Saat ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tua nya, lulu menemukan sebuah pintu rahasia, yang dimana membawa nya ke sebuah kerajaan Arce. disana dia begitu kaget melihat penampilan kuno orang orang tersebut.
"apa ini, kenapa pintu kamar papa dan mama bisa ada seperti ini?"
Bagaimana jadinya dia bisa membuka portal terhubung dua dunia tersebut. apa yang akan dia lakukan disana.... simak yuk selengkapnya...
karya ini asli dari karangan autor ya beb, karya ini adalah karya fiktif belaka.... enjoy your reading all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.4 belajar membuat roti.
Yaps, kali ini Lulu sudah bangun pagi pagi untuk membuat roti yang akan di buat nya menjadi beberapa rasa. sesuai tutor dari mbok jum semalam.
"Dia akan membuat roti yang sedang viral. Yaitu roti O yang biasa dia jual di mall mall terdekat.
"Setelah itu dipanggang ke oven. dengan suhu yang sedang saja non, agar tak gosong." ucap mbok jum yang memberikan arahan.
"Okey mbok." ucap nya terkekeh kecil.
"Semoga berhasil ya non, usaha ini pasti akan ramai."
"amin mbok, kalau berhasil kita pergi liburan ya mbok?" ucap nya sambil terkekeh kecil.
"Gas non, mbok ikut saja."
Kedua nya seperti ibu dan anak, yang begitu dekat, para bibi yang bertugas membersihkan dapur sudah sangat tau hubungan majikan nya dengan mbok jum yang memang sedekat itu.
Setelah menunggu 15 menit, roti tersebut sudah matang karena bentuk nya yang sudah berwarna kecoklatan.
"Waw,... harum sekali bau nya non. Bibi jadi pengen rasain nya."
"Ayok, sini mbok rasain, gimana rasa nya. nanti kalau ada kurang bilang ya, mbok."
"Okey non, beres."
"hum... enak non, lumer coklat nya. mbok suka, rasanya gurih dan manis nya pas."
"Emang iya mbok?"
"Iya non, coba aja sendiri. Pasti non juga suka dengan rasanya, bahkan lebih enak roti nya non." ucap nya dengan jujur.
Karena penasaran, dia mencicipi sedikit roti buatan nya, sambil mengoreksi rasa apakah sudah pas atau belum.
"Enak banget mbok, ga nyangka bisa langsung jadi. kirain bakalan ada yang kurang." ucap nya sambil terkekeh.
"Enak kan, mbok juga ga nyangka rasanya luar biasa." puji mbok jum dengan tersenyum lebar.
"Ini mbok, kasih security di depan, biar mereka rasain juga. mana tau lidah kita berbeda dengan lidah mereka. Mereka bilang enak, eh nanti mereka bilang kurang. sebaiknya kita coba ke beberapa orang mbok, dijadikan sampel."
"Okey non, sebentar mbok ambil wadah dulu."
Setelah itu, mbok jum mengantarkan roti itu ke security apartemen yang berada di bawah.
"Permisi bapak bapak." ucap mbok Jum dengan tersenyum tipis.
"Eh.. Mbok jum, ada apa?"
"Ini saya mau memberikan roti, untuk bapak bapak, kalau boleh langsung di makan, apakah enak, atau masih ada yang kurang. Tolong dikoreksi rasa nya ya. Soalnya nona saya mau menjual roti nya." ucap mbok jum dengan tersenyum tipis.
"wah... Alhamdulillah, rezeki hari ini. makasih ya mbok."
"Sama sama pak."
Kemudian bapak bapak itu langsung memakan nya, dan seketika kaget, karena rasanya begitu enak dan pas di lidah.
"Wah.. Luar biasa mbok, ini roti terenak yang saya makan."
"Bener mbok, kapan akan dijual. saya mau beli untuk anak saya."
"Saya belum tau kapan pak, nona saat masih terlalu sibuk buat mengurusi kuliah nya. Jadinya masih butuh waktu juga. nanti kalau udah jualan, saya akan mengabarkan bapak bapak."
"Okey mbok, nanti jangan lupa, kabarin kita ya, mbok."
"Sip pak, kalau begitu saya pamit dulu. assalamualaikum."
"walaikumsalam."
