Riyanti

Beberapa waktu kemudian Riyanti tersadar dari pingsannya.Riyanti membuka matanya, dia masih tergeletak di lantai kamar seorang diri.

Tidak ada satu orang pun yang menolong Riyanti.Sebenarnya ada beberapa penghuni kost yang sedang berada di kamar mereka.

Ketika terjadi keributan beberapa waktu lalu pun mereka mendengarnya, tetapi mereka hanya mengintip dari pintu,atau jendela saja, dan ada juga yang keluar sebentar untuk memastikan apa yang terjadi.

Dan setelah mereka tahu ada istri sah yang sedang melabrak selingkuhan suaminya, mereka segera masuk ke dalam kamar lagi karena mereka tidak mau ikut campur dengan urusan orang lain.

Riyanti lalu bangun dan duduk di lantai, keadaanya belum membaik.Dia melihat ke sekeliling kamar, dan terlihat barang- barang milik Rudi sudah tidak ada di tempat.Hanya ada tempat tidur, meja dan kursi yang memang disediakan oleh pemilik kost.

Riyanti merasa sedih dia mengingat beberapa waktu ke belakang, kamar ini lah yang menjadi saksi kebersamaan dirinya dengan Rudi.Kebahagiaan dirinya dan Rudi ada di dalam kamar ini.Tapi kamar ini jugalah yang menjadi saksi Riyanti ditinggalkan oleh Rudi dan Riyanti yang mendapatkan kekerasan dari istri kekasihnya itu.

Dan kini tinggallah dia seorang diri dengan keadaan yang sangat menyedihkan. Kepalanya masih terasa pusing dan masih terasa sakit di beberapa bagian tubuhnya.

Lalu dia bangkit pelan - pelan dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya yang terasa lengket oleh keringat dan air mata karena terlalu lama menangis.Matanya pun sembab.

Setelah beberapa saat berada di kamar mandi kemudian Riyanti keluar lalu mengambil tasnya untuk mengambil hpnya.Dia berniat untuk pulang, berada di kamar ini dadanya terasa begitu sesak.Lalu dia memesan ojek on line untuk pulang ke rumahnya.

Beberapa lama menunggu ojek online yang dia tunggu pun akhirnya datang dan langsung membawanya pulang ke rumahnya. Sampailah Riyanti di depan rumahnya lalu dia turun dari motor dan membayar ongkos ojek.

Kemudian dia berjalan pelan- pelan karena kepalanya masih terasa pusing lalu masuk ke halaman rumahnya.Mba Marni yang sedang ngerumpi bersama dua temannya mba Sumi dan mba Yati pun melihat Riyanti yang terlihat tidak baik-baik saja sedang berjalan menuju teras rumahnya.

"Marni, itu Riyanti dari mana? kok penampilannya kusut gitu,, apa sakit dia?.." tanya mba Sumi salah satu teman Marni.

Mb Marni tidak menjawab pertanyaan mba Sumi, dia malah langsung berdiri dan pergi menghampiri Riyanti yang sedang mencari kunci di dalam tasnya untuk membuka pintu rumahnya.Mba Sumi dan mba Yati terus saja memandangi Riyanti, karena mereka penasaran apa yang terjadi dengan Riyanti.

Di rumah sedang tidak ada orang.Pak Sastro sedang pergi ke rumah Mba Lastri sejak pagi dan belum kembali.

"Baru pulang kamu Ri..?" tanya mba Marni sambil memperhatikan Riyanti dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Riyanti hanya mengangguk dan tidak berani melihat ke arah mba Marni karena takut kalau mata sembab dan pipi merahnya kelihatan oleh mba Marni.

"Kamu kenapa Ri..? sakit ya..? mata kamu bengkak begitu, abis nangis ya..? ini lagi ya ampun, pipi kamu kenapa merah- merah begini..?" tanya mba Marni bertubi- tubi karena saking penasarannya sambil menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi pipi Riyanti yang merah.

