NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:141.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gegar Otak

Selama dua jam lamanya Raja di tangani oleh Dokter, berkat Gibran akhirnya Raja bisa di tangani dengan tepat.

Dokter Rifan keluar dari dalam ruang UGD, dia melepaskan masker dan pihak keluarga pasien langsung menghampirinya.

"Bagaimana dengan kondisi anak saya, Dok?" Tanya Ayu dengan harap-harap cemas.

"Pendarahannya sudah berhasil di hentikan, ada beberapa luka juga di bagian wajahnya dan sudah kami tangani, Pasien mengalami benturan yang cukup keras mengakibatkan cedera di kepalanya atau Gegar otak ringan. Setelah pasien sadar di harus istrirahat total, jangan banyak bergerak dulu dan makan makanan yang sehat dan bergizi."Jelas Dokter Rifan.

"A-apa? Ge-gegar O-otak? Apakah itu bahaya, Dok?" Tanya Ayu khawatir.

Dokter Rifan menghela nafasnya panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan, dia menjelaskan dengan detail apa itu Gegar otak ringan sampai Ayu mengerti. Sebagai seorang Ibu, tentu saja sangat sakit mendengar penjelasan dari dokter, bagi Ayu Gegar Otak itu termasuk penyakit yang cukup serius. Saat Raja demam saja Ayu sudah paniknya minta ampun, tetapi Tuhan malah mengujinya dengan diagnosa yang membuatnya tercengang.

Wiratma memanggil Dokter Rifan untuk menghadap kearahnya, dia meminta Raja di pindahkan ke ruangan VIP yang ada di rumah sakit ini.

Glubrakkk ..

Tiba-tiba tubuh Ayu ambruk dan tubuhnya langsung di tangkap oleh Gibran, dengan sisa tenaganya Gibran membawa Ayu untuk mendapatkan perawatan karena mungkin Ayu kelelahan, apalagi sepanjang perjalanan kakinya mengeluarkan darah tanpa alas kaki yang seharusnya di kenakannya.

Rianti dan Widya mengekor di belakang tubuh Gibran, sementara Wiratama dan kedua anaknya yang lain berjalan mengikuti kemana dokter membawa Raja pergi.

Luka di kaki Ayu segera di tangani agar tidak terjadi infeksi, dia juga di periksa secara keseluruhan oleh Dokter wanita. Benar saja, kondisi Ayu lemah karena belum ada asupan makanan ke dalam tubuhnya, kurangnya istirahat juga menjadi pemicu utama dia pingsan. Kini terlihatlah wajahnya yang pucat, tubuhnya yang kurus dan juga lengkungan garis hitam di bawah kelopak matanya. Widya begitu tak tega melihat wanita yang merupakan Ibu dari cucunya itu, dia bisa membayangkan betapa susahnya kehidupan Ayu, apalagi tinggal di panti dengan serba apa adanya dan tidak begitu terjamin dalam hal makanan ataupun tempat tinggal, baju yang di kenakan oleh Ayu pun terlihat sudah memudar warnanya dan juga beberapa bulatan kecil di pagian pundaknya.

"Nak, lihatlah dia. Ibu tidak menyalahkanmu karena kau sudah menodainya, tetapi itu sudah menjadi kehendak Tuhan yang mempertemukanmu dengannya. Pasti hari-harinya di lalui dengan berat, apalagi ia harus menjaga anaknya sambil bekerja, pasti semua itu tidak mudah." Ucap Widya dengan pelan.

Gibran menundukkan kepalanya, ada rasa sesal menyelimuti hati kecilnya. Karenanya Ayu kehilangan mahkotanya berikut dengan nama baik keluarganya, dengan hati yang bersungguh-sungguh Gibran berjanji akan merubah segalanya, meskipun ada rasa takut bila Ayu membenci kehadirannya.

*****

.1 Jam kemudian. Bola mata Ayu perlahan bergerak, matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam indra penglihatannya. Ia berusaha mendudukkan tubuhnya, seseorang membantunya dan memberikannya segelas air minum.

"Minumlah, Nak."Ucap Widya dengan lembut.

"Terimakasih." Ucap Ayu menerima gelas yang di berikan Widya.

Perut Ayu terasa perih dan kepalanya pun masih merasakan pusing, sedetik kemudian ia teringat dengan Raja yang masih berada di dalam UGD.

"Raja!" Ucap Ayu dengan wajah panik.

Buru-buru ia menyingkap selimut yang menutupi kakinya dan mencabut paksa selang infus yang masih tertancap di lengannya, Ayu turun dari pembaringannya, tetapi pergerakannya terhenti saat Widya menahan tangannya.

"Ayu, tenanglah. Raja sudah di pindahkan ke ruang rawat, disana juga sudah ada yang menjaganya." Ucap Widya.

"Loh, nyonya? Kenapa anda bisa ada disini?" Tanya Ayu yang baru sadar akan kehadiran Widya.

