NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Pergi Ke Pasar

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Tiga hari yang sangat berat bagi seorang Kiran.

Tinggal di tempat asing yang tidak di kenalnya

sama sekali. Semula dia hanya membayangkan

bagaimana indah dan alaminya tempat ini.

Namun yang dia dapatkan bukan hanya melulu

soal keindahan tetapi juga hal lain yang tidak

pernah di duga nya sama sekali.

Pagi ini Kiran memutuskan untuk tidak pergi ke perkebunan. Dia ingin memulihkan kondisi psikis

nya dulu akibat trauma atas kejadian mengerikan kemarin. Hari ini dia akan pergi ke pasar saja

untuk mencari sedikit hiburan dan cuci mata. Dia

juga penasaran dengan kondisi perekonomian di daerah ini, ingin melihatnya secara langsung ke lapangan.

Kiran turun ke lantai bawah dengan wajah yang

terlihat berseri apalagi dengan pakaian yang di

kenakannya. Kali ini dia memakai setelan manis.

Celana model hareem pants di padukan dengan atasan blouse lengan pendek pas body di balut cardigan warna pastel di lengkapi sneaker putih.

Terlihat sangat cocok dan serasi melekat di tubuh

indahnya yang sangat menggoda, walau berbalut pakaian tertutup sekalipun keindahan itu tetap

saja nampak dengan jelas.

Rambut nya di biarkan tergerai indah hingga dia kembali terlihat bak seorang barbie hidup. Mata

lebar nya yang indah terlihat berbinar dengan

penuh semangat.

Namun senyum di bibir ranum nya tiba-tiba

saja menghilang saat dia sampai di ruang

makan.

Matanya tampak menatap tajam kearah Agra

yang sedang sarapan di temani dan di layani

oleh si gadis manis..Lintang..kenapa gadis itu

pagi-pagi begini sudah ada di villa ! apa dia

memang sengaja untuk menemui Agra?

Kiran berusaha untuk menguasai hatinya

yang tiba-tiba saja terasa jengkel dan kesal.

"Selamat pagi Nona Kiran..apa anda mau

sarapan juga ? saya sengaja membawakan

makanan yang banyak untuk Tuan Agra."

Tawar Lintang dengan senyum manisnya.Agra

dan Bara langsung menoleh kearah Kiran yang

sedang melangkah perlahan. Mata Agra tampak menatap tajam melihat penampilan Kiran.

"Tidak, terimakasih Lintang..! apakah kamu

sengaja membawakan sarapan kesini untuk

Tuan Agra ?"

Tidak tahan rasanya akhirnya kata-kata itu

keluar juga dari mulut Kiran. Wajah Lintang

tampak bersemu merah dia melirik kearah

Agra yang terlihat datar dan acuh, pria itu

tetap fokus pada sarapannya.

"Iya Nona..Mbak Rasmi kurang begitu faham

makanan orang kota, jadi saya menawarkan

diri untuk membantu membuatkan nya."

"Ohh.. sepertinya kamu pintar masak juga ya.?"

Tanya Kiran sambil melihat sekilas kearah Agra

yang terlihat sangat menikmati sarapan nya.

Perasannya tiba-tiba saja tidak nyaman. Dia

bahkan menyadari sesuatu, sebagai wanita

yang berstatus istri Agra, apa yang sudah coba

dia lakukan untuk laki-laki itu, tidak ada !

"Tidak juga Nona.. hanya mencoba-coba saja

semampu saya. Tapi saya cukup tahu berbagai

jenis makanan yang bisa dicicipi oleh Tuan Agra."

Jawab Lintang dengan raut wajah yang terlihat

sangat berbinar, kembali mencuri pandang kearah Agra. Hati Kiran semakin merasa tidak nyaman

saat melihat tatapan penuh damba gadis itu.

"Tapi sepertinya Tuan Agra sangat menikmati

makanan buatanmu tuh.!"

Ujar Kiran sambil duduk di sebrang dengan

tatapan yang semakin tajam sekaligus kesal

pada Agra karena tampaknya pria itu tidak

memperdulikan keberadaan nya.

