NovelToon NovelToon
Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dokter Ajaib / Pendamping Sakti
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Remake dari karya berjudul Emas yang belum lama di rilis dan karya teman penguasa berlengan satu yang sudah di drop.

Kisah seorang pria yang selalu di hina akibat dia hanya memiliki satu lengan. Dia di khianati istri yang sewaktu smp di tolongnya sampai mengorbankan lengannya. Mertua dan iparnya menganggap dia sampah karena dia sering di pecat karena kondisi nya.

Dia sempat berpikir mengakhiri hidupnya dan di tolong, dia mendapat lengan bionik karena kebetulan dan sempat mau di bunuh oleh selingkuhan istrinya, namun di saat kondisinya sudah kritis, lengan bionik nya malah menolongnya dan memberinya kekuatan untuk mengubah nasib. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup baru nya ?

Genre : Fiksi, fantasi, drama, komedi, supranatural, psikologi, menantu terhina, urban.

100 % fiksi, murni karangan author. mohon like dan komen nya ya kalau berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Setelah itu, Mark keluar kamar dan meminjam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh peluh akibat pertempuran dengan Amanda barusan, ketika masuk ke dalam, Amanda menyusulnya dan mereka mandi bersama sama. Ketika sedang mandi, karena kamar mandi itu sangat sempit, tanpa sengaja Mark mundur ke dinding, di belakangnya ada sebuah cermin kotak yang tidak terlalu besar, dia menoleh dan menatap wajahnya sendiri.

“Huh ?”

Mark kaget karena melihat wajahnya yang sebelumnya nampak kusam dan muram dengan kantung mata hitam di bawah kedua matanya, juga nampak gelap karena banyaknya penderitaan dan pikiran yang dia alami selama hidupnya, sekarang nampak menjadi cerah seakan akan terlihat seperti versi tampan dari dirinya yang lama dan merona seperti seseorang yang tidak punya beban di dalam hidupnya.

Bukan hanya itu, ketika dia melihat tubuhnya, walau masih sama seperti sebelumnya, namun sekarang menjadi kekar dan lebih tinggi karena dia sudah tidak bungkuk lagi. Amanda yang melihat Mark merenung menatap cermin sampai kedua tangannya terentang memegang dinding langsung bertanya,

“Kenapa kak ?” tanya Amanda.

“Ti..tidak apa apa (pantas tadi Andika sempat tidak mengenali ku),” jawab Mark.

Tiba tiba Amanda mengusap punggung Mark dengan tangannya yang penuh dengan sabun untuk membersihkannya, Mark hanya bisa diam dan tersenyum menatap dirinya di cermin, untuk pertama kalinya dia melihat dirinya berbeda setelah kecelakaan yang dia alami ketika dia smp. Mark berbalik dan memeluk Amanda di belakangnya,

“Terima kasih Manda,” ujar Mark.

“Huh ? terima kasih untuk apa ?” tanya Amanda bingung.

“Tidak apa apa, yuk cepetan, habis ini kita ke tempat Cindi dan bilang sama dia kalau aku mau membawa kalian sekeluarga ke rumah ku,” jawab Mark.

“I..iya, kak,” balas Amanda.

Mereka langsung saling membilas tubuh mereka dan keluar dari kamar mandi, selesai berpakaian, Amanda masuk ke dalam kamar untuk memberitahu Andika kalau mereka mau ke tempat Cindi. Sementara Amanda di dalam,

“Aisha, kalau seandainya uang di dimensional storage di transfer ke rekening orang lain bisa tidak ?” tanya Mark.

[Bisa tuan.]

Mark mengeluarkan isi kantung celananya, dia melihat smartphone, buku tabungan, dompet dan sebuah token bank.

“Ok, nanti di sana aku akan pura pura transfer menggunakan smartphone dan token ini ya,” ujar Mark.

[Baik tuan, nanti di input saja jumlahnya dan rekening tujuan nya beserta bank nya.]

