Sinopsis: 1000 tahun yang lalu ada sebuah dunia yang disebut "Dunia Dewa Kultivasi" di mana dunia ini hanya di tempati oleh orang-orang yang sudah mencapai batasan kultivasi, namun... Ada seorang pemuda yang tidak mempunyai batasan kultivasi. Karena cemburu sang kakak bersama kekasihnya merencanakan untuk membunuhnya dengan salah satu senjata pusaka, sayang sekali rencana mereka berhasil, 1000 tahun kemudian pemuda itu kembali ber inkarnasi ke tubuh seorang tuan muda sampah yang bahkan tidak memiliki basic kultivasi. Bagaimana ini? Akankah sang Dewa kultivasi berhasil membalaskan dendamnya? Atau... Malah gagal karena tubuh yang ia tempati saat ini?
Kembalinya sang Dewa Kultivasi
By:SYF 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Pedang Surgawi
"Aku tidak mempunyai maksud apa-apa, kenapa kau begitu marah Tetua Li?" :- Mu Cha
"Hentikan semuanya!" Hanya beberapa patah kata yang keluar dari mulut Bai Heng dan seketika semua orang yang ada di sana langsung menutup mulut mereka dan tidak ada yang berani untuk berbicara.
"Aku mengumpulkan kalian di sini bukan untuk bertengkar! Liu Fei mempunyai sebuah tugas yang harus ia jalankan, saat ini dia sedang pergi ke daerah bukit iblis untuk membantu penyelidikan Chu Sen. Jadi ku harap tidak ada yang menyebarkan rumor atau api permasalahan" Bai Heng menekan kata-kata nya dan sedikit mengeluarkan auranya agar memberikan tekanan kepada para tetua yang ada di sana.
Para tetua saling melihat satu sama lain, Bei Chouji, tetua ke-4 maju ke depan dan berlutut lalu meminta izin untuk mengemukakan pendapatnya, dan dengan senang hati Bai Heng mempersilahkan Bei Chouji untuk menyampaikan pendapatnya itu. Dan dengan semangat Bei Chouji menjelaskan pendapatnya.
"Kepala klan, maafkan saya karena saya tiba-tiba berbicara padahal situasi di sini sedang kurang enak. Namun, ada beberapa hal yang harus saya sampaikan, yang pertama saya harap anda dapat mengirimkan lebih banyak orang ke Bukit iblis untuk membantu Tetua pertama dan ke-2. Dan yang kedua saya memberikan saran agar Tuan Muda ke-3 ke akademi yang sama dengan Nona" Bai Heng nampak sedang mempertimbangkan saran dari Bei Chouji. Sebenarnya ini adalah saran yang bagus karena mungkin ini adalah satu-satunya cara agar Bai Changyi semakin berkembang dan tentunya dengan sumber daya yang tiada batasnya.
"Saranmu sangat bagus Tetua ke-4, aku akan melakukannya. Dan untuk saran yang kedua aku akan menunggu keputusan dari Tetua ke-2 terlebih dahulu" Bei Chouji menganggukkan kepalanya kemudian izin untuk kembali ke tempat duduknya. Dan setelah itu mereka semua mulai kembali berdiskusi tentang masalah yang sebenarnya yaitu tentang konflik internal keluarga Bai.
• Paviliun Bai Changyi •
Saat ini Bai Changyi dan Tang Fen sedang meminum Alkohol, mereka meminum Alkohol tersebut dengan bahagia sambil sesekali membicarakan soal masa lalu, entah kenapa Bai Changyi bisa dengan sangat lancar membicarakan soal masa lalunya dengan Tang Fen, padahal saat ini yang berada di dalam tubuh Bai Changyi adalah Ming Hao, seorang Dewa Kultivasi yang tidak mempunyai batasan dalam kultivasi.
"Hahaha! Changyi, ku kira kau sudah lupa pada masa lalu kita. Oh ya, ini. Aku sudah menyimpan hadiah ini" Ujar Tang Fen sambil menyerahkan sebuah kotak berukuran besar kepada Bai Changyi, dan dengan senang hati Bai Changyi menerima kotak tersebut.
"Apa isinya?" :- Bai Changyi
"Mana bisa aku mengatakannya? Bukalah kotak itu nanti" :- Tang Fen
"Baik-baik" :- Bai Changyi
15 menit kemudian......
******Brukh******!!
Tang Fen sudah ambruk ia kini sudah tidak bisa minum lagi, saat ini Tang Fen tertidur dan mendengkur dengan sangat keras. Bai Changyi berhenti minum karena teringat janjinya, ia pun berdiri dari duduknya dan langsung keluar untuk mencari seseorang yang bisa di mintai tolong. Pas sekali pada saat itu Bai Shilin, kakak Bai Changyi sedang lewat di depan paviliun Changyi.