Setelah selesai membuat beberapa kue, Lulu membersihkan diri nya terlebih dahulu, setelah itu dia akan pergi ke rumah peninggalan orang tua nya, Untuk mengecek barang barang yang sudah diantar ke sana. Untuk perlengkapan toko nya nanti.
Setelah selesai mandi, dia mengambil baju lemari dan menggunakan rok tutu dan juga baju kaos pendek yang membuat nya semakin cantik dan terlihat anggun.
Tak lupa juga dia make up tipis, untuk membuat penampilan nya lebih segar, dan lebih fresh.
Lulu juga termasuk orang yang mengerti fashion, dia lebih suka fashion yang sederhana, dan terlihat lebih elegan. Dari pada yang terlalu menor.
Tak lupa juga, dia menambahkan parfume yang beraroma strawberry dan membuat nya semakin terlihat cantik dan manis.
"perfect." gumam nya sambil tersenyum lebar di depan kaca hias.
dia keluar sambil menenteng tas kecil di pundak nya, yang berisi make up, uang serta kunci mobil nya.
"Mbok, bibi udah datang?"
"Sudah non, itu lagi nyetrika baju."
"Oh, yaudah nanti kasih aja yang roti buatan Lulu tadi ya mbok. sekalian ini untuk upah nya hari ini." ucap Lulu yang memberikan 2 lembar uang merah kepada si mbok, untuk diberikan kepada bibi yang bertugas menyetrika di apartemen nya.
"okey non, beres."
Bibi yang bertugas menyetrika baju baju nya datang di siang hari sebab dia harus mengurus suami nya dulu sebelum berangkat kerja. Lulu juga tak keberatan dengan itu, karena bekerja dengan nya itu santai saja dan tak perlu terlalu kaku. Yang penting satu, dia suka orang yang jujur. Dan juga upah nya. Juga perhari karena beliau ingin gaji nya diberikan harian, untuk mencukupi kebutuhan sehari hari keluarga nya.
Dia berangkat menuju ke rumah peninggalan orang tua nya, karena hari ini libur, pasti terlihat macet di jalanan.
"Semoga ga macet deh." gumam nya yang terlihat cemas kalau macet di jalan.
30 menit berkendara, akhirnya sampai juga di Sana. Untung saja dia masih hapal jalan motong agar lebih cepat sampai, karena sepanjang jalan tadi cukup padat sehingga, bisa berjam jam kalau sampai ke sana.
Cklek...
Lulu pun mulai mengecek beberapa bahan yang sudah di kirim ke rumah ini, ada jam dinding yang berbentuk seperti rumah. Ada printilan printilan lainnya yang akan menjadi hiasan di toko roti nya itu.
Tanpa basa basi, dia langsung masuk ke sana, untuk melihat kondisi toko roti nya di jaman kuno.
Cklek...
Pintu terbuka, dan menampilkan sebuah kamar yang masih terlihat sederhana. yang masih menggunakan ranjang kayu yang masih sangat terlihat kuno.
"Kondisi nya bagus, hanya perlu di perbaiki lagi. Akan jauh lebih estetik."
Dia menuju ke luar, sambil menenteng roti yang di bawa nya tadi ke tempat paman penjual manisan itu, yaitu paman Roger.
Cklek...
dia berjalan menuju ke tempat manisan itu, tapi banyak pasang mata yang melihat nya saat berjalan. Dia menjadi pusat perhatian dengan pakaian yang digunakan, dan wajah cantik nya yang memikat banyak pemuda disana.
"Halo paman.." ucap Lulu yang membuat paman merasa kaget.
"Astaga nona, anda membuat saya kaget." ucap paman Jo yang sedang meletakan beberapa manisan nya ke dalam wadah.
"paman mau kemana, kok sudah beres beres?" tanya Lulu yang penasaran.
"Manisan paman belum terjual satu pun nona, maka dari itu, paman mau pulang, karena istri paman sudah menunggu dari kemarin."
"Astaga... Jadi paman, tidak pulang ke rumah?"
"Tidak nona, paman belum dapat uang. istri dan anak paman pasti menunggu paman membawa uang." ucap nya dengan tatapan sendu
Mendengar ucapan lama Roger, membuat Lulu tersentak kaget. dia begitu prihatin dengan kondisi yang dialami oleh paman Roger.
smg novel ini lanjut sampai tamat.
semoga author sehat slalu,dan selamat berkarya.
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁😄😄😄😄