Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 ~ Bingung ~
Lisa akhirnya tidak sabar lagi dengan sikap mertuanya yang tidak punya perasaan sedikit pun padanya selama ini dia selalu berusaha mengalah itu karena dia sangat menghargai suaminya.
" Kalau kalian lapar silahkan kalian memasak,aku juga manusia yang punya batas tenaga." Jawab Lisa lalu kembali ke kamar meninggalkan suami,mertua dan iparnya di ruang tamu.
" Lihat..!! Lihat sikap istrimu itu,dia semakin berani melawan ibu sudah tidak tahan dengan sikapnya itu." Sungut Ratih dengan wajah yang masih sangat emosi.
" Mungkin dia sangat lelah bu,mengerti sedikit kenapa sih? Viona aku akan memesan gofood,kamu mau makan apa biar aku pesan?" Tanya Antoni.Dia memilih mengalah dari pada ribut.
" Terserah abang saja." Jawab Viona tidak puas dengan sikap abangnya.Antoni memberikan uang lima puluh ribu kepada adiknya setelah itu dia pergi menyusul istrinya ke kamar membuat ibunya semakin murka karena berfikir Lisa telah berhasil menguasai anak kesayangannya.
" Aku benar-benar kesal melihat abangmu,aku sudah sangat senang saat Mona datang ke rumah ini,dan aku lihat mereka sangat cocok,tapi entah kenapa abang mu jadi semakin baik kepada wanita pembawa sial itu." Sungut Ratih setelah Antoni berlalu dari hadapannya.
" Aku juga bingung bu,entah apa yang dipikiran bang Antoni,ada wanita yang jelas-jelas lebih baik dari istrinya bukannya di dekati malah semakin lengket dengan istrinya." Viona menimpali ucapan ibunya.
Antoni masuk ke dalam kamar,dia melihat Lisa yang sedang bermain dengan putri mereka yang ternyata sudah bangun.Antoni ikut bergabung bersama mereka bermain di atas ranjang.
"Kamu mau menyalahkan aku juga mas? Ya lah wajib itu mereka itu keluargamu,ibu dan adikmu sekalipun yang mereka lakukan itu salah kamu akan tetap membela mereka,sementara aku hanya orang luar,walaupun yang aku lakukan itu benar aku tetaplah salah dimata keluargamu." Ucap Lisa sambil terus memainkan permainan putrinya tanpa menoleh ke arah Antoni.
" Maafkan aku dek,aku tidak bermaksud demikian ,maklumlah dek ibu itu sudah tua,kalau kamu menghormati aku sebagai suamimu kamu juga harus menghormati ibuku,anggap saja dia ibumu.Ibu itu sudah tua seberapa lama lagi sih dia hidup,kalau Viona entar juga dia akan menikah,dia akan pergi dari rumah ini.Sabar saja dengan sikap mereka,suatu saat kamu benar-benar menjadi nyonya di rumah ini." Jawab Antoni sok bijak dihadapan istrinya.Sikapnya seolah-olah membela Lisa kenyataannya dialah yang tau.
Viona mengangkat kepalanya lalu menatap suaminya dengan tatapan yang sulit di artikan,dia berharap kata-kata suaminya benar-benar tulus dari hatinya bukan hanya kata-kata sesaat.
" Aku kadang sudah capek mas,ibu tidak pernah menghargaiku,jerih payahku selama ini sama sekali tidak berarti bagi ibu." Jawabnya dengan nada sedikit putus asa.
" Aku minta maaf dek,itu semua karena aku tidak pernah jujur pada ibu,dan.mulai sekarang aku akan jujur tentang keuangan di rumah ini." Antoni mengakhiri obrolannya saat ada panggilan telepon yang ternyata dari gojek yang mengantar pesanan untuk adiknya.
"Siapa itu mas?" Tanya Lisa setelah Antoni menutup panggilannya.
"Itu,agar tidak terjadi keributan aku memesan makanan untuk Viona,tidak papa ya dek?" Antoni pura-pura minta meminta ijin dan untungnya Lisa tidak terlalu mempermasalahkan itu.
