NovelToon NovelToon
JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Paksa
Popularitas:371.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Rudoelf Nggeok

Calvin Carroll adalah sosok yang paling ditakuti didunia karena kiprahnya sebagai pimpinan sebuah organisasi.

Tiba-tiba kabar tentang dirinya pensiun dari segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan organisasi bawa tanah maupun organisasi pembunuh menghebohkan dunia internasional.

Calvin dijuluki sebagai Dewa pembantai oleh musuh-musuhnya karena caranya mengeksekusi setiap musuh yang menjadi target pembunuhannya sangat sadis dan brutal

saat ini dia hanya menjalani kesehariannya dengan menjadi menantu mitra lokal dan melayani istrinya yang super cantik dari sebuah keluarga yang berpengaruh dikota Astana.

sang istri yang bernama Stella Valentino dari keluarga Valentino salah satu keluarga teratas dikota Astana.

Shella selalu berusaha untuk mencari cara agar calvin meninggalkannya, namun walaupun berbagai cacian dan hinaan yang dia terima dari Stella, Calvin sebisa mungkin bersabar menghadapi perlakuan istrinya yang semena-mena.

Ikuti terus Kisahnya dan jangan lupa di vote ya?👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dipermalukan Saat Perjamuan

Bram melirik Marko dan berkata, "Tuan Marco yang mengundangku kesini, dia mengatakan kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bergaul dengan baik satu sama lain!"

Saat dia mengatakan itu, dia melirik kearah Calvin dan tersenyum menyindir.

"Apa artinya ini ayah??" Stella bertanya kepada Marco, tidak yakin dengan niatnya.

Marco mencoba meluruskan dan berkata, "Bram baru-baru ini dipromosikan menjadi CEO termuda di Start Diamond Group, untuk membicarakan kerja sama dengan Valentines corporation beberapa hari yang lalu. Ayah harap kita semua bisa saling berjuang bekerja sama dengan baik dimasa depan hingga sukses."

Stella langsung memperlihatkan ekspresi gelap diwajahnya. Meskipun Bram tampan, dia tidak tertarik padanya, Bram merupakan sala satu dari pengagumnya dimasa lalu.

Karena keluarga Muller dekat dengan keluarga Valentino, dan kedua keluarga menjalin hubungan bisnis satu sama lain dengan baik, Bram bisa memiliki kesempatan lebih untuk bisa lebih dekat dengan Stella.

Pada saat yang sama, Stella telah banyak mendengar tentang Bram. Kebanyakan dari cerita-cerita itu tentang kehidupan pribadinya yang bejat.

Dia berhasil mengait banyak gadis dengan sihir wajahnya yang tampan, dan dia bahkan telah menghamili beberapa gadis itu.

Setelah gadis-gadis itu hamil, Bram bahkan tidak berusaha bertanggung jawab dan dia malah meninggalkan gadis-gadis itu begitu saja.

Tidak mungkin Stella akan tertarik dengan orang seperti itu. Stella merasa jijik setiap kali melihatnya, walaupun dia selalu bertingkah seperti pria terhormat didepannya.

Selain itu, Bram terus berusaha mengganggunya, meski Stella sudah menegaskan bahwa dia tidak akan menerimanya. Bram malah pernah membawanya kehotel setelah membuatnya mabuk.

Jika dia tidak sadar saat Bram sedang mandi, pasti dirinya sudah dinodai oleh Bram.

Sejak saat itu, Bram tidak pernah jera untuk tetap mencoba mendapatkan Stella beberapa kali dengan cara tercela dan tetap saja gagal. Kebencian Stella padanya makin bertambah.

"Semuanya sudah disini, ayo kita makan!" Marco menyambut Bram dengan senyum ramah.

Saat Stella memakan makanan dengan mengunakan garpu, sebuah rencana terlintas dalam pikirannya saat dia melirik Calvin yang sedang mengunyah makanan. Dia mengambil steak dan meletakkannya diatas piring Calvin.

