Darra Smith adalah seorang anak yatim piatu yang menikah muda dengan suaminya Raynard Walt. Di tahun kedua pernikahannya, semuanya berubah. Mertua dan kakak iparnya kerap ikut campur dengan rumah tangganya. Di tambah perusahaan yang dibangun suaminya mengalami masalah keuangan dan terancam bangkrut. Situasi kacau tersebut membuat Raynard selalu melampiaskan kemarahannya kepada Darra. Ditambah lagi Darra tak kunjung hamil membuat Raynard murka dan menganggap Darra adalah pembawa sial.
"Aku sudah tidak sanggup hidup denganmu, Darra. Aku ingin bercerai!"
Kalimat itu seperti suara gelegar petir menghantam Darra.
Setelah kejadian pertengkaran hebat itu, kehidupan Darra berubah. Bagaimana kisah selanjutnya
ikuti terus ya....
Happy Reading 😊😊😊
Update hanya hari senin sampai jumat 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani.hendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENDOAKAN YANG TERBAIK
💌 POSESIF SETELAH BERCERAI 💌
🍀 HAPPY READING 🍀
.
.
Darra tiba-tiba menghentikan langkahnya, sesaat ia seperti mengenal mobil yang terparkir tepat di sebelah mobil Kayla.
Deg!
Jantung Darra langsung terpukul kencang.
"Apakah jangan-jangan mobil ini?" Mata Darra memicing, Ia sedikit memiringkan kepalanya.
"Hei... kenapa melamun, ayo masuk!" Ucap Kayla menghentikan langkahnya, mendapati Darra diam seperti orang bingung.
"Ahhh, maaf!" Ucap Darra dengan senyumnya yang terpaksa.
Darra dan Kayla pun masuk ke dalam restoran mewah itu. Seorang pelayan berpakaian rapi langsung menyambut mereka.
"Silakan masuk nona Darra dan nona Kayla!" Ucap pelayan dengan ramah. Tempat ini salah satu restoran yang sering di kunjungi keluarga Kayla. Dan pelayan ini sangat tahu menu favorit mereka. Satu ruangan itu sengaja di kosongkan, karena Kayla sudah menghubunginya saat mereka dalam perjalanan tadi.
"Terima kasih." ucap mereka bersamaan dengan memberikan senyuman terbaiknya.
"Apakah saya mau menyiapkan ruangan khusus untuk kalian?"
"Ah, tidak usah. Kami ingin meja biasa saja." Tolak Kayla secara halus.
"Baiklah, kami akan tetap menyiapkan tempat yang nyaman untuk kalian. Silakan ikut saya, nona."
"Terima kasih." ucap Darra terus berjalan bersama Kayla mengikuti sang pelayan.
Pelayan tersebut langsung membawa mereka ke sebuah meja yang kosong dengan kaca pada sisi dalam ruangan.
"Silakan, dilihat dulu menunya nona!" Pelayan memberikan buku menu ke meja mereka.
"Siapkan seperti yang biasa kami pesan. Atas nama Kayla." Jawab Kayla tersenyum ramah.
"Apakah anda mau menambah menu pesanan lain, kami ada menyiapkan menu terbaru?" pelayan menunjuk menu baru mereka.
"Ah... Benarkah? Biar aku lihat dulu. Mari serahkan bukunya!" Pinta Kayla tersenyum tipis. Ia menjentikkan tangannya kepada pelayan.
Darra tersenyum sambil menggeleng. Ia mengeluarkan ponselnya. Tiba-tiba ia ada ide. Mungkin bertanya adalah pilihan yang tepat untuk saat ini. Darra mencari foto suaminya dan menunjukkan kepada pelayan itu.
"Permisi...saya mau bertanya."
Pelayan mengalihkan pandanganya menatap ke arah Darra. "Iya, silakan!"
Begitu juga Kayla, sekilas menatap temannya itu, lalu fokus mencari menu tambahan untuk mereka nikmati siang ini.
