LAGI DALAM PERBAIKAN!!🙏🏻
Rumitnya pernikahan poligami.
Banyaknya permasalahan yang timbul dari Alana, Saka dan Yara.
Yara sebagai istri pertama, sengaja mencarikan madu untuk suaminya karena ia sudah tidak bisa memberi kepuasan dan keturunan.
Alana, madu Yara, teman kecil Saka, janda beranak 1 dijebak oleh suaminya yang penyuka sesama jenis hingga Alana bisa mendapat keturunan dari benih Saka.
Narendra Sakabumi, pertamanya menolak pernikahan poligami karena tidak mau menyakiti istri pertamanya, tapi akhirnya malah terjerat cinta masa kecilnya. Yaitu Alana
Bagi yang suka baper akan cerita poligami, harap melewatkan cerita ini. Sekalipun author tidak pernah down, gara gara dimarah marahin netijen😂.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nophie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Braxton-Hicks
Hai gengsss... ketemu sama author centil pengemis like dan vote yaaa.
So plis... yang baca klik vote dan likenya dongg 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Yang udah vote ... i lap yu pullllll
Akan stabil update setiap hari jam 13.00. Makanya, like dan vote😘😘 yang banyak. Biar thor ada inspirasi terus dan MT nya gak lama kasi lolos reviewnya. Author sangat amat berterima kasih buat readers yang sudah meluangkan waktu dan upaya buat nge vote tanpa paksaan karena berarti reader menghargai author yang sudah susah payah bikin cerita ditengah kesibukan yang ada. Sekali lagi makasihh💋💋
Oleh karena itu plissssss, jangan lupa like ( ini gratisssss) dan votee ( ini juga gratis kokkk) 😭😭😭... biar review dan updatenya bisa cepet.
😘😍😋
Jangan lupa vote like vote like vote like vote like😇😇😇
Sambil nunggu update, bisa cek karya thor yang lain.😘 Terjebak dalam tubuh Keyra sudah up ya, Yang Rasa itu masih ada juga udah end..
Happy reading!!!
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Brakkk!
" Siapa kamu?" tanya Saka sambil menatap dokter Indra, dengan tatapan dingin. Kedua tangannya masih memeluk Alana dengan posesif.
" Kamu berani sekali hendak menggoda istri orang?" tuduh Saka lagi, dengan nada marah.
" Bby, dia dokter yang merawat kamu selama kamu tidak sadar dari kemarin. Dokter Indra tidak sedang menggoda aku, sayang!" jelas Alana menarik tangan Saka, sambil menahan rasa sakit di perutnya. Wajah Alana tampak masih pucat.
"Kalau dia dokter aku berarti seharusnya kan merawatku, kenapa dia malah meluk meluk kamu. Tidakkah dia tahu kalau kamu adalah istriku? Apa jangan jangan dia naksir kamu?" tanya Saka sambil menunjuk wajah dokter Indra yang tampak masih kesakitan pinggangnya, dengan aura murka yang masih tersisa di wajahnya. Alana hanya mengelus dada Saka supaya Saka bersabar.
" Bby, jangan suudzon dehh ah.Aduhhhh perutku sakit banget.. argghhh Bbyyyy, ada darah dikakiku, ada darah." kata Alana dengan sedikit panik. Melihat Alana yang pendarahan
, dokter Indra langsung merangsek maju dan menolakan Saka yang hanya terpaku. Saka bingung mau berlaku apa.
" Sus, segera dorong nona Alana ke ruang gawat darurat, panggil dokter kandungan yang masih berada di rumah sakit. Cek apakah sudah saatnya melahirkan karena menurut nona Alana perhitungan hari melahirkan. Cek kontraksinya, dan apakah sudah ada pembukaan?" perintah dokter Indra sambil mendorong dengan sigap Alana yang sudah dinaikan Saka ke atas brankar. Saka hanya memegang tangan Alana dan mencoba untuk terus menguatkannya. Ia sangat khawatir dengan kondisi Alana.
" Sayang, bertahan yaa. Demi anak kita." kata Saka lagi sambil memegang tangan Alana yang menancapkan kuku kukunya ke tangan Saka. Saka sudah tidak lagi merasakan rasa sakit dicakar oleh kuku Alana. Ia khawatir melihat Alana yang sangat kesakitan belum lagi dengan pendarahan yang dialami oleh istrinyaa.
" Tuan bisa menunggu diluar. Kami akan melakukan tindakan kepada istri anda." usir seorang suster saat Saka hendak masuk kedalam ruang tindakan khusus untuk pasien gawat darurat.
" Tapi sus..." elak Saka, tapi suster tersebut sudah menutup pintu ruang tindakan gawat darurat dan meninggalkan Saka yang hanya bisa terbengong bingung di luarnya.
