Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Brandon senang akhirnya dia bisa kembali bekerja. Setelah selama dua tahun, dia dipaksa untuk melayani kebutuhan kasih sayang istrinya. Dia mempersiapkan diri dengan riang pagi ini.
"Apa kau sebegitu senangnya bisa bekerja?" tanya istrinya yang masuk membawa dasi.
"Aku tidak boleh berdiam diri saat Tuan Anthony sibuk bekerja" jawabnya setelah memilih beberapa alternatif jawaban yang pantas di dengar istrinya.
"Lalu kenapa tidak menerima tawaran kakak? Hotel Crown bisa menjadi milikmu, kalau kau mau"
"Aku tidak bisa melakukan itu. Tuan Anthony telah bekerja keras membangun hotel itu. Aku juga takut menghancurkan hotel itu"
"Hancurkan saja tidak apa-apa. Toh hotel itu hanya salah satu dari sepuluh hotel milik kakak"
Begitu mudah orang-orang kaya seperti Katherine dan Anthony Cooper memutuskan untuk menghancurkan sesuatu. Padahal untuk Brandon, hal itu bahkan sangat menakutkan untuk dipikirkan.
"Aku cukup senang sekarang"
Mendengar jawaban Brandon, Katherine tampak kesal. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka makan pagi bersama dan akhirnya Brandon berangkat kerja untuk yang pertama kalinya setelah dua tahun.
Dia segera menempati posisi yang diinginkannya. Sebagai manajer HRD sesuai dengan pendidikan yang diambilnya saat kuliah. Dan pengalaman kerjanya di perusahaan sebelumnya. Lalu dia melihat meja kerja kosong di luar ruang kerjanya.
Dia pernah melihat meja kayu itu. Di foto-foto mantan tunangannya yang bekerja sebagai asisten manajer HR. Kini dia merasa melihat Jo yang sibuk bekerja di meja itu. Tapi ... Semua itu tidak mungkin terjadi. Karena Jo telah menghilang selama dua tahun ini. Bagaimanapun cara Brandon mencari, Jo tidak bisa dia temukan.
Dia ingin sekali berlutut di depan Jo lalu meminta maaf secara tulus. Namun hal itu pasti akan sulit dilakukan. Kalau dia jadi Jo, dia tidak akan mau menemui dirinya yang sekarang.
"Pak manajer, ada laporan seorang pegawai sedang menerima keluhan di lantai delapan"
Brandon dengan tanggap segera berangkat ke lantai delapan. Dia bergerak cepat agar tidak ada tamu yang merasa dirugikan karena kelakuan pegawai hotel.
Baru saja dia melewati lorong kamar, ujung matanya menangkap siluet seseorang yang sangat dikenalnya. Dia berhenti dan mencoba untuk memastikan apa yang dilihatnya benar.
"Joanna" katanya setelah memastikan kalau orang yang dilihatnya berjalan ke arah lift adalah benar mantan tunangannya. Badannya bergerak secara otomatis ke arah lift. Tapi ... Kehadiran dua pengawal keluarga Cooper yang menyusulnya, memaksa Brandon berhenti melangkah.
Dia tidak mungkin membuat masalah untuk Joanna, setelah semua yang terjadi pada mantan tunangannya itu. Brandon segera berbalik dan melanjutkan pekerjaannya. Menyimpan harapan dapat bertemu dengan Joanna sekali lagi.
~Di salah satu kamar presidential suite hotel Crown~
"Tuan Powell telah memulai hari pertamanya bekerja" lapor sekertaris Anthony yang terpaksa datang ke hotel karena atasannya tiba-tiba memutuskan untuk tidur disana.
"Terus awasi dia. Kalau ada kesempatan untuk mengangkatnya menjadi direktur, lakukan!" perintahnya.
"Baik Tuan"
"Dimana wanita itu sekarang?" tanya Anthony berpindah fokus.
"Nona Harding sedang pergi ke rumah Nyonya Lane"
"Nyonya Lane? Dia mengenal Nyonya Lane?'
