Suamiku Pelindungku
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Siang ini cuaca rasanya begitu menyengat..
Sepanas hati seorang gadis cantik pemilik tubuh
indah yang saat ini sedang terbakar jiwanya.
Tatapannya begitu hancur saat dia keluar dari mobilnya yang terparkir di pinggir danau indah
yang ada di pinggiran kota.
Bagaimana tidak.??
Beberapa saat lalu dia baru saja melihat sebuah pengkhianatan nyata dari sang kekasih dengan berselingkuh di depan matanya sendiri.
Dan..yang lebih parahnya lagi, wanita yang jadi selingkuhan laki-laki yang selama ini sangat di
dambakan nya itu adalah adik nya sendiri.!
Adik nya ! adik satu ayah, namun beda ibu..!
Gadis itu berjalan gontai menuju sebuah bangku
di bawah pohon rindang di tepi danau tak peduli
pandangan orang-orang yang terlihat terpesona
pada dirinya. Rambutnya yang indah berkilau
sebatas pinggang tampak terbang melambai
tertiup angin di sekitar danau yang cukup kencang.
Dengan air mata yang mulai menetes dia terduduk lemas mencoba untuk menenangkan dirinya.
Matanya terpejam kuat, dia tidak ingin menangisi semua ini, karena itu adalah hal yang sia-sia saja baginya. Namun ternyata air matanya tidak sejalan dengan keinginannya, cairan bening itu tetap saja meluncur deras membasahi pipi mulusnya.
Tuhan..apa ini.?
Kenapa dirinya harus turut merasakan juga
rasa ini, rasa sakit yang hampir membuat dirinya
seakan ingin menenggelamkan diri ke dasar
danau saat ini juga agar semua rasa perih ini
bisa lenyap bersama hilang nya nama dia dari
muka bumi ini.
Di depan matanya dia melihat sendiri kekasihnya
itu sedang bergumul panas dengan adiknya di apartemen miliknya di siang hari bolong.!
Dia datang ke apartemen itu untuk membawakan
beberapa berkas pekerjaan yang harus di periksa
dan di tandatangani oleh bos sekaligus kekasihnya
itu. Tidak di nyana dirinya malah menyaksikan
semua kejadian menjijikkan itu secara langsung.
Sangat terlihat kalau mereka begitu menikmati perbuatan hina dina itu sebelum akhirnya
menyadari kedatangan dirinya.
Kenapa harus dengan adiknya, apa yang ada
dalam pikiran mereka ? Apa semua ini karena
satu hal.? Selama ini dirinya memang tidak pernah membiarkan kekasihnya itu menyentuh nya, dia
sangat menjaga diri dan kehormatan nya. Baginya kehormatannya adalah hal yang paling berharga
yang harus di jaganya baik-baik. Dan semua nya
hanya akan dia pasrahkan pada laki-laki yang
sudah memilki hak penuh atas dirinya.
**Evanindhia Sashikirana..
Atau yang biasa di panggil Kiran..adalah seorang
gadis berusia 23 tahun, dia sosok yang mandiri
dan berkomitmen kuat. Walau dirinya berasal dari keluarga yang berada di jajaran konglomerat kelas atas, namun Kiran tidak pernah memposisikan
dirinya sebagai gadis manja yang malas.
Dia merupakan sarjana di bidang akuntansi dan
bisnis dengan nilai sempurna. Saat ini dia lebih memilih bekerja di perusahaan lain daripada di perusahaan ayahnya. Dia bekerja menjadi asisten pribadi seorang CEO di perusahaan yang cukup
besar dan terkenal di kota ini.
Dan sang CEO itu tiada lain adalah kekasihnya
sendiri yang sudah di pacarinya selama 1 tahun
ini, semenjak dia bekerja di perusahaan miliknya.
Nathan Arsenio Wiranata, dia adalah seorang pengusaha muda yang banyak di gilai kaum hawa karena ketampanan dan nama besar keluarganya.
Kiran merupakan anak kedua dari 3 bersaudara.
Dia memiliki seorang kakak tiri laki-laki berumur
27 tahun bernama Samuel Gionino yang berprofesi
sebagai Dokter bedah. Kemudian adik perempuan
satu ibu yang berprofesi sebagai model bernama
Aryella Amandhita.
Ibu kandung Kiran sendiri sudah meninggal saat
melahirkan dirinya. Agar Kiran tidak kehilangan
sosok ibu, ayahnya kemudian menikah lagi
dengan seorang janda anak satu. Selang dua
tahun kemudian ibu sambungnya itu melahirkan seorang putri. Namun untungnya ibu tirinya itu
tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang terhadap mereka, dia sangat menyayangi Kiran
seperti putri kandungnya sendiri.
Kiran tersentak saat tiba-tiba saja sosok Nathan
telah berdiri di hadapannya tengah menatapnya
dengan sorot mata penuh rasa bersalah. Pria itu
langsung berjongkok di hadapan Kiran.
