NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Mengalah

Biar Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: pusphaa_sariiyy

Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.

Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.

Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Monalisa datang dengan anggun nya.

   "Sayang..." Rossa berjalan menuju Monalisa berdiri. Mereka berpelukan layak nya orang yang lama tak jumpa. Tak lupa Rossa dan Monalisa cipika cipiki.

"Ayo masuk." Monalisa di persilahkan masuk.

    Mereka berjalan melewati Naila dan Al yang masih berdiri di ambang pintu.

Langkah Rossa terhenti saat mendengar ucapan Al.

   "Kalo begitu, Al dan Naila keluar dulu mah." Rossa berbalik badan pun Monalisa ikut balik badan juga.

"Stop Al,!" Pekik Rossa

    "Mamah sudah masakin buat kamu dan Monalisa. Hargai masakan mamah Al."

"Al sudah janjian dengan Naila makan di luar, Mah." Sanggah Al

"Kan sudah ada Monalisa datang untuk makan masakan yang mamah buat itu." Sambung nya lagi

    "Ngak apa-apa kok tante kalo Al dan Naila mau makan di luar. Kita bisa ikut mereka sekalian membicarakan perihal pernikahan itu." Monalisa ikut menimpalin ucapan Rossa dengan senyuman yang penuh arti saat menatap Naila.

"Ahhh, kamu benar. Kalo gitu mamah siap-siap dulu."

    "Aku hanya ingin makan dengan Naila, bukan sama kamu." Ketus Al yang malas dengan kehadiran Monalisa.

"Kalo kamu mau makan di luar, mamah juga ikut bersama Monalisa. Tidak ada penolakan lagi."

   Tak ada sautan lagi dari Al, ia langsung pergi bersama Naila. Sedangkan Rossa menyusul bersama Monalisa dengan kendaraan Monalisa.

Tiba di restaurant, Al memesan makanan hanya untuk diri nya dan Naila. Al juga sengaja duduk di pojokan meja agar bisa makan berdua dengan Naila tanpa ada nya Monalisa.

    Monalisa kesal terhadap Al yang menurut nya terlalu munafik. Padahal ia sudah berpakaian ketat nan sexi. Semua ia lakukan untuk menarik perhatian Al agar bisa tergoda dengan kecantikan nya. Tapi Al, justru membuang muka saat Monalisa menatap nya.

   "Al, duduk sini." Rossa menepuk tempat duduk di sebelah nya yang kosong saat telah selesai makan.

"Al di sini saja mah dengan Naila."

     "Jangan membantah mamah Al. Ingat ini tempat umum Al, jangan sampai mamah bikin ulah di tempat seperti ini." Selalu saja Rossa mengancam Al untuk menuruti kepentingan nya sendiri.

Dengan malas Al melangkah menuju meja mamah nya. Ia mendarat kan pantat nya dengan kasar.

"Apa lagi ini mah. Kalo untuk urusan nikah lagi mamah sudah tau jawaban nya." Kata Al dengan dingin.

   Rossa tersenyum, "Minggu depan kamu harus bertunangan dengan Monalisa. Ini sudah keputusan mamah." Rossa berkata dengan tegas.

"Tidak.!" Bantah Al

    "Pikirkan perkataan ku kemaren, Al." Imbuh Monalisa yang terus menatap wajah Al.

Al teringat dengan ucapan Monalisa, ia takut jika Monalisa benaran akan menyakiti Naila apa lagi sampai melukai nya. Ia tidak ingin Naila di sakiti oleh Monalisa. Tapi bagaimana dengan diri nya yang harus mengikuti keinginan mamah nya? Naila pun akan merasa tersakiti juga. Jika diri nya menolak, Monalisa akan menghasut mamah nya untuk menyakiti Naila. Jika ia setuju, malah diri nya sendiri yang menyakiti perasaan Naila. Al benar-benar di buat pusing dan bingung dengan masalah nya.

   Naila pun datang mendekati Al, kemudian berkata... "Jangan pikirkan perasaan ku mas, tapi pikirkan juga perasaan mamah yang ingin punya cucu." Tepat di kuping Al, ia berucap

"Ini hanya pertunangan dulu Al." Kata Rossa yang mendesak Al.

    "Terima lah pertunangan itu mas." Kata Naila dengan tersenyum.

"Naila sudah memberi mu izin, Al. Apa lagi yang kamu tunggu.!"

   Al, menatap Naila dengan perasaan bimbang. Naila yang paham dengan tatapan Al, menganggukan kepala nya.

"Baik lah, hanya bertunangan saja." Sahut Al dengan wajah menunduk

   Naila tersenyum lebar mendengar kalimat yang di lontar kan Al. Namun, di balik senyuman itu ada hati yang sedang menangis.

'Biarkan saja aku yang mengalah untuk kebahagiaan kalian semua. Aku akan menuruti permintaan kalian ini. Setelah nya biarkan aku pergi dengan membawa luka ini.' Naila bergumam dalam hati nya.

   🔥🔥🔥

Naila pulang bersama Al dengan hati yang rapuh. Berbeda dengan Monalisa, ia pulang dengan keadaan gembira lantara keinginan untuk menikah dengan Al, akan segera terwujud.

    "Anak mamah kok senyum-senyum sendiri sih. Lagi mikirin apaan sampai senyum-senyum sendiri." Goda Melda pada Monalisa.