Changyi pun memanggil kakaknya itu, kemudian Bai Shilin menghampirinya setelah itu Bai Changyi menjelaskan situasi yang sedang ia alami, dengan sigap Bai Shilin membawa Tang Fen keluar dari Paviliun Bai Changyi.
"Kau pergilah menemui Adik ipar, aku akan mengurus temanmu ini. Tenang saja saat dia sadar nanti aku akan menjelaskan semuanya dengan rinci sehingga ia tidak akan salah paham!" Dengan cepat Bai Shilin berlari menjauh dari Bai Changyi ia sangat bersemangat karena akhirnya Bai Changyi dekat dengan seorang perempuan. Dan ini adalah kesempatan emas yang takkan datang 2 kali!!
"Apa-apaan dia? Hah... Sudahlah! Bai Shilin itu memang aneh" Bai Changyi berjalan masuk ke dalam paviliunnya dan menutup pintunya lalu membuka hadiah dari Tang Fen, dan saat ia membukanya ia terkejut dengan pedang yang di selimuti oleh aura pedang ini benar-benar hadiah yang sangat berharga!
"Ya ampun, pedang ini setidaknya berada di level surgawi, aura pedang yang ada di sini juga sangat pekat! Tapi... Level surgawi nampaknya tidak akan mampu menahan 100% racunku. Setidaknya harus selevel dengan pedang ku dulu. Dan itu pun di level Dewa" Bai Changyi sedikit menyayangkannya karena ternyata ekspetasinya terlalu tinggi namun... Apa yang bisa dia harapkan? Lagi pula dunia di sini dan dunia Dewa sangat berbeda.
"Ya.. Apa yang ku harapkan? Ini saja sudah termasuk barang yang sangat langka. Lain kali aku akan membalas kebaikan Tang Fen ini" Bai Changyi menaruh pedangnya di dalam cincin penyimpanan dan menganti pakaiannya. Lalu setelah itu ia pergi keluar untuk menemui Li Jia.
• Restoran •
Di dalam restoran terlihat seorang gadis yang tengah duduk di salah satu kursi, ia nampak sedang menunggu seseorang dan gadis itu adalah Li Jia. Bai Changyi menghampiri Li Jia dan langsung duduk di kursi yang berada di depan Li Jia tanpa sepatah kata pun. Li Jia sedikit terkejut karena saat ia sedang melamun tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk di depannya.
"Oh ya ampun! Bai Changyi, kenapa kau sangat suka membuatku terkejut? Bisakah kau mengatakan sesuatu sebelum duduk seperti itu?" Li Jia melipat tangan di dada ia benar-benar kesal dengan tingkah laku Bai Changyi. Ya, wajar saja jika Bai Changyi bersikap seperti ini. Dia masih trauma dalam menjalin hubungan dan ini semua tentunya karena Fang Yin.
"Maaf, tapi aku datang ke sini karena ingin balas budi itu saja. Tidak ada yang lain" Bai Changyi melirik alkohol yang berada di depannya dan meminum Alkohol tersebut. Li Jia tampak sedikit terkejut.
"Bai Changyi, gelas itu punyaku" Mendengar kalimat itu sontak membuat Bai Changyi terkejut dan tersedak, ia benar-benar tidak menyangka bahwa dirinya baru saja melakukan ciuman secara tidak langsung.
"Kenapa kau tidak mengatakan hal ini sebelumnya?" :- Bai Changyi
"Bagaimana aku bisa mengatakannya? Kau kan tidak mendengarkanku!" :- Li Jia
"Ah... Sialan!" :- Bai Changyi
Mereka berdua saling diam dan tidak ada satupun dari mereka yang berbicara sepatah kata pun sampai seorang pelayan datang dan menaruh makanan yang sebelumnya sudah Li Jia pesan. Setelahnya mereka pun menyantap makanan itu tanpa ada satu pun dari mereka yang berbicara. Sampai....
"Bai Changyi, apakah kau mempunyai niat untuk belajar di akademi?" :-Li Jia
Bai Changyi tersentak dan tersedak dengan cepat Li Jia memberikan air minum kepada Bai Changyi dan Bai Changyi meminumnya. Sejenak Bai Changyi menatap wajah Li Jia kemudian mengalihkan pandangannya.
"Uhuk! Belajar di akademi ya?" :- Bai Changyi
"?!"