Dafy Kurniawan seorang penulis fiksi ternama. Karya-karyanya best seller dan berhasil diadaptasi menjadi film yang laris manis.
Setahun belakangan ia mengalami writer’s block. Kondisi dimana seseorang tidak mempunyai gagasan baru sama sekali.
Dafy bepergian melakukan kegiatan diluar kebiasaannya untuk mencari inspirasi dan ide-ide segar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Negeri Dongeng
Silau dari sinar mentari pagi membangunkan Dafy,
Wajahnya merasakan sentuhan hangat,
Di samping kaca jendela,
Awan-awan beterbangan,
Di bawah sana ada perpaduan warna yang sangat menarik,
Ada padang rumput hijau yang luas,
Ada perkotaan yang disusun dari bangunan-bangunan indah
Ada juga rumah-rumah yang tertata rapi dan garis-garis aliran air yang bersih
Dari atas sini manusia terlihat seperti semut,
Ada orang-orang yang berbaris, serta ada orang yang berjalan menikmati kesendirian
Pendaratan Dafy berikutnya adalah di negeri asia yang juga tersentuh oleh eropa. Selanjutnya Dafy akan berpetualang di udara.
Setelah menempuh penerbangan selama hampir satu hari dengan satu kali transit. Maskapai asing menurunkan Dafy dan para penumpang yang lain dengan selamat di pagi hari yang begitu cerah dengan udara yang masih terasa dingin.
Airport yang dipenuhi dengan orang-orang berbadan tinggi besar ini adalah pintu pertama bagi Dafy untuk meneruskan perjalanannya. Menuju ke suatu tempat yang sejak awal sudah ia pilih.
Setiba di sini yang pertama ia cari adalah makanan. Ia sengaja tidak makan banyak di dalam pesawat karena di tanah tempatnya sekarang berdiri adalah salah satu surga dunianya jajanan-jajanan enak.
Daging bercampur bermacam sayuran dan saus dibalut dengan lapisan kulit gandum. Itu lah yang sekarang sedang Dafy kunyah dengan lahap. Di rumah resep makanan itu sendiri dilahirkan.
Selanjutnya Dafy menyempatkan untuk berbelanja beberapa pakaian. Ia melakukannya dengan cepat karena pada dasarnya ia tidak terlalu memikirkan fashion dan penampilan. Salah satu yang menjadi kebiasaan seorang seniman kata orang.
Yang penting hangat dan tidak kedinginan. Sebelum akhirnya ia pergi untuk mencari tempat bermalam.
*
Kali ini Dafy tidak pergi ke hotel yang serba mewah. Ia memilih untuk mendatangi sebuah kawasan penginapan yang berupa rumah-rumah traditional.
Bangunan-bangunan yang masih terjaga utuh kelestariannya dari ratusan atau bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu. Mempunyai daya tarik yang magis tersendiri. Auranya membius begitu kuat.
Perabotan-perabotan vintage berpadu dengan gaya modern yang membuat para tamu merasa nyaman sekaligus terkesan.
Di lingkungan ini Dafy juga akan lebih mudah untuk mengenali budaya asli yang masih ada.
Dan yang setuju dengan pemikirannya pun tidak sedikit.
Buktinya di tempat bermalam yang dipilihnya ini sudah ada beberapa wisatawan asing yang juga datang untuk menginap. Bahkan beberapa orang sudah terlebih dahulu tiba.
“Hi”,
“Are you from there?”,
‘By the way, my name is Dafy, I'm from the next door”,
Dafy menegur dan bertanya kepada salah seorang tamu yang juga menginap di sana. Tetangga kamarnya. Seorang wanita.
“This?”,
“Ya, my boyfriend and I just went from there yesterday”, jawab wanita asing itu.
Dafy bertanya kepada wanita itu karena brosur travel yang sedang dipegang olehnya. Dafy menanyakan tempat di selebaran itu karena besok Dafy juga akan pergi ke tempat tersebut sesuai yang telah direncanakan.
Karena sama sekali belum pernah ke sana. Dafy pun bertanya-tanya kepada orang itu.
“You can have it”,
“And you should go there”, kata wanita itu.
“Thank you”,
“Sure, tomorrow I will go”, jawab Dafy.
“My advice is don’t travel alone sweetie”,
Kata wanita itu yang membuat Dafy menelan ludah.
“I agree with you”, jawab Dafy.
*
Dafy baru saja masuk kamar. Ia baru saja pulang dari jalan-jalan menyelami indahnya suasana malam di sebuah negeri yang tampilannya bak di sebuah kisah-kisah dongeng yang dibawa ke dunia nyata.
Lelah lah yang membuat Dafy harus berhenti dan menidurkan tubuh beserta isi kepalanya. Besok ia harus fit untuk kembali mengarungi petualangan yang lebih seru dan pastinya lebih menyenangkan.
Malam ini Dafy harus tidur dibantu dengan menggunakan earbuds. Ia tidur sambil mendengarkan music.
Ia tidak memutar sebuah lagu. Yang ia dengarkan adalah bunyi nyanyian alam yang memudahkannya untuk segera memasuki alam mimpi.
Yang dipilihnya kali ini adalah suara malam hari yang terdiri dari suara api unggun, suara hutan, dan terkadang akan terdengar suara lolongan serigala dari kejauhan.
Soalnya kalau tidak begitu sulit untuk tidur.
Ada bunyi lain yang cukup menegangkan.
Kamar sebelah sedang ribut dan suaranya cukup keras sampai terdengar ke dalam kamar Dafy.
Ingat wanita yang memberi brosur tadi?
“Harder”,
“Harder”,