" Dek aku ke kantor dulu ya,katanya ada berkas yang kemarin aku kerjakan tidak pas,aku mau memeriksanya dulu."
"Seakrang mas,bukannya hari ini kamu libur?"
"Iya sekarang besok berkas itu harus sudah sampai kepada bos.Aku pergi dulu dek." Ucap Antoni sembari turun dari atas ranjang lalu keluar dari kamar.
"Dek,aku pengen makan ayam semur buatan mu nanti kalau sudah tidak capek lagi kamu masak ya dek." Ucapnya sebelum keluar dari pintu,Lisa hanya mengangguk kecil mendengar permintaan suaminya.
Setelah menutup pintu kembali,Antoni masih berdiri di depan pintu kamarnya lalu menarik napas lega,dia merasa telah lepas dari tahanan yang begitu menyesakkan dadanya.
" Sungguh melelahkan terus menerus hidup berpura-pura." Ucapnya dalam hati lalu mengambil ponselnya dan membalas pesan yang dikirim Mona.
[Aku akan segera sampai di kontrakan mu,tunggu ya.]
Antoni segera menekan tombol kirim,lalu dia buru-buru keluar dari rumahnya,karena tidak ingin Lisa melihatnya sebelum pergi.
"Mau kemana kamu buru-buru seperti itu?" Tanya Ibunya saat dia melewati ruang tamu.
" Ada urusan bu." Jawabnya singkat setelah itu dia menghidupkan sepeda motornya dan segera pergi ke kontrakan Mona.
Mona membuka pintu kontrakannya setelah Antoni mengetuk pintu beberapa kali,walaupun tetangganya,orang-orang yang tidak terlalu peduli dengan orang lain rasa canggung tetap saja ada dihatinya saat membawa pria yang bukan muhrimnya ke dalam rumah.
"Cepat masuk mas,takut ada yang melihat." Ucapnya sembari menarik tangan Antoni lalu menutup pintu dan menguncinya dari dalam.
Antoni sedikit salah tingkah,bagaimana tidak saat itu Mona memakai daster yang sedikit transparan hingga memperlihatkan lekukan tubuhnya yang seksi.
Sebagai seorang teler bank Mona memang dipaksa harus memiliki body yang seksi,wajah yang cantik serta kulit yang bersih,dalam segala hal Lisa memang sangat jauh dibawah Mona.
Walaupun Mona sekarang sedang hamil muda tidak membuatnya langsung mudah didapatkan,Antoni sudah mendekatinya beberapa hari ini baik via chat atau secarang langsung bertemu,Mona tetap pura-pura menjaga harga dirinya.
" Kamu lama sekali datangnya mas,aku kesal sekali,padahal aku sudah menunggu mu dari tadi." Ucap Mona pura-pura merajuk.
" Aku minta maaf sayang,wanita itu selalu saja membuatku pusing,di rumah dia selalu saja membuat masalah,aku sudah tidak sabar untuk segera pisah darinya."Jawab Antoni dia beranjak dari tempat duduknya ke samping Mona lalu meraih tangan Mona dan mengelusnya.
" Sabar sayang jangan buru-buru menceraikan dia,aku tidak papa kok kalau jadi yang kedua kasihan anak kamu." Jawab Mona malu-malu dia menunduk setelah itu.
"Apa..!!? Yang kedua? benaran sayang kamu tidak masalah? Ya ampun kamu benar-benar wanita hebat sayang,aku semakin jatuh hati padamu." Ucap Antoni.
Antoni meraih dagu Mona,mereka saling menatap Antoni semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Mona,tidak ada penolakan sama sekali Antoni langsung memagut bibir merah muda milik Mona.
Keduanya saling memagut,Mona yang sudah lama tidak disentuh mulai menggeliat saat tangan Antoni mulai nakal menjelajahi area tubuhnya.Desahan demi desahan keluar dari mulutnya membuat Antoni semakin gila,satu demi satu baju terlempar ke lantai,Antoni melupakan anak dan istrinya di rumah dia telah mengotori pernikahan mereka dengan perselingkuhan.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