Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Tengkorak Iblis
Perjalanan menuju sekte Teratai Emas ini sebenarnya memberinya sedikit tekanan pada tetua Jiang Zhuo. Karena dia harus mengawal murid paling jenius dari sektenya. Terlebih lagi Lan Xuan Yu calon penerus sektenya.
Masalahnya saat ini sekte mereka sudah sangat lama menutup diri dari dunia persilatan. Jadi untuk saat ini banyak sekali berita yang mungkin tidak pernah di dengar.
"Tetua Jiang. Apakah kita hanya akan berjalan kaki sampai sekte Teratai Emas." Zhang Xin mulai bertanya.
"Iya. Mudah mudahan saja nanti saat kita memasuki kota ada pedagang yang mau memberikan kita tumpangan atau kita bisa menyewa kereta dari sana." Jawab tetua Jiang Zhuo ramah.
Sebenarnya tetua Jiang Zhuo masih berusia muda berumur 30 tahunan. Namun tetua Jiang Zhuo masih belum menikah. Tetua Jiang Zhuo bisa di katakan sebagai murid jenius di generasinya.
"Kenapa kita tidak membawa kereta milik sekte saja?" Zhang Xin masih mempertanyakan alasannya.
"Saat ini sekte kita tidak aman. Kalau kita membawa kereta milik sekte maka banyak yang akan mengenal dan itu berbahaya untuk kalian. Akan berbeda hasilnya jika kita hanya berjalan kaki. Maka tidak ada yang bisa mengenali identitas kalian karena mereka mengira kita hanyalah pengelana biasa."
Berbeda dengan Lan Xuan Yu tanpa di beri tau pun dia sudah paham alasannya. Kenapa harus pergi dengan berjalan kaki.
Menurut Lan Xuan Yu selain menutupi identitas mereka. Para tetua sekte juga berharap dalam perjalanan kali ini bisa menambah pengalaman dan juga membuka wawasan mereka. Kalau benarnya dunia persilatan itu sangat luas tidak seperti yang mereka bayangkan.
Tanpa terasa mereka sudah berjalan seharian, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari mengisi perut yang sudah lapar. Karena tenaga mereka terkuras karena berjalan kaki.
Ketika mereka bersiap hendak pergi karena dirasa sudah cukup melepas lelah. Tiba tiba Lan Xuan Yu samar samar merasakan ada nafsu membunuh mendekat ke arah rombongan mereka.
Instingnya sebagai seorang pendekar bekerja dengan baik Itu berkat pengalamannya. Meskipun terjebak dalam tubuh anak kecil namun dia memiliki mental orang dewasa.
"Awas tetua Jiang Zhuo. Lompat ke kanan. Zhang Xin menunduk." Lan Xuan Yu berteriak memberi aba aba.
Zhang Xin yang masih muda jadi instingnya masih belum terasah. Saat Lan Xuan Yu memberitahunya untuk menundukkan kepalanya maka dengan cepat dia melakukannya.
Tepat kepalanya selesai menunduk sebuah belati melesat dan menancap di atas tanah dekat dia duduk. Andai Zhang Xin tidak mendengarkan perintah Lan Xuan Yu sudah pasti belati itu menancap tepat di kepalanya.
Menyadari dirinya baru selamat dari maut. Zhang Xin menjauh secepat yang dia bisa dari tempat duduknya tadi. Kini dia mulai waspada andai masih ada serangan susulan.
Berbeda dengan tetua Jiang Zhuo yang sebenarnya sudah bisa merasakan nafsu membunuh mendekat ke arah mereka. Namun dia sedikit terlambat menyadari kalau sudah ada belati mengincar mereka.
Berkat aba aba dari Lan Xuan Yu, tetua Jiang Zhuo berhasil menghindari belati yang mengarah pada dirinya. Kini tubuh tetua Jiang Zhuo sudah bersiap dengan serangan sembunyi selanjutnya.
"Tuan muda Xuan. Apakah anda baik baik saja."
Tetua Jiang Zhuo sedikit menoleh kearah Lan Xuan Yu. Dia ingin memastikan keselamatan Lan Xuan Yu. Meskipun terdengar sia sia karena dia bisa selamat pun berkat aba abanya.
"Aku baik baik saja. Bersiaplah sepertinya mereka sebentar lagi akan muncul."
Dan benar saja apa yang dikatakan oleh Lan Xuan Yu. Dari balik semak semak muncul sepuluh orang berpakaian hitam dan bertopeng Tengkorak.