Setelah Amanda keluar dari kamar, mereka segera keluar dari rumah dan berjalan menuju ke kantor Cindi yang berada di salah satu ruko yang di fungsikan sebagai panti pijat. Selagi berjalan, tiba tiba Ayu menghampiri mereka,

“Eh udah kelar Manda ?” tanya Ayu menyapa mereka.

“U...udah mba,” jawab Amanda.

“Aku udah denger dari mami loh, akhirnya kamu jebol juga ya Manda hehe,” balas Ayu.

Amanda hanya terdiam namun dia tersenyum dengan wajah tersipu malu, Ayu langsung memeluknya, setelah itu Ayu menoleh melihat Mark,

“Lain kali sama saya ya om, di jamin servis saya mantap, pasti sampe ke surga ke tujuh deh om,” ujar Ayu sambil mengedipkan matanya.

“I..iya,” ujar Mark membalas kelakar Ayu.

Mereka berjalan melewati Ayu dan keluar dari gang, kemudian mereka masuk ke dalam sebuah Ruko yang di jaga oleh dua pria bertubuh besar dan berwajah sangar. Melihat Amanda yang datang, dua pria itu hanya menyapanya dan memberikan jalan pada Amanda yang menggandeng Mark.

Begitu sampai di atas, “tok...tok,” Amanda mengetuk pintu ruangan Cindi, “masuk,” teriak seorang wanita dari dalam. Amanda membuka pintunya, mereka masuk ke dalam, ruangan itu nampak sederhana dengan sebuah meja kerja usang dan dua buah kursi lipat di depannya.

Melihat Amanda dan Mark masuk ke dalam, Cindi yang memiliki wajah cantik namun penuh dempul dan bertubuh sangat indah, langsung berdiri dan mempersilahkan keduanya duduk di depan mejanya dengan senyum lebar,

“Sudah selesai ya, gimana kesannya tuan ?” tanya Cindi menyapa ramah.

Mark menarik nafas, dia bersiap untuk menjawab dan mengumpulkan keberanian nya, dia melirik melihat Amanda yang hanya menunduk tanpa berani menatap Cindi di depannya.

“Saya langsung utarakan saja niat saya,” jawab Mark tersenyum.

“Silahkan tuan,” balas Cindi sambil duduk kembali di kursi nya.

“Saya mau melunasi hutang Amanda dan membawa Amanda berserta keluarganya ikut bersama saya,” ujar Mark serius.

Cindi nampak terkesiap, dia melirik melihat Amanda, kemudian dia mengambil sebatang rokok dari bungkusnya dan “klik,” dia menyalakan rokok nya. “Fuuuuh,” Cindi menghembuskan asapnya ke arah lain,

“Wah repot nih, Amanda salah satu bintang kita juga di sini, saya tidak bisa melepaskan dia,” ujar Cindi.

“Kenapa ? kan saya bayar konpensasi untuk anda agar anda melepaskan dia dan keluarganya,” ujar Mark sedikit kencang.

“Begitu ya, hutang keluarga bu Suriwati 120 juta, di tambah biaya tinggal mereka selama ini di sini dan keamanan di sini 80 juta, lalu harga keperawanan Amanda 10 juta, jadi totalnya menjadi 250 juta karena saya juga rugi kalau melepas Amanda, dia salah satu bintang di panti pijat ini, bagaimana ? kalau mau membawa dia dan keluarga nya keluar, tuan harus membayar sejumlah uang itu,” ujar Cindi menantang.

“Sebentar mba, bukannya 210 juta ya ?” tanya Mark.

“Kan sudah saya bilang, saya rugi kalau melepas Amanda, jadi untuk kerugian saya nilainya 40 juta saja biar genap menjadi 250 juta, ini saya tidak menghitung bunga loh tuan, bagaimana tuan ?” tanya Cindi menantang Mark dengan halus.

“Um...kak, sudah tidak apa apa, tidak usah,” ujar Amanda berbisik.

“250 juta ya,” ujar Mark sekali lagi kepada Cindi.

“Benar tuan, sebenarnya saya juga masih rugi karena selama ini saya melindungi mereka dan menyekolahkan adik nya, belum lagi memperhitungkan bunga hutang mereka,” balas Cindi sambil melipat kakinya dan menaikkan tangannya yang memegang rokok.