Widya tersenyum dan merangkul bahu Ayu membawanya untuk duduk, Ayu pun duduk bersebelahan dengan Widya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Nanti kamu pun akan tahu siapa saya, yang terpenting untuk saat ini adalah kondisi kesehatanmu. Bagaimana jika Raja sadar melihat wajah ibunya pucat, hem? Raja adalah anak yang cerdas, dia pasti sedih melihat Ibunya sakit." Widya menautkan jarinya dengan jemari Ayu, di tatapnya manik Ayu dengan lekat.

"Tidak, aku ingin menemui anakku!" Kekeh Ayu.

Widya lun menghela nafasnya pasrah, dirinya juga seorang Ibu dan bila di tempatkan di posisi Ayu pun pastinya dia akan melakukan hal yang sama.

"Baiklah, tapi kau harus berjanji untuk kembali di pasangkan infusan supaya pusing di kepalamu pun mereda." Ucap Widya.

Ayu pun menganggukkan kepalanya, dia di bawa keluar oleh Widya menuju ruang rawat Raja. Untuk sampai di ruang khusus VIP harus menaiki lift, bangunannya berada di lantai atas sesuai dengan permintaan Wiratma agar tidak mengundang media yang meliput kehadirannya.

Gibran duduk di samping pembaringan Raja, dia tak menyangka bahwa anak kecil yang di duga anak kandungnya itu adalah anak yang sama dengan anak yang tak sengaja berjumpa di Mall tempo hari. Hati kecilnya ingin menjerit melihat kondisi tubuh Raja yang di pasang alat medis di bagian tangan dan juga hidungnya, kepalanya di perban dan juga wajah serta tangannya memerah dengan goresan akibat bergesekan dengan aspal.

"Raja, cepat bangun ya, Nak. Ini aku, ayahmu." Lirih Gibran dengan mata berkaca-kaca.

Tubuh Ayu mematung di tempatnya, ia memastikan pendengarannya itu masih berfungsi dengan baik. Pria di samping Raja mengatakan kalau dia ayahnya, meskipun lirih tetapi Ayu bisa menangkap apa yang di ucapkannya dengan baik.

"Siapa kau? Kenapa kau bilang Ayah Putraku?" Tanya Ayu dengan suara bergetar dan mata menajam.

Gibran membalikkan tubuhnya, dia melihat Ayu yang tengah berdiri dengan tangan terkepal dan tatapan tajamnya mampu membuat Gibran takut. Widya segera membawa tubuh Ayu keluar dari ruangan Raja, tidak mungkin ia membiarkan hal yang mampu membuat istirahat Raja terganggu.

Gibran menyusul keluar, pandangannya bertemu dengan Ayu yang tetap memandang dengan sorot mata yang tajam.

"Katakan padaku, apa maksudmu! Kenapa kau mengatakan kalau kau Ayahnya Raja? Jika, benar berarti kau yang telah menodaiku, Jawab!" Ayu terlihat begitu emosi, nafasnya naik turun bersamaan dengan air matanya yang terus berjatuhan.

"Iya, akulah pria yang menodaimu tanpa sadar." Jawab Gibran dengan suara gemetar.

PLAKKK ..

Satu tamparan keras berhasil Ayu layangkan di pipi Gibran, tak berhenti sampai di situ saja. Ayu menangis tergugu sambil memukul-mukul dada bidang Gibran, emosi yang ia tahan selam bertahun-tahun meledak sat itu juga. Gibran diam tak membalasnya, dia membiarkan Ayu memukulnya karena ia merasa pantas mendapatkannya.

1
Soraya
ms Gibran klh sm Raden
Heri Wibowo
tetap semangat thor.
Melia Gusnetty
mamposs kau gibran...🤭😜
Biru Laut mama anggita
di tunggu part berikutnya yaaa 👍
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰❤️❤️

wah kemenangan ada di pihak Gibran ,semoga adik nya Raden tidak balas dendam
jaran goyang
𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚜𝚖𝚞𝚊 𝚌𝚙𝚝 𝚜𝚖𝚋𝚑... 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚕𝚖𝚝... 𝚞𝚝𝚔 𝚌𝚕𝚊𝚢 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗 𝚍𝚎𝚗 𝚐𝚒𝚕𝚊 𝚝𝚞 𝚍𝚎𝚝 𝚣...𝚗𝚎𝚡𝚝 𝚔𝚔
Soraya
makin seru lanjut
Soraya
dsr culun
Asyatun 1
lanjut
kaylla salsabella
wah ternyata Raden sadar klu udah di kibuli sama Gibran 😂😂
Nur Faris
haduuuuh apa itu yg berbunyi kreeeeeek???🤔
semoga tdk terjadi apa2 dng klrg besar ayu🥺🥺
Heri Wibowo
suara apa tuh.
Heri Wibowo
lanjut
Nur Faris
gokil habis ini maaah
kaylla salsabella
semangat Gibran end the famili
Biru Laut mama anggita
lanjut Thor makin seru aja 👍👍👍
jaran goyang
𝚌𝚙 𝚝𝚞... 𝚗𝚎𝚡𝚝 𝚔𝚔
jaran goyang
𝚜𝚕𝚖𝚝 𝚔𝚗 𝚖𝚛𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚢𝚊 𝚊𝚕𝚕𝚊𝚑
Asyatun 1
lanjut
jaran goyang
𝚗𝚎𝚡𝚝 𝚔𝚔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!