NovelToon NovelToon
Bukan Cinta Sesaat

Bukan Cinta Sesaat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rigum

Casey Valencia, seorang gadis biasa yang terjebak cinta masa lalunya. Gagal move on dengan segala pesona Bian yang di atas rata-rata. Masih menggenggam cinta yang sama menjadikannya jomblo abadi dan selalu dibully teman-temannya. Mencoba berbagai cara untuk mencari pria yang dicintai, agar bisa bertemu kembali adalah hal mustahil yang selalu dia impikan.

Namun, tragedi di sebuah bar menjadikannya pengantin dadakan. Menikah dengan orang yang tidak dia kenali, bahkan teramat dia benci karena merenggut apa yang memang dijaganya. Dan Casey selalu merasa tidak asing dengan sosok pria itu.

Mungkinkah cinta sesaatnya akan menjadi selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rigum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BCS - Apartemen Bian

"Sebenarnya, aku sedang mencari seseorang." ujar Alex mulai mencari sosok yang ingin dia temui

"Apa kau menyukai salah seorang pegawaiku? Aku bisa menjadi mak comblang jika kau mau." tawar Satoo mengikuti arah pandang Alex.

"Sebenarnya bukan aku yang mencarinya. Tapi Bian. Dia mencurigai bahwa Cia, kurir cantikmu itu adalah gadis idamannya." ujar Alex

"Ternyata dia masih menunggunya. Setahuku sudah bertahun-tahun berlalu, sepertinya Bian sedikit berbeda dari kita." Satoo meneguk minumannya

Alex hanya tersenyum.

"Dimana Cia?"

"Aku menyuruhnya mengirimkan makanan di dekat sini. Sebentar lagi, dia pasti kembali." balas Satoo

Alex mengangguk paham. Sambil membahas perkembangan cabang kedua dari restoran Satoo, sesekali Alex menoleh ke arah pintu. Ada rasa penasaran tinggi dalam pikirannya. Mungkinkah gadis kurir kemarin adalah Casey?

Suara motor terdengar. Tampak seorang gadis melepas helm. Rambutnya yang terikat disembunyikan di dalam topi. Gadis itu masih memakai kacamata hitam. Belum sempat melepas jaketnya, namun Satoo buru-buru memanggilnya.

"Iya tuan, ada apa?" tanya Cia melepas masker hitamnya

Alex menoleh, mengamati dengan seksama gadis di hadapannya.

"Ini Cia, dia baru bekerja kemarin. Cia, kenalkan ini temanku Alex." terang Satoo

"Hai tuan Alex. Saya Cia." Cia mengulurkan tangannya dengan ceria. Khas tingkah laku gadis belia ketika bertemu lelaki tampan.

"Satoo. Ku pikir aku dan Bian sudah salah sangka disini." ujar Alex nampak kecewa

"Apa bukan ini Cia yang kau cari?" tanya Satoo

"Sekilas terlihat mirip. Tapi ketika berhadapan langsung seperti ini, sepertinya bukan. Maaf Satoo, ku rasa aku salah mengenali orang." ujar Alex meneguk kembali minumannya.

"Tuan tampan, bolehkah saya tahu dimana anda bekerja?" tanya Cia

Alex menyemburkan minumannya. Satoo yang terkena cipratan itu sontak tertawa.

"Sepertinya, kau punya tampang sugar dady Alex. Pegawaiku ini baru 18 tahun. Tapi sepertinya dia sudah tertarik padamu." olok Satoo

Alex berdeham lalu mengendorkan dasinya.

"Aku bekerja di F.H Group." Meski kesal ditanya seperti itu, namun Alex tetap menjawabnya.

"Perusahaan properti yang terkenal itu bukan? Aku dengar CEO disana tampan dan masih muda. Apakah itu anda? Melihat betapa akrabnya anda dengan tuan Satoo, berarti anda juga bukan orang sembarangan kan?" terka Cia

Lagi lagi Satoo tertawa. Tampak sekali Cia tertarik dengan Alex hanya dalam hitungan detik.

