Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Dua Orang Canggung Dalam Kereta
Lu Qin Hao mengantar anak dan menantunya sampai ke depan rumah. Melepas kepergian putrinya ke rumah suaminya. Ia benar-benar berharap kehidupan Lu Jing Yu lebih bahagia mulai hari ini. Meskipun ia jarang erada di rumah dia melihat perkembangan kedua putrinya, ia mengetahui rumor yang beredar di luar mengenai Lu Jing Yu. Ia juga bertanya pada Du Mei dan Du Mei juga membenarkan tumor itu.
Mengenai pernikahan Lu Jing Yu dan Pei Zhang Xi, Lu Qin Hao juga tahu bahwa ini adalah karena rencana ya gak dibuat oleh Lu Jing Yu sendiri. Itulah mengapa saat ia mengetahui bahwa Pei Zhang Xi tidak ikut datang pada pagi hari, ia sudah pasrah mengenai nasib putrinya yang seperti rumor yang beredar. Tidak mendapatkan kasih sayang.
Tapi harapannya kembali muncul saat ia menyambut Pei Zhang Xi di sore hari. Ini artinya, meskipun Pei Zhang Xi tidak benar-benar menerima Lu Jing Yu, ia masih menganggapnya sebagai istri dan tidak memperlakukannya dengan buruk.
Baginya, dua hal ini sudah baik mengingat betapa kerasnya Pei Zhang Xi.
"Suamiku, Yu'er pasti akan bahagia. Jangan terlalu mengkhawatirkannya." Du Mei menepuk lengan Lu Qin Hao yang menghela napas menatap kereta yang semakin tidak menjauh.
"Baiklah. Ayo kita masuk." Lu Qin Hao menatap kereta sekali lagi sebelum ia berbalik dan masuk ke dalam kediaman.
Du Mei memberi isyarat pada Lu Jing Yi untuk segera masuk juga. Untuk rencana selanjutnya, mereka masih bisa memikirkannya. Untuk saat ini mereka harus menyerah. Mereka tidak bisa terus mendorong keberuntungan di saat Lu Qin Hao dalam keadaan seperti saat ini.
Lu Jing Yi akhirnya masuk dengan enggan. Menatap kereta yang akhirnya tidak terlihat ditelan kereta lain di jalanan.
Sementara itu, Lu Jing Yu yang tidak mengira Pei Zhang Xi akan masuk ke dalam kereta meremas dirinya di sudut. Takut bahwa sentuhan yang tidak disengaka darinya akan membuat Pei Zhang Xi marah dan menghukumnya.
Jujur saja, Lu Jing Yu benar-benar tidak tahan duduk di tempat yang sama dengan orang yang begitu dingin. Yang aura yang dikeluarkan mampu mendominasi tempat itu. Dia akan merasa tidak nyaman sekaligus tertekan.
Lu Jing Yu melirik sekali lagi pria di sampingnya yang hanya diam dan membaca dokumen. Dokumen di tangannya dibalik secara bertahap. Lalu sesekali ia akan melempar dokumen ke samping setelah selesai menulis beberapa kata atau memberikan tanda tangan dan juga stempel miliknya.
Lu Jing Yu sudah pernah melihat bermacam-macam wajah yang tampan saat dia berada di dunianya. Lagipula di dunianya ada televisi dan juga saluran internet yang bisa menghubungkan setiap negara di belahan dunia manapun. Segala jenis ketampanan dapat dilihat dan dikagumi dari sana. Tetapi setelah ia melihat Pei Zhang Xi pertama kali, ia merasa bahwa penulis novel memang tidak melebih-lebihkan saat ia menggambarkan ketampanan Pei Zhang Xi adalah jenis yang berada di puncak.
Dalam kepalanya, Lu Jing Yu mulai menampilkan dan membandingkan pria tampan di dunia dengan Pei Zhang Xi. Namun setelah memperhatikan wajah Pei Zhang Xi saat ini, ia menyadari satu hal bahwa orang-orang tidak menulis secara acak mengatakan seorang pria akan dua kali bahkan tiga kali lipat lebih tampan ketika dia serius. Seperti Pei Zhang Xi saat ini yang terlihat lebih tampan. Tiba-tiba, dia bergeming.
Untuk apa dia memikirkannya?
Memukul kepalanya dengan ringan saat ia memutuskan menutup matanya. Lebih baik dia pergi tidur daripada memikirkan hal yang tidak berguna.
Pei Zhang Xi melirik Lu Jing Yu yang semakin merapatkan dirinya dengan dinding kereta. Melihat matanya yang tertutup tapi dia tahu bahwa Lu Jing Yu masih belum tidur. Lagipula, baru saja dia memergokinya telah memperhatikannya dengan terang-terangan.
Berpikir sebentar. Pei Zhang Xi ingin meminta maaf padanya karena tidak mengantarnya pergi pagi ini sehingga membuatnya menjadi bahan olok-olok dan gunjingan semua orang. Tapi saat ia berpikir lagi, ia tidak jadi membuka mulutnya dan kembali fokus pada dokumen di depannya. Akhirnya, kereta dalam keadaan sunyi sepanjang jalan.
