NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:211.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Lima Belas

Audi tak peduli lagi apa yang suaminya pikirkan. Apa Bimo mau percaya dengan penjelasan Tante Susi. Setelah membersihkan lukanya dia kembali ke atas ranjang. Menatap wajah Ghita dengan intens.

"Sayang, tiga hari lagi genap usiamu satu tahun. Maaf, jika mungkin Tante tak bisa lagi bersamamu. Bukannya Tante tak mau lagi menjagamu, tapi Tante juga harus memikirkan kesehatan mental ini. Jika terus bersama papamu, Tante sudah tak sanggup."

Audi lalu membaringkan tubuhnya di samping Ghita. Dia mencoba memejamkan mata. Mungkin karena lelah, dalam sekejab dia telah menutup mata. Tak tahu sampai jam berapa Tante Susi bicara dengan Bimo.

**

Pagi harinya, Audi meminta bibi mempersiapkan sarapan untuk Bimo. Dia langsung masuk ke kamar lagi. Tak ingin bertemu suaminya karena malas berdebat. Keputusannya sudah mantap untuk pergi di saat perayaan ulang tahun pertama Ghita.

Bimo sudah membicarakan ini pada Audi satu minggu yang lalu. Mereka akan mengadakan pesta di salah satu gedung. Pria itu akan mengundang anak yatim dan rekan kerjanya. Ini sekaligus mengenang satu tahun kepergian istrinya Rani.

Sebenarnya Audi tak tega meninggalkan Ghita, tapi dia juga tak mau terus menerus menyakiti diri sendiri. Sampai kapan pun pria itu tak akan bisa menghargai kehadirannya.

Bimo yang telah berpakaian rapi, keluar dari kamar. Seperti biasa dia langsung menuju ruang makan. Saat tak melihat Audi, dia lalu bertanya dengan bibi.

"Audi-nya mana, Bi?" tanya Bimo.

"Di kamar dengan Ghita, Pak," jawab Bibi.

Setelah mendengar jawaban dari bibi, Bimo merasa sedikit lega. Dia takut jika Audi pergi. Setelah mendengar nasehat dari mama Rani, Bimo ingin merubah sedikit sikapnya. Dia akan sedikit perhatian dan menghargai kehadiran wanita itu.

Bimo berencana akan meminta Audi tinggal sekamar dengannya. Sudah saatnya dia menunaikan kewajibannya memberikan nafkah batin. Perlahan akan merubah rumah ini sesuai keinginan Audi. Dia akan mencetak foto pernikahan mereka dan juga foto dia bertiga dengan Audi dan Ghita saat perayaan ulang tahun anaknya nanti.

"Maaf, Rani. Bukannya aku sudah tak mencintai kamu lagi jika akhirnya aku menggantikan kedudukan kamu dengan Audi. Kamu tetap menempati posisi pertama di hati ini," gumam Bimo dengan dirinya sendiri.

Bimo merasa ada yang berbeda dengan sarapan yang dia santap saat ini. Tidak seperti biasanya. Dia lalu bertanya dengan bibi.

"Bi, mie goreng ini siapa yang masak?" tanya Bimo.

"Saya, Pak. Kenapa, Pak? Keasinan atau tak enak?" tanya bibi dengan wajah sedikit takut.

"Tak apa, Bi. Cuma tanya aja," jawab Bimo. Dalam hatinya berkata, "Pantas rasanya beda. Kenapa bukan Audi yang membuatkan sarapan. Apa kakinya sakit?"

Setelah sarapan, Bimo berjalan ke arah kamar putrinya. Kebetulan pintunya sedikit terbuka. Dia melihat Audi sedang memakaikan baju Ghita. Sepertinya bocah itu baru selesai mandi. Dia tersenyum, berpikir gadis itu tak marah karena melihatnya masih tersenyum dengan anaknya.

Bimo lalu pergi ke kantor dengan perasaan sedikit lega. Dia jadi berpikir jika apa yang dia lakukan kemarin tak melukai hati Audi. Buktinya gadis itu masih bertahan dan masih bisa tersenyum.