"Sebaiknya aku kembali ke kantor. Aku meninggalkan tumpukan tugas yang belum sempat ku sentuh." Alex berdiri, menatap sekilas ke arah Cia yang tidak lebih tinggi darinya.

"Kenapa buru-buru sekali Alex? Aku bahkan belum menjamu tamuku dengan baik." balas Satoo menyadari sikap Alex yang tengah salah tingkah.

"Ini sudah cukup layak Satoo. Terima kasih atas minumannya. Dan Cia, bekerjalah dengan baik. Jangan kecewakan dia." ujar Alex mendapat picingan mata dari Satoo

"Owh, jadi sekarang kau mulai peduli dengan pegawaiku. Apa kau tertarik dengannya?." bisik Satoo

Alex melotot. "Sudah aku pulang saja!"

Satoo tertawa lepas. Pun halnya Cia yang menatap kebingungan ke arah keduanya.

Selepas kepergian Alex, Casey datang dengan motornya.

"Aku datang." ujar Casey masuk ke dalam resto

Satoo mengiyakan ucapan Casey, lalu berjalan masuk ke dalam ruangannya kembali.

"Siapa yang barusan datang?" tanya Casey menyadari dua kaleng bir dalam kondisi kosong.

"CEO F.H Group. Dia tampan dan manis sekali." sahut Cia cepat

"CEO? Pak Bastian datang kemari?" batin Casey

"Casey kemarilah, ada orderan lagi dari F.H Group." teriak Shindy

"Eeeee... F.H group?" tanya Casey memastikan.

"Iya, kemarin kau sudah mengantarkannya ke sana. Kali ini ada pesanan atas nama Kristina." terang Shindy

"Bagaimana jika aku saja yang F.H Group?" Cia menawarkan diri.

"Kau ada tugas mengantar di apartemen Brussels." balas Shindy

"Yah,, baiklah." mendapati ekspresi Cia yang seperti itu, Casey memikirkan sebuah ide.

Tepat saat pesanan selesai, Casey yang sudah di depan resto memanggil Cia ke arahnya.

"Ada apa Kak?" tanya Cia

"Kau benar-benar ingin mengantarkan makanan ke F.H?" Tanya Casey

Cia mengangguk, memasang raut muka paling sedih yang pernah dia punyai.

"Bagaimana jika kita bertukar orderan? Kau antar ini ke F.H. Biarkan aku yang mengantarnya ke Brussels?" tawar Casey yang sebenarnya berniat menghindari F.H

"Memangnya boleh begitu?" tanya Cia

"Tentu saja boleh, asal pesanan tidak salah dan sampai tepat waktu. Bagaimana?" tanya Casey

"Setuju!" Segera Cia mengeluarkan box berisi sashimi untuk ditukar dengan 10 box nasi kari pesanan Kristina.

"Oke, hati-hati Cia. Boxmu penuh." tukas Casey

"Siap Kak Casey." dengan senang hati Cia berangkat lebih dulu.

"Baiklah, Brussels apartemen. Aku datang." Casey tak kalah semangat, berpikir sudah berhasil menghindari F.H.

Casey mengendarai motor dengan santai, mengabaikan teriknya cuaca siang itu. Setelah setengah jam perjalanan, sampailah Casey di apartemen mewah yang dihuni oleh orang-orang elit. Bahkan beberapa model terkenal juga tinggal di sini.

Casey masuk dengan percaya diri, mencari nomor kamar yang Shindy berikan. Naik lift menuju ke lantai 5 dan menekan bel beberapa kali begitu sampai di depan.

"Kemana orangnya ya?" batin Casey setelah tiga kali menekan bel dan tak kunjung dibukakan.

Belum sempat menekan bel keempat, pintu terbuka dari dalam.

