Kathryn Levina Alexander gadis berusia 24 tahun yang dijadikan boneka oleh ayahnya dalam mengembangkan Perusahaan. Meski berusaha begitu banyak untuk Perusahaan tetap tidak membuat sang ayah puas.
Dia juga harus terpaksa bertunangan dengan seorang pria yang tidak dia cintai dan bahkan pria itu selingkuh di belakangnya.
Mengetahui perselingkuhan dari pria yang akan bertunangan dengannya bukan malah membuat Kathryn membatalkan pertunangan itu malah tetap bertunangan.
Kathryn seakan tidak mempunyai ketegasan dalam diri sendiri. Bodyguard baru yaitu Marvel berusia 30 tahun yang mengawal Kathryn membuat Katherine ternyata memiliki perasaan kepada Bodyguard tersebut.
Kathryn yang merasa terkhianati oleh sang tunangan dan merasa hidupnya Yang selalu diatur membuat Kathryn menciptakan hubungan dengan Marvel.
Kathryn bahkan mengajak Marvel untuk tidur bersama untuk meluapkan segala amarah yang terpendam.
Bagaimana hubungan Kathryn dan Marvel antara Bodyguard dan majikan dalam scandal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14 Perbuatan Manis.
"Apa katamu!" Alexander tiba-tiba tertawa yang merasa lucu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kathryn.
"Kau bilang apa. Pernikahan hanya diadakan sekali yang akan menjadi ikatan selamanya. Apa kau pikir orang sepertimu pantas punya pemikiran seperti itu hah!" tegas Alexander dan justru menertawakan pendapat dari Kathryn.
Kathryn terdiam yang tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Alexander justru menegaskan jika dia memang tidak pantas untuk bahagia.
"Apa kau ingin kembali mencari masalah denganku dengan semua hal konyol yang telah kau lakukan hah!" tegas Alexander yang kembali menguatkan volume suaranya.
"Anak pembawa sial seperti mu tidak pantas membicarakan pernikahan karena kau sendiri telah menghancurkan pernikahanku, menghancurkan kebahagiaanku dan membuat istriku mati karena kehadiran dirimu. Lalu kau ingin pernikahan yang abadi sampai mati. Jangan bermimpi!" tegas Alexander.
Air mata Kathryn harus kembali jatuh mendengar pernyataan yang sangat menusuk dari sang ayah untuk yang kesekian kalinya.
Sudah jelas kata-kata Alexander seolah menekankan jika sampai kapanpun Kathryn tidak akan pernah bahagia seolah menjadi bayangan atas kematian ibunya. Alexander justru ingin anak kandungnya sendiri merasakan hal itu. Jadi jika Kathryn memberikan alasan atas pengunduran pernikahan itu dengan alasan calon suaminya yang telah berselingkuh di belakangnya, maka itu juga tidak akan berpengaruh bagi Alexander.
Karena Alexander tidak memikirkan perasaan sang putri dan dia hanya ingin kekuasaan dan kekuasaan dengan menjadikan Kathryn sebagai boneka, tanpa memikirkan bagaimana perasaan Kathryn dan tidak boleh memiliki kesempatan untuk bahagia.
"Sebelum aku memberimu pelajaran dengan tindakan mu barusan. Sekarang kau pergi ke rumah mereka dan kau setujui apa yang dikatakan Gracia. Jika kau melakukan satu kesalahan saja maka kau tidak akan berdiri di hadapanku," tegas Alexander memberikan ancaman dengan menunjuk tepat di wajah Kathryn.
Kathryn hanya terdiam, mulut itu rapat tanpa berani mengeluarkan protes sedikitpun.
"Untuk apa masih berdiri di sini pergi!" sentak Alexander dengan suara yang menggelegar membuat Kathryn begitu terkejut.
Kathryn yang tidak bisa protes dan juga memberikan pendapat akhirnya pergi dari hadapan Alexander. Saat melewati Marvel langkah Kathryn kembali terhenti. Jika biasanya Marvel menundukkan kepala. Namun kali ini menatap wanita yang menyedihkan itu dan mata itu fokus pada pipi yang memerah itu.
Itu belum seberapa yang dilihat Marvel dan bahkan Kathryn sudah sangat terbiasa mendapatkan hal seperti itu. Kathryn melanjutkan langkahnya dan diikuti Marvel dan juga Gita.
"Dasar anak kurang ajar yang hanya bisa mencari masalah saja. Dia pikir siapa dirinya yang berani-beraninya mengubah semua keputusan yang sudah ditentukan," umpat Alexander yang masih sangat begitu kesal.
Sebelum berangkat ke kediaman Darius. Kathryn tadi butuh waktu untuk menenangkan diri di kamar. Dia termenung sebentar dengan mengatur nafas dan akhirnya meminjamkan mata sebentar lalu kembali membuka mata itu, berdiri dari tempat duduknya dan mengambil tasnya yang keluar dari kamar.
Saat pintu kamar yang sudah terbuka, Marvel sudah berada di depan pintu kamar dengan menundukkan kepala. Kathryn yang tidak mengatakan apa-apa melewati Marvel begitu saja. Namun tiba-tiba tangan Kathryn dipegang yang membuat Kathryn menoleh ke belakang yang ternyata itu adalah mereka.
"Luka dipipi anak alangkah baiknya diobati dulu," ucap Marvel dengan begitu lembut menatap kedua bola mata Kathryn.
