NovelToon NovelToon
Takdir Yang Kusalahkan

Takdir Yang Kusalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Niethayoel342

Takdir yang tak bisa di pungkir, semua adalah ketentuan Allah Swt
begitupun dengan kehidupan seorang wanita independen dan mandiri yang dijalani oleh Neneng seorang guru bahasa di sebuah lembaga pendidikan
apa saja perihal yang dihadapi oleh seorang Neneng??
ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niethayoel342, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Tidak ada jam perkuliahan dan shift pekerjaan di cafe sedang off untuk hari ini. Ku putuskan pulang kerumah. Sudah kangen masakan emak dan sedang ingin gak ngapa ngapain pokoknya. Kuberhentikan angkot bercat kuning coklat ciri khas angkutan umum ke daerahku. 1jam lebih perjalanan dengan jalan yang sedikit seperti naik ombak banyu.

Rasanya lelah sekali badan ini pegal pegal. Kulirik ke kaca samping kiri angkutan. "bang depan puskesmas ya, kiri." kataku ke pak sopir. Angkutan pun berhenti, ku serahkan ongkos naik angkutan selembar uang pecahan sepuluh ribu rupiah. Berjalan sedikit menyusuri gapura awal masuk ke rumahku.

"assalamualaikum, mak. Pak, dede.. Neng pulang." seruku dari luar. Sengaja masuk lewat pintu warung sayur.

"pulang neng, kenapa?badanmu panas ginih. Istirahat gih bentar lagi makan ada sambel terasi, ikan peda tumis sayur toge dan tahu." kata emak sambil membereskan barang bawaanku. "neng ga bawa apa apa mak cuma bawa roti bakar kesukaan bapak."

"ya teu nanaon kamu teh da bukan habis kerja atau jalan jalan. Lagi nimba ilmu, nak. Terpenting jaga diri baik baik dan jaga kesehatan lahir batin." ucap emakku.

ku ganti pakaianku dengan pakaian daster biasa aku pakai, lalu berbaring di tempat tidur memakai selimut. "makan dulu neeng." dari luar kamar suara bapak mulai terdengar. Entahlah aku sudah tak bisa menjawab ucapan bapak.

Aku menggeliat dari tempat tidurku. Melirik jam dinding ternyata sudah pukul 18.00 WIB adzan maghrib sudah berkumandang. Ya Allah jam berapa ini, tidur dari jam 2 siang tadi baru bangun jam segini. Ku lirik meja riasku ada cemilan kesukaanku satu batang coklat silverqueen dan satu kaleng susu beruang. Ishhhh,, dari siapa nih perasaan tadi pulang ga beli ini deh. gumamku.

Kubuka gorden kamarku, mak ini coklat siapa mak.. Teriaku sambil garuk garuk kepala. Tanpa menoleh di kursi sebelah kiri dekat pintu ada seseorang yang memperhatikanku. Emak datang dsri arah dapur sambil membawa secangkir kopi late. "mak itu coklat sama susu di kamar neng punya siapa mak?" masih dengan membelakangi pintu masuk.

emak melotot ke arahku sambil melirikan mata ke arah pintu depan. Aku membalikan badan terkaget kaget. Astagfirullah... Kang Ajid..pekikku. Sambil lari kembali ke dalam kamar menutupi malu.

Kang Ajid hanya ketawa cekikikan saja tanpa berkata apapun. Gaswat nih!!! Rambutku acak acakan belum pake make up pula ishhhhhhh cerobohnya aku ini.

Setelah kusisir rapi rambutku ku ikat kebelakang mirip kuncir kuda, dan kurapikan baju daster ku di lapisi cardigan rajut untuk menutupi hal hal yang dapat mengundang sesuatu, hahaha.

"kesini ko ga bilang kang." kataku sambil duduk di kursi menghadap ke arahnya. "ini coklat dan susu dari akang?"

Kang Ajid tersenyum, "kalau ngasih tau dulu bukan surprise atuh. Cepet minum susunya biar sedikit enakan badannya." sambungnya.

"tau dari mana neng pulang kang?"

"tadi ke kosan kamu, ga ada terus ke tempat kerja kamu ga ada. Ketemu Pratiwi depan market. Kata dia neng lagi off kerja dulu, terus pulang. Nen qo ga bilang akang kalau neng sakit mau pulang."

"tadinya mau bilang tapi takut ganggu."

"neng masih nganggep akang orang lain ya, akang belum bisa ngeyakinin neng."

"masih sungkan aja kang."

"ehh solat⅞ dulu gih dah mau akhir tuh." perintah emak. Kami berdua mengambil wudlu dan shalat berjamah, tepatnya sih aku ga punya mushola jadi kami berdua shalat berjamah di kamarku.

selesai tiga rakaat dan memanjatkan doa, ku cium punggung tangan Kang ajid. aduh gustii ya Allah, terkesan sekali mirip mirip keluarga sakinah mawadah warohmah ya Allah... Hehehe. Semoga bisa tersemogakan dan diberikan yang terbaik oleh Allah SWT.

"akang kesini ada yang ingin dibicarakan." awal percakapan kami di dalam kamar.

"apa kang?" tanyaku.

"lusa akang maj berangkat soalnya di pajuin jadwal nya. Neng, mau nunggu akang?" pelan dan lembut suaranya. Kutatap binar dua bola matanya. Kucari kesungguhan dalam hatinya, aku yang masih ragu mencoba untuk percaya. "neng jawab" sambungnya.

"kalau akang serius mari bicara bersama dengan emak dan bapak.." jawabku.

"pasti neng, dan kaluar dari kamar ini.. Akang akan berbicara demikian ke beliau."

ku rapikan kembali mukena dan sejadah serta sarung bekas Kang Ajid. Ku rapikan kembali rambutku sambil bercermin. Kang Ajid merapikan seragamnya. "mau ganti baju kaos?" tawarku kepadanya. Kubuka lemari pakaianku ku ambil satu kaos warna hitam masih baru dan masih dalam plastik belum dibuka sama sekali karena ukurannya terlalu besar. Kalau gak salah itu doorprize waktu ada lomba gerak jalan santai di alun alun kecamatan.

Dipakainya kaos hitam bertuliskan Dirgahayu Kecamatan Conggeang. Gak papalah lumayan aja biar sedikit rileks. "masih cantik ko ga usah ngaca terus." candanya yang membuat aku malu di depan cermin. Kubalikan badanku. "asyek," seruku.

Kang Ajid tepat berada di hadapanku ya tinggiku hanya sampai dipundaknya. Dia sedikit merunduk kepalnya, dan mengecup keningku. "ih batal." kataku sambil menepuk manja dadanya.

...****************...

1
Tadashi Hamada
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Niethayoel342: tunggu ya say ... follow dulu okeh. terimakasih dukungannya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Dulcie
Kapan update lagi?
Niethayoel342: ditunggu ya say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!