Calvin terkejut dengan tindakan yang dilakukan Stella dan menatapnya.

Itu adalah pertama kalinya Stella mengambil inisiatif untuk menunjukan perhatian padanya.

Saat dia memandang Stella dengan tatapan bingung, Stella berkata kepadanya, "Bukankah steak adalah makanan favoritmu? Ayo makan lagi!"

Aku tidak pernah membuatnya steak untuknya selama tiga bulan terakhir, apa yang dia coba lakukan? Kenapa sikapnya sangat berbeda sekarang? Calvin bingung merenunginya.

Tapi penampilan steak nya melupakan pertanyaannya, dia menelan air liurnya saat dia melihat steak yang tampak lezat dibuat oleh koki bintang tiga itu.

Tanpa sepengetahuannya, Bram sangat marah saat dia melihat betapa Stella bersikap lembut pada Calvin. Dia mengepalkan tinjunya erat-erat dibawah meja.

Dia tidak bisa mengerti mengapa Stella tidak mempedulikannya setelah dia mengejarnya begitu lama dan malah menikahi pria kampung itu.

Dia buta atau apa? Bagaimana orang kampung ini bisa menjadi suaminya? Dia terlihat tidak lebih dari seorang pengemis ketika dia makan, gumam Bram dalam hati.

"Bagaimana kabarmu dan suamimu akhir-akhir ini Stella?" Bram memasang wajah tersenyum dan bertanya dengan lembut.

"Kami baik-baik saja, dan istriku sangat mencintaiku!" sebelum Stella bisa menjawab pertanyaan Bram, Calvin meletakan tangan di pinggangnya sambil berkata.

Disaat yang sama, Stella sedikit gugup dan menatapnya.

Apakah bajingan ini mencoba mengambil keuntungan dariku? pikir Stella dalam hati. Dia mengangkat kakinya dan menginjak kaki Calvin dibawa meja tanpa ragu-ragu.

Calvin menggertakkan giginya karena kesakitan, dia tidak menyangka Stella akan menginjaknya.

Dia mengeratkan pegangannya di pinggang Stella hingga dia bisa mencium aroma tubuhnya.

"Aku tidak mengerti, Stella. mengapa kamu memiliki selera aneh soal pria? Apakah kau menyukai suami rumah tangga dan hanya memeliharanya dirumah?" tanya Bram.

Dia mencoba mempermalukan Calvin dengan mengatakan hal itu.

"Aku berhak menikah dengan siapapun yang aku suka, apa yang akan dikatakan orang luar tentang itu?" Stella menjawab pertanyaan itu dengan suara dingin.

Setelah mendengar jawaban Stella, dia tersenyum dan menoleh kearah Marco.

Saya punya teman yang baru saja pulang dari Pauillac dan saya memintanya membawakan dua botol lafite 1982 mari kita buka dan mencicipinya, ok?"

Marko terkejut. "Lafite 1982? Ini bukan sesuatu yang mudah didapatkan. Dari mana kamu mendapatkannya Bram?"

Bram melihat sekilas kearah Calvin dan berkata, "Saya berteman dengan pemilik istana yang memproduksi lafite selama perjalanan saya ke westland. Saya cukup beruntung bisa mendapatkan beberapa botol. Jika anda masih mau, saya bisa mendapatkan untuk anda tuan Marco!"

Marco sangat senang, "Aku telah meremehkan kamu Bram. Sepertinya aku bisa mengandalkan mu dimasa depan!"

Saat Bram menjentikkan jarinya, seorang pengawal keluar dengan membawa sebotol lafite dan meletakkannya diatas meja. Setelah anggur dituang kedalam gelas dan menyerahkannya kepada semua orang.

"Rasanya yang begitu lembut! Hanya lafite 1982 yang memiliki rasa seperti ini!" Marco menyesap anggur itu dan mengangguk.

