Seorang wanita karir dikhianati oleh sang suami, namun demi putrinya dia memendam semuanya sendirian.
Pernikahan yang hambar, kekecewaan yang teramat besar pada sang suami mengakibatkan Maura frustasi hingga tak sengaja melakukan one night stand bersama laki-laki yang lebih muda darinya.
Disaat Maura akhirnya sudah berpisah dengan sang suami, percikan api cinta kembali muncul kepada pria selain suaminya. Namun saat itu ia mengetahui, jika putrinya juga mencintai pria yang sama.
Haruskah Maura mengalah sekali lagi, demi sang putri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Cemburu Boleh, Tapi Jangan Cemburu Buta.
Semenjak terakhir kali Raka datang ke rumah Maura, laki-laki itu tak lagi datang.
Ternyata Raka baru saja ketahuan mencurangi perusahaan sejak satu tahun lalu, tepatnya sejak menikah kembali dengan Zara.
Demi membelikan Zara rumah mewah serta isinya, mobil mahal serta barang-barang branded. Saat itu Raka membelikan barang-barang untuk Zara sama persis dengan yang diberikan pada Maura.
Jadi Raka akan membeli 2 item yang sama persis, satu untuk Maura dan satunya untuk Zara harus sama persis. Awalnya Zara tak pernah meminta macam-macam, namun saat tau Raka membelikan hadiah untuk Maura maka Zara pasti memintanya juga.
Raka yang memang mencintai Zara tentu saja mengabulkan segala keinginan istri keduanya kala itu, hingga imbasnya terjadi sekarang.
Raka memang tidak dituntut secara hukum untuk mengganti penyelewengan uang, tetapi jabatannya di turunkan dari Direktur Pemasaran menjadi staff pemasaran biasa. Dari gaji puluhan juta dengan bonus sama besarnya, kini hanya bergaji sekitar 6-7 juta.
Penurunan yang signifikan, benar-benar menguras pikiran Raka hingga menjadi stres. Bahkan ia melupakan keinginan nya untuk meminta Maura kembali padanya, karena satu istri saja Raka sudah pusing dengan biaya hidup yang segunung melebihi gajinya sekarang.
“Perhatian! Hari ini ada Kepala pemasaran baru, dia akan menempati jabatan Pak Jamal setelah Pak Jamal menggantikan posisi Pak Raka sebagai Direktur pemasaran.“ Ujar seseorang, dia masuk ke ruangan para staff pemasaran dengan Maura mengikuti di belakang.
Mata semua orang terbelalak, pasalnya saat ada acara kantor atau ada pesta resmi Raka selalu membawa Maura. Semua staff pemasaran tentu saja dapat mengenali siapa wanita cantik yang kini disebut-sebut akan menjadi kepala Divisi baru mereka.
Semua mata pun mengarah pada Raka dengan pandangan mencemooh, dari seorang Direktur menjadi seorang staf biasa benar-benar menjadi pukulan memalukan bagi Raka. Sebenarnya Raka bisa saja mencari pekerjaan di perusahaan lain dan melamar menjadi Direktur kembali, tapi itu tidak mungkin karena kasus penyelewengan dana sudah mencoreng reputasinya.
Semua orang pun sudah tau perihal pernikahan kedua Raka dengan Zara, bahkan mereka juga sudah mendengar tentang perceraian Raka dengan Maura. Mereka sangat menyayangkan hal itu, karena Maura adalah seorang wanita mandiri dan wanita karir yang sukses membuat banyak orang kagum.
“Mbak Maura, maju lah.“
“Daebak! Mantan istri jadi atasan mantan suaminya, berita besar ini! Apa mereka bisa bekerja profesional?“ bisik salah satu staff.
“Mendengar sepak terjang Mbak Maura, sepertinya mereka berdua akan baik-baik saja dan bekerja secara profesional.“ Jawab yang lainnya.
Bisik-bisik itu terdengar oleh Raka, wajah pria itu begitu merah karena malu akan menjadi bawahan mantan istrinya sendiri.
Sebenarnya Maura melamar menjadi asisten atau sekertaris di beberapa perusahaan kecuali perusahaan Gavriel. Namun karena sedang tidak ada lowongan di jabatan yang ia inginkan, akhirnya Maura menerima panggilan kerja sebagai ketua divisi di perusahaan Raka. Dia tau itu perusahaan mantan suami nya, namun demi hidupnya saat ini karena ia sudah mengundurkan diri dari perusahaan Daniel, mau tak mau Maura menerima panggilan kerja disana.
Hari itu menjadi hari yang panjang bagi Raka karena adanya Maura di ruangan pemasaran meskipun ada ruangan sendiri bagi kepala divisi, tetap saja membuat konsentrasi Raka terganggu.
Sedikit-sedikit pria itu akan melirik ke arah pintu ruangan Maura yang tertutup dan pintu akan sesekali terbuka saat ada staff memberikan laporan pada Maura.
