NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Duda / Tamat
Popularitas:568.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Lima Belas

Audi tak peduli lagi apa yang suaminya pikirkan. Apa Bimo mau percaya dengan penjelasan Tante Susi. Setelah membersihkan lukanya dia kembali ke atas ranjang. Menatap wajah Ghita dengan intens.

"Sayang, tiga hari lagi genap usiamu satu tahun. Maaf, jika mungkin Tante tak bisa lagi bersamamu. Bukannya Tante tak mau lagi menjagamu, tapi Tante juga harus memikirkan kesehatan mental ini. Jika terus bersama papamu, Tante sudah tak sanggup."

Audi lalu membaringkan tubuhnya di samping Ghita. Dia mencoba memejamkan mata. Mungkin karena lelah, dalam sekejab dia telah menutup mata. Tak tahu sampai jam berapa Tante Susi bicara dengan Bimo.

**

Pagi harinya, Audi meminta bibi mempersiapkan sarapan untuk Bimo. Dia langsung masuk ke kamar lagi. Tak ingin bertemu suaminya karena malas berdebat. Keputusannya sudah mantap untuk pergi di saat perayaan ulang tahun pertama Ghita.

Bimo sudah membicarakan ini pada Audi satu minggu yang lalu. Mereka akan mengadakan pesta di salah satu gedung. Pria itu akan mengundang anak yatim dan rekan kerjanya. Ini sekaligus mengenang satu tahun kepergian istrinya Rani.

Sebenarnya Audi tak tega meninggalkan Ghita, tapi dia juga tak mau terus menerus menyakiti diri sendiri. Sampai kapan pun pria itu tak akan bisa menghargai kehadirannya.

Bimo yang telah berpakaian rapi, keluar dari kamar. Seperti biasa dia langsung menuju ruang makan. Saat tak melihat Audi, dia lalu bertanya dengan bibi.

"Audi-nya mana, Bi?" tanya Bimo.

"Di kamar dengan Ghita, Pak," jawab Bibi.

Setelah mendengar jawaban dari bibi, Bimo merasa sedikit lega. Dia takut jika Audi pergi. Setelah mendengar nasehat dari mama Rani, Bimo ingin merubah sedikit sikapnya. Dia akan sedikit perhatian dan menghargai kehadiran wanita itu.

Bimo berencana akan meminta Audi tinggal sekamar dengannya. Sudah saatnya dia menunaikan kewajibannya memberikan nafkah batin. Perlahan akan merubah rumah ini sesuai keinginan Audi. Dia akan mencetak foto pernikahan mereka dan juga foto dia bertiga dengan Audi dan Ghita saat perayaan ulang tahun anaknya nanti.

"Maaf, Rani. Bukannya aku sudah tak mencintai kamu lagi jika akhirnya aku menggantikan kedudukan kamu dengan Audi. Kamu tetap menempati posisi pertama di hati ini," gumam Bimo dengan dirinya sendiri.

Bimo merasa ada yang berbeda dengan sarapan yang dia santap saat ini. Tidak seperti biasanya. Dia lalu bertanya dengan bibi.

"Bi, mie goreng ini siapa yang masak?" tanya Bimo.

"Saya, Pak. Kenapa, Pak? Keasinan atau tak enak?" tanya bibi dengan wajah sedikit takut.

"Tak apa, Bi. Cuma tanya aja," jawab Bimo. Dalam hatinya berkata, "Pantas rasanya beda. Kenapa bukan Audi yang membuatkan sarapan. Apa kakinya sakit?"

Setelah sarapan, Bimo berjalan ke arah kamar putrinya. Kebetulan pintunya sedikit terbuka. Dia melihat Audi sedang memakaikan baju Ghita. Sepertinya bocah itu baru selesai mandi. Dia tersenyum, berpikir gadis itu tak marah karena melihatnya masih tersenyum dengan anaknya.

Bimo lalu pergi ke kantor dengan perasaan sedikit lega. Dia jadi berpikir jika apa yang dia lakukan kemarin tak melukai hati Audi. Buktinya gadis itu masih bertahan dan masih bisa tersenyum.

**

Hari ini cuaca sangat cerah, berbeda dengan perasaan Audi yang masih saja sedih mengingat kejadian kemarin, dengan matahari bersinar terang dan angin sepoi-sepoi. Audi memutuskan untuk mengajak putrinya, Ghita, bermain di taman. Ghita. Dia ingin menghabiskan waktu yang tersisa tiga hari sebelum akhirnya dia memutuskan pergi.

Audi mendorong kereta dimana sang putri sedang duduk. Dia berjalan menuju taman dekat rumah mereka. Bocah itu tampak senang. Dia selalu tersenyum. Mereka bermain hingga jam sepuluh pagi.

Setelah merasa puas bermain, Audi kembali ke rumah. Dia menyuapi putrinya itu makan.

"Ghita, Sayang. Maaf jika Tante tak bisa menemani kamu hingga besar, Nak. Namun, percayalah, cintaku padamu itu tulus. Suatu hari jika kita dipertemukan lagi, Tante harap kamu telah bahagia dengan ibu sambung yang lain. Mungkin memang bukan Tante yang pantas mendampingi kamu," ujar Audi. Air mata jatuh membasahi pipinya.