"Kita harus bicara.. walau kamu melihat semua
dengan mata kepalamu sendiri, tapi itu hanyalah
bentuk pelampiasan naluri lelakiku, tidak ada
kaitannya dengan perasaan ku terhadapmu.!"
Ucap Nathan dengan suara berat, Kiran langsung
menepis tangan pria itu begitu menyentuh nya.
Tatapannya tajam menghujam wajah tampan
Nathan yang saat ini tampak sangat menyesal.
"Kehormatan bukan hanya milik wanita saja, tapi
sebagai laki-laki pun seharusnya kamu mampu
menjaga harga dirimu.!"
"Kiran sayang.. walaupun mungkin kelakuanku
bejat, tapi perasaanku ini tidak pernah bisa aku
bagi untuk orang lain."
"Cukup.! apapun alasanmu, sekuat apapun kamu
berusaha untuk membela diri, apa yang aku lihat
tadi adalah sebuah hal yang sangat fatal,dan aku
tidak akan pernah bisa memaafkan mu.!"
Nathan menggenggam tangan Kiran yang lagi-
lagi segera menepisnya kemudian berdiri.
Keduanya kini saling berhadapan dengan
tatapan yang sama-sama panas.
"Aku sangat mencintaimu Kiran.. adikmu yang
selama ini sudah menawarkan dirinya padaku.!"
Kiran berdecak di penuhi rasa jijik mendengar
ucapan Nathan. Sungguh klise alasan yang telah
keluar dari mulut manisnya itu.
"Bagiku, apapun itu..pengkhianatan tetap lah
pengkhianatan. Mulai sekarang..kita berakhir
sampai di sini, kau bebas sekarang.! "
"Tidak ! aku tidak terima semua ini.! sebentar
lagi kita akan bertunangan.!"
Debat Nathan dengan tatapan yang berubah
menjadi semakin panas dan tidak terima. Kiran
tersenyum miring merasa sangat gerah dengan
perkataan laki-laki itu.
"Hohh..tunangan..? dalam mimpi mu saja Tuan Nathan.! Aku masih ingin menjaga harapan ku
untuk masa depan yang lebih baik..!"
Kiran beranjak mulai melangkah tapi Nathan
menarik tangan nya dengan kencang hingga
tubuh Kiran menabrak dada kokoh laki-laki itu.
Keduanya kembali saling pandang lekat. Masih
sangat terlihat tatapan penuh cinta bercampur
rasa sesal terpancar dari mata Nathan.
"Aku tidak akan melepaskan mu Kiran, selama
ini aku mati-matian menahan diri untuk tidak
menyentuh mu, karena aku sangat mencintaimu.
Aku tidak ingin merusak mu.!"
Kiran mendorong keras dada Nathan untuk
menjauhkan dirinya.
"Kalau kau benar-benar mencintaiku semua ini
tidak akan pernah terjadi.!"
"Aku laki-laki normal Kiran, siapa yang bisa tahan
untuk selalu berdekatan dengan mu tanpa bisa
menyentuh sama sekali, aku butuh pelampiasan."
"Lalu kenapa harus dengan adikku.? kenapa..?"
"Itu karena dia hanya wanita biasa saja, sama
seperti wanita-wanita murahan lainnya.!"
Plak !
Satu tamparan keras mendarat mulus di wajah
tampan Nathan. Tatapan Kiran terlihat semakin
terluka, Nathan mengetatkan rahangnya seraya
mengelus pipinya yang terasa cukup panas.
"Sehina apapun adikku, kalau kamu laki-laki setia
semua ini tidak akan terjadi.! "
Keduanya kembali saling pandang kuat. Setelah
itu Kiran membalikkan badannya kemudian
berlari dari hadapan Nathan menuju ke parkiran.
Nathan masih menatap nanar kearah kepergian
Kiran dengan tubuh sedikit bergetar menahan
luapan emosi dan kekesalan yang kini menguasai
dirinya.
"Kiran..aku tidak akan pernah melepaskan mu.
Kau adalah milikku, tidak ada yang berhak atas
dirimu.!"
Desis Nathan seraya kembali mengelus pipinya
yang tadi kena tampar Kiran dengan tersenyum
miring. Gerimis mulai turun membasahi bumi.
******* *******
Di sebuah ruangan kantor megah perusahaan
ternama berkelas internasional saat ini sedang
berlangsung pertemuan antara Tuan Zein, ayah
kandung Kiran dengan Presdir perusahaan itu.
Sangat sulit bagi Tuan Zein untuk bisa bertemu
langsung dengan pemilik perusahaan ini karena
orang nya memang jarang ada di tempat.
Setelah berbasa-basi sebentar akhirnya Tuan
Zein langsung berbicara pada intinya.
"Tuan..saya membawakan dokumen pengesahan
dan pengalihan aset nya hari ini.!"