“Maura makin terlihat cantik, bahkan wajahnya seperti gadis lagi seperti dulu. Apa dia sudah jadian sama Daniel, ya? Ck!“ Raka pikir mantan istrinya itu sudah bersama Daniel, karena melihat begitu perhatian dan posesif nya Daniel pada Maura.
Saat jam pulang kerja tiba, Maura sudah bersiap akan pulang. Raka menunggu Maura diluar ruangan divisi pemasaran, dia ingin bicara dengan Maura.
“Ra, Mas mau bicara sebentar.“
Maura melihat jam tangan di pergelangan tangan, “Maaf, Mas. Aku sudah ditunggu diluar, duluan yah.“
Raka mengejar Maura yang sudah berjalan menuju keluar perusahaan, sampai diluar Raka dibuat melongo dengan apa yang ia lihat.
Pemuda itu? Bukannya dia yang nonjok aku malam itu? Ada hubungan apa Maura sama si bocah ingusan, pake dibukakan pintu mobil segala dan sepertinya pemuda itu memang menjemput Maura!
Raka bahkan tak berani memangil-manggil nama Maura kembali, hanya saja dia terkejut saat tiba-tiba Gavriel berjalan menuju padanya.
“Hai, Om! Kita belum berkenalan dengan benar kan tempo hari? Gue Gavriel... calon Papa sambung Deva, kekasih Berondong Maura.“
“Kamu__!!“ rahang Raka mengeras, ia tidak terima Maura berhubungan dengan laki-laki yang begitu muda dan tentu saja lebih tampan darinya karena wajah Gavriel bule.
“Ck! Berterima kasih lah padaku, Om! Setelah Bebeb-ku disakiti dan terus menangis karena ulahmu, aku sudah berhasil membalut luka hatinya sampai sembuh. Sekarang... Maura selalu tertawa saat bersama ku dan dia begitu bahagia. Aku jamin, kekasihku akan terus bahagia dan tak akan pernah mengeluarkan air mata saat bersama ku... tidak seperti saat bersama mu!“ Gavriel tersenyum menyeringai sekaligus meledek.
Setelah puas meng-klaim kepemilikan pada diri Maura dan sengaja Gavriel bicara agar Raka tak mendekati atau mengganggu Maura lagi, sang Berondong pun melenggang pergi dengan tubuh atletis nya. Raka sedikit minder mengingat tubuhnya semakin hari semakin tua, sementara kekasih baru mantan istrinya begitu terlihat macho dan gagah.
“Sial! Bisa-bisanya Maura mendapatkan laki-laki yang lebih tampan dan lebih muda dariku! Mudah-mudahan, dia Berondong kere...!!!" rutuk Raka secara tak sadar dia mengakui Gavriel mengalahkan dirinya dalam hal wajah apalagi usia.
.
.
Di dalam mobil Gavriel malah terdiam, sebenarnya dia sedang kesal pada Maura karena baru tadi Maura mengatakan jika kekasih nya itu bekerja satu perusahaan dengan Raka.
“Udah dong, marahnya. Cemburu boleh, tapi jangan cemburu buta. Nanti aku pergi terus digondol pria lain!“ goda Maura.
Ciitttttt...
Gavriel menghentikan mobil di bahu jalan, sebelah tangannya menahan tubuh Maura agar tubuh kekasihnya tak terbentur.
“Beb, aku nggak marah... hanya kesal aja. Nggak boleh?“ Gavriel takut Maura benar-benar pergi darinya.
Berondong itu menarik sebelah tangan Maura dan menggenggam nya, “Aku akan percaya padamu, meskipun kamu satu perusahaan bahkan satu divisi dengan mantan suami mu itu.. aku janji, nggak akan cemburu berlebihan. Aku tau, kamu nggak mungkin kembali pada orang yang sudah tega mengkhianati mu.“
Maura tersenyum, dia mengusap pipi Gavriel. Mengelus rahang kuat serta mengelus alis tebal Berondong-nya itu dengan b3laian lembut. “Ingat ini, Gav. Aku menerima mu sebagai kekasih ku, bukan karena wajahmu yang sangat tampan ini... tapi aku menyukai aura positif mu. Kamu orang yang ceria, selalu berpikiran positif dan meskipun terkadang kamu berbuat hal konyol atau bertingkah kekanakan, aku suka! Jadi, jangan berubah atau tiba-tiba marah di depanku. Aku nggak suka dan mungkin aku akan__“
“Okaay, sorry ya... Beb.“ Gavriel melepaskan genggaman nya, ia membuka seat belt dari tubuhnya dan memajukan wajahnya ke arah Maura. Pemuda itu menge-cup bibir Maura, dan Maura tidak menolak.
Di samping mobil mereka yang sedang berhenti di bahu jalan, ada mobil yang lewat dan di dalamnya ada seseorang yang melihat kejadian pertemuan dua bibir di dalam mobil Gavriel.
Orang itu mengepalkan kedua tangan, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
d tunggu karya selanjutnya💜