NovelToon NovelToon
Kakak Angkat I Love You

Kakak Angkat I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Ani

Siena yang jatuh cinta pada kakak angkatnya! waw...., kok bisa?
Bisa dong! Bagaimana tidak, Vino seorang pria mapan, ganteng nggak ketulungan, bikin para gadis siap mengantri untuk jadi pacarnya meskipun dia sudah punya seorang pacar tentunya. lalu bagaimana nasib Siena Ya? apa dia akan dapatkan cinta Vino, sang kakak angkat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desakan Airin

Airin berdiri tegak di depan meja kerjanya, tatapannya tajam memancar ke arah Vino yang duduk di hadapannya. Wajahnya serius, mencerminkan kekhawatiran yang dalam, dengan alis sedikit berkerut menandakan kebingungannya. Di ruangan yang sunyi, suasana tegang terasa semakin menguat. Vino sendiri terlihat cemas, dengan tatapan yang mencoba memahami ekspresi Airin yang penuh dengan pertanyaan.Vino mengerutkan keningnya melihat tatapan serius dari Airin. "Ada apa?" tanyanya pelan, meski hatinya berdegup kencang.

Airin menghela napas panjang sebelum akhirnya berkata, "Aku merasa kesepian selama setahun ini, Vino."

Kata-kata itu seperti petir di siang bolong bagi Vino. Ia semakin mengerutkan keningnya, bingung dengan perasaan yang melanda. "Apa maksudmu, Airin? Apa kamu mau kita putus?"

Airin mendengus kesal, lalu menggelengkan kepalanya dengan frustrasi. "Bukan itu maksudku, Vino. Kita sudah sama-sama dewasa, seharusnya kamu tidak bersikap seperti ini. Usia kita hampir 27 tahun, tapi kamu tidak pernah membicarakan hal serius tentang hubungan kita."

Vino terdiam, mencoba mencerna kata-kata Airin. Ia menyadari ada sesuatu yang penting yang selama ini ia abaikan. "Maksudmu, ini ada hubungannya dengan pernikahan?" tanyanya dengan suara yang lebih tenang.

Airin mengangguk, matanya mulai berkaca-kaca. "Ya, Vino. Aku butuh kepastian, bukan sekadar berjalan di tempat. Aku ingin kita tumbuh bersama, merencanakan kehidupan yang lebih serius. Aku butuh tahu bahwa kamu juga melihat masa depan dengan aku."

Vino menarik napas dalam sebelum akhirnya berkata, "Aku belum siap untuk hal itu, Airin. Masih begitu banyak tanggung jawab yang harus aku selesaikan."

Airin mengerutkan keningnya, rasa khawatir kembali menguasai hatinya. "Apa ini ada hubungannya dengan Siena? Apa kamu sudah jatuh cinta pada adik angkatmu itu hingga mengabaikan hubungan kita?" tanyanya dengan nada yang getir.

Pertanyaan itu membuat Vino merasa tidak nyaman. Ia mengerutkan keningnya, merasa tersudut. "Airin, itu tidak adil. Siena tidak ada hubungannya dengan ini," jawabnya dengan suara yang mulai naik. "Aku tidak suka kamu menuduhku seperti itu. Aku hanya butuh waktu untuk menyelesaikan tanggung jawabku sebelum bisa berpikir lebih jauh tentang kita."

Airin menatap Vino, matanya mulai berkaca-kaca. "Tapi aku butuh kepastian, Vino. Aku butuh tahu bahwa kamu juga serius dengan hubungan ini. Aku tidak bisa terus-menerus merasa seperti ini. Papa mama sudah mendesakku untuk menikah."

Vino menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Aku serius dengan hubungan kita, Airin. Tapi tolong mengerti, ada banyak hal yang harus aku urus. Aku bukan menunda karena Siena atau siapa pun. Ini tentang diriku yang ingin memastikan kita memiliki masa depan yang stabil."

Airin terdiam, mencerna kata-kata Vino. Ia ingin percaya, tapi perasaan cemas masih menghantuinya. "Baiklah, Vino. Aku akan mencoba memahami. Tapi tolong, jangan biarkan aku merasa sendirian lagi. Kita harus lebih terbuka satu sama lain."

