NovelToon NovelToon
Mr. Ibram

Mr. Ibram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Hidup sebatang kara, dikhianati oleh keluarganya, bahkan diusir dari rumah peninggalan orang tua oleh sang tante, membuat Ayuna Ramadhani terpaksa harus bekerja keras untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin di tengah kesibukkannya kuliah. Ditambah pengkhianatan sang pacar, membuat Ayuna semakin terpuruk.
Namun titik rendahnya inilah yang membuat ia bertemu dengan seorang pengusaha muda, Mr. Ibram, yang baik hati namun memiliki trauma terhadap kisah cinta. Bagaimana kelanjutan kisah Ayuna dan Mr. Ibram, mungkinkah kebahagiaan singgah dalam kehidupan Ayuna?
Selamat membaca
like like yang banyak ya teman-teman
terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KENCAN

"Di mana?" tanya Arfan siang itu, sengaja menelpon Ayuna seperti biasa, menjelang makan siang.

"Di depan gedung jurusan, ada apa, Fan?"

"Makan siang bareng yuk, Mbak. Aku mau cerita nih!"

"Sekarang?"

"Iya!"

"Waduh sori, Fan. Aku udah ada janji sama Rajendra."

Arfan diam, moment saat Rajendra tertawa lepas dengan sahabat Ayuna tempo hari masih terasa sangat jelas, dan Arfan pun tak memperpanjang. Untuk sementara tak mau ikut campur dulu. "Masih sama Rajendra?" tanya Arfan sedikit ketus.

Ayuna mengerutkan dahi, "Pertanyaan macam itu, masih lah, Fan. Eh udah dulu ya, dia udah datang!" Ayuna menutup panggilan Arfan begitu saja. Sedangkan Arfan hanya bisa mengepalkan tangan, ada gemuruh tak suka bila Ayuna masih berhubungan dengan Rajendra. Sebagai laki-laki, kedekatan keduanya jelas ada sesuatu, dan mungkin Ayuna tak peka akan hal itu. Sang sepupu masih terlalu polos mengartikan makna selingkuh itu seperti apa.

"Kenapa bawa mobil?" tanya Ayuna saat Rajendra membukakan pintu mobil untuk gadis itu.

"Biar kamu gak kepanasan, atau nanti kalau hujan aman deh pokoknya!" ucap Rajendra tersenyum senang. Bahkan ia begitu telaten memasangkan seatbelt Ayuna, kemudian mengacak rambut sang kekasih. Rindunya memuncak, kalau saja ia tak takut dosa, mungkin gadis di depannya sekarang sudah dilahap habis layaknya seorang istri.

Untungnya akal sehat Rajendra masih jalan, Ayuna juga tak memancing jiwa laki-laki Rajendra, gadis ini jarang mau diajak skinship berlebih, selama pacaran hanya pelukan, ataupun gandengan tangan, dosa juga sebenarnya tapi gejolak remaja gimana sih, emang ya berduaan dengan lawan jenis itu bahaya, pasti ketiganya setan.

"Makan yuk, aku lapar!" ucap Ayuna kemudian. Rajendra tahu Ayuna tak nyaman berdua di dalam mobil, ia hanya mengangguk saja. Tak marah ataupun kesal. Ia sendiri takut kalau gak bisa mengendalikan diri, karena rasa rindu yang membuncah.

"Makan di mana?" tanya Rajendra.

"Nasi Padang gimana?"

"Boleh!"

Hari ini adalah hari khusus, sebisa mungkin Rajendra akan menuruti permintaan sang kekasih. Ia tak mau memancing perkara, ataupun menanyakan hal yang gak penting. Ia akan meratukan Ayuna, karena rasa rindunya pada gadis itu sudah tak terbendung.

"Kita cuma mau masuk aja loh, gak mau nyebrang!" tegur Ayuna saat tangan Rajendra menggenggamnya, dari parkiran hingga ke kedai Nasi Padang.

Rajendra tersenyum, lalu melepaskan begitu saja. "Spontan aja, kangen aku!"

Ayuna tertawa, "Bahaya kalau kita gandengan, nanti menjalar ke mana-mana!"

"Baik Tuan Putri," jawab Rajendra mengikuti perintah sang kekasih. Keduanya masuk kedai pun berjalan beriringan, duduk pun berhadapan saja. Bagi yang melihat mereka, pasti berpikir hanya sebatas teman, karena keduanya tak menunjukkan kemesraan sama sekali.

