Seorang wanita cantik membawa setangkai bunga mawar merah. Sepulang dari bekerja menyempatkan diri untuk membeli bunga, sebagai hiasan di kamarnya.
Namun, melihat seorang pria selesai membelikan bunga dan masuk kedalam mobil.
Bunga di tangannya itu, langsung jatuh ke aspal dan di tabrak orang-orang lewat. calon suaminya itu, tengah bersama dengan seorang wanita yang dikenalnya.
Bunga yang sudah hancur, seperti hatinya saat ini.Akan tetapi,dia mengambil bunga sudah tidak layak lagi. Langkah kakinya terus berjalan menempuh hujan, bercampur dengan air matanya.
Mampukah melupakan semuanya itu? Apakah dia bisa menyimpan semuanya, menganggap tidak melihat apapun?Yuk kepoin ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.14
Hari demi hari berlalu,dimana Mawar terdiam sejenak sebelum memasuki halaman rumah ada tenda dan dekorasi pelaminan mewah. Hari ini, menyaksikan mantan kekasihnya bersanding di pelaminan dengan sepupunya itu.
Langkah kakinya terasa berat masuk kedalam,tapi harus dilakukan demi harga dirinya. Tidak lupa juga,ada bingkisan kado untuk kedua mempelai pengantin.
Mawar, langsung di sambut hangat oleh Citra dan Lala. Mereka berdua membawa Mawar, duduk di dalam rumah dan mengambil makanan juga.
Sinta,cemburu melihat kedua kakak iparnya peduli dengan sepupunya itu. Dimana bu Dwi, meninggalkan pelaminan demi bertemu dengan Mawar di dalam.
Sialan! Meskipun aku menang bersama Romi,tapi keluarganya masih berpihak pada Mawar.Batin Sinta, mengepalkan tangannya.
"Lihatlah bagaimana keluarga ku menyambut kedatangan,Mawar? Kamu memang menikah dengan ku,tapi tidak bisa memenangkan hatiku dan keluargaku juga. Maka dari itu, pernikahan demi menutupi aib keluarga dan jangan berharap lebih". Bisik Romi, tersenyum smrik.
Tidak!Aku tidak mudah untuk menyerah kali ini,awalnya menyakitkan lama-lama pasti biasa.Batin Sinta,masih percaya diri dengan keputusannya itu.``Aku tidak akan menyerah,Romi.Sampai kapanpun itu,paham``.
Bisa-bisanya sih,keluarga Romi ada ngundang Mawar kesini.Aku sengaja kemarin,tidak mengundang Mawar.Batin bi Leha,langsung cemberut melihat besannya dekat dengan keponakannya itu.
Bu Dwi,mengajak Mawar dan kedua anaknya ke atas pelaminan untuk berfoto.Tidak lupa juga,membawa menantu suaminya Citra dan Lala.
``Sinta,kamu geser dulu.Kami mau foto bersama ini,gak muat ada kamu``.Kata bu Dwi,tidak peduli dengan raut wajah besan dan menantu barunya ini.
``Ayo,jangan malu-malu.Kami menunggu kedatanganmu Mawar,buat foto-foto bersama``.Citra,menarik lengan Mawar dan berdiri didekatnya.
Sinta,mendekati ibunya yang berdiri di belakang.Melihat secara langsung,dimana keluarga suaminya berfoto bersama dengan Mawar.Sedangkan dia sebagai istrinya Romi,di abaikan begitu saja.
``Makasih,Tante.Romi,selamat atas pernikahan kamu``.Kata Mawar,meninggalkan pelaminan dan mendekati Lala yang mengajaknya makan bersama.
``Hari ini,Mawar benar-benar cantik sekali.Syangnya,bukan dia mempelai pengantin wanitaku``.Kata Romi,sengaja berkata seperti itu untuk menyakiti istrinya.
``Kamu benar-benar keterlaluan,mas!Bisa-bisanya kamu memuji wanita lain,sedangkan istrimu ada di dekatmu ini``.Sinta,berusaha untuk menahan air matanya.
``Aku sudah mengatakan sejak awal,menikah denganmu demi menutupi aib keluarga.Jadi jangan berharap lebih,Sinta``.Romi,tersenyum tipis.Masih memandang Mawar dari kejauhan,itupun Sinta tau kemana raha pandangan suaminya.
``Mawar,kami benar-benar bersalah kepadamu.Jujur saja,kami kecewa dengan sikap Romi``.Kata Lala,tersenyum.
``Tidak apa-apa,kak.Mungkin kami tidak berjodoh,walaupun menjalin hubungan lama``.Mawar,mencubit anak Lala masih berumur beberapa bulan.
``Aku tahu,ibu dan Romi memiliki rencana yang tidak bagus.Romi,berniat untuk menceraikan Sinta setelah melahirkan nanti.Sebenarnya aku kurang setuju ide itu,sesama wanita dan aku bisa menilai kelakuan Romi.Mawar,kamu berhak menentukan pilihan suami dikemudian hari.Jujur saja,Romi tidak pantas untukmu yang sempurna ini``.Kata Lala,kurang sreg pikiran ibu dan adiknya itu.
