Kania, gadis yang lahir dari keluarga yang miskin, memiliki bunda dan ayah yang selalu bertengkar karena ekonomi, ayah nya yang selalu mabuk-mabukan bahkan mengumpat bunda nya saat pulang kerumah.
Kejadian dimana Kania cape dengan segala nya, Kania pergi dari rumah namun sebuah truk besar menabrak dirinya, apakah dia mati? dia malah berpindah kesebuah tubuh seorang wanita cantik dan kaya, hidup wanita itu sangat jauh berbeda dengan dirinya.
Namun wanita itu hidup di jaman dahulu, ketika Kania belum lahir, hingga akhirnya Kania bertemu dengan bunda nya diwaktu muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. rahasia asta dan sania
Kali ini Kenzia sedang memperhatikan guru yang mengajar didepan, namun sedari tadi Kenzia merasakan ada orang yang terus memperhatikan nya, Kenzia segera melihat orang yang di curigai itu, namun orang itu langsung memalingkan wajah nya.
Kenzia kembali memperhatikan guru yang menjelaskan didepan, lagi-lagi Kenzia merasa dia diperhatikan, Kenzia dengan cepat menoleh ke orang itu, yap tertangkap sekarang orang itu terlihat menatap Kenzia namun dengan cepat juga dia memalingkan wajah lagi.
"Nih Asta kenapa si lihatin gue dari tadi, apa muka gue aneh ya" batin Kenzia overthinking
Kenzia menatap Asta dengan lama sehingga orang itu menatap Kenzia kembali "Apa kau baik-baik saja?" tanya Asta kepada Kenzia namun tidak mengeluarkan suara hanya gerakan tangan dan bibir saja.
Kenzia menganggap "Kenapa?" ucap Kenzia tanpa bersuara juga.
"Aku hanya takut, jika dirimu pergi. Nanti temui aku di atap di saat jam istirahat" ucap Asta, Kenzia mengangguk
Tidak terasa jam terus berganti, sampai akhirnya semua orang senang ketika mendengar bel sekolah berbunyi, seperti yang dikatakan Asta untuk menemui dia di atap saat jam istirahat, Kenzia melangkahkan kaki nya naik ke tangga-tangga.
Kenzia berfikir mungkin Asta akan memberikan nya beberapa informasi yang dapat membantu Kenzia disini, tanpa pikir panjang Kenzia mengiyakan permintaan Asta untuk menemui dirinya di atap.
Kenzia melihat Asta sudah berada di atap, memang sebelum jam istirahat Asta sudah keluar duluan sedari tadi, Asta memandangi langit dari atas atap itu.
"Kenapa?" tanya Kenzia kepada Asta
Asta kaget dengan kedatangan Kenzia, Asta menatap Kenzia "Kamu kalo ada apa-apa, atau lagi ada masalah, kamu jangan sungkan cerita sama aku, maaf atas semua yang terjadi sebelum nya. Itu cuma ke salah pahaman saja di antara kita berdua, kita waktu itu hanya mis komunikasi, seharusnya aku diwaktu itu langsung menjelaskan semua nya, tapi keburu kamu melihat dan sakit hati dengan aku" ucap Asta kepada Kenzia
"Apa yang ingin kau jelaskan kepadaku? jelaskan lah sekarang, mungkin waktu itu aku egois tidak ingin mendengarkan penjelasan mu, tapi sekarang silahkan jelaskan lah" ucap Kenzia kepada Asta
"Diwaktu itu kamu melihat ku bersama dengan Sania, aku benar-benar tidak melakukan apa yang kau lihat waktu itu, aku tidak tau kondisi ku sedang mabuk, aku di jebak, tapi kamu sudah terlanjur marah kepada ku, disaat besok hari aku ingin menemui diri mu, aku mendengar bahwa kau ke Busan, semenjak hari itu kita tidak lagi saling menghubungi" Ucap Asta
"Kau mabuk? berciuman dengan Sania?"
