NovelToon NovelToon
Ice Boy Vs Cegil

Ice Boy Vs Cegil

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Popi Susanti

kuyy bacaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Popi Susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

****

Pulang dari pergi bersama Jhonson Stella langsung menuju apartemen Galen. Ia yakin pria itu sudah pulang sekarang. Dengan langkah semangat Stella menghampiri unit apartemen pria itu. Tangan gadis itu langsung saja meluncur membunyikan bel sudah tidak sabar bertemu dengan pujaan hati nya.

Saat pintu terbuka Stella bergegas menerobos masuk sebelum di tutup paksa oleh pemilik nya karena sang pemilik apartemen tidak menyukai kehadiran Stella. Tidak masalah, itu bukan apa-apa, namanya juga belum terbiasa, jika sudah terbiasa pasti pria itu akan menyukai, bukankah begitu kawan-kawan?.

"Selamat malam Galen" ucap Stella tersenyum lebar, memang sekarang sudah malam. Diluar sudah gelap, bukannya lanjut pulang saja tetapi gadis itu memilih untuk datang menemui Galen.

Galen tidak menjawab, pria itu duduk di sofa di ikuti Stella. Galen pikir setelah kejadian kemarin sore gadis itu tidak akan menemuinya lagi tetapi pemikiran Galen salah besar. Gadis itu tetap saja datang ke tempatnya. Lihatlah wajahnya sudah seperti biasa lagi dengan raut gembira yang melekat di sana. Galen benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran gadis itu.

"Galen, kau tidak merindukanku?" Tanya Stella memanyunkan bibirnya.

Galen melirik Stella sekilas lalu memilih diam.

Stella mendengus sebal, tidak apa-apa pria itu masih mengumpulkan kata-kata yang akan dia keluarkan, bersabarlah Stella. Pria itu lama menyiapkan kata-kata untuk di ucapkanya.

"Kau tau Galen, tadi aku habis pergi belanja bersama pamanku. Senang sekali bisa memoroti uangnya" kekeh Stella "aku mengambil banyak barang untuk diriku sendiri lalu membiarkan pamanku membayarnya, pamanku sungguh baik" ujar Stella menceritakan.

"Wajahmu kenapa?"

Hei pria itu bukannya menangapi cerita Stella melainkan menanyakan hal yang berbeda, Stella menatap pria itu dengan kedua alisnya bertaut.

"Wajahku? Apa ada sesuatu? Aku padahal tidak memakai riasan, apa ada yang terlalu menonjol?" Tanya Stella tidak mengerti ada apa dengan wajahnya.

Galen berdecak "kau mendapat pukulan?"

Stella menyadarinya sekarang, rupanya pria itu salah fokus pada memar yang ada di wajah nya "ah ini" tunjuk Stella pada bagian bawah matanya.

"Hem"

"Kenapa, kau khawatir denganku?" Tanya Stella menggoda pria itu.

"Jangan percaya diri, jika saja kau mendapatkan kekerasan aku bisa membantumu melaporkan kepada pihak yang berwajib, kekerasan terhadap anak di bawah umur" ucap Galen membuat Stella tertohok, anak di bawah umur? Ia rasa usianya sudah cukup umur sekarang.

"Di bawah umur? Aku sudah 17 tahun sekarang, usiaku bukan lagi di bawah umur" kata Stella membantah perkataan Galen mengatakan ia masih di bawah umur.

"17 tahun termasuk kedalam usia anak-anak remaja, kau masih menginjak sekolah" ucap Galen "katakan saja siapa yang melakukan itu aku akan membantumu melaporkan kepada pihak yang berwajib."

Stella menghela nafas "tidak perlu" balas gadis itu

Galen mengerutkan keningnya "kenapa? Apa kau mendapat ancaman dari pelakunya?"

Stella menggeleng, mengapa pria itu sekarang seperti seorang polisi yang tengah meminta keterangan bukti saja kepadanya, aneh sekali pikir Stella "aku tidak mendapat ancaman dari siapapun, aku berkelahi dengan teman sekolahku, kau tidak perlu khawatir. Kekasihmu ini baik-baik saja" ujar Stella menjelaskan pada pria itu.

Galen terkejut mendengarnya tetapi pria itu masih bisa menormalkan ekspresinya biasa saja. Ia terkejut mendengar gadis itu berkelahi, seorang perempuan berkelahi benar-benar lain dari yang lain "untuk yang tadi aku hanya meluruskan jika terjadi kekerasan kepada seseorang bukan karena khawatir" ujar Galen agar tidak terjadi kesalah pahaman.

"Tetap saja aku menganggap kau khawatir padaku" balas Stella tersenyum lebar.

Galen tidak memperdulikan lagi, jika terus ia ladenin gadis itu akan semakin bertingkah aneh se aneh-aneh nya. Bisa-bisa ia trauma bertemu dengan gadis remaja jika semua gadis remaja seperti ini.

"Pergilah dari apartemenku" suruh Galen.

"Galen kau tau? Tidak sopan mengusir tamu jika tamu itu belum menginginkan pulang" ujar Stella menatap pria itu.

"Sejak kapan aku mengundang mu?"

"Sejak pertama kali kita bertemu, pesonamu terus mengundangku agar terus menemuimu, kau tidak menyadari itu? Harusnya kau menyalahkan dirimu, mengapa ketampanan mu itu membuatku tergila-gila padamu, arghh!! Aku menyukaimu, tidak bisa di hadang lagi" ujar Stella tanpa malu di hadapan pria itu.

Galen yang melihat itu mengerutkan keningnya, ia tidak yakin gadis di hadapannya itu waras. Bagaimana bisa ia seperti itu.

"Apa kau tidak waras?"

Stella memanyunkan bibirnya "tentu saja aku waras makannya aku bisa menyukaimu, mencintaimu secara ugal-ugalan, ingin mendapatkanmu dengan menggebu-gebu. Seharusnya setelah aku mengungkap kan perasaanku kau membalasnya bukan menanyakan aku waras atau tidak, kau ini bagaimana?" Kata Stella balik bertanya.

"Aku harus menyelamatkan diri" lirih Galen berlari masuk ke dalam kamarnya, melihat itu Stella memanyunkan bibirnya, bisa-bisanya pria itu meninggalkannya, ia pikir Stella benar-benar gila? Padahal ia sangat positif waras juga positif mencintai Galen secara ugal-ugalan.

"Galen!! Aku akan tetap di sini sampai pagi" teriak Stella berharap pria itu akan kembali tetapi tidak ada sahutan di dalam sana.

"Apa aku terlalu berlebihan?"Tanya Stella pada dirinya.

Gadis itu beralih mendekati pintu kamar Galen dan mengetuknya "Galen aku ingin pulang, bisakah kau mengantarkanku sampai ke bawah?" Tanya Stella. Gadis itu mau pulang sekarang tetapi sudah malam ia takut saat berjalan sampai ke lift atau nanti di dalam lift sendirian, apalagi sekarang sudah malam.

"Galen, ayolah buka pintunya aku minta tolong, aku baru ingat jika tugas sekolahku masih belum selesai dan besok akan di kumpul" ujar Stella.

Setelahnya pintu kamar itu terbuka.

****

1
Hala Madrid
bagus 👍👍
popi: makasihhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!