``Makasih,kak.Sudah memahami keadaanku saat ini.aku tidak bisa bersama dengan pria yang sudah menyakitiku.Seakan-akan trauma bagiku,dimana teringat pengkhianatan itu.Jadi aku memutuskan untuk tega,tidak menerima Romi dikemudian hari.Terserah saja,dia benci denganku``.Kata Mawar,menyeka air matanya.
``Kamu makan yang banyak,aku mau menidurkan anak dulu.Daahhh..``.Pamit Lala,langsung di angguki Mawar.
Setelah makan selesai,aku pamit pulang saja.Untuk apa juga,aku lama-lama di sini dan menjadi pusat perhatian orang-orang.Batin Mawar,tiba-tiba bi Leha sudah duduk di depan dan terhalang meja.
``Bibi,menginginkan kamu secepatnya kamu pergi dari sini.Sinta,terpukul melihat keluarga suaminya peduli denganmu.Mawar,aku tidak ingin anakku sakit hati menjalani rumah tangganya.Kamu sudah kalah Mawar,seharusnya tidak pantas datang ke pesta pernikahan anakku!``.Kata bi Leha,dengan tatapan tajam.
``Aku kesini untuk menepati janji,lagipula tidak peduli dengan Sinta yang sakit hati.Bukankah Sinta,sudah mengambil keputusannya sendiri dan terima konsekuensinya.Bibi,aku senang dengan keluarga Romi yang memperlakukanku dengan baik.Seandainya aku jahat mau balas dendam,mungkin menerima tawaran yang di katakan besanmu``.Mawar,menyunggingkan senyumannya.
``Sekarang kamu pergi!``.Bi Leha,geram dengan Mawar karena menang mengambil hati besannya itu.
Mawar,beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah bu Dwi.``Tante,aku pamit pulang dulu``.
``Mawar,kamu jangan buru-buru dong.Jeng,kenalkan Mawar yang aku ceritakan dulu``.Bu Dwi,malah memperkenalkan Mawar dengan teman-teman arisannya.
``Ya ampun,jeng.Cantik banget rupanya,sayang anakmu tidak menikah dengannya``.
``Iya,namanya juga tidak jodoh.Sayang banget tau,jeng``.
``Jadi mantu saya aja,kamu mau?``.
Mawar,jadi salah tingkah dengan teman-temannya bu Dwi.Akhirnya tidak jadi pulang kerumah,karena di tahan teman-teman arisan beliau.
Sinta,semakin marah melihatnya dan tidak mood di pelaminan ini.Hatinya benar-benar sakit sekali,dimana suaminya mendekati ibunya itu.
**********************************************
Braaakkk...Braakkkk...
Mawar,melonjak mendengar seseorang menggedor-gedor pintu rumahnya.Bergegas ke luar,ketika membukakan pintu dan tidak ada siapapun di luar.
Matanya tertuju di bawah,ada surat di lantai dan sebuah kertas didalamnya.
``JAUHI KELUARGA ROMI``.Ucap Mawar,membaca isi surat tersebut.``Ck,palingan keluarga bi Leha.Takut aku dekat-dekat dengan keluarga Romi dan memberikan celah untuk balikan.Kasian sekali kamu Sinta,menikah dengan Romi dan cintanya kepada wanita lain``.
Masuk ke dalam rumah,tidak lupa merobek-robek surat tadi.``Bisa-bisanya mereka bermain seperti ini,aku yakin sekali.Bi Leha,pasti meneror ku terus-terusan agar menjauhi keluarga mantan tunanganku``.
Benar sekali,bi Leha keluar dari persembunyiannya.``Aku tidak akan tinggal diam,terus-terusan meneror kamu.Sebagai ibu kandungnya Sinta,tidak rela melihat anaknya bersedih.Mawar,aku tidak aka membiarkan itu!``.
Bi Leha,meletakan bangkai ayam di halaman rumah keponakannya itu.Tidak menyangka juga,Jasper merekam aksinya beliau.
Jasper,memantau dari kejauhan sampai bi Leha pergi.Barulah dia mengambil bangkai ayam itu,membuangnya atau mengembalikan ke halaman rumah orang tega meneror Mawar.
Tiba di rumah bi Leha,Jasper membuang bangkai ke halaman rumah beliau.``Sepertinya wanita tua itu,akan melakukannya terus-terusan.Apa mungkin beliau marah karena di usir?Penasaran sekali,tidak salahnya aku selidiki``.
Bi Leha dan anaknya Bastian senang sudah mengerjakan misi pertama.
``Mawar,rasakan pembalasan dari kita.Setiap malam,kita buang bangkai apapun di halaman rumahnya itu``.Ucap bi Leha,langsung di angguki anaknya.
