NovelToon NovelToon
Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Status: tamat
Genre:Tamat / berondong / Beda Usia
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Mengetahui pacarnya berselingkuh, membuat Diandra patah hati, tanpa sengaja malah meniduri keponakan pacarnya.

Karena kejadian itu, sang keponakan memaksa Diandra untuk memutuskan hubungannya, demi kedamaian keluarga, Diandra memilih meninggalkan kota itu bersama sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Diandra

Keesokan siangnya, Diandra baru saja turun dari taksi berwarna biru, tepat didepan pagar rumah orang tua Talita.

"Kamu kabari aku, kalau udah mau pulang, nanti aku jemput," ujar Denis sembari menurunkan kaca jendela taksi.

Diandra hanya mengangguk, lalu taksi mulai melaju, menjauh darinya, dia melambaikan tangannya.

Dia berbalik melangkah membuka pagar rumah salah satu kawannya, sudah ada motor Aditya yang berjejer dengan mobil milik ayah Talita.

Dia mengetuk pintu dan mengucapkan salam, pintu terbuka, Aditya muncul, mempersilahkannya masuk, dia mengikuti langkah kawannya, menuju meja makan, dimana Talita sedang menyantap makan siang.

"Sekalian makan, Di, ambil gih," tawar kawannya yang biasa dipanggil Tata.

Diandra duduk bersebrangan dengan Talita, "Gue udah makan,"

"Masak Lo?" tanya Aditya yang duduk disebelahnya.

Diandra berdehem, tak mungkin dia mengaku jika sebelum kesini, dia makan bersama dengan keponakan dari tunangannya.

"Gimana sama om Firman? Udah Fix mau nempatin rumah Lo?" tanya Talita, usai menelan makanannya.

Diandra mengangguk, "Mungkin seminggu lagi, tepat saat kita berangkat," sahutnya.

"Kita? Lo kali sama Adit, gue mah naik kereta," ujar Talita sinis, dia kesal karena terpisah kota saat kuliah, demi menuruti kemauan orang tuanya, sudah berbagai cara dia gunakan untuk merayu kedua orangtuanya, tapi tak berhasil, Talita harus menemani neneknya yang ada di Semarang.

"Ye elah, Ta, Semarang-Jogja deket, kalau nggak sibuk kegiatan kampus, entar gue sama Dian, motoran ke tempat lo deh, kalau nggak Lo gantian," Aditya berusaha membujuk Talita yang tengah kesal.

"Iya bener tuh kata Adit, kayak Jakarta-Bandung, jangan ngambek dong, entar ilang deh cantiknya," Diandra menambahkan.

"AU ah gelap, awas aja kalau sampai bohong," Talita menunjuk dua kawannya dengan potongan timun yang sudah dia gigit.

"Jorok Lo, geli gue," Aditya meringis melihat kelakuan Talita.

Talita bangkit, dan sengaja menjulurkan potongan timun bekas gigitannya, "Makan nih, jijik-jijik sama gue, apaan Lo, sok bersih, gue sumpahin Lo bakal dapet cewek perpaduan gue sama Dian, biar nangis-nangis Lo ke kita,"

Aditya meneriaki kawannya, yang dengan sengaja meledeknya, lelaki itu, dikenal sebagai pecinta kebersihan.

Diandra menggeleng, terkadang dia juga suka menjahili Aditya, yang justru semakin membuat persahabatan mereka dekat.

***

Usai makan siang, mereka duduk di teras belakang rumah Talita, menghadap pohon mangga yang tengah berbuah, tapi belum matang.

Membicarakan tentang, rencana Diandra memutuskan pertunangannya dengan Dimas, "Apa yang jadi alasan Lo buat putus dari dia?" tanya Talita.

"Gue mau konsentrasi kuliah," jawab Diandra.

"Yakin Dimas mau terima?" Giliran Aditya yang bertanya, seingatnya Dimas sangat tergila-gila pada kawannya.

"Ini tujuan gue ngajak kalian ketemuan,"

Diandra memberitahukan rencana yang akan dia lakukan, seraya meminta pendapat kawannya.

"Gue setuju sih, pinter juga Lo, Di," Talita sependapat dengan rencana kawannya.

"Kalau nggak pinter gue nggak mungkin dapat undangan dari UI," sahut Diandra jumawa, dia termasuk murid yang pandai.

"Tapi Lo berdua jangan bilang ke nyokap gue, kalau gue nebeng Lo, entar gue nggak dikasih tambahan ongkos, nyokap gue taunya gue naik kereta,"

Talita melempar kulit kacang yang baru saja dia makan bijinya, "Dosa Lo, bohongin orang tua,"

"Apaan sih, lagian duitnya kan buat bantuin Dian, beli bensin, sama aja kan?" sahut Aditya membela diri.

"Ya iya sih, tapi kan,"

"Berisik Lo Tata, kaga jadi nih gue main ke Semarang,"

"Ngancem aja Lo, Didit,"

Diandra menggeleng, melihat perdebatan diantara dua kawannya, "Udah pada diem, berantem mulu, lama-lama gue jodohin Lo berdua,"

Talita dan Aditya saling melirik sinis, keduanya selalu berdebat saat berkumpul, tapi saling mencari jika tak bertemu.

