NovelToon NovelToon
My Lovely SPG

My Lovely SPG

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Danisa seorang gadis cantik dan sederhana. Tidak tamat SMU karena kondisi perekonomian keluarganya yang sulit mengharuskannya bekerja dan merelakan cita-cita.

Demi membantu menyambung kehidupan ibu dan adik-adiknya, Danisa rela bekerja banting tulang menjadi SPG di toko sepatu di sebuah mall.

Suatu hari, pertemuannya dengan laki-laki berpenampilan compang-camping yang menurutnya seorang tuna wisma, Danisa memberikannya jatah makan siangnya.

Siapa sangka rupanya pertemuan itu mengubah alur takdir Danisa hampir keseluruhan karena ternyata pria yang dia kira miskin itu adalah pemilik perusahaan brand sepatu tempat dia bekerja.

Bagaimana kisah Danisa? Ayo kita berkelana di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cosplay Jadi Kuli

Di dalam gudang, Danisa masih menggandeng tangan Burhan. Membawa serta dirinya ikut mencari keberadaan Sam yang sulit sekali ditemukan di antara rak-rak besar yang tinggi menjulang.

"Kak Sam? Dimana kamu? Aku bawain kamu teman!" kata Danisa sedikit berteriak sembari menggeledah seluruh ruangan.

"Di sini, Nis!" saut Sam yang ternyata berada di rak paling atas dengan posisi berjongkok.

"Ya ampun! Ish, sedang apa kau, Kak? Turunlah, aku bawakan partner gudang untukmu," kata Danisa.

Sam sempat terperangah saat melihat siapa yang datang bersama dengan gadis itu. Tampaknya laki-laki itu tidak asing, tetapi Sam takut salah menduga. Dia memberikan senyuman dengan seribu arti, entah apa arti senyuman itu. Sam lalu turun menggunakan tangga.

Tatapan sejuta makna yang Sam lemparkan pada sosok laki-laki yang datang bersama dengan Danisa.

"Hem, lihat siapa yang aku bawa. Dia akan menjadi partnermu di gudang, namanya Burhan," kata Danisa menyenggol lengan teman barunya.

"Oh, hai Burhan! Aku Sam, wakil kepala gudang," akunya karena dia satu-satunya staf di bawah kepala gudang-Bu Dewi. Sam mengulurkan tangan kanannya pada laki-laki itu.

"Kak Sam ngasal aja deh! Nanti Bu Dewi dengar lho," ujar Danisa memeringatkan .

Seseorang yang bernama samaran Burhan itu menatap telapak tangan yang terulur padanya, tangan Sam yang terlihat kusam dan gelap karena debu yang menempel di permukaan tangannya.

Rasanya enggan bagi seorang CEO Herxion dengan 500 cabang gerai sepatu yang tersebar di seluruh dunia menjabat tangan seorang staf gudang biasa. Bukan tak mau, tetapi dia sangat jarang bersentuhan dengan sembarang orang demi keselamatannya.

Bukan menjawab uluran tangan itu, Burhan malah menatap Danisa. Mencoba mengalihkan topik perbincangan soal menjabat tangan.

"Dia temanmu? Kau bilang aku temanmu? Temanmu itu aku atau dia?" tanya Burhan.

"Hei, apa maksudmu? Dia temanku juga, Kak Sam namanya. Cepat salaman, dia mengajakmu berkenalan sejak tadi," perintah Danisa yang bukan sekadar memerintah, tetapi mengarahkan tangan laki-laki itu untuk menjabat tangan Sam.

Mau tak mau, Burhan menjabat tangan itu. Bahkan telapak tangan milik Sam terasa kasar saat bergesekan dengan telapak tangannya. Berbeda dengan miliknya yang mulus tanpa ada garis serat-serat telapak tangan yang mengeras alias kapalan.

"Aku Sam, selamat datang." ujar Sam.

"Herx, oh, maksudku Burhan."

Melihat Burhan yang tampak seperti anak manja anak orang kaya yang hidup di tengah kota, Sam sedikit memicingkan matanya.

"Benar dia bisa bekerja di sini, Nis?"

"Kak Sam jangan seperti itu, bantulah dia mengerjakan pekerjaannya. Aku yakin dia mempunyai tenaga yang banyak. Lihatlah tubuhnya, dia masih sangat bugar," kata Danisa.

Sedikit senyum terbit di bibir laki-laki itu saat tak sengaja ucapan Danisa seolah tengah memujinya.

"Hem, memangnya dia usia berapa?" tanya Sam.

Syut! Danisa lagi-lagi menyikut perut Burhan.

"Kak Sam bertanya, berapa umurmu?" Danisa malanjutkan pertanyaan Sam pada Burhan.

"Kamu berapa?" ia malah balik bertanya.

"Ish, yang ditanya kamu, bukan aku. Kalau aku masih tujuh belas tahun," jawab Danisa.

Sedikit terkejut, bibirnya berkomentar. "Baru tujuh belas?!" pekiknya tercengang.

"Masih puan, pantas saja masih energik dan kinyis-kinyis," lanjutnya dalam hati. Lantas, seringai nakal pun muncul di bibirnya.

"Kamu berapa, ih?" tanya Danisa lagi.