"Heheheee.... Mamah tau ngak kalo tante Rossa itu sudah berhasil membuat Al mau bertunangan denganku.!"

    "Oh yaaa,,!" Melda senang dengan kabar gembira ini. Sudah lama ia menanti kabar ini dari Monalisa, yang akhir nya bisa ia dengar.

"Minggu depan loh mah, aku dan Al sudah tunangan." Berkata dengan bangga nya.

   "Akhir nya kamu bisa mendapatkan Al, sayang." Melda memeluk Monalisa

'Sebentar lagi aku akan jadi ratu di rumah itu.' Batin Melda

       💦💦💦

Matahari pagi telah menampakkan sinar ke seluruh permukaan bumi. Sepasang kekasih itu masih betah dalam tidur nya. Seolah-olah dunia hanya milik nya sendiri.

Tok..

Tok..

Tok...

Pintu kamar di ketok dari luar.

"Al, bangun. ! Jangan ikut istri mu itu yang mandul. Sudah mandul, malas pula bangun pagi." Hardik Rossa dengan suara lantang.

Di kamar, Naila hendak bangun untuk membuka pintu nya namun Al menahan agar tetap berada dalam pelukan nya.

"Tetaplah di sini sayang. Jangan dengar kata mamah." Pinta Al

"Jangan mas, aku tidak enak dengan yang lain nya jika mendengar perkataan mamah, mas."

Al mendengus... "Ya sudah, kamu tetap di sini. Biar aku yang bukain pintu nya." Kata Al, kemudian ia mengambil sandal di samping tempat tidur nya untuk di pakai.

"Al, buka pintu nya... Jangan biasa kan istri mu itu manja. Ajarkan istri mu yang man—"

Klek

Ucapan Rossa menggantung saat mendengar suara kuncian pintu berbunyi.

"Ada apa sih, mah." Protes nya

"Mana itu istri kamu itu. Jangan biasa manja kan dia."

"Ingat Al, besok kamu sudah tunangan dengan Monalisa. Baik nya kamu jaga perasaan Monalisa juga." Sambung nya lagi

Di kamar Naila dapat mendengar ucapan Rossa barusan. Ia hanya menghela nafas dengan berat sebelum akhir nya keluar menemui mertua dan suami nya.

"Mah, jangan memaksa aku mah."

Mata Rossa melotot pada Al, "Mamah tidak memaksa kamu Al. Mamah hanya minta kamu untuk menjaga jarak dengan istri mu itu karena besok kamu sudah bertunangan dengan Monalisa dan akan segera menikah."

"Maaf, mah..." ucap Naila yang berdiri di belakang Al.

"Nah ini dia orang nya. Cepat kamu beres-beres rumah sama yang lain nya. Besok acara tunangan nya Al dengan Monalisa. Jangan sampai rumah ini berdebu sedikit pun."

Rossa menarik paksa Naila untuk ke dapur.

"Stop mah.! Naila bukan pembantu." Teriak Al membuat Rossa menghentikan langkah nya.

"Diam kamu Al. Biarkan Naila ikut mengurus acara pertunangan mu. Lagi pula dia mandul, tidak masalah kalo capek. Tidak ada lagi yang bisa di harapkan dengan wanita ini." Tukas nya kemudian menarik kembali Naila ke dapur.

"Jika mamah masih memaksa Naila seperti pembantu, jangan harap aku mau hadir dalam pertunangan itu." Ancam nya yang sukses membuat bola mata Rossa nyaris keluar.

.

.

.

.

Jangan lupa terus dukung cerita author.

Jangan pelit-pelit untuk memberikan Like, gift, dan juga mawar serta komentar-nya. 🤗🤗

1
Kikan Dwi
dan anak itu adalah naila, apakah vian tau?
Kikan Dwi
dia punya akses gitu? jahat nya dari dulu ternyata
Kikan Dwi
syukur 🤣🤣
Selviana
ekspektasi kamu terlalu tinggi tapi nyatanya kamu di jadikan ATM berjalan oleh Monalisa.
Selviana
Kenapa? bukankah itu keinginan kamu sendiri untuk menikahkan Al dan Monalisa.
Selviana
itu karma karena kamu jahat terhadap Naila.
Selviana
Jika Al sampai tahu kalau Rossa bukan ibu kandungnya.Apakah Al masih sayang pada Rossa sebagai ibunya atau justru membencinya 🤔
Selviana
berarti Al bukan anak Rossa.
Selviana
Dasar ibu mertua yang lemah
anjurna
/Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Dalam hidupmu hanya harta yang dipikirkan.
anjurna
Pilhanmu Rossa.
anjurna
😏😏😏Karma mu yang belum seberapa Rossa.
🌺Fhatt Trah🌺
🌹 untuk author. semangat ya
🌺Fhatt Trah🌺
sukurin
anjurna
Jahat. Pantes kamu nggak bisa diberi keturunan Rossa. Kamu aja bisa setega itu memperlakukan seorang anak.
🌺Fhatt Trah🌺
anak ridho dengan perempuan lain gitu😱
Indah dk
2 iklan + 1 🌹 untuk kakak author

Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏
Indah dk
Orang kek gini halal untuk di penggal
Indah dk
Kok ada perempuan kek dia ya Allah😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!