**

Hari ini cuaca sangat cerah, berbeda dengan perasaan Audi yang masih saja sedih mengingat kejadian kemarin, dengan matahari bersinar terang dan angin sepoi-sepoi. Audi memutuskan untuk mengajak putrinya, Ghita, bermain di taman. Ghita. Dia ingin menghabiskan waktu yang tersisa tiga hari sebelum akhirnya dia memutuskan pergi.

Audi mendorong kereta dimana sang putri sedang duduk. Dia berjalan menuju taman dekat rumah mereka. Bocah itu tampak senang. Dia selalu tersenyum. Mereka bermain hingga jam sepuluh pagi.

Setelah merasa puas bermain, Audi kembali ke rumah. Dia menyuapi putrinya itu makan.

"Ghita, Sayang. Maaf jika Tante tak bisa menemani kamu hingga besar, Nak. Namun, percayalah, cintaku padamu itu tulus. Suatu hari jika kita dipertemukan lagi, Tante harap kamu telah bahagia dengan ibu sambung yang lain. Mungkin memang bukan Tante yang pantas mendampingi kamu," ujar Audi. Air mata jatuh membasahi pipinya.

Audi tak tahu, apa dia akan sanggup nantinya tanpa sang bocah. Beberapa bulan tinggal bersama, sesaat saja tak bertemu, ada rasa yang kurang dihatinya.

**

Bimo pulang kerja dengan langkah yang lelah, berharap bisa beristirahat sejenak di rumah. Namun, saat dia memasuki rumah, dia tidak melihat Ghita dan Audi di ruang tamu. Dia lalu bertanya kepada bibinya yang sedang memasak di dapur.

"Bibi, di mana Ghita dan Audi?" tanya Bimo dengan rasa penasaran.

"Oh, mereka ada di taman belakang, Pak," jawab bibi sambil tersenyum.

Bimo membalas tersenyum dan berjalan menuju taman belakang. Saat dia tiba, dia melihat Ghita sedang bermain dengan boneka, sementara Audi duduk di bangku dekat sana. Bimo merasa senang melihat mereka berdua dan memutuskan untuk bergabung.

"Selamat sore sayang papa! Sedang main apa itu," kata Bimo sambil mendekati Ghita. Dia sesekali mencuri pandang pada sang istri.

Namun, Audi tidak menanggapi dengan senyum seperti biasanya. Dia langsung berdiri dan berjalan menuju ke dalam rumah tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Apa yang salah?" tanya Bimo dalam hatinya dengan rasa bingung. "Apakah Audi masih marah?"

Ghita yang melihat kehadiran Bimo lalu tersenyum. "Pa ... Pa ...," ucap Ghita dengan terbata.

"Iya, Sayang. Kita masuk ya. Sudah mau magrib."

Bimo memandang ke arah rumah, mencoba memahami apa yang terjadi. Dia lalu memandang Ghita dan tersenyum. Dia lalu menggendong putri kecilnya itu.

Bimo memasuki rumah, mencari Audi untuk berbicara. Namun, dia tidak menemukannya di ruang tamu. Dia lalu mendengar suara Audi dari kamar. Sepertinya sedang menelepon. Dia lalu masuk. Melihat kehadiran Bimo, gadis itu mematikan sambungan gawainya.

"Kenapa kamu tinggalkan Ghita?" tanya Bimo.

"Biar dia terbiasa denganmu," jawab Audi. Namun, dia tak memandang ke arah pria itu.

"Apa maksudmu ...?" Bimo bertanya karena merasa jawaban dari sahabatnya itu sedikit ambigu dan kurang dimengerti.

"Biar dia terbiasa berdua denganmu, apa masih kurang jelas?" Audi balik bertanya.

"Aku masih tak mengerti ucapanmu. Kenapa dia harus dibiasakan bersamaku? Bukankah Ghita putriku, tentu saja dia harus sering denganku. Tapi bukan begini caranya. Ucapanmu seolah kau ingin meninggalkannya," ucap Bimo.