“Baiklah, saya harus transfer kemana ?” tanya Mark langsung.

Amanda langsung menoleh melihat Mark dan matanya membulat hebat, dia kaget sekali dengan jawaban Mark di sebelahnya. Cindi terlihat sedikit kaget, tapi kemudian dia menurunkan kakinya dan mengambil pulpen, dia menuliskan rekeningnya di kertas kemudian menyodorkan kertasnya ke hadapan Mark, langsung saja Mark mengambil kertasnya dan mengambil smartphone kemudian token nya agar Cindi melihat nya. Setelah itu, Mark berdiri.

“Boleh saya keluar sebentar untuk mentransfer ? nanti buktinya saya perlihatkan,” ujar Mark.

“Silahkan tuan,” ujar Cindi mempersilahkan.

Mark berdiri dan berjalan ke luar dari ruangan, namun dia tidak menutup pintu agar mendengar percakapan Amanda dengan Cindi. Sebuah layar langsung muncul di depan layar dimensional storage,

******************************

No rekening        :

Bank                     :

Atas nama           :

Jumlah transfer  :

******************************

Dengan melihat kertasnya, Mark menginput informasi yang di perlukan dan begitu dia memasukkan jumlahnya, layar langsung menghilang. “Dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphone nya, Mark membukanya dan melihat bukti transfernya, dia tersenyum dan “dimensional storage,”

************************************************************

Dimensional storage :

1.       1.300.000.000 R. - transfer 250 juta ke xxx \= 1.050.000.000 R

2.       Map berisi berkas berkas identitas baru x1.

3.       Satu set berisi 5 kunci, rumah di komplek Tirtajaya  x1.

4.       Map berisi berkas berkas rumah di komplek Tirtajaya x1.

5.       Motor K-N 500 x 1 unit.

6.       Map berisi berkas berkas pembelian motor dan surat kendaraan x1.

************************************************************

“Ok sudah,” ujar Mark.

[Silahkan berikan bukti transfernya tuan.]

Mark tidak mendengar Amanda berbicara dengan Cindi, kemudian “combat mode,” untuk berjaga jaga, dia memasang mode bertarungnya, kemudian dia masuk ke dalam dan duduk kembali di sebelah Amanda. Dia langsung memperlihatkan smartphone miliknya yang memperlihatkan bukti transfer nya ke rekening Cindi. Tentu saja Cindi sedikit kaget ketika melihat bukti transfernya, dia melirik dan menatap Mark di depannya,

“Baiklah tuan,” balas Cindi dengan nada yang sedikit tercekat.

“Saya minta bukti pembayarannya,” ujar Mark.

“Baik, tapi saya harus memeriksa dulu apakah uang nya sudah masuk atau belum, setelah itu saya berikan,” ujar Cindi.

“Baik,” balas Mark.

Cindi mengangkat satu satunya telepon di meja, tak lama kemudian, seorang pria besar berwajah preman masuk ke dalam ruangan,

“Ijal, kamu cek rekening saya, cepet ya,” ujar Cindi sambil memberikan kartu atm nya.

“Ok mami,” balas Ijal.

Langsung saja Ijal pergi meninggalkan ruanga, “sreeg,” tiba tiba Cindi berdiri dan menghampiri Amanda, Mark sudah bersiap siap karena wajah Cindi nampak kesal, tapi ternyata,

“Selamat ya Amanda, semoga kamu bahagia,” di luar dugaan Mark, Cindi menunduk memeluk Amanda dengan erat.

“Iya mami,” balas Amanda.

“Tuan, tolong jaga dia ya, bahagiakan dia, dia sudah lama sengsara akibat ayahnya, kalau sampai tuan macam macam sama dia, tuan akan berhadapan sama saya,” ujar Cindi sambil menoleh melihat Mark seperti seorang kakak yang ingin melepas kepergian adiknya dan suami baru nya.

“Oh...eh...iya,” balas Mark.

