NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam

"Terus Runa harus gimana mbak?" Kristal bening itu sudah jatuh membasahi pipi tembam milik Aruna

"Jalani semuanya Run, jangan biarkan bapak mengingkari janji yang sudah dia buat pada sahabatnya. Jika memang kalian tidak berjodoh maka perjodohan ini akan batal dengan sendirinya tanpa bapak harus mengingkari janjinya" tutur Mutiara lembut mencoba memberi pengertian pada Aruna. Wanita itu memang sedikit berbohong karena ia menemui Aruna karena perintah sang suami

Raffi tau, bahwa Aruna akan lebih mendengarkan ucapan lembut Mutiara dibanding dirinya yang pasti akan didebat oleh Aruna nantinya, Raffi yang tau tentang keadaan sang ayah memang berusaha keras agar sang adik mau menerima perjodohan ini

***

Pagi ini Aruna berangkat dengan perasaan yang sulit untuk diartikan, pikirannya jauh tertuju pada pria yang kini terpisah jarak, bagaimana ia katakan pada Yusuf bahwa disini pernikahannya tengah dipersiapkan, bagaimana dengan janji saling menunggu yang ia dan Yusuf sepakati sebelum keduanya terpisah dibandara hari itu

"Aruna kamu ditunggu pak Biru diruangannya" lamunan Aruna terhenti saat atasannya memberi tahukan tentang pekerjaannya

"Huuft.. dia lagi" gerutu Aruna, menemui bos menyebalkan itu saat hatinya sedang tidak baik-baik saja

"Cepat Aruna!" bentak wanita yang memiliki jabatan manager itu

"I-iya buk" Aruna segera pergi menuju ruangan dimana Biru berada, namun tak seperti biasanya hari ini tak ada Kevin yang menunggu didepan pintu, alhasil Aruna harus memberanikan diri membuka pintu kaca itu sendiri

Mata Aruna membola saat melihat sepasang manusia tengah bercumbu mesra disana, seorang wanita berpakaian seksi tengah duduk dipangkuan Biru, sementara pria itu tengah mencumbu mesra leher jenjangnya sesekali bibir keduanya bertemu

"Astagfirullah" pekik Aruna segera ia berbalik, mata sucinya kini ternoda oleh kegiatan panas dari bos tidak waras itu

"Mau kemana kamu Aruna?" Suara Biru yang sedikit terengah menghentikan langkah Aruna yang sudah hendak meninggalkan ruangan itu

"Tetap disana!" Titahnya

"Tapi bapak kan sedang?" Aruna tidak mungkin mengatakannya

"Tunggu saja disana, sebentar lagi selesai" ucapnya dengan santai

"Apa?" Gumam Aruna, ia tak habis pikir dengan apa yang dikatakan pria gila ini

Aruna tetap pada posisinya, membelakangi dua insan yang entah tengah berbuat apa disana. Aruna bisa mendengar dengan jelas lenguhan keduanya membuatnya bergidik ngeri

"Good honey.. iya begitu.. uhh" suara-suara mistis yang tidak pernah ia dengarkan mengisi rongga telinganya hari ini

Ia benar-benar mengutuk pria menyebalkan ini "Astagfirullah. Pak Biru benar-benar menyebalkan. Maafin Runa ya Allah, Runa nggak bermaksud untuk dengerin hal-hal seperti ini" gumam Aruna memohon, ia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan pria ini

"Oh ya Aruna, saya ada pekerjaan untuk kamu hari ini" Aruna berbalik ia masih dapat melihat wanita cantik itu merapikan pakaiannya sementara Biru berjalan mendekatinya sambil mengancing kemeja putih yang ia kenakan

Semakin Biru mendekat semakin Aruna mundur dan menjauh, entah kenapa setelah menyaksikan kegiatan panas tadi ia jadi takut jika berhadapan dengan pria tersebut

"Kenapa kamu mundur?"

"Eng-enggak pa-pa pak" jawab Aruna gugup

"Tenang aja saya nggak mungkin ngapa-ngapain kamu. Kamu itu bukan selera saya" ucap Biru sambil tersenyum meledek

"Issh lagian siapa juga yang mau jadi seleranya dia" batin Aruna

"Udah ayo!" Baru saja hendak melangkah keluar tiba-tiba pintu kaca tersebut didorong dengan keras

"BIRU" teriak seorang wanita dengan dress selutut tanpa lengan yang menempel dengan sempurna ditubuh bak gitar spanyol itu

"Laura!"

