NovelToon NovelToon
Ratu Yang Digulingkan

Ratu Yang Digulingkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Peri Bumi

Ratu Primora Anastasia, harus menghadapi kenyataan, bahwa suaminya membawa selir dari perjalanan perangnya.

Seolah kurang untuk menyakitinya, selirnya juga sedang hamil.

Usia pernikahannya yang memasuki 5 tahun saja tidak membuahkan seorang pewaris.

Kejadian demi kejadian akhirnya membuatnya harus diturunkan tahtanya.

Primora yang memiliki harga diri yang tinggi, tidak akan menerima semua ini dengan sia sia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Pertemuan di tempat Baroness untungnya berjalan lancar. Club sosial itu terbentuk dengan anggota lebih dari 10 orang. Mereka semua punya semangat yang tinggi dalam menolong. Meski hanya para perempuan saja, tapi Primora yakin bahwa perempuan juga bisa membuat gebrakan.

"Yang Mulia Ratu tampak sangat senang."

"Benar Des. Pertemuan berjalan dengan sangat baik."

Desi ikut senang karena majikannya senang. Karena belakangan ini, Ratu terlihat sangat frustasi dengan kondisi internal kerajaan.

Semuanya juga terkena dampaknya. Termasuk para pelayan.

Mereka pulang dengan hati senang.

Sementara itu, Esme pulang juga dengan hati senang. Awalnya Esme kesal, karena pusat perhatian itu dengan cepat beralih ke kedatangan Grand Duke muda Astarrot. Muda, tampan, punya kedudukan dan kekayaan, siapa yang tidak tertarik. Apalagi dalam perkumpulan sang Duchess kebanyakan juga dihadiri oleh para orang tua saja. Mereka yang memiliki anak gadis, tentu saja berusaha bersikap manis didepan Grand Duke Muda Astarrot, bahkan dia juga mendapatkan banyak undangan makan malam dari berbagai rumah tangga bangsawan hari itu. Tapi bukan Astarrot namanya kalau dia tidak bisa membaca mimik wajah perempuan. Di tahu persis bahwa selir raja telah kesal karena merasa tersaingi. Panggung itu harusnya untuknya, bukan untuk Astarrot.

"Ngomong-ngomong Duchess, bukanlah Duchess tidak memiliki anak perempuan?"

"...?" Sang Duchess bingung dengan pertanyaan Astarrot. Dia bertanyaa saat semua orang sibuk.

"Setahu saya, Selir Raja juga tidak memiliki orang tua. Alangkah baiknya kalau ada keluarga yang mau mendukungnya." Tarrot memancing perbincangan lebih lanjut, "Anda tahu... Semacam orang tua angkat. Tapi yah, ini hanya pemikiranku saja."

Duchess Amber langsung mengerti. Benar, selir raja tidak memiliki orang tua, kalau keluarga mereka bisa membantu dan menyokong selir, mereka akan menjadi besan keluarga Kerajaan. Prestige keluarga nya akan naik kembali. Kejayaan itu akan bisa mereka peroleh kembali.

Diam-diam dia memanggil selir untuk mengajaknya berkeliling, padahal sebenarnya dia ingin menyampaikan niatnya.

"Ngomong-ngomong Yang Mulia Selir. Saya tidak memiliki anak perempuan."

Esme bingung dan mengernyitkan dahi, maksud dari perbincangan itu apa?

"Grand Duke Muda Astarrot tadi bilang, akan lebih bagus kalau ada keluarga dan mendukung Yang Mulia Selir."

Esme kemudian langsung tersenyum dalam hatinya. Grand Duke muda itu ternyata sangat pintar. Dia senang bisa berteman dengannya. Dia selalu memberikan kejutan untuk membantunya.

"Jadi?"

"Jadi... Kalau Yang Mulia tidak keberatan, kami mau menjadi orang tua angkat Yang Mulia Selir dan mendukung Selir kedepannya."

