NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terlambat

Cinta Yang Terlambat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: carat18

Sinopsis Singkat "Cinta yang Terlambat"

Maya, seorang wanita karier dari masa depan, terbangun di tubuh Riani, seorang wanita yang dijodohkan dengan Dimas, pria dingin dari tahun 1970-an. Dengan pengetahuan modern yang dimilikinya, Maya berusaha mengubah hidupnya dan memperbaiki pernikahan yang penuh tekanan ini. Sementara itu, Dimas yang awalnya menolak perubahan, perlahan mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Maya. Namun, mereka harus menghadapi konflik keluarga dan perbedaan budaya yang menguji hubungan mereka. Dalam perjalanan ini, Maya harus memilih antara kembali ke dunianya atau membangun masa depan bersama Dimas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carat18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 – Bayangan Masa Lalu

selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️

*****

Malam itu, setelah Dimas tertidur, Riani masih terjaga. Kata-kata suami nya berulang di kepala nya. “Dia cuma teman lama, Riani.”

Tapi mengapa rasanya tidak sesederhana itu?

Sinta baru muncul di kehidupan mereka kemarin, tapi sejak pertemuan pertama itu, hati Riani tidak bisa tenang. Ada sesuatu dalam cara wanita itu berbicara, dalam cara dia menatap Dimas—seakan menyimpan sesuatu yang belum terucapkan.

Riani menghela napas panjang. Ia mencoba menenangkan pikiran nya, membujuk diri nya sendiri bahwa ini hanya perasaan berlebihan. Tapi semakin ia mencoba mengabaikan, semakin kuat rasa gelisah itu menghantui nya.

Ke esokan pagi nya, Riani bangun lebih awal seperti biasa. Ia segera ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan roti nya. Namun, baru saja ia mulai mengaduk adonan, terdengar pintu rumah di ketuk.

Siapa yang datang sepagi ini?

Dengan tangan yang masih berbalur tepung, Riani berjalan ke pintu dan membuka nya.

Di depan berdiri Sinta, dengan senyum cerah di wajah nya.

“Pagi, Mbak Riani! Aku mau mampir sebentar, boleh?”

Riani menahan napas sejenak sebelum akhir nya tersenyum. “Silakan, Sinta.”

Sinta melangkah masuk dengan santai, mata nya menelusuri ruangan seperti mengenang sesuatu. “Aku masih nggak percaya bisa ketemu Dimas lagi di sini. Dulu aku pikir dia bakal tetap di kota dan nggak akan kembali ke desa.”

Riani mencoba tetap tenang sambil kembali ke dapur. “Dimas memang sempat kerja di kota, tapi akhir nya dia memilih pulang.”

Sinta mengangguk sambil tertawa kecil. “Iya, aku ingat dia dulu punya banyak impian besar. Dia sering bilang ingin sukses, ingin punya usaha sendiri…”

Nada suara Sinta membuat Riani merasa tak nyaman. Seolah ada sesuatu yang hanya mereka berdua pahami—sesuatu yang tidak melibatkan diri nya.

“Aku jadi ingat waktu sekolah dulu,” lanjut Sinta. “Dimas sering membantuku belajar. Kami dulu dekat sekali.”

Riani berusaha tetap tersenyum, tapi dalam hati nya ada sesuatu yang mengganjal. “Oh ya? Aku belum pernah dengar cerita itu dari Dimas.”

Sinta terkekeh. “Mungkin karena sudah lama sekali. Lagi pula, waktu itu kami masih anak-anak.”

Riani mengangguk, tapi hati nya semakin di penuhi tanda tanya.

Siang hari nya, Dimas pulang lebih awal dari ladang. Riani menyiapkan makan siang seperti biasa, tapi kali ini suasana di antara mereka terasa berbeda. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hati Riani, dan ia tidak bisa menahan nya lebih lama lagi.

Saat mereka duduk di meja makan, Riani meletak kan sendok nya dan menatap suami nya.

“Dimas, aku tadi ngobrol dengan Sinta. Kata nya dulu kalian sangat dekat.”

Dimas yang sedang menyendok nasi mendadak berhenti sejenak sebelum akhir nya menjawab, “Iya, kami dulu memang akrab.”

Riani menatap nya dengan penuh selidik. “Hanya teman?”

Dimas meletak kan sendok nya, menatap Riani dengan serius. “Iya, Riani. Hanya teman.”

Tapi ada sesuatu dalam nada suara nya yang membuat Riani semakin curiga.

“Kalau memang cuma teman, kenapa kamu nggak pernah cerita tentang dia?”

Dimas menghela napas. “Bukan karena aku sengaja menyembunyikan nya. Aku cuma nggak merasa itu penting. Itu masa lalu, Riani.”

Riani menggigit bibir nya. “Jadi, dulu kamu nggak pernah punya perasaan apa-apa ke Sinta?”

Dimas terdiam sejenak, lalu berkata dengan pelan, “Dulu mungkin pernah ada perasaan. Tapi itu sudah lama sekali.”

Jawaban itu seperti duri yang menusuk hati Riani. Ia tidak tahu harus merasa lega atau semakin khawatir.

“Sekarang yang penting adalah kamu, Riani,” lanjut Dimas, mencoba meyakinkan nya.

 “Aku sudah menikah denganmu, dan itu yang berarti bagiku.”

Riani ingin percaya, ingin meyakinkan diri nya bahwa Dimas berkata jujur. Tapi bayangan tentang Sinta dan Dimas di masa lalu terus menghantui nya.

Saat malam tiba, Riani kembali terjaga di ranjang nya. Ia menoleh ke arah Dimas yang sudah tertidur pulas.

Apa benar semua nya sudah berakhir?

Atau… masa lalu akan kembali mengusik kehidupan mereka?

*****

Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️ tungguin aja kelanjutan ceritanya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!