bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyakit yang sulit di sembuhkan
Beberapa Minggu kemudian
saat ini keadaan Gebi masih dalam keadaan koma, setelah pasca operasi, tubuhnya kembali di Balut oleh alat alat medis, Aksa bersama Bagas hanya bisa berdoa agar sang adik bisa secepatnya sadar. Karena sejak pasca operasi Gebi belum sadar sampai sekarang.
" aku akan pergi mencari makan, jaga Gebi dengan baik " ucap Aksa
Yang langsung mendapatkan anggukan dari Bagas, tidak lama kemudian Amelia bersama tuan Dominique datang di ikuti dengan beberapa pengawal.
" nyonya tuan " ucap Bagas membungkuk 90°
tuan Dominique dan nyonya Amelia segera mendatangi Gebi yang saat ini masih terbaring lemah di atas ranjang.
" bagaimana keadaan Gebi Bagas? Apa kata dokter bukan kah sudah seharusnya dia sadar " tanya tuan Dominique
Bagas hanya bisa menggelengkan kepala ia juga menjelaskan apa yang terjadi dengan Gebi sebenarnya
" apa maksud mu!! Dia terkena racun dingin " tanya Amelia
" iya nyonya, nona Gebi di nyatakan terkena racun dingin memang nona punya penyakit jantung namun saat dokter mengecek kembali kesehatan nona Gebi terdapat racun dingin yang mulai menyatu dengan tubuhnya " ucap Bagas menjelaskan
Mendengar itu mereka hanya bisa terkejut, karena racun itu hanya bisa di sembuh kan oleh racun panas jika terus berlanjut mangka kesehatan Gebi akan kian memburuk .
" hanya satu yang bisa kita lakukan menemukan seseorang yang terkena racun panas " ucap tuan Dominique
Mereka pun mengangguk setuju, tidak berselang lama Gebi tersadar, Iya sedikit meringis akibat rasa sakit di kepalanya. mendengar suara Gebi mereka bertiga bergegas menghampiri Gebi.
" sayang kamu sudah sadar, bagaimana apa kamu sudah merasa lebih baik atau masih ada yang sakit nenek akan memanggil dokter "
Amelia segera pergi memanggil dokter, tidak lama kemudian dokter masuk ke dalam.
" bagaimana keadaan cucu saya dok " tanya nyonya Amelia kepada dokter
" hm, untuk penyakit jantung nona sudah tidak ada lagi hanya saja harus terus meminum obat namu sepertinya saya menemukan sesuatu yang aneh di tubuh nona " ucap dokter itu
Mereka hanya saling pandang lalu memberikan isyarat kepada satu sama lain, Bagas segera berbicara dengan dokter itu untuk membawa Gebi agar bisa di rawat di rumah juga merahasiakan tentang penyakit Gebi .
" apa yang terjadi apa aku sudah sembuh" tanya Gebi kepada mereka
" kamu sudah sembuh sayang, sekarang nenek dengan kakek akan membawa mu pulang. Kami akan merawat mu di rumah "
" lalu di mana Aksa? Kenapa dia tidak ada dia sini " tanya Gebi
Tidak lama kemudian Aksa datang,ia membawa beberapa kantong makanan di tangannya, saat ia melihat Gebi yang melihat ke arahnya Aksa langsung memeluk tubuh Gebi ia sangat bersyukur adik nya sudah sadar, ia juga memberitahukan kepada orangtuanya. Melihat itu Brian dan nyonya Claudia turut bahagia namun berbeda dengan kakek dan neneknya Gebi mereka nampak sedih.
" kenapa nenek dan kakek sedih? Apa terjadi sesuatu" tanya Gebi
Mendengar pertanyaan itu tuan Dominique hanya bisa terdiam apa lagi dia harus merahasiakan ini kepada Gebi mereka akan mencari solusinya untuk saat ini
" tidak apa apa sayang nenek sepertinya hanya terlalu senang " ucap Amelia
" Ekhem Aksa ada yang kakek harus katakan dengan mu mari ikut kakek "
Melihat itu Gebi hanya bisa memasang raut wajah penasaran, tuan Dominique langsung membawa Aksa ke taman. Di sana tuan Dominique sedikit ragu untuk menceritakan tentang Gebi kepada cucu laki lakinya itu, namun tuan Dominique harus memberitahukan ini secepatnya agar bisa mencari penawarnya.
" Aksa kakek ingin memberitahu kan tentang satu hal... Gebi dia terkena racun dingin, racun yang sudah lama hilang "
mendengar itu mata Aksa langsung terbelalak, tidak mungkin adiknya terkena racun itu sedangkan tidak ada tanda tanda sama sekali.
" kakek jangan bercanda tidak mungkin racun seperti itu ada kembali racun itu sudah lama tidak di kembangkan oleh penelitian " ucap Aksa
Dia tidak akan percaya jika dia tidak mendengar penjelasan dari sang kakek, bahwa racun dingin itu sudah di ciptakan kembali oleh seseorang namun dia belum tau pasti kenapa Gebi bisa terkena dengan racun seperti itu.
