Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
Sudah tiga hari berlalu tapi gosip tentang Silla yang selingkuh belum mereda bahkan makin menjadi.Banyak gosip beredar, Silla yang tukang selingkuh,main dukun,tukang porot bahkan simpanan om om.
Andika mengajak Silla keluar untuk membicarakan masalah ini.Dia sudah merasa geram dan kawatir mengganggu kenyamanan Silla.
"Ini sebenarnya siapa sih yang bikin gosip??". Andika mulai emosi mendengar gosip tentang Silla semakin menjadi.
"Udah biarin ajalah mas,, ntar juga hilang dengan sendirinya". Silla masih santai.
"Kamu tu ya,,masih bisa santai".
"Lha trus aku harus ngapain,,aku bantah pun juga percuma yang ada malah makin menjadi.Buang buang tenaga."
Pernah ada siswi yang meledek Silla, Silla membantah .Yang ada mereka malah ribut untung tidak sampai ketahuan guru dan mendapatkan hukuman.
"Cari tahu lah siapa orang yang menyebarkan gosip itu".
"Orangnya sih sudah tau,,tapi aku masih mencari tau apa motifnya,,mas Dika tenang saja aku bukan orang baik yang mudah memaafkan.Aku pasti balas tapi dengan cara cantik ".
"Bukan begitu juga Silla,,,aku nggak mau ada kekerasan,aku nggak mau kamu kena masalah ". Andika menasehati Silla untuk tidak main kasar atau ada kekerasan.Selain takut Silla terluka Andika tidak mau Silla terkena masalah.Terlebih Silla menunggu pengumuman hasil seleksi OSIS.
Akhir pekan ini akan ada persami dan hari seninnya selesai upacara akan dibacakan pengumuman siapa saja yang masuk OSIS inti dan untuk anggotanya akan diumumkan di papan mading.
"Selama ini aku masih diam karena aku masih nunggu seberapa jauh dia menjelekkan kudan aku masih menunggu hasil pengumuman seleksi OSIS,tapi setelah itu jangan salahkan aku bertindak."
"Silla,,,".kata Andika lembut menenangkan Silla sambil menggenggam tangan Silla.
"Mas Dika tenang saja, aku tau batasannya,aku tidak akan main kasar".
Silla balas menggenggam tangan Andika.Dia tahu Andika sangat kawatir.Bahkan Andika menyarankan Silla agar pindah sekolah di sekolahan yang sama dengan dia.Agar dia bisa menjaga langsung Silla.Tapi Silla menolak.
Dia sudah terlanjur nyaman sekolah di sana,lagi pula kalau Silla pindah secara tidak langsung membenarkan gosip itu.Silla akan membuktikan kalau dia tidak seperti yang digosipkan dan akan membersihkan nama nya kembali.
Bagi yang sudah kenal Silla mereka pasti tidak akan percaya,, apalagi teman satu kelas Silla.Mereka akan membela Silla jika ada yang membullynya.
Seperti kemarin saat di kantin.Ada yang menghina Silla dan hendak menyiram Silla dengan es teh tapi ditolong teman satu kelasnya dengan menutupi wajah Silla dengan nampan bekas dia membawa makanan.Alhasil es teh itu mengenai balik wajah dan bajunya.
Dengan kejadian ini, Silla bisa melihat siapa kawan dan siapa lawan.Dia jadi tahu mana teman yang tulus dan yang pura pura baik.
Adegan pegangan tangan itu juga jadi perhatian seseorang,siapa lagi kalau bukan Sheren.Sheren sudah seperti mata mata.Kemanapun Silla pergi dia selalu mengikuti.
"Dan aku yakin besok akan ada gosip baru,,"kata Silla kepada Andika.
"Dari mana kamu tau??".tanya Andika penasaran.
"Iya,,,karena orang itu ada disini.Dari tadi dia memperhatikan kita,dia juga ambil foto kita".jawab Silla sambil tersenyum manis pada Andika.
"Mas Dika nggak usah tengok,,diam saja,, nanti aku kasih tau orangnya". cegah Silla sebelum Andika celingukan mencari si pembuat gosip.
Silla tidak mau Sheren menyadari kalau dia sudah ketahuan membuntutinya.Silla masih ingin mengikuti permainan Sheren.
Tak berselang lama datanglah Hendri dan Fendy .Melihat ada Silla dan Andika mereka datang menuju meja Silla.
"Itu bukannya Silla dan Andika".kata Fendy yang pertama kali melihat membuat Hendri langsung menoleh kearah yang ditunjuk Fendy.