"Nona Kiran..kalau anda penasaran kenapa

tidak ikut sarapan saja sekalian, makanannya

masih banyak yang tersisa.!"

Bara ikut berbicara seolah mengompori. Agra

melirik tajam kearah Bara yang langsung

melengos berusaha berpaling.

"Tidak, saya ada janji sama Bani mau jalan-

jalan ke pasar.! kalau begitu saya permisi.!

silahkan lanjutkan sarapannya.!"

Kiran langsung berdiri dan melangkah seraya

menyampirkan tas nya di bahu, tapi langkahnya terhenti ketika melewati Agra karena tangan

nya di pegang kuat oleh pria itu.

"Kau tidak boleh pergi kemanapun tanpa

pengawalan.!"

Ujar Agra tanpa melihat kearah Kiran membuat

gadis itu semakin kesal.

"Lepaskan tanganku ! aku hanya pergi ke pasar

saja Tuan, bukan masuk ke dalam hutan belantara.!"

Desis Kiran sambil berusaha menarik tangan

nya dari genggaman Agra. Lintang tampak

memperhatikan keduanya dengan tatapan

tidak nyaman.

"Tunggu aku selesai sarapan, kau tidak akan

pergi kemana pun tanpa aku.!"

"Tidak.! aku akan pergi bersama Bani.! kau

pergi saja ke perkebunan bersama Lintang.!"

Sergah Kiran sambil menarik kencang tangan

nya hingga akhirnya terlepas, namun karena

terlalu kencang tubuh nya terhuyung ke arah

samping, dengan gerakan cepat Agra menarik

kembali tangannya hingga tubuh Kiran kini

jatuh di pangkuan Agra.

Kedua tangan Kiran berada di pundak Agra,

mata mereka saling menatap kuat. Lintang dan

Bara tampak melongo melihat keduanya.

Namun setelah beberapa saat Kiran cepat-cepat

berdiri dan menegakkan badannya dengan

wajah yang sudah memerah seluruhnya.

"Aku hanya akan pergi sebentar saja, mbak

Rasmi juga ikut pergi bersamaku.!"

Ucap Kiran kemudian sambil melangkah pergi

dari ruangan itu. Agra hanya bisa mengetatkan

rahang nya tanpa bisa mencegah kepergian

gadis itu.

Akhirnya tidak bisa di cegah Kiran memaksa

pergi ke pasar dengan menaiki motor matic

yang di bawa oleh Bani walaupun remaja

tanggung itu sebenarnya takut terhadap

kemarahan Agra nantinya. Namun dia juga

tidak bisa apa-apa selain menuruti keinginan

Nona nya itu.

Selama di perjalanan banyak sekali warga yang

berpapasan dengan mereka dan terlihat sangat

terpesona padanya. Bani tampak senang dan

bangga saat semua orang menatap iri padanya

karena bisa boncengan dengan bidadari secantik Kiran. Sementara Rasmi menyusul mereka di

belakang dengan naik ojek.

Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah

jam akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.

"Hati-hati Nona.. tempatnya agak becek.!"

Rasmi mengingatkan seraya membimbing Kiran

turun dari parkiran. Sontak saja kehadiran nya

menimbulkan keriuhan bagi pengunjung lain.

Kiran lupa bahwa keadaan fisiknya yang sangat

menonjol di tempat terpencil seperti ini akan

selalu menyita perhatian semua orang.

Sebenarnya bukan tidak ada wanita secantik

Kiran di daerah ini, bahkan yang lebih eksotis

pun banyak, tapi Kiran memiliki daya tarik lebih

dengan kulitnya yang bercahaya dan sangat

berbeda dari orang kebanyakan. Juga matanya

yang indah seakan menjadi magnet tersendiri

bagi semua orang untuk memusatkan perhatian

pada dirinya. Dia itu sangat menarik di lihat dari

sudut manapun.

