Namanya Kanaka Harvey, dia anak keduanya Letta dan Devano, sejak awal bermimpi jadi pembalap, tapi apa daya takdir menuntunnya untuk masuk ke perusahaan peninggalan kakeknya. Terkenal dingin dan tak tertarik dengan perempuan manapun, nyatanya Kanaka justru terperangkap pada pesona bawahannya di kantor yang bernama Rere (Renata Debora) , cewek itu terkenal jutek dan galak sama siapapun. Kanaka yang tak pernah berpacaran itu begitu posesif dan overprotective terhadap Rere.
IG : 16_rens
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Siap Melamar
"Kei... panggilin mas Naka buat makan malem!" teriak Letta dari dapurnya.
Tanpa membantah Keiko bangun dari duduknya dan menghampiri kamar Kanaka, dan seperti biasanya membuka tanpa mengetuk terlebih dulu.
"Mas.... " panggil Keiko hanya melongokan kepala dari balik pintu kamar Kanaka.
"Cckk.... kebiasaan nggak ngetuk pintu dulu!" Kanaka yang berbaring di kasur sambil menutup matanya dengan lengannya, menoleh dan menatap kesal ke adik semata wayangnya itu.
"Biarin wek! Dipanggil Mimo buat makan malam." Lalu blam pintu itu ditutup lagi.
Dengan ogah-ogahan Kanaka bangkit, pantang baginya menyepelekan panggilan orang tua, mau semales atau se badmood apa tetap mereka akan mengiyakan apapun perintah Pipo dan Mimo.
Di meja makan telah terhampar sajian makan malam berupa masakan Sunda, ikan bakar, ayam goreng, tumis kangkung hingga sambel tersaji disana.
Mimo melirik Kanaka yang menyendok makanannya tanpa napsu, padahal ikan bakar itu adalah salah menu favoritnya Kanaka.
Tak ingin merusak suasana makan malam mereka, Letta memilih pura-pura tak tahu suasana hati anak keduanya itu, nanti setelah mereka makan barulah dia akan bertanya kepada Kanaka.
"Mo... tolong ambilin ikan bakarnya," kata Devano lembut, Letta berdiri menarik piring berisi ikan dan memotek sedikit lalu ditaruh di piring sang suami.
"Thanks Mo," ucap Devano sambil melempar senyum manis.
"Sama-sama Pip," sahut Letta tak kalah manis.
Hubungan rumah tangga Devano dan Letta terbilang harmonis, jarang sekali mereka berantem, palingan hanya debat kusir karena suatu hal yang tak penting.
Mereka ingin memberi contoh kepada anak-anak mereka bagaimana caranya menghargai pasangannya, bahkan kadang saat Devano tak sibuk, Devano melayani Letta dengan sepenuh hati.
Selesai makan malam, saat Kanaka mau kembali ke kamar tidurnya, Mimo menahan langkahnya.
"Habis ini kita ngobrol di ruang keluarga, sudah lama Mimo nggak denger kabar kalian," ucap Mimo membuat ketiganya eh keempatnya mengangguk.
Keiko sudah duduk di samping Devano dengan menggelendot manja, bukan rahasia lagi bila si bontot itu manja kepada semua lelaki di rumah itu, dan ketiga pria ganteng itu tak ada satupun yang komplain.
"Gimana Kei, kuliah kamu aman kan?" tanya Mimo penuh kasih.
"Aman sih, apalagi kalo aku diijinin pindah kuliah ke kota mode pasti lebih aman lagi," jawab Keiko santai tapi semua mata menatap dengan tatapan garang kepada gadis yang bicaranya suka ceplas-ceplos itu.
"Terus disain interior kamu gimana?" tanya Kenzo galak.
"Ya kan aku iseng masuk situ mas, gara-gara kalian yang nggak kasih ijin." Keiko cemberut mendengar suara dingin Kenzo.
"Sudah-sudah, nggak ada cerita kamu kuliah ke luar negeri ya Kei, kuliah di Jakarta aja, titik nggak pakai koma!" omel Letta.
"Terus mas Ken, gimana kerjaannya, aman kan?" tanya Mimo.
"Aman Mo," jawab Kenzo lembut.
"Terus.... " Nah sekarang giliran Kanaka nih, sengaja ditanya paling belakangan karena dia tahu pembahasan mengenai dirinya akan memakan waktu yang lumayan panjang.
"Mas Kanaka, gimana mas?" tanya Mimo.
"Mimo mau nanya apa?" tanya Kanaka lembut, tak ingin berputar-putar karena mau disembunyikan serapat apapun Mimo pasti bisa mengendusnya.
"Kenapa kamu galau?" tanya Mimo membuat Devano menatap curiga ke Kanaka, pasalnya pasti istrinya itu tahu sesuatu dan belum diceritakan kepadanya.
Sejak awal keluarga mereka memang diharuskan terbuka satu sama lain, tak ada yang boleh main rahasia-rahasian.
"Aku ditolak ibunya Rere," jawab Kanaka lirih.
Semua mata melotot mendengar pengakuan Kanaka itu. Devano, Kenzo dan Keiko tak tahu siapa itu Rere, sedangkan Letta yang tahu tentang Rere melotot karena tak percaya, anak gantengnya ditolak sama ibu pacarnya.
"Kenapa kamu ditolak? Kurang ganteng? Kurang kaya? Apa kurangnya kamu sih?!" ketus Letta tak terima anaknya diperlakukan seperti ini.
"Karena katanya Naka orang kaya Mo, bu Laras takut Kanaka main-main dan menyakiti Rere," jawab Kanaka lirih.
"Tunggu deh, Rere siapa sih? Kok aku nggak tahu mas Kanaka pacaran, terus Calista gimana?" tanya Keiko panik.
"Dek.... " tegur Devano pelan.
Keiko langsung mengatupkan bibirnya, mana berani dia melawan Mimo dan Piponya saat mereka berbicara serius.
"Kok ibunya Rere bisa langsung underestimate gitu sama kamu?! Emang kamu ngapain?" tanya Letta dengan mata menyelidik.
"Aku nggak ngapa-ngapain Mo, aku dateng juga sopan dan menyapa dia kok, tapi sejak awal melihat aku dia langsung jutek gitu," jawab Kanaka mengkeret, dia takut Mimo nya mendatangi ibunya Rere dan bertanya langsung ke dia kenapa tak merestui hubungan Kanaka dam Rere anaknya.
"Kalo aku bilang sih mungkin dia ada kejadian nggak ngenakin dengan orang kaya," kata Devano ikut menanggapi apa yang terjadi.
"Besok anter Mimo kesana, Mimo mau tanya langsung kenapa dia seperti itu, kalo perlu Mimo sekalian lamarin Rere buat kamu, biar ibunya tahu bahwa kamu nggak ada niat main-main sama anaknya!"
Semua mata menatap Letta tak percaya, bukan kali ini saja kan dia pasang badan untuk anak-anak nya, dan melakukan tindakan absurd kayak gini.
_________
Maaf ya part ini aku nulisnya agak pendek, karena aku nulis sambil tiduran, lagi flu berat, yang penting aku tetap update, nggak papa ya guys.
Makasih buat semua yang menantikan kelanjutan cerita ini.
Salam sayang buat kalian semua.... muach
cerita nya bagus tapi jadi ngeh setiap bab gini mulu