Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Kini mereka semua telah menikmati es teh buatan Aryani, lebih tepatnya Yuda dan Aryani karena ibu Aryani hanya meminum sedikit es tehnya, setelah melihat Yuda dan anaknya meletakkan gelasnya masing-masing, Seni pun mulai bertanya kepada kedua orang itu.
"Jadi kapan kalian akan menikah" tanya Seni memecah keheningan di antara mereka bertiga.
"Jika Ibu sudah sehat kami akan segera menikah Bu" jawab Yuda.
"Ibu sudah merasa baik sekarang" kata Ibu Aryani lalu menghela napas pelan.
"Jadi kapan kamu akan membawa orang tuamu ke sini" lanjutnya lagi setelah menghela nafasnya membuat tubuh Yuda menegang, Yuda pun buru-buru mengubah ekspresi wajahnya sebelum ibu Aryani menyadari perubahan raut wajahnya, Yuda pun berdehem sebentar sebelum menjawab pernyataan calon ibu mertuanya itu.
"Saya hanya sebatang kara di dunia ini Bu' makanya saya pindah ke kota ini dan akhirnya saya bertemu dengan Aryani" jawab Yuda berbohong.
"Dan saat kami akan menikah nanti, mungkin saya tidak akan di dampingi oleh siapa-siapa" lanjut Yuda pura-pura bersedih.
"Baiklah, segera persiapkan pernikahan kalian, biar ibu yang cari orang buat mendampingi kamu nantinya" kata Ibu Seni mengelus pundak calon menantunya itu berusaha untuk menenangkannya.
"Baiklah Bu, kami akan segera mengurus berkas pernikahan kami" kata Yuda dengan senyum palsunya.
Dua Minggu berlalu, kini semua persiapan pernikahan Yuda dan Aryani sudah rampung, dan kini adalah hari yang paling di tunggu oleh Yuda, karena hari ini adalah hari pernikahannya dengan Aryani.
Aryani pun kini sementara di rias dalam kamarnya, dan dia pun sudah terlihat sangat anggun dan cantik, seorang penata rias pun memasuki kamarnya dan memberitahu kalau pengantin pria sudah menjemputnya di depan rumah.
"Calon pengantin pria sudah ada di depan menjemput nona" kata penata rias itu setelah mengetuk pintu dan membukanya.
Mendengar perkataan penata rias itu, membuat hati Aryani semakin berdebar kencang, karena pernikahan ini bukanlah pernikahan yang di inginkannya.
Tidak berselang lama ibu Aryani pun membuka pintu kamar putrinya itu dan masuk ke dalam kamar anak kesayangannya itu.
"Anak ibu cantik sekali" kata Seni sambil mengelus pipi anaknya dengan sayang.
"Ternyata kamu sudah sangat dewasa yaa nak, sebentar lagi kamu akan jadi istri orang" lanjutnya lagi masih mengelus pipi anaknya dan meneteskan air matanya.
"Kenapa ibu menangis" tanya Aryani mengambil tangan ibunya dari pipinya dan menggenggamnya dengan lembut.
"Ibu sangat bahagia sayang, melihat anak ibu yang cantik ini akan segera menikah" jawab Seni lalu tersenyum lebar sambil mengusap air mata bahagianya.
Tidak lama kemudian pintu kembali di ketuk dan di buka, menampilkan sosok pria yang bertubuh tegap dan tampan, membuat seorang gadis cantik terpana sesaat melihat akan ketampanannya, begitu pun lelaki tersebut juga terpana sesaat melihat kecantikan gadis di depannya, namun ibu Aryani menghentikan aksi tatap mereka berdua.
"Eeheemmm kita harus segera ke gedung gereja, Bapak pendeta sudah menunggu" kata Seni menghentikan tatapan di antara keduanya.
Mendengar perkataan calon mertuanya itu, Yuda segera melangkahkan kakinya pada calon mempelai pengantin perempuan dan memberikan seikat bunga yang sedari tadi di genggamannya, Aryani pun menerima bunga tersebut dengan senyum palsunya, setelah Aryani menerima bunga pemberiannya, dia pun kembali mengulurkan tangannya, melihat itu Aryani pun menggenggam tangan Yuda, mereka pun segera keluar dari kamar dan menuju ke gereja.
kak ada part 2 ga ?