Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DI MATA-MATAI
Pagi pun tiba
Afnan Azkiya yang tidak tidur semalaman karena menjaga Anisa Dela membangunkan Anisa Dela agar bangun untuk bekerja meskipun begitu Afnan Azkiya harus tetap berhati-hati karena rumor dia mulai tersebar.
Anisa Dela bangun dari tidurnya berkata dengan lemas "ada apa Azkiya?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "tentu saja kerja tidurmu nyenyak sekali ya Dela."
Anisa Dela terkejut karena tidurnya bukan di tempat keras melainkan di tempat tidur kayu dan ada selimut yang menutupi nya agar dia tidak kedinginan.
Afnan Azkiya yang melihat Anisa Dela terkejut berkata dengan santai "tidak perlu terkejut aku selalu membawa selimut dan tempat tidur kayu itu aku buat sendiri saat bekerja."
Anisa Dela memegang perutnya karena kelaparan Afnan Azkiya membawa beberapa makanan di sihir penyimpanan nya dan memberikan ke Anisa Dela dengan tersenyum tipis.
Afnan Azkiya bersama Anisa Dela pergi dari gubuk tua dan langsung menuju tempat pengerajin kayu untuk bekerja namun saat di perjalanan Afnan Azkiya merasakan seseorang yang sedang mengikutinya nya di jarak yang dekat.
Afnan Azkiya tidak menghiraukan nya karena tidak ingin identitas nya diketahui oleh orang lain dan langsung pergi bersama Anisa Dela dengan santai tanpa menarik perhatian yang sedang mengikutinya.
Perkotaan Kerjaan Glimmer Wood
Afnan Azkiya bersama Anisa Dela kembali bekerja untuk membuat kerajinan kayu.
Penjaga toko kayu berkata kepada Afnan Azkiya dengan acuh tak acuh "bawa lagi kayu kita kehabisan stock."
Afnan Azkiya mengaguk dan langsung pergi kehutan untuk menebang pohon meskipun Afnan Azkiya selalu waspada karena dia selalu di ikuti Afnan Azkiya yang berjalan menuju hutan.
Hutan Kerajaan Glimmer Wood
Afnan Azkiya yang sudah sampai di hutan Kerajaan Glimmer Wood dan mengeluarkan pedangnya untuk menebang pohon dan seseorang yang mengikutinya terkejut karena sekali tebas saja beberapa pohon hancur.
Namun saat ingin bertindak tiba-tiba datang wanita berpakaian hijau untuk menemui Afnan Azkiya untuk berbicara sesuatu yang penting.
wanita berpakaian hijau mewah berkata dengan acuh tak acuh" Bahir Azkiya ternyata kamu yang menebang banyak pohon apa kamu tahu peraturan kerajaan Glimmer Wood?."
Afnan Azkiya membungkuk berkata dengan lembut "maafkan aku tuan putri aku tidak tahu peraturan kerajaan Glimmer Wood aku hanya pria yatim piatu yang harus memberikan makan adikku dan membayar uang sewa untuk gubuk tua."
wanita berpakaian hijau mewah berkata dengan lembut"tidak apa aku tahu kamu miskin namun saat aku melihat kekuatan pedangmu kamu pantas menjadi prajurit dari kerajaan ku mungkin saja dengan kekuatan mu kamu bisa menjadi jenderal dalam beberapa tahun."
Afnan Azkiya menggelengkan kepalanya berkata dengan malu "terimakasih atas pujianmu tuan putri."
Afnan Azkiya bergumam dengan mengejek"Aku menjadi jenderal sungguh aneh aku lebih kuat darimu dari segi apapun namun aku tidak ingin menimbulkan masalah jadi aku ikuti saja."
Afnan Azkiya bertanya dengan lembut" apa aku boleh tau nama tuan putri?."
Tuan putri kerajaan Glimmer Wood menjawab dengan lembut " namaku tidak akan diberitahu namun panggil saja putri Delisa."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut "maaf tuan putri Delisa aku harus bekerja bila tidak tuan ku akan marah karena tidak datang tepat waktu."
Putri Delisa berkata dengan lembut "aku disini menawarkan mu untuk mengikuti pemilihan Prajurit tingkat rendah,apa kamu ingin mengikuti nya?."
Afnan Azkiya mengaguk berkata dengan bersemangat"tentu saja aku ingin mengikuti karena cita-cita ku ingin menjadi seorang pemimpin perang untuk menguasai semua daerah."