"Cobalah Stella, bahkan ayahmu tidak bisa mendapatkan lafite 1982." kata Marco pada Stella.

"Aku tidak minum minuman beralkohol." jawab Stella dengan nada yang sedikit marah sambil menyilangkan tangan didepan dadanya.

"Kamu perlu belajar cara meminum lafite ketika kamu berada di golongan kelas atas Stella. Tidak semua orang bisa mencicipi lafite 1982 kecuali mereka memiliki keberuntungan untuk menemukan cara kebetulan." Bram mencoba memintanya minum.

Dia melirik Calvin saat dia mengatakan itu, dia menyiratkan bahwa Calvin cukup beruntung berada dimeja yang sama dengannya.

Stella tahu apa yang sedang Bram rencanakan. Dia semakin kesal saat dia menatap wajahnya yang mesum itu.

Tiba-tiba saja Calvin mengulurkan tangannya dan meraih botol lafite. Kemudian dia meneguknya beberapa tegukan, seolah-olah dia sedang meminum air.

"Ini tidak buruk, tapi rasanya agak hambar." kata Calvin sambal mengecap bibirnya.

Stella bingung dengan tindakannya, sementara Bram tertawa terbahak-bahak. "Kau harus mencicipinya dalam tegukan kecil, kau tidak bisa minum ini seolah-olah sedang minum bir yang murahan. Kamu akan menyia-nyiakan anggur jika kamu meminumnya dengan cara seperti ini!" Bram mengejek Calvin dan dia melanjutkan, "Aku bersedia mengajarimu cara meminum lafite, jika kamu belum meminumnya, Calvin."

"Tapi jika kamu tidak mengetahui dasar tentang minum anggur, maka berhentilah bersikap sok tahu!"

Calvin memandang Bram dengan tatapan serius, sementara Stella memandang Calvin dengan marah dan berpikir, "Ugh, orang ini membuatku malu.

"Kurasa orang kampung sepertimu, tidak bisa merasakan apapun dari latife 1982." Bram kembali menyesap anggurnya kemudian meletakan kembali gelasnya diatas meja dengan sopan.

Sementara Stella menyesali membawa Calvin pada perjamuan makan malam ini, jika dia tahu ini akan terjadi, dia tidak akan membawa Calvin keluar dari rumah.

Jangan berpikir kamu bisa menjadi pria terhormat karena mengenakan jas, kau hanya akan menjadi rakyat jelata biasa. Hanya orang-orang dari golongan atas yang pantas mencicipi anggur ini!" kata Bram kepada Calvin.

*********

1
masud_ pwd
Thor lama bnget update nya. /Slight/
juju Banar
update nya kapan
Agus
di tunggu updete nya
Agus
thor up di tambah donk
Agus
mantap
Ade Asfa
kemana nih author dah lama ga update² semoga saja sehat dan baik² saja
MARDIAS YAS
di bawah pulang. 🤣🤣🤔
Yono Hariyono
lanjutkan
Moertini
Calvin seorang suami yang sabarnya minta ampun kepada istrinya Stella kapan thor Stella mengetahui Calvin yang sebenarnya pasti seru dilanjutin thor jangan lama penasaran niiii semangat ditunggu
Cahaya Sidrap
semangat thor
Sanjaya
👍👍👍👍👍👍👍
Sanjaya
👍👍
Adri Pratama
lanjutkan thor, update yg banyak, gua kasih kopi nih sampe lumer
DPras
terlalu banyak bucinnya... ayo donk thor sedikit pengungkapan diri... harga diri laki2nya kok ga keluar...
Kholis Majid
bakal di libas tuh peterson sm calvin
Swing dick
thor..
usul saja 1 hari 3 atau 4 Bab...
bisa ya...🙏🙏
Drs. Mardelis Mardelis
terlalu pendek Thor, yang panjanglah
rama
lanjutkan
Ummi Hafiyya
ga bisa tiap hari ya thor
Drs. Mardelis Mardelis
lanjutkan thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!