"Kamu? DASAR PEREMPUAN MURAHAN, J*LANG KAMU" suara Laura mengisi setiap sudut ruangan tersebut

Laura menyerang wanita seksi yang tadi bersama Biru, alhasil dua wanita yang sama seksinya itu saling serang mulai dari saling menjambak hingga cakar-cakaran yang membuat Biru kuwalahan memisahkan keduanya

"KEVIN" teriak Biru, Aruna membantu sebisanya dengan tubuh pendeknya ia mencoba memisahkan dua wanita itu

"Maaf pak! Tadi saya ada pekerjaan penting" ujar Kevin, sekarang pria itu sudah berdiri ditengah dua singa betina itu, tubuh kekarnya tak luput dari serangan-serangan dua wanita itu

"Kamu urus ini!" Titah Biru pada asisten pribadinya itu, ia lalu menarik pergelangan tangan Aruna dan berlalu meninggalkan pertikaian itu

Aruna pasrah mengikuti langkah Biru yang membawanya pergi entah kemana, gadis itu bahkan tak banyak bicara

"Jadi dia panggil aku ke ruangannya cuma buat misahin pacar-pacarnya yang berantem? Dasar bos gil*" Aruna hanya bisa mengumpat dalam hatinya, ia tidak mungkin punya keberanian lebih untuk mengetakan itu didepan Biru

"Masuk!" Titah Biru padanya saat keduanya berada di area parkir kantor

Tanpa banyak berpikir Aruna masuk kedalam mobil mewah tersebut, ia duduk dengan tenang dikursi samping kemudi sesekali ia menatap dengan ekor matanya pria tampan dengan sejuta pesona yang sibuk dengan kemudianya itu

"Saya tau saya tampan, tidak perlu sampai terpesona begitu" lihatlah betapa percaya dirinya dia, Aruna tidak ingin munafik dengan tidak mengakui ketampanan seorang Biru namun sikap percaya diri dan sikap semena-mena miliknya benar-benar membuat gadis itu kesal

"Isshh.. percaya diri sekali" gumam Aruna

"Kamu bilang sesuatu?"

"Eng-enggak ada kok pak" Aruna terlihat gugup

"Kamu mengumpat saya?" Tebak Biru, entah suaranya terdengar atau memang Biru seorang cenayang hingga dapat mengetahui apa yang tengah dipikirkan olehnya pikir Aruna

"Ti-tidak pak, mana berani saya mengumpat bapak"

"Pak"

"Hhmm"

"Yang tadi itu pacar bapak?" Entah mendapat keberanian dari mana hingga Aruna dengan mudahnya melontarkan pertanyaan seperti itu

"Yang mana?"

"Yang datang marah-marah?"

"Iya" jawab Biru lagi, sebenarnya pria itu tidak suka jika ada orang yang sibuk dengan urusan pribadinya namun agaknya berbeda dengan gadis manis yang duduk disisnya itu, ia bahkan menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan Aruna padanya

"Kalau yang satunya?" Aruna kini bahkan berani menatap pria berwibawa itu

"Mainan" jawabnya begitu santainya membuat Aruna terkejut bahkan mulutnya menganga mendengarnya

"Dasar nggak waras. Bisa-bisanya dia bilang kaya gitu" batin Aruna

"Saya cuma lagi stres aja Aruna!" Ucapnya tiba-tiba membuat Aruna mengerutkan keningnya

"Bapak stres kenapa?"

"Orang tua saya memaksa ingin menjodohkan saya dengan anak temannya, sedangkan saya mencintai orang lain" ujar Biru, entah kenapa dia merasa nyaman bercerita dengan gadis ini

"Saya mengerti perasaan bapak"

"Kamu tidak akan mengerti Aruna, saya mencintai dia"

Tak ingin mengadu nasib dengan mengatakan bahwa ia juga tengah mengalami hal serupa, Aruna memilih diam

"Bapak mau ketaman? Nanti saya traktir makan eskrim!" Tawar Aruna sambil menatap pria yang tengah mengemudi itu

"Boleh!"

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!