"Masuk." suara laki-laki terdengar

Casey mendorong pelan pintu itu, dan melihat ruangan yang familier untuknya.

"Sepertinya aku pernah datang kemari tapi kapan?" memori otak Casey yang tidak lebih besar dari kacang almond pun mulai mengingat-ingat

Tampak seorang pria menyeduh sesuatu di dapur. Pria itu hanya mengenakan kaos putih tipis dan boxer hitam. Namun jika dilihat dari perawakannya, dia pasti tampan luar dalam. Casey mengamati bentukan otot yang terbentuk sempurna.

"Tidak salah aku mengantar kesini." Casey menelan ludahnya kasar. Tiba-tiba bayangan wajah Bian menghantui pikirannya. Bagaimana dia menghabiskan malam bersama atasannya itu terngiang kembali.

"Casey.. Jadi ini benar-benar kau?" sapa pria yang ternyata adalah Bian

Casey membulatkan matanya. Pantas dia merasa familier dengan apartemen ini, memang dia pernah dibawa kesini olehnya.

"Pak Bastian?" ujar Casey menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Tanpa menjawab, Bian menarik Casey ke dalam pelukannya. Menyesapi setiap kerinduan yang Bian rasakan.

"Casey, kenapa kau pergi tanpa memberitahukan apapun padaku? Aku hampir gila mencarimu!" tukas Bian menangis sesenggukan di dalam pelukannya.

"Ke.. Kenapa Pak Bastian mencariku? Pak Robert sendiri yang telah memecatku. Harusnya..." Casey teringat sesuatu. Map merah yang seharusnya diberikan pada Robert masih ada padanya.

Casey menarik diri dari tubuh Bian.

"Ma.. Maafkan saya Pak Bastian. Proporsal kontrak yang bapak berikan, belum sempat saya berikan pada Pak Robert." tukas Casey menundukkan kepala dalam-dalam

"Aku tidak peduli Casey. Bahkan itu tidak penting lagi sekarang." ujar Bian masih meneteskan air mata.

"Duduklah dulu. Aku ingin bicara serius denganmu." ujar Bian mengarahkan Casey kembali ke sofanya.

Casey menatap heran mantan atasannya. Kenapa sikapnya begitu lembut? Apa jangan-jangan dia ingin melakukan hal yang sama dengan tempo hari? Seketika Casey menjauh, mundur perlahan ke pinggir sofa. Sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Tampak kepanikan di wajahnya, mengingat hanya ada Bian dan Casey di ruangan itu.

"Jangan takut Casey, aku tidak akan melakukan kesalahan lagi. Maafkan aku atas tindakan bodohku waktu itu." ujar Bian tertunduk sedih.

"Ap.. Apa yang ingin anda katakan?" tanya Casey

"Casey, jika aku boleh jujur. Sebenarnya, aku sudah lama mengamatimu. Aku merasa tertarik denganmu, aku terus memantau dari kejauhan hingga kehilanganmu kemarin. Akhirnya aku menyadari satu hal penting, yang selama ini sulit ku akui. Aku mencintaimu Casey. Dan kecelakaan diantara kita kemarin, membuatku ingin segera mengatakan ini." Bian terdiam beberapa saat.

"Maukah kau menikah denganku?"

1
Yem
Jujurly ceritanya buat penasaran sih, nggak tahu bakalan kayak gimana hubungan Casey sama Bian, cuma heran aja Diandra siapa sih? kok tau-tau nongol
Kalau up yang banyak dong kak jadi gak lama nunggunya /Grin/
zulfi
ko blm upload lg
zulfi
up load lg dong
Rigum: siap kak..
total 1 replies
Muhammad Sandra
lanjut othor bgus cerita nya
Rigum: terima kasih kak..
total 1 replies
Hanifah Chayaning Tyas
Wah, keren betul!
000 1
Author, Tolong Donk Segera Update Nak 😩
Rigum: siap kakak..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!