"Sebenarnya Nona Harding mengenal Nyonya Lane sejak setahun lalu. Mereka dekat sekali sampai Nyonya Lane mempercayakan semua kebutuhan belanjanya kepada Nona Harding"
Sebuah kejutan luar biasa. Wanita itu terus saja membuatnya terkejut dengan perubahan-perubahan yang nyata.
"Apa dia lama ada disini?"
"Saya tidak tahu. Tapi seminggu ke depan belum ada nama Joanna Harding di manifest penerbangan manapun"
"Bagus. Sekarang aku akan mengunjungi Nyonya Lane" kata Anthony bersemangat.
"Tapi Tuan, bagaimana dengan rapat hari ini?"
"Batalkan"
Tanpa bisa dicegah, Anthony mengendarai mobil supernya ke kediaman mendiang pengusaha properti yang sangat dihormatinya. Tuan Lane adalah pengusaha baik, begitu juga dengan istrinya. Tidak heran wanita itu bisa dekat dengan Nyonya Lane.
Begitu sampai di depan rumah bergaya Eropa yang ada di tengah-tengah padang rumput, Anthony mendapatkan sambutan langsung dari pemilik rumah.
"Ada hal spesial apa yang membuatmu datang kemari Anthony?" sapa Nyonya Lane lengkap dengan senyum di wajahnya yang mulai tampak menua.
"Anda baru saja kembali dari luar negeri. Tentu saja saya harus datang menyapa"
"Tapi kau sudah lama sekali tidak datang. Apa yang membawamu kemari?"
Meski sudah tua ternyata Nyonya Lane tidak kehilangan insting pebisnis nya. Bisa tahu tujuan lain Anthony kurang dari lima detik saja.
"Tidak ada. Saya hanya ingin membahas tentang ... "
Anthony ingin meneruskan kebohongannya saat melihat seorang wanita duduk di ruang tengah.
"Ohh. Jo, kemarilah!"
Mendengar permintaan Nyonya Lane, wanita itu bergerak mendatangi mereka. Kesan sederhana namun menawan terpancar di wajah wanita yang pernah membuat Anthony bergairah.
"Selamat pagi Tuan Anthony Cooper" sapa wanita itu begitu sopan. Berbeda dengan nada ketus yang kemarin malam didengar oleh Anthony.
"Selamat pagi Nona ... "
"Ini adalah Jo. Joanna Harding"
Wanita itu mengulurkan tangannya dan Anthony menyambut dengan senang. Saat kulit mereka bersentuhan, Anthony merasakan sesuatu mulai bereaksi membuat sesak celana nya. Ternyata dia masih bisa merasakan gairah yang sama seperti dua tahun lalu saat bersentuhan dengan wanita itu.
"Siapa kau?" tanyanya pura-pura tidak mengenal.
"Saya adalah asisten Nyonya Lane untuk berbelanja"
Anthony mendengar dari sekertarisnya, wanita itu memiliki pekerjaan yang menyenangkan namun menghasilkan banyak. Shopping Asisten. Dan pekerjaan itu juga yang mendekatkan wanita itu pada beberapa orang kaya. Termasuk Nyonya Lane.
"Ya" jawabnya singkat menunjukkan ketidak pedulian.
Nyonya Lane menyuruh wanita itu kembali ke ruang tengah saat berbicara dengan Anthony. Dan dia terpaksa melakukan pembicaraan bisnis baru. Khusus dibuat agar dia bisa melihat wanita itu.
Setelah urusannya selesai, Anthony keluar dari rumah Nyonya Lane. Dan tak lama wanita itu juga keluar. Anthony mendekat tapi sebuah mobil tiba-tiba datang dan berhenti di sana. Seorang supir membuka pintu mobil, siap mengantar wanita itu pergi dari kediaman Nyonya Lane.
Membuat Anthony sama sekali tidak punya kesempatan bicara sama sekali. Terpaksa dia menahan diri saat melihat wanita itu pergi begitu saja. Tidak tahu mata sang pemilik rumah mengawasi semua yang terjadi.