
"Hhhmm~ 4-6 hari yaa~ baiklah setuju" ucap ivana tanpa pikir panjang
"Terimakasih pengertiannya, tolong kirimkan alamat kediaman anda, nanti aku akan mengirimkan surat konfirmasi" Areksa menghela nafas leganya, sepertinya gadis itu dapat menerima
"Dalam kartu namaku terdapat alamatnya, kau bisa mengirimkannya kesana" kata ivana sambil menyerahkan kartu namanya pada pria itu
"Kartu nama? Hhmm~ kau terlihat cukup berpengalaman yaa, sepertinya ini bukan pertama kalinya kau menerima tamu" Areksa menebak bahwa untuk gadis seumurannya ivana terlihat berbeda, dia jauh lebih hebat dari apa yang dia bayangkan
"Bagaimana mana anda bisa tahu tuan?" Tanya ivana heran
"Pertama jangan panggil aku tuan Areksa, cukup namaku saja," sanggah pria itu
"Oke Areksa, kau bisa panggil aku ivana, lalu yang kedua?" Tanya ivana kembali karena masih penasaran
"Yahh jika kau sampai memiliki kartu nama aku sudah dapat menebak bahwa kau bukan sembarang gadis kecil, kartu nama hanya dibuat khusus oleh orang-orang untuk memperkenalkan diri secara formal, tak mungkin jika dalam sebuah pertemuan atau acara kita membicarakan hal-hal yang terkait Tengah privasi apalagi soal alamat kediaman, dan lainnya " jelas Areksa
"Kau tahu banyak" kata ivana sambil memandang intens pria muda dihadapannya tersebut
"Hanya kebetulan, jadi nona ivana untuk selanjutnya mohon kerjasamanya " kata Areksa mengelakkan, kemudian dia tersenyum simpul sambil mengulurkan tangannya
"Baik mohon bantuannya Areksa, ah yaa, sepertinya aku harus segera kembali sudah mulai gelap " ivana menerima uluran tangan itu dan menjabat nya. Kini perjanjian kerja mereka resmi berjalan.
"Kau bahkan datang tak membawa pengawal, yang benar saja bagaimana nona muda bisa berpergian seperti ini " Areksa cukup curiga pada ivana apakah dia gadis bangsawan yang sedang kabur. Pertemuan pertamanya dengan gadis itu sedikit mengejutkan
"Aku sedang dalam penyamaran, bagaimana bisa aku membawa pengawal yang ada malah bukan menyamar " jelas ivana pada pria itu
"Ngomong-ngomong, bisakah kau ajak aku berkeliling, yahh liburan kali ini cukup membosankan tak ada banyak hal yang bisa aku lakukan disini" lalu entah badai dari mana, mulut Areksa lancar mengatakan hal itu. Biasanya dia paling anti dengan perempuan.
Yahh tipikal pria dingin dan cuek yang ada dinovel.
"Tentu aku bisa mengajakmu berkeliling, kapan kau sengang kirimkan saja surat padaku, nanti aku akan menemanimu " balas ivana santai
"Terimakasih, ayo ku antar kau pulang " mendengar jawaban ivana Areksa tanpa sadar tersenyum senang. Dia bahkan sekarang sampai berinisiatif untuk mengantarkan gadis itu kembali
"Tidak~tidak aku datang berdua" potong cepat ivana
"Berdua?" Ulang Areksa pada ivana
"Iyaa berdua dengan ran kuda ku, sudahh yaa sampai jumpa reksa" setelah penjelasan singkat itu dia langsung melangkah pergi meninggalkan pria itu. Benar-benar gadis yang cukup unik
"Ahh yaa sampai jumpa" balas Areksa yang masih dia tak percaya.
Ivana Caesarion seperti apa orang itu yaa kini benak pria itu dipenuhi dengan ivana
🚢 ⚓ 🚢
Areksa kembali menuju ke penginapannya dengan suasana hati baik. Kedua orang rekannya yang mengamati perubahan suasana hati pria bersurai merah gelap itu dibuat heran
Bagaimana dia bisa begitu cepat berubah perasaannya, bukankah seharian tadi dia sedang kesal. Pesanan yang diajukan oleh xxxx ternyata di batalkan sepihak. Tentu sang ketua president asosiasi Taka Shiren pun dibuat kesal saat berlibur.
Klien yang banyak maunya ini itu, lalu setelah deal tepat dihari H malah dibatalkan sepihak. Semua persiapan yang dia lakukan memangnya tidak perlu effort dan uang apa?
Namun syukurlah saat sang ketua kembali dengan raut wajah yang terlihat senang saat ini.
Pria bersurai putih beriris sebiru yang tengah rebahan di sofa sambil mengangkat kakinya menyilang itupun bersiul, entah gerangan apa yang merasuki tubuh temannya itu sehingga terlihat senyum-senyum sendiri.
"Hai boss kau sedang senang rupanya apa yang sebenarnya terjadi" tanya salah seorang rekan Areksa yang mempunyai rambut putih bak pangeran salju raka
"Hhmm~ tak biasanya tadi saja murung bagaimana suasana hati orang bisa secepatnya itu berubah, dasar labil" kini teman satunya juga ikut menimpali siapa lagi jika bukan Sagara Caesar
"Cih kalian menganggu saja, bukan urusan kalian itu," kedua orang rekannya mengapa seperti tak bisa membiarkan dirinya tenang untuk sehari saja. Mereka terlalu mencampuri urusan areksa
"Apa yang derek lakukan hingga kau seperti itu" tanya Raka sambil memijit - mijit rahang tampannya
"Apa jangan-jangan kau dan derek" dengan nada menggoda Sagara kembali melancarkan pertanyaan provokatif pada bosnya itu
"Jangan macam-macam dasar bodoh, yang benar saja apa yang aku lakukan dengannya" Areksa segera menepis semua imajinasi liar kedua rekan gilanya itu
"Hahaha bercanda, kau emosi sekali" kata Raka jahil