"Jadi gue mau ngebahas masalah rumah yang di Jogja, Lo jadi dit, tinggal bareng gue, kita cuman patungan bayar listrik aja, jadi duit jatah kos Lo bisa buat keperluan yang lain,"

"Gue sih mau, tapi apa nggak digrebek warga entar?"

"Emang kita ngapain? Lagian kamar juga ada dua, dan kata yang ngontrak di sana, tetangga nggak pada rese kok, jadi gimana nih, soalnya gue udah mulai minta tolong orang, buat rapihin,"

"Bener lo, jangan sampai aja kita diarak keliling kampung,"

"Di sana komplek Adit, sama aja kayak di Jakarta, nggak usah ribet deh, lagian gue sama lo nggak mungkin aneh-aneh,"

Aditya terdiam, "Bener Adit, Lo tinggal bareng aja sama Dian, biar gue nggak ribet, kalau nengok kalian," usul Talita.

Kedua perempuan itu menatap harap pada satu-satunya lelaki diantara mereka, hingga tangan Aditya mendarat di wajah Talita dan Diandra, "Biasa aja lihatnya, iya gue mau, tapi jangan sampai nyokap gue tau, bisa berabe, biarpun Dian udah dianggap saudara, tapi tetep aja kan?"

Kedua perempuan itu, mengangguk antusias, "Tenang aja Dit, gue bakal masakin Lo tiap hari, gue jamin Lo nggak bakal kelaparan,"

"Enak banget jadi Lo, Dit, gue juga mau," sela Talita.

"Tapi kalau dari rumah Lo, ke kampus gue lumayan, Di,"

"Ya anggap aja uang kos dari Bu Warman, buat beli bensin, yang penting gue ada temennya Adit, gue males sendirian,"

Pada akhirnya, keduanya berkuliah di universitas berbeda, jarak kampus Aditya lebih jauh, dibanding kampus Diandra.

"Ya udah lah, yang penting Lo bisa jamin, kalau perut gue kenyang,"

Waktu sudah menjelang senja, Diandra tau, jika sedari tadi ponselnya bergetar, tapi dia lebih memilih mendiamkan, dia tau jika Dimas dan Denis tengah mengirimi pesan juga menelponnya.

"Dit, gue kangen sama Bu Warman, gue nginep di tempat Lo boleh nggak," Diandra hanya ingin menghindar dari paman dan keponakan itu.

Denis mendesak untuk segera memutuskan pertunangan, sedangkan Dimas ingin bertemu dengannya, mengingat sudah lama mereka tidak bertemu.

"Bolehlah, mau balik sekarang?"

"Jangan sekarang dong, masa gue ditinggal sendirian," Talita protes, kedua orang tua Talita sedang berada di tempat saudara mereka di kota sebelah, mereka pergi sejak pagi, dijemput oleh saudara yang lain.

"Seharian kita udah temenin Lo, lagian bentar lagi bokap nyokap Lo pasti balik," ujar Aditya.

Meski manyun, Talita tetap mengizinkan kedua kawannya untuk pulang.

"Gue lewat pintu belakang ya,"

Talita dan Aditya mengernyit heran, sementara Diandra menghela nafas, "Kapan-kapan gue jelasin, jadi please jangan tanya dulu, gue bingung jelasinnya,"

Akhirnya Aditya pulang melalui pintu depan guna mengambil motornya, dia memutari komplek, demi menuju pintu belakang rumah orang tua Talita.

"Di, sebenernya ada apa sih?" tanya Aditya saat mereka tengah berboncengan motor.

"Lagi ada orang yang cari gue, dan soal itu, kapan-kapan gue jelasin,"

Cukup dirinya yang tau betapa rumitnya, cinta segitiga yang tengah dia alami.

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍✌️
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya menikah juga...
Yunerty Blessa
pernikahan dadakan
Yunerty Blessa
percepatkan saja pernikahan kalian....
Yunerty Blessa
nikah saja Diandra kasian Rainer daripada kau kabur terus....
Yunerty Blessa
nikah dulu baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
Denis jangan lepaskan lagi peluang yang ada.... takut kabur lagi Diandra
Yunerty Blessa
kesempatan itu Denis....guna kan baik² sebelum Diandra kabur lagi 😏
Yunerty Blessa
mantap Rainer jangan mau mama tiri 😏
Yunerty Blessa
sabar Denis,, Diandra pasti milik mu kerana Dimas menyerah......
Yunerty Blessa
Diandra ingin kabur lagi 🤦‍♀️... seharusnya kau hadapi bukan melarikan diri
Yunerty Blessa
Denis susah kawal emosi nya
Yunerty Blessa
seram juga bila Denis marah...
Yunerty Blessa
pilihan yang sulit
Yunerty Blessa
kalau Diandra pilih Dimas takut nya Denis membawa Rainer apa tah lagi Denis panas baran
Yunerty Blessa
Dimas terlalu mengharapkan Diandra tapi terhempas oleh fakta yang sebenar nya
Yunerty Blessa
terlalu rumit
Yunerty Blessa
Denis terlalu nekad dengan Diandra... kasian Dimas menanti....
Yunerty Blessa
sungguh kejam nya hati mu Denis...
Yunerty Blessa
Denis ketemu anak nya di usia 16 tahun... gimana Dimas,, apakah dia akan menyerah atau?????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!