Putri Delisa mengerutkan keningnya bertanya dengan terkejut"itu bukan cita-cita tapi itu ambisi mu kenapa kamu ingin menjadi pemimpin perang untuk menguasai semua daerah?."
Afnan Azkiya menjawab dengan dingin "aku ingin membalas dendam karena seluruh keluarga ku di bunuh karena keluarga kami miskin dan kami diperjual belikan sebagai budak namun kami berhasil kabur dan akhirnya diam disini untuk mencari makan."
Afnan Azkiya mengarang cerita agar putri Delisa merasa kasihan kepadanya dan memberikan perlakuan khusus untuk menjadi prajurit ataupun pengawalnya.
Putri Delisa berkata dengan lembut "pantas saja kekuatan pedangmu cukup mengerikan pasti kamu terus berlatih dengan giat."
Afnan Azkiya mengaguk dan membawa kayu yang beratnya 30 kg dengan satu tangan yang membuat putri Delisa dan yang mengikutinya mengangkat kedua alisnya karena terkejut.
Afnan Azkiya pergi putri Delisa berteriak "tunggu dulu."
Afnan Azkiya bertanya dengan lembut "ada apa ya tuan putri?."
Putri Delisa menjawab dengan lembut "aku ingin memberikan surat undangan untuk menjadi prajurit tingkat rendah."
Putri Delisa mukanya memerah seperti buah stroberi bertanya dengan malu "apa kamu ada waktu untuk makan denganku?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku punya banyak waktu tapi hanya pada malam hari saja karena pagi sampai sore aku bekerja."
Putri Delisa berkata dengan malu "aku ingin kita makan bersama di tempat makan yang berada di kota."
Afnan Azkiya berkata dengan lembut"terimakasih ajakannya tuan putri tapi aku dari kalangan rendah aku merasa tidak pantas makan bersama dengan tuan putri."
Putri Delisa menggelengkan kepalanya berkata dengan tegas "tidak kamu pantas aku ingin makan bersama dengan mu ini perintah bila tidak kamu di penjara."
Afnan Azkiya "..."
Orang yang mengikutinya "..."
Afnan Azkiya pura-pura tidak berdaya dan mengangguk setuju untuk makan bersama dengan tuan putri Delisa meskipun di cantik tapi dia sama sekali tidak sebanding dengan istrinya. Meskipun makan bersama tuan putri membuat bahagia bagi kalangan rendah namun bagi Afnan Azkiya tidak membuatnya bahagia karena dia pernah makan dengan wanita yang dijuluki peri surga atau Dewi.
Afnan Azkiya bertanya dengan lembut "di mana tempatnya kita makan?."
Putri Delisa menjawab dengan lembut "tempat makan bangsawan letaknya tidak terlalu jauh dari pekerjaan mu hanya beberapa meter lagi untuk sampai."
Afnan Azkiya mengangguk dan mengambil surat undangan untuk menjadi prajurit tingkat rendah meskipun begitu Afnan Azkiya merasa dia akan mendapatkan perlakuan khusus dari putri Delisa.
Afnan Azkiya bertanya dengan lembut "maaf tuan putri aku tidak memiliki pakaian mewah jadi aku akan sedikit mempermalukan mu."
Putri Delisa menggelengkan kepalanya dan mengeluarkan pakaian mewah yang sangat serasi dengan drinya untuk diberikan kepada Afnan Azkiya.
Afnan Azkiya "terimakasih."
Putri Delisa tersenyum tipis berkata dengan lembut"kamu lanjutkan kerja mu bila sudah selesai lebih cepat lebih baik untuk hutan yang di tebang sembarangan aku akan memberitahu ayahku dan ibuku untuk memakluminya karena ini demi adikmu."
Afnan Azkiya mengangguk dan pergi membawa kayu dan pakaian mewah Afnan Azkiya berfikir..samaran ku masih tampan apa lagi muka asliku apa semua orang akan gila ataupun pingsan. Afnan Azkiya menggelengkan kepalanya bahkan saat memikirkannya saja membuatnya sedikit khawatir karena dia sudah mulai sedikit menonjol dari kalangan rendah.
Afnan Azkiya kembali ke toko kayu dan disana sudah berjajar para prajurit kerajaan Glimmer Wood yang sedang menunggu Afnan Azkiya untuk memberikan beberapa hadiah seperti koin emas yang berjumlah 500 ribu koin emas dan juga pakaian mahal wanita dan pria maupun makanan yang tidak sedikit dan juga penginapan yang dikhususkan untuk Afnan Azkiya dan adiknya.