Bimo lalu meletakan putrinya di samping Audi. Dia melihat ke ranjang putrinya. Baru dia menyadari jika tempat tidur itu cukup sempit untuk mereka berdua. Apa lagi bagi bocah yang mulai aktif.

"Mungkin sebaiknya kamu tidur di kamar denganku. Tempat tidur ini tak cukup besar untuk kalian berdua. Aku juga akan menggantinya. Biar bibi bisa menemani Ghita di kamar ini."

"Aku biar di sini saja. Jika kamu memang mau mengganti tempat tidurnya, itu lebih bagus. Biar nanti bibi bisa menemani Ghita tidur."

Dahi Bimo berkerut mendengar jawaban dari Audi. Dia merasa kurang paham. Jika memang dia tak mau tidur di kamar dengannya, kenapa Audi mengatakan untuk mengganti tempat tidur dengan yang lebih besar agar bibi bisa menemani.

"Jika kau tak mau pindah ke kamar, kau tidur dimana?" tanya Bimo.

"Tentu saja di sini. Maaf, aku mau mandi. Bisa kamu keluar!" Audi mengusir Bimo secara tak langsung. Dia tak mau berdebat masalah itu lagi. Biarlah kepergiannya nanti tanpa diketahui pria itu. Bimo memandangi Audi dengan tatapan penuh tanda tanya. Dia akhirnya keluar kamar setelah Audi mengulang ucapannya yang meminta dia keluar.

"Kenapa ucapan Audi seperti dia akan pergi meninggalkan Ghita?" tanya Bimo dalam hatinya.

1
mama eza
semoga jodoh Audy bukan Bimo..#eh
Ma Em
Semoga Audi disembuhkan dari penyakitnya dan sehat kembali , semangat Audi jgn putus asa banyak orang yg menyayangimu 💪💪
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Hafifah Hafifah
itu Audi istrimu yg kamu cari
Patrick Khan
kisah cinta audi manut mam reni aja lah😁
Warung Sembako
kyknya bakal clbk mereka...
Sugiharti Rusli
terkadang penyakit itu memang harus dimulai dari pikiran yah, dan kalo kita bisa melakukan hal" yang positif semoga bisa mengurangi bahkan menghilangkannya
Sugiharti Rusli
semoga dengan membangkitkan kesenangan kalian dulu bisa menimbulkan energi pisitif buat Audi agar selalu semangat menjalani hidupnya sekarang
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Awalnya kembali bersama sebagai sahabat, tapi lama2 cinta lama belum kelar akan tumbuh kembali dalam hati Audi dan Bimo, apalagi mereka pernah menikah meskipun dulu Bimo menyakiti hati Audi karena fitnah Rani
Sugiharti Rusli
memang yang terbaik Audi harus resign dari pekerjaannya sekarang yah, semoga Daniel menghormati keputusan kamu yah,,,
Sugiharti Rusli
semuanya berproses dan selalu ada harapan baik kalo kita tulus mendukungnya di kala ujian datang dalam bentuk sakitnya Audi,,,
Sugiharti Rusli
semoga kamu bisa mendapatkan kembali hati Audi walo sekarang dalam bingkai persahabatan seperti dulu yah Bim,,,
Cindy
lanjut kak
ken darsihk
Lanjut mam ❤❤❤
Adinda
kenapa Audi gak dioperasi
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya selalu 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
semoga serliring waktu Krn sering bersama terjalin lagi kisah cintanya
watini
kok gitu sih thor.dulu audi yg mau pisah dan menjauh dari bimo.meskipun Bimo nolak dan berusaha memperbaiki kesalahannya.kok sekarang kesannya audi yg ingin bersama Bimo lagi
Tuti Chandra: bemum mom
Mama Reni: Kembali sebagai sahabat aja dulu
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
itu sama aja namanya kamu lari dan sembunyi ...
Eka ELissa
Audi sakit ........dn di rawat kng bimo.... ksian kmu dniel patah hati kmbali....... kmarin Laura yg galon Skrang Audy juga galon........wes kmu ma Laura aj Niel....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!