"Apakah ada seseorang sedang makan di sini, mungkin anda melihatnya!" Tanya Darra memberikan handphonenya menunjukkan gambar suaminya.
Mendengar itu, tatapan Kayla kembali teralihkan. Matanya memicing menatap Darra.
Pelayan nampak berpikir dan beberapa detik kemudian ia menggeleng. "Maaf, saya tidak melihatnya." Jawab pelayan itu dengan sopan.
Darra mengangguk sambil meletakkan kembali handphonenya di atas meja. Ia mengembuskan napas berat sambil melemparkan tatapannya ke setiap sudut restoran. Ternyata dugaannya salah. Mobil itu ternyata bukan mobil yang dipakai suaminya.
Setelah memesan menu favoritnya, Kayla mengembalikan menu di tangannya. Pelayan itu mengambil buku menu kembali.
"Baik nona, jika butuh sesuatu. Bisa menekan tombol yang ada di meja untuk memanggil saya. Menu pesanan akan datang secepatnya. Terima kasih." Pelayan itu pamit.
Sesaat mereka terdiam, menikmati suasana restoran yang sangat tenang. Penerangan alami dari dinding kaca sangat memadai. Desaignnya cerah dan elegan. Sementara pada bagian luar ada pemandangan kolam dan air mancur yang menambah kesan kesegaran. Gemericik air terdengar samar-samar di dalam restoran. Membuat pengunjung ingin tetap berlama-lama di tempat ini.
"Sekarang ceritakan, kenapa kau menunjukkan foto Ray kepada pelayan itu. Apakah Ray membuat kesalahan lagi?" Pertanyaan penuh selidik keluar begitu saja dari mulut Kayla.
Darra mengembuskan napas sambil mendesah. Kepalanya sedikit tertunduk di antara tangan yang melipat di atas meja. "Ceritanya panjang Kayla."
"Jangan di panjangkan, singkat saja atau garis besarnya." Protes Kayla melihat wajah Darra seperti menghindari pembahasan masalah Ray yang sok tampan itu.
Darra di buat tersenyum oleh kata-kata Kayla. "Kau tidak berubah ya, apakah kau sering menekan Carlos seperti itu?"
"Carlos selalu mengerti dengan aku. Di sini kita bukan membicarakan Carlos, Jangan mengalihkan pembicaraan. Sekarang katakan! Apakah Ray membuat masalah lagi?" Tanya Kayla berdecak.
"Seperti biasa, dia selalu menyalahkan aku Kay. Kini dia membahas hal yang paling sensitif dan membuatku terluka."
"Apa itu?" Kejar Kayla.
"Aku dibilang mandul, kay. Aku benci kata-kata itu."
Glek!
Kayla menelan salivanya berulang kali. Ia mengunci tatapan seriusnya ke arah Darra. "Ray, mengatakan itu?"
"Hmmm...." Jawab Darra dengan wajah sedih. "Ray semakin hari, semakin berubah. Aku seperti tidak mengenalnya. Ray sepertinya mencintai wanita lain."
"Maksudmu Ray selingkuh?" Nada suara Kayla naik satu oktaf. Sampai semua orang melihat ke arah mereka.
"Aku belum memastikannya, Kay. Aku mengikutinya dari kantor, tapi aku hilang sejak mereka."
"Apa karena itu kau menabrak pengendara motor itu?"
Darra mengangguk lemah. "Astaga, Darra..... kenapa kau tidak pergi saja dari rumah itu. Bukan....bukan.... maksudku kamu tinggal terpisah dari nenek sihir itu. Lebih aman dan kau tidak tertekan."
"Aku sudah pernah mengatakan hal itu kepada Ray. Tapi Ray menolaknya, yang ada dia marah dan memaki aku."
"Benar-benar keluarga gak beres ya," Kayla menggeram.
"Aku juga tidak tahu nasibku menjadi seperti ini Kay. Bagaimana kalau Ray benar-benar mencintai wanita lain?" Wajah Darra menunjukkan kesedihan yang mendalam.
"Ceraikan saja!" Ucap Kayla santai sambil menyedot jus di gelasnya.