" kami selalu menemani setiap hari Bagaimana bisa seseorang menyuntikkan racun kepadanya " ucap Aksa
dia mencoba mengingat sesuatu, dia selalu bersama dengan Gebi bahkan ia rela tidak tidur untuk menjaga sang adik, hanya ada satu kali mereka tidak menjaga Gebi saat mereka berdua sedang kedatangan seseorang yang mengaku sebagai kerabat dari ayahnya.
" hanya ada satu kali aku dan Bagas tidak menjaga Gebi saat ada seseorang yang ingin bertemu dengan ku " ucap Aksa
mendengar itu tuan Dominique segera memberi tahu kepada anak buahnya yang menangani penelitian tentang racun.
" bagaimana cara mengobati Gebi kek? Bukan kah racun itu sangat sulit di sembuhkan " tanya Aksa
" hanya ada satu cara kita harus mencari seseorang yang terkena racun panas hanya orang itu yang bisa meredakan racun dingin di tubuh Gebi " ucap tuan Dominique
Aksa mengangguk paham lalu mereka kembali masuk ke dalam rumah sakit.
di tempat lain
Abraham Company
" untuk apa kamu datang ke sini " ucapnya dingin kepada seorang gadis
Edward Emilio gresham, seoarng pria tampan kaya raya juga putra pertama dari tuan Abraham dan nyonya Elisabeth , keluarga konglomerat ke tiga. Namun sejak kecil Edward sudah menjadi penerus perusahaan, namun sayangnya Edward mengalami nasib buruk saat dirinya sedang di culik oleh seseorang, ia harus menjadi bahan percobaan dari penelitian gila seseorang yang menyuntikkan sebuah racun ke tubuhnya membuat Edward sangat tersiksa akibat racun itu ia kerap kali mengamuk dan merasakan panas di seluruh tubuhnya.
Membuat Edward terkenal tidak menyukai wanita akibat racunnya jika ada wanita yang menyentuhnya mangka wanita itu akan mati dengan bau busuk di tubuhnya.
" Ed aku hanya ingin menjadi tunangan yang baik untuk mu apa kamu tidak lihat Tante dan paman setiap hari memaksa kita menikah" ucap gadis itu
Hellena Octans Viandra gadis cantik keturunan Belanda itu sangat menyukai Edward, bahkan ia rela jauh jauh dari Belanda untuk menemui Edward di kota x, kedua orangtuanya sudah meninggal akibat sebuah kecelakaan, menyisakan Hellena dan sang kaka Sebastian Octans Vandra yang sekarang menjadi direktur sibuah perusahaan. Hellena juga menjadi tunangan kecil Edward yang masih sampai saat ini nyonya Elisa juga sangat menyayangi Hellena .
" sudah ku katakan hellena untuk menjauhi ku apa aku harus menarik mu agar keluar dari ruangan ku " ucap Edward
Mendengar itu Helena hanya bisa meringis ia tak mungkin akan di tarik oleh Edward, pada akhirnya dia hanya bisa keluar dengan perasan cemberut padahal dia sudah menyukai Edward sejak kecil namun Edward malah memperlakukan dia seperti ini, namun itu tidak akan menghentikan Hellena untuk menikah dengan pria kaya seperti Edward apa lagi Edward sangat tampan.
" lihat saja aku akan membuat mu tunduk di bawa ku Edward " batin Hellena dengan Seringai cantik di wajahnya
Tok
Tok
" maaf tuan telah menganggu waktu anda, saya ingin memberikan beberapa dokumen yang harus anda tanda tangani " ucap Aldrich
" letakan saja di sana Al, bagaimana dengan pencarian yang kamu lakukan apa sudah menemukan penawaran yang aku inginkan " tanya Edward
" maafkan saya tuan Edward namun kali ini kami belum bisa menemukan obat penawar yang anda butuhkan, para peneliti pun belum bisa menemukan penawar untuk racun itu "
Mendengar itu Edward hanya bisa menghela napas, jika saja saat itu ia tidak pergi sendiri tidak akan terjadi seperti ini, beberapa tahun yang lalu Edward pergi ke sebuah kota untuk menemui Kakeknya namun saat di perjalanan dirinya malah di cegat oleh beberapa orang, Karena mereka terlalu banyak membuat Edward kewalahan dan berakhir pingsan.
" saat aku tersadar aku sudah berada di sebuah lab ada seorang wanita dia tersenyum kepada ku lalu menyuntikkan sebuah racun ke tubuh ku " ucap Edward
" saya yakin kita bisa menemukan penawarnya tuan hanya saja anda harus bersabar " timpal Aldrich
" aku harap begitu Al " ucap Aldrich ia menatap ke arah jendela kaca di kantornya, kaca besar itu menampakkan gedung gedung tinggi yang berdiri tegap di depan perusahaannya.