"Aku ... sama denganmu," ungkap Burhan mengaku-ngaku.

Danisa tidak terima, perawakannya sudah bukan seperti laki-laki remaja seusianya yang sering dia temui di sekolah. Memang wajahnya masih terlihat sangat muda, tapi pasti ada selisih usia dua atau tiga tahun lebih tua darinya, pikir Danisa. Rasanya meragukan jika usianya masih tujuh belas tahun dengan postur yang sudah terbentuk seperti itu.

"Jangan mengada-ada, berapa usiamu? Masa sih tujuh belas tahun?" tanya Danisa menuntut, rasanya ia pun penasaran juga dengan kebenaran seberapa tua usia dia.

"Aku masih tujuh belas tahun, sama sepertimu," ujarnya sekali lagi tanpa keraguan.

Danisa percaya saja, memang penampilan orang zaman sekarang sukar ditebak. "Tujuh belas, Kak Sam," ujar Danisa memberitahu usia kawan laki-lakinya itu pada Sam.

"Tenyata aku terlampau 10 tahun dengannya, tapi tak masalah," kata Burhan dalam hatinya.

Sam sempat mengernyit, tetapi dia mengangguk-angguk saja, ternyata usia pemuda itu jauh lebih muda darinya yang baru berusia seperempat abad sehingga dia tidak akan segan jika harus menyuruhnya ini dan itu.

"Oke, berati aku jadi seniormu, ya?" kata Sam merangkul bahu Burhan. Tanpa sadar, lengan ketiaknya yang basah menempel pada kaus hitam yang mahal milik Burhan. Bau sedap pun tercium kuat menusuk indra penciumannya.

"Kurang ajar si Sam ini, keteknya bau bangkai," ujarnya dalam hati. Namun, dia tahan sampai sejauh itu tidak lain dia karena ada Danisa dan dia ingin menilai kinerja karyawannya secara langsung meskipun harus cosplay menjadi staf bawahan.

"Pekerjaan kita sama, angkat boks-boks besar itu dan memindahkan seluruh isinya ke rak-rak ini sesuai dengan seri, jenis, dan ukuran sepatu. Nanti akhir pekan kita akan dibayar," ujar Sam seraya menunjuk ke arah sudut ruangan yang terjajar boks-boks dari kardus besar.

"Yuk-yuk, semangat ngulinya, Bro!" ajak Sam menepuk bahu Burhan beberapa kali memberikan semangat.

Sejujurnya dia paling anti melakukan pekerjaan kasar seperti itu, sudah cukup otaknya yang bekerja keras untuk mengembangkan perusahaan sepatu itu, jangan pula dikorbankan sisa tenaganya.

Laki-laki itu tidak bergerak dari tempatnya, dia malah melipat kedua tangannya di dada dan membiarkan Sam mengangkat-angkat barang seorang diri.

"Hei, kau! Cepat bantu aku, jangan jadi pemalas! Kulaporkan ke Pak Anjas nanti!" tegur Sam dari seberang sana.

"Han, ayo lekaslah bekerja kalau mau dapat uang. Gajinya lumayan lho di setiap minggunya," ujar Danisa yang ternyata masih berada di belakangnya.

"Burhan, semangat ya!" Teriak Danisa sebelum dia pergi dari gudang dan kembali bekerja di bagian depan.

1
dewi
pak herix atau burhan hrs tau apa yg terjadi dengan daisy dengan memeriksa sisi tv kantor lagian agis sok bgt si adek nya aja sombong d ngak tau d untung
LISA
Sinis bgt ma² nya Burhan
LISA
Hehee..Nisa g tau klo cowo itu bos nya..
LISA
Aq nunggu Kak
LISA
Kita menunggu update nya Kak
LISA
Kesempatan utk Danisa nih
Fri5
nah loh2...... ada udang dibalik bakwan 🤭Hasby gercep jg, langsung broadcast 😂😂😅
🅰️Rion bee 🐝
nah lo salah pahamkan buru lurusin Danisa ntar burhanya ngreog lagi..😃
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjut
ummaia windarni
salam kenal kak,aki Winda dari Tangerang
happy shalalala: halo... Salam kenal yaa🤗
total 1 replies
Felicia amira
lanjut kak
happy shalalala: Oke kak☺
total 1 replies
Fri5
ntar satpamnya yg diusir Burhan koq Nia 😀🤭
happy shalalala: hahahaha😂
Fri5: Nisa maksdnya
total 2 replies
dzaky ej
Lanjut kak, makin seru cerita x
happy shalalala: Oke, thanks yaaa
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjut ☺️☺️☺️
happy shalalala: okey!!!🥰
total 1 replies
Fri5
Yeay......😀 makasih ya kak sdh update lagi👍🤗
happy shalalala: samasama🤗
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
terimakasih g jadi Hiatus Thor
lanjut LG
Akasia Rembulan
ditunggu ya kak.. tetap semangat
Fri5
jangan lama2 kak 😥
dewi: kenapa ngak d terusin sampai tamat kk karyanya syg lo
total 1 replies
Felicia amira
😒😒
Ummi Sulastri Berliana Tobing
ya sayang sekali☹️☹️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!