Saka berjalan mondar mandir kesana kemari, seperti setrikaan rusak. Detik demi detik yang berlalu bahkan beranjak menit kemenit membuat Saka tidak lagi bisa bersabar. Ia ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan istrinya. Kenapa dokter yang memeluk istrinya itu malah bisa masuk ke dalam, malah dirinya yang suami sahnya tidak bisa masuk ke dalam untuk menemani istrinya yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Saka hanya bisa mengacak acak rambutnya dengan kesal.
Tak selang berapa lama kemudian suster yang tadi keluar lagi.
" Keluarga pasien Alana?" tanya suster itu dengn nada datar yang khas.
" Saya, sus. Ada apa?" tanya Saka dengan nada khawatir. Baju pasien yang melekat dibadannya saat ini membuatnya terlihat aneh. Belum lagi tangan kirinya yang masih terlihat ada darah yang mengering akibat infus yang dicabutnya dengan paksa tadi. Tapi Saka tidak mempedulikan penampilannya.
" Tuan, tolong segera mengurus administrasinya, pasien akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap." kata suster itu menginstruksikan kepada Saka untuk melakukan pembayaran.
" Sus, pindahkan istri saya ke kamar VVIP yang sekamar dengan saya, jangan khawatir, nanti saya akan menyuruh asisten saya untuk mengurus administrasi secepatnya." Saka menyadari kalau dirinya baru saja sadar, ia tidak membawa dompet apalagi ponsel. Lha wong dirinya aja tidak memakai pakaian yang layak. Hanya pakaian rumah sakit yang kalau ia buka bisa membuat dirinya telanjang.
" Baik, tuan. Saya sarankan tuan kembali ke ruangan anda. Tidak baik pasien berkeliaran seperti ini. Kami akan segera mengurus kepindahan pasien nona Alana ke ruangan tuan." lanjut suster itu sambil beranjak hendak masuk kembali ke ruangan gawat darurat.
" Sus, sebentar saya mau nanya. Gimana dengan kondisi istri saya? Apakah ia sudah melahirkan?" tanya Saka dengan nada khawatir. Ia bingung kok suster tidak mengatakan apa apa.
" Untuk lebih jelasnya, tuan bisa tanyakan kepada dokter yang menangani pasien. Sebentar lagi dokter akan keluar untuk menemui anda, tuan." lanjut suster itu sambil beranjak masuk kembali ke dalam ruang gawat darurat.
Benar saja, tak berapa lama seorang dokter wanita paruh baya tampak keluar menemui Saka.
" Keluarga pasien Alana? " tanya dokter wanita yang seumuran dengan ibunya itu, dengan nada bijaksana banget.
" Saya suaminya, dok. Maaf dengan ibu dokter siapa?" tanya Saka dengan sopan.
" Saya dokter Yani. Saya dokter kandungan senior di rumah sakit ini. Saya langsung jelaskan saja ya. Pasien mengalami yang namanya kontraksi braxton-hicks yaitu kontraksi palsu yang akan semakin sering dialami oleh pasien yang sudah akan melahirkan. Umumnya kontraksi aktif menjelang persalinan rasanya mulas karena otot-otot di rahim mengencang. Pendarahan yang tadi dialami merupakan bukti bahwa pasien sedang memasuki vase akhir kehamilan, leher rahimnya menjadi lebih menipis dan rileks, untuk mempersiapkan proses persalinan. Ketika ini terjadi, sering ada beberapa cairan atau darah yang keluar dalam jumlah sedikit, seperti istri anda tadi. Ini adalah tanda normal persalinan yang akan datang dan dapat terjadi hingga 2 hingga 3 minggu sebelum persalinan dimulai. Atau bahkan mungkin lebih cepat dari itu. Tapi belum ada tanda tanda pembukaan di jalan lahirnya." jelas dokter itu kepada Saka yang hanya manggut manggut tapi sebenarnya gak terlalu ngerti dengan bahasa kedokteran yang dijelaskan tadi. Intinya istrinya masih dalam kondisi normal dan masih belum melahirkan.
"Rupanya pasien mengalami tekanan batin yang cukup membuat dirinya semakin stress menjelang melahirkan. Saran saya, pasien bisa bedrest dulu di rumah sakit, kalau memang tidak memungkinkan untuk di rumah, bisa jadi bedrestnya sampai melahirkan. Untuk memantau kondisi pasien dan bayinya saja, supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Tadi kami terpaksa menyuntikan penenang supaya kontraksinya mereda. Dan tolong jangan menstimulasi pasien dengan hal hal yang membuatnya tambah stress." lanjut dokter Yani menjelaskan lagi.
" Baik dok. Saya mengerti. Terimakasih sudah membantu istri saya. "
" Untung tadi rekan saya, dokter Indra segera mengantarkannya ke UGD, untuk melakukan tindakan penyelamatan pertama. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kalau saja pasien lebih lama diberi tindakan." jelasnya lagi
.
.
.
TBC
bagus ceritanya
keren....sukses thor
semangat
duhh Alana sama Rangga aja dahh 😂😂
sdh nungguin lm di novel satunya thor
tak tahunya pindah judul🤦🤭🙏