"Itu bukan urusanmu!" sahut Kathryn dengan kertas yang berusaha melepaskan pegangan tangan itu. Namun Marvel yang tidak melepaskan sama sekali membuat Kathryn mengkerutkan dahinya.
"Apa yang kau lakukan!" Marvel tidak mengatakan apa-apa dan tiba-tiba dia mendekati Kathryn yang memberikan sesuatu pada pipi yang memerah itu seperti kompresan tipis. Kathryn hanya diam saja mendapatkan perlakuan lembut dari Marvel.
"Jika dibiarkan seperti ini maka, orang-orang akan bertanya apa yang terjadi. Setelah beberapa menit kompres nya bisa dilepas dan luka itu akan hilang," ucap Marvel dengan lembut.
Kathryn tidak mengatakan apa-apa yang melepaskan tangannya dari Marvel dan kembali melanjutkan langkahnya. Marvel menghela nafas yang melanjutkan langkahnya mengikuti Kathryn. Marvel cukup merasa lega dengan kathryn yang tidak melepaskan kompres yang telah dia berikan.
**********
Kediaman Darius.
Mobil mewah yang dikendarai Marvel berhenti di depan istana milik Darius. Marvel keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Kathryn. Kathryn menghela nafas dan langsung keluar dari mobil.
Di depan rumah Darius seperti biasa banyak pengawal yang menundukkan kepala mereka begitu tamu yang mereka datang. Gita dan Marvel tidak ikut masuk dan hanya menunggu di luar saja.
Kathryn yang sekarang sudah berada di ruang tamu dan juga ada sang kekasih Maxime di sana. Bukan hanya Maxime, tetapi juga ada Flora, Gavin, Gracia dan Darius.
"Ada apa Kathryn malam-malam seperti ini menemui kami. Apa ada hal yang ingin kamu bicarakan?" tanya Gracia dengan kakinya yang menyilang yang duduk begitu elegan.
Mata Kathryn langsung tertuju kepada Flora dan bergantian dengan Maxime. Sebenarnya bisa saja Kathryn membongkar perselingkuhan itu dan yang justru kena imbas dalam masalah itu hanya Maxime dan Flora dan pasti keluarga besar Darius yang juga berpengaruh besar pada Perusahaan
Karena wanita selingkuhan dari calon suaminya itu bukan orang lain melainkan kakak iparnya sendiri dan akan membuat berita yang sangat heboh yang dirugikan dalam hal itu juga adalah keluarga Darius dan juga Perusahaan mereka akan mengalami kerugian besar.
Tetapi karena Kathryn yang memang memiliki kerjasama dengan Perusahaan itu dan pasti juga akan terkena imbas. Mungkin tidak akan parah tetapi dia akan mendapatkan amukan dari Alexander akibat kebodohannya. Ya bagi dunia dalam bisnis lebih baik pura-pura tidak tahu atau maka akan kehilangan banyak hal.
"Aku sangat berharap kedatangan Kathryn tidak membongkar hubunganku dengan Maxime," batin Flora yang sejak tadi begitu sangat gugup dengan kedua tangan yang diletakkan di atas pahanya saling menekan satu sama lain.
Sementara Maxime jauh lebih tenang dan sangat menunggu apa yang sebenarnya ingin disampaikan wanita yang akan dia nikahi. Jika Gavin dia terlihat cuek dan mungkin tidak peduli dengan urusan itu. Dia berada di sana hanya menghargai orang tuanya saja.
"Kathryn Mau sampai kapan kami harus menunggu kamu berbicara?" tanya Gracia.
"Kedatangan saya ke rumah ini hanya ingin mengatakan untuk menyetujui apa yang Tante katakan tadi. Saya menyerahkan semua perencana pernikahan kepada Tante," ucap Kathryn yang akhirnya menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.
Gracia mengerutkan dahinya. Namun tersenyum miring yang seolah mengejek kelemahan wanita di depannya itu yang akhirnya patuh dengan apa yang dia rencanakan.
"Kenapa Kathryn tetap ingin menikah dengan ku padahal dia sudah mengetahui apa yang terjadi padaku. Apa yang dia pikirkan sebenernya?" batin Maxime yang justru bingung dengan Kathryn.
"Jadi hanya itu yang ingin kamu sampaikan?" tanya Gracia.
"Iya!" jawab Kathryn dengan singkat.
Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.
Ponsel Gavin yang tiba-tiba berdering.
"Saya angkat telpon sebentar permisi!" ucap Gavin dengan menundukkan kepala dan langsung pergi.
"Kathryn kau benar-benar wanita yang sangat menyedihkan. Sekarang aku yakin mereka akan tertawa melihatku seperti ini. Aku yang tidak punya kuasa apa-apa dan harus menikah dengan laki-laki seperti itu. Aku memang di takdirkan yang tidak boleh punya kehidupan yang normal," batin Kathryn dengan mata berkaca-kaca.
Namun dia harus tetap mengukir senyum, agar orang-orang yang di hadapannya itu semakin tidak menertawakan dirinya.
Bersambung
Aku berharap sih stlh Alexander bertemu Marvel,dia akan merestui hubungan mereka dan menyuruh Marvel terus menjaga Kathryn,,,,
Apakah karna skrng kamu sdh punya pegangan hati yng hrs diperjuangkan????
Oohh! Gita ku sayang, tunggu lah Abang Gavin jdi Duda hot dlu hbs itu akan ku kejar cintamu 😅😅🤣🤣
Andai itu iya dan Akexander tau bakal terjadi keributan bsr ini siiih,,,,