Melihat orang orang itu muncul dari balik semak Tetua Jiang Zhuo langsung bergumam, "Tengkorak Iblis."
"Anda mengenali mereka tetua Jiang?" Lan Xuan Yu bertanya pelan dan tertua Jiang Zhuo hanya berdehem pelan.
"Tengkorak Iblis. Ada masalah apa tiba-tiba kalian menyerang kami?" Tetua Jiang Zhuo bertanya pada kelompok itu.
"Oh jadi kalian mengenali kami. Tetapi itu tidak akan membuat kami bersimpati setelah menyebutkan nama besar kami."
Tengkorak Iblis adalah sekumpulan perampok yang menyebut dirinya sebagai Tengkorak Iblis. Sesuai dengan atribut mereka yang mengenakan pakaian hitam dan topeng tengkorak.
Kelompok ini sangat terkenal kekejaman. Dia akan membunuh semua targetnya tanpa ampun. Bahkan ada yang mengatakan dia tidak segan segan untuk mengulitinya.
Dulu pernah ada anggota sekte Gunung Awan yang melakukan misi untuk menyelidiki masalah tengkorak Iblis. Namun anggota sekte Gunung Awan itu justru terbunuh di tangan tengkorak Iblis.
Lan Xuan Yu tidak mengenali siapa itu tengkorak Iblis karena ini bukan dunianya yang dulu tentu saja dia tidak mengenali siapa itu Tengkorak Iblis.
"Lalu apa tujuan kalian menyerang kami seperti ini?"
Tengkorak Iblis yang mendengar pertanyaan dari tetua Jiang Zhuo justru tertawa terbahak-bahak seolah olah pertanyaan tertua Jiang Zhuo sebuah lelucon.
"Cukup sederhana. Aku ingin kepala kalian bertiga. Kerena aku dengar nilai kepala kalian cukup tinggi."
"Siapa yang membayar kalian?"
Pertanyaan tetua Jiang Zhuo tidak di jawab, justru mereka langsung menghujani dengan senjata rahasia. Tetua Jiang Zhuo yang dari awal memang sudah siap dengan serangan tiba-tiba. Maka di saat tetua Jiang Zhuo mendapat serangan dia cepat mengatasi semua senjata rahasia yang mengarah padanya dengan mudah.
Dengan segera lima orang menyerang tetua Jiang Zhuo, tiga orang menyerang Lan Xuan Yu dan dua orang menyerang Zhang Xin. Kini ketiganya disibukkan dengan pertarungan.
Wajah Lan Xuan Yu terlihat dingin ketika menatap lawannya. Ketiga lawannya merinding seketika saat melihat tatapan mata Lan Xuan Yu yang tajam. Saat ini mereka seolah olah sedang ditatap oleh bintang buas.
"Kenapa sorot mata anak ini seperti orang yang telah melakukan pembunuhan tidak terhitung jumlahnya. Membuatku merinding."
Batin salah satu dari mereka.
Dia sudah lama menjalani profesi sebagai pembunuh. Tetapi baru kali ini di merasakan perasaan berbeda ketika menghadapi seorang anak kecil.
"Ini kesempatan bagiku untuk mulai mengumpulkan aura kematian. Kapan lagi aku bisa mendapatkan kesempatan seperti ini kalau tidak sekarang." Gumam Lan Xuan Yu sembari menatap lawannya.
Seringai tipis menghiasi bibirnya, lalu dengan dia melompat kearah lawan. Tanpa memberi sedikit pun kesempatan pada lawannya.
Lan Xuan Yu langsung menarik gagang pedang kegelapan malam yang tadinya masih tersarung dengan rapi di pinggangnya secepat kilat.
Hanya dengan sekali tebasan pedang kegelapan malam sudah mengambil satu nyawa lawannya. Di gerakan kedua pedang yang ada di tangan Lan Xuan Yu sudah mengarah jantung lawan lainnya. Dan pedang itu pun langsung menembus tubuh anggota Tengkorak Iblis seperti menembus kapas. Kurang dari satu detik sudah dua nyawa sudah melayang.
Dua orang yang diambil nyawanya oleh Lan Xuan Yu tidak ada yang sempat mengeluarkan suara. Karena Lan Xuan Yu sangat cepat melakukannya ditambah lagi dengan ketajaman pedang kegelapan malam.
Kini hanya tinggal satu dari mereka bertiga. Dia masih belum lepas dari rasa terkejut, saat dia hendak bersuara tenggorokannya sudah terputus dari kepalanya. Kurang dari satu menit, ketiga nyawa lawan sudah melayang di tangan Lan Xuan Yu.