Itu adalah pengakuan yang mengejutkannya. Dia memang berniat untuk membuat koneksi dengan bangsawan, tapi siapa sangka ada bangsawan besar yang menawarkan untuk mengulurkan tangannya lebih dulu. Maka dia akan senang hati untuk menerima uluran tangannya.

"Kalau Yang Mulia Selir bersedia, kami akan menyampaikan suratnya dengan segera kepada Baginda Raja."

Esme kemudian langsung memegang tangan Duchess Amber, "Saya tidak menyangka pikiran baik itu datang dari ketulusan Duchess, ah tidak... Ibu. Saya akan memanggil Duchess dengan sebutan Ibu di masa mendatang."

Amber berkeringat dingin, dia tidak menyangka bahwa niatannya langsung ditemui baik oleh selir.

"Saya sungguh terharu... Anda akan menjadi satu-satunya putri dari kediaman Duke Broker."

"Benarkah?"

Esme bahkan tidak perlu bersaing untuk menjadi Putri Duke.

Sang Duchess mengangguk, mereka kemudian menyepakati transaksi untuk dengan cepat.

"Ayo pulang Grand Duke Muda."

Melihat Esme yang sudah tersenyum senang, Tarrot yakin bahwa apa yang dia duga memang sudah terlaksana.

CK! Dasar wanita ceroboh. Dia sebenarnya ingin menertawakan perempuan didepannya ini.

"Sepertinya Yang Mulia sangat bahagia hari ini."

"Tentu saja, aku tidak menyangka ide mu itu sangat bagus."

"Ide?"

"Jangan pura-pura tidak tahu!"

"Aku akan menjadi anak angkat keluarga Duke."

"Oh ya? Selamat... Tapi apakah Baginda raja setuju?"

"Dia pasti setuju, background keluargaku akan menjadi jelas. Meski anak angkat tapi jabatan Duke tentu tidak bisa diabaikan kan?"

"Itu benar." Meskipun dalam beberapa kasus, banyak bangsawan jatuh dan tinggal nama saja.

Tarrot yakin, dia akan bersikeras dan memaksa suaminya lagi. Kalau sampai raja benar-benar mengabulkan permintaan nya. Tarrot yakin, kehidupan Ratu memang sangat sengsara. Suaminya sedang dibutakan cinta orang yang tidak tepat. Selir ini, Tarrot jamin akan membuat kerajaan Monarc hancur.

***

Tarrot bahkan menerima hadiah dari Esme. Dia bersikeras memberikan hadiah meskipun Tarrot telah menolaknya. Itu adalah bross berharga dari leluhur kerjaan Monarc.

"Dia memberikan ini dengan cuma-cuma?"

Tarrot menghela nafas, "Aku akan menyimpannya dengan baik."

Tarrot berjalan sambil bersiul. Meninggalkan kediaman istana Esme.

Malam harinya saat Robert datang berkunjung, Esme mulai bergelanyut manja. Dia yakin kalau suaminya itu pasti akan senang.

"Yang Mulia..."

"Hm... Kenapa?"

Esme mulai membelai dadda suaminya itu.

"Bolehkah aku memiliki keluarga?"

"Haha... Bukankah aku sudah menjadi keluarga mu?"

Esme buru-buru menggeleng. "Bukan itu..."

"Bukan aku?"

"Maksudnya, seperti seorang Ayah dan Ibu."

Robert belum yakin apa yang sepenuh ingin Esme katakan.

"Seperti orang tua angkat."

"...?" Robert mengangkat sebelah alisnya.

"Kamu tahu kan, sebagai selir banyak orang bertanya mengenai asal-usul ku. Tapi aku juga lupa siapa orang tuaku, jadi bolehkah aku memiliki keluarga angkat yang bisa menaikkan pamorku disini. Agar aku tidak dihina."

"Siapa yang berani menghina perempuan raja?"

"Bukan seperti itu... Hanya saja, aku malu kalau tidak memiliki latar belakang keluarga."