Asta menggeleng kepala nya "Aku tidak sadar waktu itu, hanya Sania yang sadar, aku pikir kau dan Sania akan menjadi asing namun kau masih berteman dengan Sania, aku melihat Sania masing menghubungi di waktu itu, aku benar benar bingung karena kamu masih mau menerima nya, sedangkan aku.. kamu tidak ingin melihat ku lagi waktu itu" ucap Asta
Kenzia mengerut kan alis nya "Jadi Asta ini pacar Kenzia dulu, tapi Sania dan Asta berciuman di saat Asta sedang mabuk.. Kenzia marah dan pergi ke Busan, tapi kenapa Kenzia masih ingin berteman dengan Sania?, mungkin ini maksud Sania waktu itu bilang bahwa Kenzia marah kepada nya" batin Kenzia
"Biasakah kita perbaiki semua nya dari awal? aku tidak ingin kehilangan kamu sekali lagi, aku ingin kamu punya teman cerita dan aku punya teman cerita, aku ingin kita saling membutuhkan satu sama lain lagi" ucap Asta
"Gue mungkin bisa lihat gimana sifat Sania setelah gue terima Asta kembali, gue mungkin lebih ada kemajuan setelah ini, gue terima aja deh" batin Kenzia
Kenzia mengangguk "Dengan satu syarat, jika ada beberapa hal yang aku tanyakan, tolong jawab dengan jujur, aku membutuhkan mu" ucap Kenzia
Asta dengan wajah senang kemudian memeluk Kenzia "Terimakasih sudah ingin menerima ku kembali, tolong jangan pergi lagi, dan jangan pernah pergi, aku mohon tetap bertahan disini" ucap Asta
"Nih orang kaya nya takut banget gue pergi, gue ga bakal bunuh diri, gue bukan Kenzia" batin Kenzia
"Akhir nya.. semoga ini bisa membantu dia agar dia tidak mati dan terus hidup sampai masa depan" batin Asta
Setelah berpelukan Asta dan Kenzia segera turun dan memutuskan untuk ke kantin bersama, Asta memesan kan makanan untuk Kenzia sedangkan Kenzia duduk sambil menunggu Asta datang, Kenzia sedang duduk sendiri Kenzia melihat ada Moudy yang sedang mencari kursi kantin, Kenzia melambaikan tangan nya.
"Moudy!" ucap Kenzia
Moudy mendengar suara Kenzia dan tersenyum, Kenzia mengajak Moudy untuk gabung duduk dimeja nya, Moudy berjalan namun senyum Kenzia luntur ketika melihat dibelakang Moudy ternyata ada Jevan, ternyata Moudy ke kantin berdua bersama Jevan membuat Kenzia sedikit kesal melihat wajah ayah nya.
"Aku beli dulu ya, kamu mau makan apa?" tanya Jevan kepada Moudy
"Aku mau bakso aja" ucap Moudy
Jevan tersenyum "Tunggu ya"
"Eh tunggu dulu, kamu mau apa Ken? biar di beliin sama Jevan sekalian aja" ucap Moudy
Jevan langsung bersuara "udah biarin aja, dia bisa beli sendiri"
Kenzia mengangkat satu sudut bibir nya "Ga perlu juga kali aku, aku udah di beliin bentar lagi juga palingan makanan aku udah jadi" ucap Kenzia sambil menatap sinis Jevan
Jevan menatap Kenzia kembali kemudian pergi untuk segera membeli bakso 2 mangku.
Tidak lama Jevan pergi, Asta datang dengan 2 mangku mie yang masih hangat, Kenzia dengan lapar menatap mie itu.
"Wii sedap nih" ucap Kenzia
"Hati-hati panas" ucap Asta
"Eh ini siapa?" tanya Asta kepada Kenzia
"Moudy temen ku, dari kelas 2.3" ucap Kenzia
"Hai Moudy" Moudy berkenalan dengan Asta
"Asta"
"Coba makan ini, aaa" Kenzia tidak ingin Moudy hanya melihat mereka berdua makan saja, Kenzia menyuapi Moudy mie nya juga agar Moudy ikut mengunyah bersama mereka, karena Jevan cukup lama memesan bakso lantaran bakso di sana adalah menu terlaris.
Moudy dengan senang hati menerima suapan dari Kenzia sampai akhirnya Jevan membawakan 2 mangkuk bakso itu.
"Eh Asta? kirain kamu bakal ada pertandingan Minggu ini" ucap Jevan kepada Asta
"Hahaha mabuk ah pertandingan Mulu" ucap Asta
"Si anjir ternyata saling kenal kedua nya" batin Kenzia
"Kamu kok mau temanan sama dia" bisik Kenzia kepada Asta
"Emang kenapa?" Asta berbisik kembali kepada Kenzia
"Dia tu-"
"Pemabuk, kasar, ganjen, gatel" ucap Jevan
Kenzia cengengesan saat itu "Kedengaran ya.." ucap Kenzia
"Sejujur nya suara bisikan kamu itu bukan seperti suara bisikan orang-orang pada umum nya" ucap Asta kepada Kenzia
Kenzia hanya menggaruk kepalanya kemudian memakan mie nya tadi, dia tidak ingin melanjutkan perkataan nya karena dia malu.
...----------------...
...****************...
trus mamanya nyalahin jevan sm moudy. bhkn jevan sampai buta. jdinya dy mabuk2an. stlh mabuk timbul kekerasan. bisa aja kn..