Sudah lama sekali sejak perkenalan Silla dan Andika dulu, Hendri belum ketemu dengan Silla lagi.Dia sibuk sekali dengan sekolah dan eskul sepakbola sampai lupa main ke rumah Silla.Saat mendengar nama Silla membuat dia langsung penasaran.
"Mana??".
"Tu,,, sepertinya itu Andika deh!!".
"Iya betul,,yuk samperin".
Setelah memesan makanan Hendri dan Fendy memilih bergabung dengan Silla.
"Hai,,, Silla!!".sapa Fendy seperti biasa dengan senyuman dan mengagetkan Silla.
"Hei,,,kalian kok juga ada disini". Silla langsung berdiri menyambut kedatangan mereka.Andika juga ikut berdiri menyambut kedatangan mereka.
Silla merasa senang bisa bertemu dengan mereka dan mengajak mereka untuk bergabung.
"Hai,, Silla!!apa kabar". Hendri ikut menyapa Silla dan mereka bersalaman.Sedangkan dengan Andika dia bersalaman ala anak muda jaman sekarang.
"Alhamdulillah baik,,lama sekali ya nggak ketemu,,,kalian gimana kabar???Kalian baru datang atau gimana ini,,,kita ngobrol sambil duduk saja,gabung sini aja nggak apa". Tanya Silla.
"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat kita juga baik baik saja.Kita baru datang . Nggak apa ni kita gabung?? nggak ganggu kan". Hendri balik bertanya karena ada Andika di sana dan dia takut mengganggu.
Hendri agak terkejut juga melihat Silla bersama Andika.Dia sudah menduga pasti antara Silla dan Andika ada hubungan.Dia mengenal betul siapa Silla.Silla hanya akan mau jalan sama cowok yang bener bener kenal dekat.
"Nggak apa brow santai aja,,,tambah rame tambah seru dong". Andika tidak keberatan mereka gabung.Di sekolah juga mereka terbilang dekat karena mereka satu club sepak bola.Walau dalam hati dia agak cemburu sih melihat Silla bertemu Hendri.
"Kalian berdua saja??".tanya Fendy ingin tahu.
"hemm,,,". jawab Silla cuma berdehem saja tanpa mau menjelaskan.
Kedatangan Hendri dan Fendy di meja Silla membuat Sheren semakin geram.Kenapa Silla selalu dikelilingi oleh cowok cowok tampan dan populer.Sheren sering nonton pertandingan sepakbola mereka jadi dia tahu siapa mereka.Karena kedatangan Hendri dan Fendy membuat Sheren tahu juga siapa Andika .
Selama ini dia merasa wajah Andika tidak asing,tapi dia lupa pernah melihat Andika dimana.Sekarang dia ingat kalau Andika salah satu pemain bola yang sering dia tonton.
Tak lupa juga dia memfoto interaksi mereka,siapa tahu foto itu suatu saat akan berguna.
Pembicaraan mereka terhenti karena kedatangan pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.
"Sudah lama kamu nggak nonton pertandingan sepakbola ya,,La??".kini ganti Hendri yang bertanya.
"Nonton kok,,,tiap kali kalian tanding aku selalu nonton tapi setelah selesai aku langsung pulang".
Mereka makan sambil ngobrol membahas hal-hal yang selama ini terlewati.Pertemuan Silla dan Hendri kali ini Silla merasakan hal yang biasa saja tidak seperti dulu.Mungkin posisi Hendri sudah sepenuhnya digantikan oleh Andika.
Awal Silla dan Andika jadian, Silla sempat ragu.Belum ada cinta untuk Andika semua masih milik Hendri.Tapi seiring berjalannya waktu cinta itu mulai tumbuh apalagi Andika yang sangat perhatian membuat cinta tumbuh dengan cepat.
Kini tidak diragukan lagi cinta Silla sepenuhnya sudah menjadi milik Andika.
Sheren dari jauh terus memperhatikan Silla.Dia menangkap pandangan memuja Hendri kepada Silla,tentu saja dia paham akan hal itu.Lagi lagi Silla mendapatkan cinta dari idola nya membuat Sheren merasa iri.
Sheren selalu nonton pertandingan sepakbola karena ada Hendri,dia mengagumi sosok Hendri karena dia sangat tampan, kulitnya putih hidungnya mancung pokoknya sempurna.Apalagi Fendy sosok pemain yang terlihat ceria dan paling ramah kepada penonton terlihat sangat akrab dengan Silla walau tak ada pandangan memuja tapi Sheren yakin hubungan mereka juga dekat.