"Apa???????" Kali ini suara Darra seperti suara petir menyambar telinga Kayla.
Saking terkejutnya Kayla sampai menyemburkan jus yang baru saja masuk ke mulutnya.
"Astaga.... Kau membuatku kaget Darra." Keluh Kayla dengan cepat mengambilkan tissue dan membersihkan mulutnya.
Darra membuang napas frustasi. Ia menatap Kayla dengan tajam. "Kau benar-benar gila. Bagaimana kau bisa mengatakan itu. Perceraian paling dilarang, Kay!" Darra membuang napas kasar.
"Siapa bilang? Kalau kita tidak bahagia? Kau mau tetap bertahan saat kau disakiti terus?"
Darra mengembuskan napas panjang dengan mata terpejam. Wajahnya nampak sedih. "Aku juga tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Aku hanya ingin membuktikan apakah Ray benar-benar memiliki wanita lain?"
"Mudah-mudahan saja Ray tidak seperti itu. Aku masih tetap mendoakan yang terbaik untukmu Darra. Jadi lupakan kesedihan. Kita nikmati kebersamaan kita hari ini, oke!"
Darra tersenyum getir, menatap Kayla dengan sendu. Ia terdiam sejenak, menurunkan pandangannya. Melepaskan ketegangan di wajahnya. Suasana tiba-tiba begitu sepi dan sendu. Tatapannya berubah menjadi begitu bermakna. Ia menatap dan tersenyum kepada Kayla.
"Terima kasih Kay! Doakan yang terbaik untuk aku dan Ray. Aku mencintai Ray dan aku tidak ingin ada perceraian diantara kami."
Kayla tersenyum haru, matanya sudah berkaca-kaca dengan air bening yang sudah berkumpul di matanya. Ia langsung berpindah dan memeluk Darra. Darra ikut menangis di sana.
"Aku akan selalu mendoakanmu. Kau pikir aku tidak sedih, jika mereka memperlakukanmu tidak baik? Aku percaya, kau kuat dan bisa menghadapi manusia-manusia iblis itu."
Mendengar itu, Darra tersenyum melepaskan pelukannya dari Kayla. Ia mengusap air matanya dengan cepat.
Mereka terdiam saat pelayan datang membawa makanan.
"Permisi nona, saya akan menyajikan makanan ini."
Mereka kembali ke posisi duduknya. "Silakan," ucap Darra tersenyum lembut.
Semua makanan sudah tersaji. Darra memesan Ayam parmigiana yang terkenal dengan kelezatannya. Daging ayam dibumbui dengan saus napolitan yang terbuat dari tomat, terdapat keju di dalam ayamnya. Ada juga Lasagna makanan yang terbuat dari tepung dan isian dengan menggunakan saus spesial untuk membuat rasanya menjadi lebih lezat. Ada Linguine alle Vongole dan Ayam Saltimbocca.
"Silakan menikmatinya!"
"Oke, terima kasih." Jawab mereka bersamaan.
"Sekarang kita makan. Aku lapar." Kata Kayla meraih menu yang ia pesan tadi.
Darra hanya mengangguk dan tersenyum kepada Kayla. Mereka menikmati makanannya dengan baik. Mereka seperti orang kelaparan saja.
BERSAMBUNG.....
^_^
Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini Novel ke sepuluh aku 😍
Salam sehat selalu, dari author yang cantik buat my readers yang paling cantik.
^_^
mkne di peluk mau saja hingga Dave lihat, kasian Dave jng ma dara lah dara blm selesai dng masa lalunya, hatinya masih ma mantan. biar saja balikan ma mantan jd istri ke dua. 🤣🤣.
orang kl dah move on dia akn biasa saja, tp kl lihat sikap dara dah tau dara blm move on, mending Dave cari yg lain saja lah, Dara blm selesai dng hatinya, drpd sakit nnti.
Dara biar jd istri ke dua ray kn masih cinta. kl dah gk cinta pasti akn biasa saja dan dng elegant melawan ray. 🤣