Vino mengangguk, merasa lega meski masih ada ketegangan di antara mereka. "Aku akan berusaha, Airin. Kita akan melewati ini bersama, asalkan kita saling mendukung."

Airin menghela napas dan memberikan senyum tipis. "Aku harap begitu, Vino. Karena aku ingin kita berhasil."

Airin tidak bisa memasakkan kehendaknya, ia tahu vino tidak bisa di paksa terus menerus, ia harus lebih santai untuk mempengaruhi Vino.

***

Siang ini, saat jam makan siang, Vino menyempatkan diri untuk mengintai sebuah rumah. Itu rumah yang beberapa hari lalu sempat menarik perhatiannya. Ia mengawasi rumah itu dari luar, mencoba mencari tahu lebih banyak. Ketenangannya terusik saat terdengar suara ribut dari dalam rumah tersebut.

Tidak berapa lama, seseorang keluar dari rumah itu, seorang pemuda seusianya, diikuti seorang gadis seusia Siena yang mengejar pemuda itu. Namun, dengan kasar, pemuda itu menendang gadis tersebut tepat di dadanya, membuatnya terpental ke belakang. Gadis itu terjatuh dengan tangisan yang pecah di udara, tapi pemuda itu seolah tidak peduli. Ia menghidupkan motornya dan pergi begitu saja, meninggalkan gadis itu dalam kesakitan.

Vino terkejut dan marah melihat perlakuan kasar itu. Hatinya tergerak untuk membantu gadis yang terluka.

Setelah pemuda itu pergi, Vino turun dari mobil dan menghampiri gadis yang terluka itu. Dengan lembut, ia membantunya berdiri. Gadis itu adalah Keisa, sahabat Siena. Keisa terkejut melihat Vino di sana. "kak Vino? Bagaimana kakak bisa ada di sini?" tanyanya dengan suara yang masih bergetar.

Vino tersenyum kecil, berusaha menenangkan Keisa. "Aku kebetulan lewat dan melihat apa yang terjadi. Mari, duduklah di teras," katanya sambil membantunya menuju teras rumah.

"Kamu tidak apa-apa?" tanyanya dengan nada cemas, mencoba menenangkan Keisa yang menangis kesakitan. Keisa hanya bisa mengangguk lemah, sambil mencoba mengatur napasnya yang tersengal.

Vino membantu gadis itu bangkit, menuntunnya ke tempat yang lebih aman. "Siapa pemuda tadi? Apa kamu mengenalnya?" tanya Vino lagi, ingin memastikan gadis itu aman dari bahaya lebih lanjut.

Keisa menunduk, mencoba menahan air matanya. "Dia kakak tiriku," jawabnya pelan.

Vino mengerutkan kening, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Kenapa dia begitu kasar padamu?" tanyanya lagi.

Keisa menghela napas panjang, merasa malu sekaligus marah. "Dia tahu hari ini aku gajian. Dia pulang untuk meminta gaji ku, tapi aku menolak memberikannya. Itulah sebabnya dia marah dan menyerangku."

Vino merasakan amarah membara di dalam dirinya. "Ini tidak bisa dibiarkan, Keisa. Kamu harus melaporkannya. Dia tidak punya hak untuk memperlakukanmu seperti ini."

Keisa menggeleng pelan, masih merasa takut. "Aku tidak tahu harus bagaimana, kak Vino. Aku takut dia akan semakin marah dan menyakiti mama."

Vino menghela nafas kasar, ia tahu bagaimana perasaan Keisa saat ini, "bagaimana kabar mama kamu sekarang?"

"Masih sama kak, mama butuh obat setiap hari."

Vino mengusap puncak kepala Keisa dengan lembut, "jaga mama kamu dengan baik."

"tentu kak, terimakasih banyak kak." ucap Keisa penuh syukur.