Kiran mengikuti kemana Rasmi melangkah,

tangannya tidak lepas dari genggaman wanita

40 tahun itu karena ada kekhawatiran di hati

Rasmi saat ini. Sedang Bani mengikuti mereka

di belakang.

Kiran berniat membeli bahan makanan yang

cukup agar dirinya bisa membuatkan makanan

untuk Agra. Dia juga tidak ingin kalah dari

Lintang.

Haahh..ini kedengarannya seperti lelucon.!

Kiran meringis sendiri saat mengingat semua

ini dia lakukan untuk laki-laki yang sudah sah

menjadi suaminya itu. Ya..dia pikir tidak ada

salahnya dengan itu, toh ini juga sudah jadi

kewajiban nya sekarang.

"Nona..di pasar ini barang nya terbatas, tidak

sekomplit di kota atau di supermarket.."

Rasmi menatap ragu kearah Kiran yang terlihat

merenung saat barang yang di inginkan nya

tidak ada di pasar itu.

"Ya sudah seadanya saja mbak.."

Rasmi mengangguk, mereka kembali berjalan

lebih masuk ke dalam pasar.

Kehebohan semakin lama semakin terjadi.

Semua orang baik itu pedagang maupun

pengunjung tampak bengong di tempat saat

melihat kemunculan Kiran. Tidak ada yang tidak terkesima melihatnya, terlebih lagi bagi para

pedagang yang di datangi Kiran, mereka tampak gugup maksimal saat melayaninya.

Setelah cukup lama Rasmi mengajak Kiran

untuk keluar dari dalam pasar yang keadaan

nya cukup kotor dan tidak tertata rapi itu.

Kiran harus berjingjit beberapa kali saat dia

melewati area yang berlobang dan di genangi

air yang menimbulkan bau tidak sedap. Namun tampaknya aktifitas perekonomian di tempat ini berjalan cukup lancar sebagaimana mestinya.

"Nona..kalau sudah tidak ada lagi yang ingin

di beli sebaiknya kita segera pulang sekarang.

Saya takut Tuan Agra marah."

Kiran melirik cepat kearah Rasmi yang terlihat

sangat resah dan melihat keadaan sekitar.

"Ada apa sih mbak, kok kelihatannya khawatir

banget, apa ada sesuatu yang salah.?"

Rasmi menggeleng pelan terlihat semakin resah

saat melihat semua mata terutama laki-laki kini

tertuju pada Nona Muda nya. Bani juga terlihat

sama cemasnya.

"Tidak apa-apa Nona, hanya saja keamanan di

pasar ini sedikit kurang terjamin, masih banyak

preman pasar di tempat ini. Dan mereka semua

adalah bawahannya Tuan Edgar.."

Ujar Rasmi dengan wajah semakin gelisah.

Kiran mengernyitkan alisnya.

"Edgar.. laki-laki yang tempo hari datang.?"

"Benar Nona, saya khawatir mereka akan

datang menganggu kita.."

Belum Rasmi selesai berbicara tiba-tiba kearah

keberadaan mereka datang beberapa laki-laki

berpenampilan berantakan dengan mata yang

merah serta pemukul di tangan.

"Gawat..mereka datang Bu..ini terlalu banyak,

Bani tidak akan bisa menghadapinya."

Bani tampak sedikit meringis, dia segera maju

ke hadapan Kiran yang menatap kedatangan

para preman pasar itu dengan sorot mata mulai

tegang. Ada penyesalan dalam hatinya karena

tidak mendengarkan ucapan Agra tadi.

Rasmi dan Bani berdiri di hadapan Kiran, sekuat

tenaga mereka menekan rasa takut demi untuk

melindungi Nona nya. Bani memang memiliki

kemampuan bela diri karena dia adalah putra

Badar, seseorang yang cukup di takuti di daerah

ini, tapi kalau lawannya sebanyak ini.?

"Mau apa kalian.? tolong jangan coba-coba

ganggu kami ya !"

Gertak Bani sambil memasang kuda-kuda saat

para preman itu sudah ada di hadapan mereka.