Audi tak tahu, apa dia akan sanggup nantinya tanpa sang bocah. Beberapa bulan tinggal bersama, sesaat saja tak bertemu, ada rasa yang kurang dihatinya.

**

Bimo pulang kerja dengan langkah yang lelah, berharap bisa beristirahat sejenak di rumah. Namun, saat dia memasuki rumah, dia tidak melihat Ghita dan Audi di ruang tamu. Dia lalu bertanya kepada bibinya yang sedang memasak di dapur.

"Bibi, di mana Ghita dan Audi?" tanya Bimo dengan rasa penasaran.

"Oh, mereka ada di taman belakang, Pak," jawab bibi sambil tersenyum.

Bimo membalas tersenyum dan berjalan menuju taman belakang. Saat dia tiba, dia melihat Ghita sedang bermain dengan boneka, sementara Audi duduk di bangku dekat sana. Bimo merasa senang melihat mereka berdua dan memutuskan untuk bergabung.

"Selamat sore sayang papa! Sedang main apa itu," kata Bimo sambil mendekati Ghita. Dia sesekali mencuri pandang pada sang istri.

Namun, Audi tidak menanggapi dengan senyum seperti biasanya. Dia langsung berdiri dan berjalan menuju ke dalam rumah tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Apa yang salah?" tanya Bimo dalam hatinya dengan rasa bingung. "Apakah Audi masih marah?"

Ghita yang melihat kehadiran Bimo lalu tersenyum. "Pa ... Pa ...," ucap Ghita dengan terbata.

"Iya, Sayang. Kita masuk ya. Sudah mau magrib."

Bimo memandang ke arah rumah, mencoba memahami apa yang terjadi. Dia lalu memandang Ghita dan tersenyum. Dia lalu menggendong putri kecilnya itu.

Bimo memasuki rumah, mencari Audi untuk berbicara. Namun, dia tidak menemukannya di ruang tamu. Dia lalu mendengar suara Audi dari kamar. Sepertinya sedang menelepon. Dia lalu masuk. Melihat kehadiran Bimo, gadis itu mematikan sambungan gawainya.

"Kenapa kamu tinggalkan Ghita?" tanya Bimo.

"Biar dia terbiasa denganmu," jawab Audi. Namun, dia tak memandang ke arah pria itu.

"Apa maksudmu ...?" Bimo bertanya karena merasa jawaban dari sahabatnya itu sedikit ambigu dan kurang dimengerti.

"Biar dia terbiasa berdua denganmu, apa masih kurang jelas?" Audi balik bertanya.

"Aku masih tak mengerti ucapanmu. Kenapa dia harus dibiasakan bersamaku? Bukankah Ghita putriku, tentu saja dia harus sering denganku. Tapi bukan begini caranya. Ucapanmu seolah kau ingin meninggalkannya," ucap Bimo.

Bimo lalu meletakan putrinya di samping Audi. Dia melihat ke ranjang putrinya. Baru dia menyadari jika tempat tidur itu cukup sempit untuk mereka berdua. Apa lagi bagi bocah yang mulai aktif.

"Mungkin sebaiknya kamu tidur di kamar denganku. Tempat tidur ini tak cukup besar untuk kalian berdua. Aku juga akan menggantinya. Biar bibi bisa menemani Ghita di kamar ini."

"Aku biar di sini saja. Jika kamu memang mau mengganti tempat tidurnya, itu lebih bagus. Biar nanti bibi bisa menemani Ghita tidur."

Dahi Bimo berkerut mendengar jawaban dari Audi. Dia merasa kurang paham. Jika memang dia tak mau tidur di kamar dengannya, kenapa Audi mengatakan untuk mengganti tempat tidur dengan yang lebih besar agar bibi bisa menemani.

"Jika kau tak mau pindah ke kamar, kau tidur dimana?" tanya Bimo.

"Tentu saja di sini. Maaf, aku mau mandi. Bisa kamu keluar!" Audi mengusir Bimo secara tak langsung. Dia tak mau berdebat masalah itu lagi. Biarlah kepergiannya nanti tanpa diketahui pria itu. Bimo memandangi Audi dengan tatapan penuh tanda tanya. Dia akhirnya keluar kamar setelah Audi mengulang ucapannya yang meminta dia keluar.

"Kenapa ucapan Audi seperti dia akan pergi meninggalkan Ghita?" tanya Bimo dalam hatinya.