Prajurit Glimmer Wood berkata dengan lembut "tuan Bahir kami mengirimkan beberapa hadiah dari tuan putri Delisa untuk anda terima."
Afnan Azkiya mengangguk berkata dengan lembut"terimakasih atas pemberiannya aku akan menerimanya dengan senang hati."
Prajurit Glimmer Wood mengaguk dan pergi setelah memberikan hadiah untuk Afnan Azkiya,Afnan Azkiya bergumam "apa pesona ku sungguh membuat semua wanita jatuh cinta."
Afnan Azkiya berkata kepada Tukan kayu dengan lembut "maafkan aku terlambat tuan aku bertemu putri Delisa dan juga berbincang cukup lama."
Tukang kayu berkata menggelengkan kepalanya berkata dengan lembut" untuk permintaan tuan putri itu lebih penting dari pada perintahku."
Afnan Azkiya mengaguk dan membawa barang-barang yang di berikan oleh putri Delisa dan masuk untuk membuat kerajinan kayu bersama Anisa Dela.
Anisa Dela bertanya dengan lembut "ada apa ya kak kok tadi berisik sekali diluar sana?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku tidak sengaja bertemu dengan tuan putri Glimmer Wood meskipun begitu sepertinya dia yang mengambil inisiatif dan mengajak ku untuk makan mewah dan aku juga di beri beberapa hadiah yang cukup banyak jadi kita tidak miskin lagi."
Anisa Dela "...."
Anisa Dela berbohong karena merasakan ada yang mencoba mendengar pembicaraan mereka berkata dengan lembut "pantas saja Kaka di jual belikan untuk menjadi mainan wanita bahkan putri Delisa yang terkenal tidak suka pria lansung jatuh cinta denganmu."
Afnan Azkiya yang mendengar perkataan nya langsung paham karena ada seseorang sedang menguping, Afnan Azkiya berkata dengan sedih" benar aku tampan meskipun aku mengidolakan Afnan Azkiya pangeran tertampan nasib ku tidak sama seperti dia aku diperjual belikan untuk di jadikan mainan wanita bahkan bila tidak patuh aku akan di pecut atau lebih parah memotong salah satu jariku sebagai hukuman sungguh takdir yang mengerikan."
Anisa Dela memeluk Afnan Azkiya dan Afnan Azkiya juga memeluk kembali Anisa Dela dan saat orang yang menguping nya sudah pergi Anisa Dela melepaskan pelukan Afnan Azkiya.
Afnan Azkiya bekerja bersama Anisa Dela dengan rajin meskipun sudah diberikan koin emas yang membuat tukang kayu bingung beberapa jam telah berlalu.
matahari sudah mulai terbenam
Afnan Azkiya berpamitan kepada tukang kayu dan tukang kayu memberikan upah 3 koin emas masing-masing Afnan Azkiya bersama Anisa Dela kembali ke gubuk tua untuk membayar uang sewa dan mengambil barang-barang yang ada di gubuk tua itu untuk di simpan kembali.
Afnan Azkiya bersama Anisa Dela ke penginapan yang sudah di sewa oleh putri Delisa bahkan anehnya di sana sudah banyak pengawal kerajaan Glimmer Wood yang berjajar rapi.
Afnan Azkiya terkejut dan langsung masuk untuk menemui penjaga penginapan
Penjaga penginapan berkata dengan lembut "tuan Bahir kamar anda ada di lantai 2 dengan satu kamar."
Afnan Azkiya mengaguk dan di sana fasilitas nya sedikit mewah yang membuat Anisa Dela bahagia karena tidak perlu lagi tidur di gubuk tua yang dingin dan rusak.
Afnan Azkiya menyimpan barang-barang nya dan menganti pakaian berwarna hijau yang mewah untuk menemui putri Delisa dalam beberapa menit lagi.
Afnan Azkiya berkata dengan lembut kepada Anisa Dela " adikku kamu diam disini dulu aku akan bertemu dengan putri Delisa untuk makan bersama."
Anisa Dela berkata dengan semangat"tentu saja kak aku akan menunggumu dan Disni juga banyak makanan dan pengawal jadi tidak perlu khawatir."
Anisa Dela mendekati Afnan Azkiya berbisik di telinganya dengan dingin "jangan kamu jatuh cinta dengan putri Delisa bila tidak istrimu akan marah besar."
Afnan Azkiya "..."
Afnan Azkiya berpamitan kepada Anisa Dela dan pergi untuk menemui putri Delisa yang sedang menunggu di tempat makan bangsawan yang terletak tidak jauh dari penginapan.