Sebelum pergi, Vino menyerahkan sebuah kartu nama kepada Keisa. "Ini, ada kartu nama seorang dokter di rumah sakit. sepertinya ibumu butuh perawatan intensif. Dokter ini bisa membantu pengobatannya dengan rekomendasiku," katanya dengan lembut.

Keisa mengambil kartu nama itu dengan ragu. "Terima kasih, kak Vino. Tapi, bagaimana kamu tahu tentang ibu?"

Vino tersenyum tipis. "Siena pernah bercerita. Dokter ini sangat baik dan kompeten. Aku yakin dia bisa membantu. Soal biaya, dokter ini biasa menangani pasien tanpa memungut biaya bagi yang membutuhkan, jadi jangan khawatir."

Keisa mengangguk pelan, merasa sedikit lega. "Aku benar-benar berterima kasih, kak Vino. Ini sangat berarti bagiku."

Vino menepuk bahu Keisa dengan penuh empati. "Jaga dirimu baik-baik, Keisa. Jangan ragu untuk menghubungi jika butuh bantuan."

Keisa mengangguk lagi, kali ini dengan senyum kecil. "Terima kasih, kak Vino. Aku akan menghubungi dokter ini secepatnya."

Vino tersenyum, lalu beranjak pergi, meninggalkan Keisa dengan harapan baru. Tanpa sepengetahuan Keisa, rumah sakit tempat dokter itu berpraktik adalah milik keluarganya, dan Vino yakin bahwa ibu Keisa akan mendapatkan perawatan terbaik di sana.

Bersambung

Happy reading

1
Dwi Winarni Wina
terima resikonya siena meninggalkan kemewahan demi hidup bersama vino,,,,
Semangat2 siena jgn mengeluh perjuangan cintaimu klo serius sm vino dsn tunjukan kpd orgtuamu bs hidup tanpa tanpa semua fasititas dr orgtuamu...
🌷💚SITI.R💚🌷
klu kamu ga kuat mending kembali ke rmh mewah kamu seina jd ga usah sedih..lanjuut
🌷💚SITI.R💚🌷
pada dasarnya tuan wijaya setuju klu vino nikah sm seina tp hr di uji dl biar lulus
Dwi Winarni Wina
pak wijaya akan menguji vino dan siena kuat tdk hidup sederhana dan serba kekurangan dan bs bertahan tidak,,,,
Reni Anjarwani
doubel up thor
🌷💚SITI.R💚🌷
berarti vino blm trs terang sm keisa klu dia bersaudara pantesan aja si kesa jatuh cinta.. knp ga trs terang aja vino biar ga tambah rumit.. semangat seina smg kamu berhasil nikah sm vino.
🌷💚SITI.R💚🌷
kira² vino pergi kmn ya jangan smp dia tinggal sm keisha...smg siena bisa menemukan vino dan cpt nikah
Reni Anjarwani
doubel up thor
Dwi Winarni Wina
akhirnya vino perfi meninggalkan keluarga angkatnya demi kebaikan bersama,,,,
kasian sena pasti sangat sedih vino pergi tapi klo berjodoh gak lari kemana...
Dwi Winarni Wina
Sena dan vino berusaha meluluhkan hati kedua orgtuanya agar dpt restu,,,
Reni Anjarwani
doubel up thor
Tri ani: siap kak
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up
Tri ani: siap kak
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Sry C'cipit Tea
vino bego
Reni Anjarwani
yg goblok itu vino kayaknya keisa jatuh cinta dg vino harusnya vino bilang kalau kesisa adik kandungnys sblm terlambat
🌷💚SITI.R💚🌷
msh main rahasia dan yg terjadi ya prasannngka..di sini semuay salah
Sry C'cipit Tea
kata nya k'key adik kandung nya...apa susah nya jujur n biar key juga ga berharap perhatian vino d salah artikan

..
sandi Gelau
takut nnti seina kecewa dgn vino..kalau vino tk memberitahu siapa keysa
🌷💚SITI.R💚🌷
walau berat kamu hrs trs terang sm ortu kamu vino tentang hubungan kamu sm airin dan perasaan kamu sm siena,walau pasti berat resiko..
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!