1
Evi Goenharto
halah alesan aja laki2, ntar kalo Audi udh meninggal jg bakalan balik ama yg namanya Laura, semudah itu kan kalo laki2 menjalin hubungan ama siapa aja walau udh nikah sekalipun...gaya pake brsedih bentaran jg udh hahahihi ama Laura...eeehh kenapa aku yg sewot yak thor, aaaahhh dirimu nggemesin thor 🤣🤣🤣
Basri Ambung
aku dukun klw bercerai ,terlalu dalam luka ya jika harus dibandingkan dgn org yg sudah tiada
Maya Lara Faderik
kasihan Audi dari awal sampai akhir hanya air mata menemani setiap bab membacanya ..perjuangan Audi berakhir dengan ajal yang menjemputnya..Audi seolah dunia nyata ...
Hr sasuwe
👍
Ratna Ningsih
mungkin Daniel udah tau penyakit Audi, makanya dia menyusul nya ke kota A, Daniel kan menyuruh detektif Intuk memata matai Audi. 🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
apa maunya Audi ini🤔🤔 Dimata org yg ga paham terkesan murahan. baru putus dg Daniel udah minta dijemput sma Bimo, dlu baru selesai sidang pembatalan pernikahan udah mau berhubungan secara intens dg Daniel. kesannya murahan jika org yg ga paham Audi ini,bolak balik diantara dua lelaki seperti bola yg di tendang sana sini🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
keragu raguan itulah yg membuat Audi mengambil keputusan mengundurkan diri, ditambah lgi dg penyakit yg sdg menyerang nya. mungkin klo Audi ga mendengar kisah Laura dan Daniel Audi akan berterus-terang tentang penyakitnya ke Daniel tpi karena sikap Danil saat ditanya tentang perasaannya ke Laura, jawaban Daniel ambigu 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
temui Rika dan Daniel, berterus terang lebih baik sekaligus menguji ketulusan Daniel biar ada kepastian hubungan nya dg Daniel, andai Audi mo putus pun jdi jelas alasannya karena sakit dan alasan masa lalu Daniel dg Laura hanya untuk tambahan alibi aja🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
persahabatan itu indah,, tpi persahabatan 2 org dewasa berlainan jenis bisa menimbulkan fitnah terlebih lgi mantan suami istri tanggapan org lain pun ga bagus 🤔🤔
Ratna Ningsih
gimana Audi mo percaya klo kamu udah melupakan nya. kemaren aja kamu ketemu Laura padahal ada Audi tpi kamu ga sadar, mo pegang tangan Laura dan mo mengantar dia plg. didepan Laura sprti itu sma aja ga menghargai perasaan dan keberadaan Audi disana. introspeksi diri dulu lah Daniel. mana yg lebih berat perasaan mu, terhadap Laura atau Audi 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
baru terasa kehilangan setelah kepergiannya 🎶🎶🎶, nyesek kan tuh Daniel 🤦🤦🤦 selagi ada orgnya dianggap ga penting 🤔🤔🤔 begitu Audi pergi baru terasa kehilangannya 🎶🎶🎶. nyesek nyesek tuh hati Daniel, jngan nasibmu nanti sama dg Bimo, penyesalan yg tiada akhir🤭🤭
Ratna Ningsih
Yups kamu benar Audi, biarkan Daniel menyelesaikan masa lalunya dlu, baru pikirkan arah selanjutnya. bersaing dg masa lalu adalah hal yg menguras emosi dan perasaan.🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
dri jawaban Audi ke Rika, sprti org yg malas untuk menghadapi hal hal yg ada dlam hidupnya. rasa kecewa dan sakit yg diberikan Bimo menjadi trauma dlm hidup Audi 🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
ternyata oh ternyata Daniel itu pecundang jga. seharusnya dia kasih keterangan atau bertanya dg Laura bukan nya meninggal kan pernikahan, itu sama aja membuat Laura dan keluarganya malu🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
berat banget ujian hidup Audi, baru mau membuka hati tpi ternyata sang lelaki belum selesai dg masa lalu nya. suruh Daniel selesaikan dlu masa lalu nya, baru kamu ambil keputusan agar penderitaan mu dg Bimo ga terulang lagi 🤦🤦🤦😭😭
Ratna Ningsih
nah loh gimna nih🤔🤔🤔 apa nanti CLBK?? waduh kasian dong Audi klo Daniel dan Laura CLBK 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
Laura mantan Daniel, wah seru nih🤭🤭🤭
Ratna Ningsih
terus melangkah ke depan Audi, masa lalu bukan untuk pegangan kedepan tpi masa lalu adalah perjalanan hidup yg membuat seseorang harus berhati-hati melangkah agar tak lagi mengulangi kesalahan yg menyakitkan 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
terlambat sudah kau menyadarinya 🎶🎶🎶, udah terlalu banyak luka yg kau torehkan, udah terlalu sakit hati ini kau lukai, udah terlalu banyak ucapan penghinaan yg kau ucapkan secara sadar ataupun tidak Bimo. lepaskan dan mari kita berpisah dripada hanya untuk saling menyakiti. Audi tegarkan hatimu dan kuatkan perasaan mu. mungkin ini yg terbaik buat kalian berdua 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
klo keputusan pembatalan pernikahan, setau sya biarpun pihak sebelah nya tdk setuju klo bukti" dan saksi kuat itu bisa terjadi. contohnya Jesica Iskandar, suaminya yg bangsawan Jerman bisa membatalkan pernikahan padahal udah ada anak, dibantu dg Hotman Paris Hutapea pun, tetap pembatalan terjadi 🙏🙏🙏🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!