"Iya...iya... Nanti aku Carikan keluarga angkat untukmu."

"Tidak usah Yang Mulia. Saya sudah menemukan keluarga tersebut."

"...?"

"Mereka adalah orang baik."

"Benarkah?"

Esme mengangguk.

"Lalu katakan siapa mereka?"

"Keluarga Duke Broker."

Robert langsung terdiam. Tadinya, Robert hendak mencarikan keluarga saudagar yang mampu secara ekonomi untuk keluarga angkat Esme. Dia tidak pernah bermaksud memasukkan unsur keluarga bangsawan sebagai keluarga angkat Esme. Itu hanya Kam memicu pertikaian.

"Yang Mulia...?"

"Ah... Kita bisa cari keluarga lain."

"Kenapa Yang Mulia? Duchess Amber sangat baik kepadaku. Dia bahkan menganggap aku sebagai putrinya sendiri."

Robert hanya takut gambaran naif istri keduanya ini. Bangsawan selalu memanfaatkan celah yang ada.

"Esme kamu tahu kalau memilih keluarga angkat tidak bisa dilakukan tanpa banyak pertimbangan kan?"

"Memangnya perlu pertimbangan apa? mereka hanya akan menjadi ayah dan ibuku. Memangnya ada hal lain lagi?"

Robert kalah suara. Esme kalau sudah berkehendak meminta sesuatu sangat gigih dalam memintanya.

"Keluarga bangsawan saat ini pasti banyak yang akan mendekatimu. Tapi aku tidak berniat ingin menjadikan bangsawan sebagai orang tua angkatmu."

Hiks..hiks... Esme mulai menangis. "Sebentar lagi aku akan punya anak, aku juga ingin anakku merasakan kasih sayang anak sebagai anak dan sebagai cucu."

Robert pusing dibuatnya. Dia sudah banyak pekerjaan lalu, ditambah suara berisik Esme yang menangis.

"Esme ini tidak semudah itu." Robert ingin saja marah, kondisi politik tidak sesederhana itu.

"Kalau Yang Mulia tidak mau, saya akan menjadi anak angkat keluarga Duke saja. Saya tidak mau menjadi istri Yang Mulia."

Robert tambah pusing dengan ancamannya.

"Biarkan anak ini merasakan menjadi cucu kesayangan mereka."

"Esme..."

Hiks...hiks... Dia semakin menangis.

"Oke...!"

"Tenang!"

Esme mulai mereda tangisnya.

"Sesuai kemauan mu!"

"Benar?"

Robert tidak bisa membantah. Dia kemudian langsung memeluk suaminya.

"Terimakasih Sayang... Terimakasih... kamu memang yang terbaik."

Robert hanya diam saja.

Kalau bukan karena anak yang dikandung, Robert mungkin saja akan marah-marah.

1
Ana
semangat yae Thor bgus
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
suatu saat
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
betul dan sebentar lg akan dicopot gelarnya karena bercerai 🤫🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
mereka sama
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
betul,lebih baik cari yg lain 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
menanyakannya?
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lama" disakiti akhirnya melawan juga 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
paling merasa tersakiti ,
setuju 👍
Karmila karmila
hanya setangkai 🌹yg tersisa thorr
semoga ini bs bikin semangat othorr untuk up lg 😍😍😍😍
Andi Ilma Apriani
semangaatt thoorr 💪💪💪
Karmila karmila
secangkir ☕ buat othorr biar gx ngantuk ,biar banyak up nya...
love se kebon thorr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Trikmu gagal Esme 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
enak aja 🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
cabai 🤣🤣🤣
Karmila karmila
kemana dirimu thorr....
Karmila karmila: Terimakasih....
love love se kebon thorr
🔵🏘⃝AⁿᵘKuli Tinta𝐙⃝🦜Kᵝ⃟ᴸ: udah up kok kak, tinggal nunggu sistem aja
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Saatnya bangkit Primora 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
adalah makanan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
kamu salah 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tidak sedikit dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!