Amanda menoleh melihat Mark, wajahnya langsung tersipu sipu malu kemudian menunduk sambil tersenyum, Cindi yang melihatnya semakin memeluknya dengn senyum yang lebar, kemuidan Cindi melepaskan pelukannya dan kembali ke kursinya, dia kembali melihat Mark.

“Amanda, maaf, tapi aku harus ceritakan sama suami mu soal ayah mu,” ujar Cindi.

“I..iya mami,” balas Amanda.

“Ada apa dengan ayahnya mba ?” tanya Mark.

Cindi menghela nafasnya, kemudian dia menatap Mark dan mulai bercerita. Ternyata alasan Suriwati atau ibu dari Amanda dan Andika datang ke tempat Cindi karena di jual oleh suaminya sendiri.

Suriwati ternyata selingkuhan dari seorang pengusaha besar yang sudah berusia lanjut. Setelah melahirkan Andika, sang suami mengurus mereka dan menempatkan mereka di salah satu rumahnya, namun sekitar dua setengah tahun lalu, mereka tiba tiba di usir karena rumah nya mau di pakai oleh anak perempuan sang suami yang kembali bersama dengan suaminya.

Setelah itu, sang suami mengarahkan mereka ke tempat Cindi dan ketika sampai, sang suami menjual mereka lalu hasil penjualannya di berikan ke anak perempuan nya yang baru kembali. Karena sudah membeli mereka, Cindi langsung memperkerjakan Suriwati karena kalau tidak dia rugi.

“Hah...memang suami anaknya kemana ? kok tega sekali ?” tanya Mark kesal.

“Suami anaknya cacat, katanya lengannya buntung, jadi kerjanya tidak benar, makanya dia butuh biaya untuk membiayai anak perempuan nya yang bersama menantu tidak berguna nya, begitu kata nya,” jawab Cindi.

Mendengar ucapan Cindi, Mark kaget setengah mati, dia langsung berpikir dan mengurutkan timeline di kepalanya,

“Tunggu dulu....kenapa jadi nyambung nih, kalau tidak salah....aku dan Vania menikah selama lima tahun, selama tiga tahun kita tinggal di tempat nenek, lalu ketika nenek meninggal, Vania ngotot mau pulang ke rumah papa nya.....lalu kita pulang dan di tempatkan di rumah kontrakan lusuh itu...huh...jangan jangan...” ujar Mark.

Mark mendongak menatap Cindi di depannya, dia langsung mencondongkan wajahnya ke depan wajah Cindi.

“Tolong beritahu aku siapa suami bu Suriwati,” ujar Mark berbisik agar tidak terdengar Amanda.

“Namanya Jeffrey Guntoro,” ujar Cindi berbisik.

“Jleger,” kepala Mark langsung seperti tersambar petir karena nama yang di sebutkan oleh Cindi, tidak lain dan tidak bukan adalah mantan mertuanya atau ayah dari Vania yang selalu menindas dirinya. “Krek,” Mark terduduk lemas di kursinya, dia menoleh menatap Amanda yang sedang melihatnya dengan cemas dan memegang tangannya.

“Be..berarti, dia adik tiri Vania yang satu bapak, ku...kurang ajar, mantan mertua sialan, dia selingkuh sampai punya anak dua rupanya,” ujar Mark dalam hati dengan geram.

1
Syari Andrian
double2 up donh
TUAN AMIR
next
Syari Andrian
Next
Syari Andrian
Nyesal gak kamu vania? Hufh keqnya enggak😑😑😑
Syari Andrian
Keren banget idenya bikin cerita thor…
Syari Andrian: Sama2
Mobs Jinsei: makasih dan makasih support nya kak/Pray/
total 2 replies
Syari Andrian
Next seru
Syari Andrian
Astaga…😬😬😬
Syari Andrian
Akhhhh knapa jadi aku yang nge bayangin….
Syari Andrian
Waaah identitas baru.. berarti lajang dong awokawoak
Syari Andrian
Jangan sulit2 ancamannya ya kasian MC nya
Syari Andrian
Banka kamu akan menyesal di kemudian hari 😪😪
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu updatenya
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu
allowble_ranger
lanjut jadi penasaran
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!