Mata mereka langsung saja melahap seluruh

diri Kiran dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Hahaa..hei bocah.. minggir kamu kalau masih

ingin hidup, cepat minggir.!"

Kepala preman mengibaskan tangannya

seraya menatap tajam wajah Bani memberi

peringatan.

"Tidak.! kalian yang pergi dari sini.!"

"Ohh..punya nyali juga rupanya nih bocah.!"

Kepala preman tadi maju mendesak sambil

mengeluarkan pisau belati dari saku jaket

kemudian memainkannya.

Kiran mundur dengan wajah mulai memucat.

Dalam keadaan ini otaknya hanya di penuhi

satu nama yang di harapkan bisa datang saat

ini juga untuk mengeluarkan nya dari situasi

yang sangat rawan ini.

"Serahkan gadis itu pada kami..baru kalian

bisa pergi dengan aman.!"

"Tidak akan, kalian pergi dari sini, atau kami

akan berteriak agar semua warga datang ke

sini dan mengeroyok kalian semua.!"

Bantah Rasmi sambil mundur memegang

tangan Kiran tapi para preman lain kini sudah

mengurung mereka.

"Tidak akan ada yang berani menolong kalian.

Siapa yang berani melawan Tuan Edgar..kami

hanya ingin membawa nona cantik itu untuk

kami persembahkan pada Tuan Edgar..dia pasti

akan memberi hadiah yang sangat besar..!"

Ucap kepala preman sambil tertawa menggema

di ikuti oleh anak buahnya. Salah seorang preman

tadi maju merangsek, tapi Bani menyerangnya

dan terjadi perkelahian beberapa saat hingga

akhirnya Bani jatuh tersungkur, hidungnya

berdarah.

"Bani..!"

Kiran dan Rasmi serempak menjerit histeris

melihat Bani babak belur. Rasmi kalap dia

menyerang preman tadi dengan menendang

dan memukul namun preman lain langsung

saja menarik tangannya ke belakang dan

mengunci gerakan nya. Kedua ibu dan anak

itu kini sudah tidak bisa lagi bergerak.

Mata mereka menatap cemas kearah Kiran

yang kini mundur ketakutan saat kepala preman

merangsek maju dengan tatapan mata liarnya

seolah menelanjangi diri Kiran .

"Berhenti.!Jangan macam-macam kalian, kita

tidak punya urusan.! stop..jangan maju..!"

Sentak Kiran dengan suara bergetar dan wajah

di penuhi oleh ketegangan. Kepala preman itu

menyeringai sadis dengan menjilatkan lidahnya.

"Ckk..ck.ck..benar-benar cantik luar biasa.

Dari mana datang nya mahluk cantik ini..!"

Gumamnya sambil kemudian semakin maju.

"Tolooong..tolong kami.."

Rasmi berteriak minta tolong pada orang-orang

yang ada di sana. Sebenarnya mereka dari tadi

melihat semua kejadian itu tapi tidak ada yang

berani maju karena takut akan akibatnya nanti.

Kiran berdecak ironi melihat orang-orang hanya

bisa terdiam bingung melihat semua kejadian

ini, sangat menyedihkan.!

"Ayo ikut kami Nona..maka semuanya akan

baik-baik saja.!"

"Tidak.! tolong jangan menggangguku..!"

"Menurut lah Nona cantik agar kami tidak perlu

melukaimu karena itu tidak akan di sukai oleh

Tuan Edgar.!"

Kiran semakin mundur dan kini punggungnya

membentur badan motor. Seringai senyum

licik terlihat dari si kepala preman.

"Bawa dia..!"

Perintahnya pada anak buahnya yang langsung

mengangguk semangat, dua orang kemudian

maju merangsek ingin mencekal Kiran, namun

sebelum itu terjadi beberapa preman yang lain

tiba-tiba saja berteriak kencang bersamaan

dengan tubuh mereka yang melayang ke udara satu-satu terlempar dan jatuh tersungkur..

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

TBC.....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!