"Aku masuk dulu mba, mau istirahat capek..." ucap Riyanti tidak menjawab pertanyaan mba Marni dan dia langsung masuk ke dalam rumah karena tidak mau meladeni mba Marni.

Dalam hari Riyanti dia kesal dengan kakak iparnya itu, karena selalu saja kepo.Mba Marni pun menjadi kesal dibuatnya karena merasa tidak diperdulikan oleh adik iparnya itu.

"Dasar anak songong, ditanya baik-baik bukannya jawab malah nyelonong.." ucap mba Marni kesal.

Lalu dia kembali ke rumahnya berkumpul dengan dua temannya.Mba Sumi dan mba Yati pun menjadi semakin penasaran apa yang terjadi dengan Riyanti.

"Mba Marni, itu si Riyanti kenapa katanya..?" tanya mba Sumi penasaran.

"Ngak tau tuh, ditanya diam saja.. "sahut mba Marni yang masih kesal karena dicuekin adik iparnya itu.

"Kelihatannya dia habis nangis, mungkin habis berantem sama pacarnya kali .., " ucap mba Yati.

"Iya kali, biarin aja lagian kerjaanya pacaran mulu sih.. " jawab mba Marni.

"Dia mah tukang bohong, bilangnya aja main sama Rini, tapi di ujung gang dia jemput sama pacarnya, dasar anak bandel dia..." sambung mba Marni.

"Hati- hati lho mba Marni , anak sekarang kalau pacaran suka berlebihan, bilangin tuh Riyanti jangan sering pergi- pergi berdua sama pacarnya.." ucap mba Yati.

"Ah, biarin aja ada bapanya ini.." sahut mba Marni.

Lalu merekapun melanjutkan gibahnya.

Riyanti masuk ke dalam kamarnya lalu berbaring di tempat tidur sambil memeluk guling.Dia menangis lagi mengingat kejadian yang baru saja dia alami.Riyanti sama sekali tidak menyangka kalau dia akan diperlakukan kasar oleh istrinya Rudi.Dia benar- benar sangat syok dibuatnya.Selama ini dia tidak pernah diperlakukan kasar oleh siapapun, orang tuanya juga mendidiknya dengan lemah lembut.

****

Pukul 7 malam Pak Sastro pulang dari rumah mba Lastri, dia tahu kalau Riyanti juga sudah pulang karena melihat sandalnya di teras rumah.Setelah masuk ke dalam rumah lalu pak Sastro menuju kamar Riyanti mengetuk pintunya.

"Tok.. tok.. tok..Riyanti.. Ri, kamu sudah pulang nak.. ? kamu sudah makan belum, ?ini lho mba Lastri bawain kamu makanan, ayo sini makan dulu.. " panggil Pak Sastro di depan pintu kamar Riyanti.

Riyanti yang mendengar bapanya memanggilnya pun lalu bangun dan menuju pintu.Dia membuka sedikit pintunya untuk melihat Pak Sastro yang sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV.

"Pa, Riyanti sudah makan, bapa saja yang makan, Ri mau tidur aja udah ngantuk ... " jawab Riyanti dari balik pintu.

"Oh ya sudah, kalau begitu bapa makan sendiri saja.." sahut pak Sastro.

Lalu pak Sastro menuju meja makan dan menyantap makan malam seorang diri.Pak Sastro pun merasa heran karena belum begitu malam tapi Riyanti sudah ngantuk padahal biasanya tidur di atas jam sembilan malam.Pak Sastro berfikir mungkin Riyanti sedang cape karena tadi siang habis main bersama teman - temannya.

Riyanti memang tidak berselera makan, pikirannya sedang kacau, dia merasa kesal, marah dan benci dengan Rudi.Bisa- bisa orang yang selama ini memperlakukan dirinya dengan penuh cinta ternyata telah melakukan kebohongan yang sangat besar.

Apa yang bisa Riyanti lakukan selain menangis, dia memang benci karena Rudi telah mebohonginya tetapi dia sudah terlanjur mencintai Rudi dengan sepenuh hati, dan sudah menyerahkan segalanya.Lalu dia harus bagaimana ?

Bersambung....