Area Malam Kediri

  Selama perjalanan Ares hanya diam dan memandangi jendela mobil yang mereka naiki.Sejauh mata memandang hanya ada pepohonan dan persawahan.

  Perjalanan selama tiga puluh lima menit membuang pinggang kesemutan dan lemas,karena jarak Bukaan ke rumah tuan Darga lumayan jauh.

  Mereka menaiki mobil putih milik tuan Darga yang sangat mahal.Walau tampang tuan Darga seperti seorang tinggi kekar seperti preman,ia adalah orang kaya raya dan orang yang sangat baik dan perhatian.

  "Za,ini beneran nggak apa-apa?" tanya Bayu dengan khawatir.

Zaka hanya menganggukkan kepalanya saja.Tuan Darga sedari tadi hanya berbincang dengan sopirnya yang bernama Guntur Fajaruddin,Mereka bertiga tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan oleh kedua pria itu dan mereka hanya diam dan menikmati perjalanan.

  Mereka pun sampai di kediaman tuan Darga dan turun di sebuah taman yang luas dan indah.Seperti taman-taman di dunia fantasi.

    Sungai kecil di sebelah rumah dengan jembatan lengkung,taman bunga yang bermekaran dengan indah di bawah terik matahari,sekumpulan kupu-kupu berlarian ke sana kemari mengitari seluruh bunga.

  Ada air mancur yang di tengahnya terdapat patung seperti seorang wanita dengan mata tertutup oleh kain dan membaca guci yang mengeluarkan air di sana.

Ares,Zaka,dan Bayu terpukau dengan ke diaman tuan Darga yang sangat megah dan besar.

  "Seperti sebuah istana saja rumah ini," ucap Bayu yang sangat terpukau dan selama ia berada di desa ia tak pernah melihat rumah seperti istana ini.

  Tuan Darga menyuruh mereka untuk segera masuk ke dalam kediamannya karena siang ini sangat terik hingga membuat tenggorokan kering dan dehidrasi.Ia berjalan terlebih dahulu agar mereka bertiga bisa tahu jalan menuju ke pintu utama.

  Perjalanan mereka sangat memanjakan mata dengan semua pemandangan ini.Rasanya seperti di bawa pergi ke negeri fantasi yang di mana akan ada perayaan sebuah sambutan kepada seorang pangeran,dan raja mempersiapkan istananya dengan sangat indah nan megah hingga yang melihatnya bagaikan istana surga.

  Mereka pun sampai di depan pintu yang lumayan besar,terdapat ornamen bunga-bunga yang tidak terlalu tampak jelas.Semuanya yang di luar di sambut oleh para pelayan milik tuan Darga yang sudah siap sedari tadi.

  Ares dan Zaka enggan untuk menyuruh-nyuruh mereka bagai budak yang di rantai dan di kerja rodi kan,bak seperti di zaman penjajahan Belanda,pikir Ares.

  Berbeda dengan mereka berdua,Bayu justru sangat amat senang karena ia tidak perlu berjalan ke sana-kemari dan mulai menunjukkan sifat malasnya di kediaman milik orang kaya dan orang penting di seluruh Kediri.

  Ares menjawil nya agar ingat bahwa mereka hanya tamu yang di mintai bantuan oleh seorang kaya raya ini,kata Ares sembari berbisik.

  Zaka pun ikut serta menyadarkan Bayu yang sudah mulai lupa akan tujuan mereka di sini.Percuma saja,ia hanya seorang anak yang meminta mainan kepada orang tuanya dan menyuruhnya ke sana-kemari.

  "Anggap saja,seperti rumah kalian sendiri," kata tuan Darga sembari tersenyum kearah mereka bertiga.Bayu berlagak sombong seperti tempat ini miliknya untuk selamanya.Dengan lantang ia langsung memberikan tasnya dengan cara di lempar kepada para pelayan dan menunjukkan sikap kurang sopannya.

  Sontak kami berdua langsung berteriak kepadanya agar menunjukan tata krama walaupun itu kepada pelayan.Tetapi para pelayan itu tidak mempermasalahkannya dan menyuruh mereka segera masuk karena makan siang sudah siap di ruang makan.

  Ares dan Zaka masuk kedalam kediamannya,seperti Bayu namun mereka memberikan tas mereka dengan sangat sopan yang membuat para pelayan sangat senang melihat mereka.

  Sebelum menuju ke ruang makan,Ares menyempatkan untuk melihat sekeliling kediaman ini yang sangat luar biasa megah.Terdapat sebuah photo terpajang di atas sebuah tangga,dalam photo itu ia melihat dua orang dewasa.Ia mengenali sang laki-laki namun tidak dengan sang wanita.Wajah sang wanita yang sangat cantik dengan rambutnya yang panjang menjuntai hingga bahu,dan bulu mata yang lentik membuat ia sangat dewasa.

Ada suara yang memanggilnya dari jauh."Res!"