Keesokan harinya, Lu Jing Yu selesai menikmati sarananya yang lezat. Kemarin sebelum berangkat ke kediaman perdana menteri, ia sempat mengajari para koki untuk membuat telur orak arik super pedas. Dia tidak menyangka hari ini ia akan mendapatkan hasilkan memuaskan. Masakan kepala koki bahkan lebih enak dari yang dia buat kemarin.
Jika Lu Jing Yu tahu berapa ribu butir telur yang dihabiskan oleh kepala koki untuk belajar memasak, mungkin dia akan pingsan. Sepanjang siang sampai malam hari kemarin, seluruh orang di kediaman memakan semua olahan telur yang super pedas itu. Sehingga pagi ini, kamar mandi pelayan dan penjaga semuanya penuh dengan antrian yang panjang. Dan bau busuk! Sedangkan semua pasokan telur di seluruh ibu kota telah habis.
"Xiao Bei. Apakah perceraian sudah ada di zaman ini?" Ucap Lu Jing Yu setelah ia selesai makan.
"Permaisuri, mengapa anda bertanya masalah ini?" Xiao Bei benar-benar terkejut. Ia tidak menyangka majikannya akan menanyakan hal ini padanya. Padahal ia tahu betul bagaimana kerasnya Lu Jing Yu ingin menikah dengan Pei Zhang Xi.
"Tidak apa-apa. Lupakan saja." Lu Jing Yu mengibaskan tangannya. Meniup rambut di dahinya saat ia merasa tak berdaya.
Saat ini, Xiao Bei bahkan sedang berpikir bahwa Lu Jing Yu mengkhawatirkan nasib pernikahannya jadi menanyakan masalah perceraian padanya. Dia pun segera menghiburnya.
"Meskipun perceraian bisa terjadi tetapi itu merupakan hal yang tabu dan memiliki syarat yang ketat. Apalagi untuk anggota keluarga kerajaan. Yang Mulia Kaisar pasti tidak akan mengizinkan perceraian itu. Jadi Yang mulia tidak perlu khawatir. Yang Mulia Raja Rui pasti tidak akan pernah menceraikan Permaisuri bagaimanapun."
Xiao Bei adalah gadis pelayan yang telah menemani Lu Jing Yu asli. Jadi dia pasti sangat dekat dan mengerti isi hati majikannya. Jika itu adalah Lu Jing Yu yang asli, memang itulah yang ada di hatinya. Khawatir. Tapi saat ini, jiwa majikannya telah berubah. Yang tidak dia mengerti. Yang bahkan menginginkan perceraian lebih dari siapapun.
Lu Jing Yu memiliki cita-cita untuk menikah satu kali seumur hidupnya. Dan dia juga menginginkan hal yang sama untuk suaminya. Tetapi saat ini, sangat jarang seorang suami yang hanya memiliki seorang istri kecuali dia adalah rakyat biasa yang miskin. Apalagi yang menjadi suaminya saat ini adalah seorang pangeran yang pasti akan memiliki banyak istri dan selir di masa depan. Sedangkan dia tidak akan bisa menerima hal ini. Baginya, daripada harus berbagi suami dengan wanita lain, dia akan memilih untuk melarang seumur hidupnya.
'Baiklah. Yang terpenting adalah perceraian itu masih memiliki kemungkinan. Jadi aku tidak perlu melarikan diri untuk lepas dari pernikahan tanpa cinta yang akan menyeretku ke dalam jurang kematian. Saat ini yang harus aku lakukan adalah memikirkan cara untuk menyatukan Pei Zhang Xi dan Zhu Man Xie. Ya benar. Satukan mereka adalah sesuatu yang harus segera aku lakukan.'
Malam harinya, Pei Zhang Xi menerima laporan dari bibi Wu mengenai Lu Jing Yu yang menanyakan tentang perceraian pada Xiao Bei.
"Bertanya tentang perceraian?" Pei Zhang Xi menaikkan alisnya.
"Benar Yang Mulia. Permaisuri bertanya apakah perceraian itu diizinkan di kekaisaran ini." Mendengarnya membuat Pei Zhang Xi semakin tidak mengerti. Semua orang mengetahui bahwa perceraian itu mungkin saja terjadi. Jika tidak, dia tidaklah akan bersedia saat ayah Kaisar nya memaksanya untuk menikah dengannya. Akan aneh jika Lu Jing Yu tidak mengetahuinya dan harus bertanya pada seorang pelayan kecil.
Pei Zhang Xi berdiri dan berjalan keluar ruangan. Bibi Wu dan Mo Han segera mengikutinya.
"Yang Mulia, anda mau kemana?"
"Paviliun Lan Hua"
Mo Han tertegun dan berhenti sebentar sebelum kembali mengejar Pei Zhang Xi. Dia berada di dalam ruangan sejak tadi. Dia mendengar semua yang dilaporkan bibi Wu. Tetapi dia tidak berpikir bahwa Pei Zhang Xi akan pergi menemui Lu Jing Yu setelah itu.
...~○○○~...
...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_20♡...
*
*
*
Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader.
NB. Mulai hari ini Author akan update satu episode setiap hari kecuali kalo Author sedang dalam hati yang bahagia. Kapan itu? saat banyak Vote dan hadiah yang Author dapat. Hehehe.... 😊