Tuan Zein melirik kearah dua pengacara yang
datang bersamanya. Mereka tampak langsung
menyerahkan setumpuk dokumen ke hadapan
seorang pria muda yang tengah duduk santai
dengan gaya yang sangat elegan penuh wibawa
hingga orang-orang yang duduk di hadapannya
tidak berani untuk mengangkat muka.
Pria elegan itu hanya melirik sekilas pada berkas
yang ada di hadapannya itu.
"Sebenarnya aku tidak begitu membutuhkannya.
Semua nya aku lakukan semata-mata hanya
karena satu hal saja.!"
Ucapnya dingin dengan raut wajah yang terlihat
sangat tidak perduli pada semua yang ada di
depan matanya itu.
Tuan Zein memberanikan diri untuk melihat
wajah pria muda yang sangat di segani nya itu
dengan raut muka sedikit penasaran namun dia
tidak berani untuk bertanya.
"Ini adalah aset terakhir yang saya miliki Tuan
untuk bisa menyelamatkan perusahaan."
Ucap Tuan Zein dengan suara pelan dan kepala
yang menunduk dalam.
"Baiklah..hari ini juga aku akan memberikan
apa yang anda butuhkan, sepenuhnya.!"
Tegas pria tadi sambil kemudian meraih dokumen
tadi, membuka dan melihatnya secara seksama.
Wajah Tuan Zein terlihat cerah dan lega. Selama
ini dia sudah kelimpungan untuk mencari dana
besar agar bisa menyelamatkan perusahaan dari
kehancuran akibat kerugian besar yang di alami
beberapa tahun terakhir ini. Untunglah pengusaha
muda ini mau menerima penawaran nya.
"Terimakasih banyak Tuan Bimantara.."
"Hemm..!"
Tuan Zein serta asisten dan para pengacara yang
datang bersamanya kemudian berdiri.
"Kalau begitu kami permisi Tuan, sekali lagi saya ucapkan terimakasih ."
Ucapnya sambil kemudian membungkuk di ikuti
oleh para pengikutnya. Pria itu hanya melirik
sekilas lalu mengangguk sedikit. Tidak lama
mereka semua undur diri keluar dari ruangan
mewah itu.
Asisten pribadi pria muda tadi kini duduk di
hadapannya dengan menatap penasaran wajah
bos nya itu.
"Tuan.. perkebunan itu ada di daerah zona merah.
Selama ini pria tua itu selalu mengalami kerugian
besar karena pembalakan liar."
Pria muda itu tampak bergeming, tapi alisnya
sedikit bertaut. Matanya masih terfokus pada
berkas di tangannya. Kini ada sejumput rasa penasaran yang terlihat dari sorot matanya.
"Ada kendala apa saja di tempat itu.?"
"Ada banyak cukong besar yang selama ini
menguasai tempat itu dan memaksa para
pengusaha lokal untuk menjual hasil perkebunan
nya kepada mereka."
Mata pria itu tampak langsung menatap tajam
wajah asistennya. Alisnya mengernyit dalam
dengan ketertarikan yang sangat besar.
"Ohh..jadi begitu.? apa lelaki tua itu tidak punya
seseorang di belakangnya.?"
"Mereka semua tidak berdaya Tuan, semuanya
ada di bawah tekanan penguasa di sana.!"
Pria muda itu tampak terdiam, berpikir sejenak.
Dia kembali membuka berkas-berkas tadi.
"Baiklah.! kau cari data seakurat mungkin tentang semua tempat ini.! sekarang mereka harus tahu
siapa Tuannya.!"
Titahnya masih dengan pandangan yang terfokus
pada dokumen yang sepertinya sedikit menarik
perhatiannya, ada segaris senyum yang tercipta
di sudut bibirnya.
"Baik Tuan..segera laksanakan.!"
Sambut asistennya itu penuh semangat sambil
kemudian berlalu keluar dari ruangan bos nya itu.
Pria tadi menarik napas dalam-dalam, kemudian
merebahkan kepalanya di sandaran sofa seraya memejamkan mata mencoba mencari bayangan wajah seseorang yang telah membuat dirinya menerima tawaran Tuan Zein.
Kalau bukan karena wanita itu, dia tidak akan
sudi mengambil semua aset yang tidak bernilai apa-apa baginya itu..!!
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Mar Wiyah
oohh mungkin maksudnya kk tiri kiran dengan adek tiri kiran mereka 1 ibu .nah Kiran sendiri yg beda ibunya
2024-09-19
0
Mar Wiyah
yah sepertinya keliru..terus yg dokter bedah beda ayah atau beda ibu juga ?? berarti kan ayahnya nikah 3 kali ya ??
2024-09-19
0
🌼mami cia🌼
aq baca ulang lagi, kangen sma novel ini /Drool//Drool/
2024-08-07
2