Ia pun menoleh dan melihat Zaka dan pelayan Tuan Darga sudah berdiri jauh dari dirinya dan melambaikan tangannya untuk segera kemari.

  "Sebelah sini kak,tuan Darga sudah menunggu kalian." ucap pelayan dengan sopan nan ramah mempersilahkan mereka duduk di kursi, dan perhatiannya sangat membuatnya tercengang.Di meja makan yang sangat luas itu banyak makanan yang sangat lezat dan mungkin dirinya tak akan bisa habis karena tak pernah makan sebanyak itu.

  Terlihat Bayu yang duduk dan sudah mengeluarkan air liurnya karena makanan yang lezat tersebut,matanya berbinar dan sudah mulai terdengar suara perutnya yang berkata meminta semua makanan itu agar segera masuk.

  Kami menyapanya nyuruhnya agar bersabar namun ia sangat mengeluh karena masih ada satu orang lagi yang belum turun ke meja makan.

  "Sayang...," suara seorang wanita terdengar dari arah luar ruang makan.

  Segera perempuan itu masuk dan membuat mereka bertiga terpukau karenanya.Ternyata foto yang di samping tuan Darga adalah istrinya yang begitu lebih cantik di banding dalam photo sebelumnya.

Parasnya yang begitu putih,jika tersenyum akan terlihat lesung pipinya yang membuatnya begitu menawan.Ares memandanginya dengan saat takjub seperti melihat sebuah ibu bidadari yang turun ke bumi.

  Wanita tersebut tersenyum sambil menganggukkan kepalanya kepada Ares.Ia pun langsung duduk di samping kanan meja makan,sebagai pembuka wanita itu menyapa mereka dan menanyakan nama mereka satu-persatu.

  "Saya Zaka Dermawan," kata zaka yang terlebih dahulu mengenalkan dirinya.

  "Saya seorang anak dengan yang dapat diandalkan.Pepatah mengatakan tak kenal,maka tak sayang perkenalkan saya Bayu Ksatria E." Ucapnya sembari bergaya-gaya layaknya seorang ksatria sungguhan.

  Kata-kata membuat kami berdua merinding geli dan tertawa sedikit,karena tak pernah melihat Bayu se-semangat itu.

   Wanita itu pun mengangguk-angguk sambil tersenyum simpul.Setelah itu ia menatap kearah Ares.Ia lumayan gugup apabila berkenalan di bagian akhir.

  "S-saya-.."

  "Kamu pasti Ares Prasetyo kan?" tanya wanita itu dengan sangat antusias.Ares tak dapat berkata apa-apa,ia lantas menganggukkan kepalanya dan mengatakan bahwa ia adalah teman masa kecil Anda Wulan Cantika.

  Ia langsung tersenyum senang mendengarkan Ares yang berkata seperti itu,"Untung kamu masih mengingatnya," katanya.

  "Nak, perkenalkan nama saya Nyonya Bellova.Ibu dari Anda Wulan,di sini kalian akan membantu kami menyelesaikan masalah dan membongkar semua dalang dari menghilangnya anak-anak ini," jelasnya dan lalu memberikan mereka sebuah surat.

  "Baca surat itu satu-persatu," ujar tuan Darga."Apakah ini ada hubungannya dengan menghilangnya mereka semua?" tanya Zaka.

  Mereka bertiga membaca surat-suratnya satu-persatu dan mulai memahami apa masalahnya.Dalam surat yang mereka baca tertera sebuah alamat yang sama seperti di surat dari Anda.

  Mereka semua di tanyai oleh Nyonya Bellova apakah pernah melihat Anda yang hilang.Jawaban Zaka dan Bayu sama mereka menjawab tidak,saat di tanyakan kepada Ares mengakui bahwa ia sudah berjumpa dengan Anda di sebuah desa yang lumayan jauh dari sini.

  Tuan Darga yang mendengarnya langsung bertanya bagaimana dengan keadaan Anda,lantas ia berbicara bahwa Anda tidak apa-apa hanya saja ia sedikit berbeda sekarang dirinya lebih diam.

Pernyataan Ares mengenai bahwa Anda baik-baik saja membuat mereka lega, bahwa karenanya mereka berdua sangat berkerja keras untuk mencari keberadaan Anda namun hanya memberikan hasil nihil.

Ares lalu menambahkan bahwa waktu itu ia di beri sebuah buku dan saat buku itu di buka,pada bagian belakang buku ada sebuah peti kecil yang terdapat memory card dan surat.Ia masih menyimpannya di ranselnya dan meminta izin untuk mengambilnya sebentar.

Setelah beberapa pergi ia pun langsung kembali dan memberikan memory card itu kepada nyonya Bellova.Nyonya sangat penasaran dengan isi dari dalam memory card tersebut.Namun,tuan Darga menyuruhnya untuk melihatnya nanti saja setelah selesai makan siang.

Dan mereka pun langsung memakan makan siang di sana.Namun,sepertinya dari kejauhan mereka dia awasi oleh beberapa orang dari kejauhan...

BERSAMBUNG!