"Adik lesku yang hari ini kebetulan ada acara keluarga jadi aku kosong, kemungkinan minggu depan untuk jadwal hari ini juga sudah kosong."

"Kenapa?"

"Katanya mau liburan sekaligus survey SMA di Korea!"

"Emang dia udah lulus?"

"Iya, udah lulus minggu kemarin ujian akhirnya. Ini beda dengan Joyce, ini kakak kelasnya si Joyce namanya Michelle."

Rajendra mengangguk saja, ia juga tak hafal dengan nama anak didik sang kekasih. Hanya Joyce yang dihapal sebagai anak didik Ayuna yang pertama. Istilahnya klien pertama sang kekasih.

"Jam segini emang gak ada agenda ya, kalau kelas kamu kan baru ada setelah dhuhur?"

Rajendra tersenyum, menatap sang Ayuna dengan malu-malu. "Gak jadi bimbingan sih, kalau ntar bolos aja deh, demi kamu!"

Ayuna pun tertawa, "Ya Allah, Pak dokter bolosan, sekali aja loh ya!"

"Baik, Nyonya! Lagian udah titip makalah sama Putra, aman deh."

"Segitunya mau ketemu aku, mengorbankan kelas."

"Demi Ay, aku tuh kangen banget. Tiap malam pengen ngajak video call lama, tapi gak tega ngelihat kamu lelah. Sampai aku pikir, jangan-jangan begini rasanya kamu saat aku sibuk di awal kuliah dulu. Ah sekarang pun sama sih, aku juga sibuk."

Ayuna mengangguk, "Cuma aku tahan bilang kangen, mau ketemu atau ngajak kencan. Aku khawatir kamu gak nyaman berada di sisiku, egois tanpa memikirkan pendidikanmu."

"Iya, cuma kenapa aku gak bisa kayak kamu ya! Mungkin cintaku lebih besar dari kamu!" Rajendra menggombal, tapi bagaimana respon Ayuna. Ia pura-pura muntah, tapi tersipu juga.

Makan siang pun dipenuhi canda tawa mereka, emang cinta masih ada di antara keduanya, hingga curiga dengan Ersa dalam benak Ayuna pun terlupa. Lanjut sholat dan pergi ke mall. Ayuna dan Rajendra main di timezone, keduanya sumringah dengan berbagai aktivitas permainan.

Paling lucu saat Ayuna memilih permainan tekan bola yang masuk ke beberapa lubang angka, Ayuna terlalu bersemangat hingga bola kecil itu berputar saja, bahkan ia meniup bola kecil itu untuk masuk ke lubang mega bonus. Ia meniup terus padahal gak ngaruh, Rajendra gemas dengan sang gadis, kenapa terlalu lucu sih.

"Ya ya ya masuk, waooo!" mata Ayuna mendelik, bola lama berputar hingga masuk ke lubang mega bonus. Kupon keluar sangat panjang, dan Ayuna merekam tiap kupon yang keluar.

"Senang banget sih!" ujar Rajendra sembari memotret sang kekasih membawa bahkan mengalungkan kupon itu. Konyol.

Ayuna memasang status foto itu dengan caption

Hasil kencan hari ini 🥰🥰.

Mereka lanjut ke foodcourt sekedar beli minuman dan kentang goreng. "Belanja yuk!" ajak Rajendra.

"Boleh! Mau belanja apa?"

"Biasa!"

"Ck," Ayuna berdecak sebal. "Kakimu cuma dua loh, Ndra. Sepatu kamu ada berapa coba sekarang!"

"Lagi incar satu doang, Sayang!"

"Lagian sepatu-sepatu kamu dipakai kapan coba! Perasaan kamu sering pakai sepatu yang itu!"

"Ini mah sepatu wajib," ujar Rajendra bangga pada sepatu yang ia pakai sekarang, sepatu pemberian Ayuna tahun lalu. Hampir tiap hari ia pakai, bahkan ia meluangkan waktu buat laundry sepatu di mall. Padahal bukan sepatu mahal, hanya sneakers Adida* aja, sampai begitu senangnya. "Bukan karena sepatunya, tapi siapa yang memberi, makanya aku jaga banget!"

Ayuna tertegun, menatap sang kekasih. Mengamati dan merasakan setiap tindakan dan ucapan hampir tiga jam ini. Begitu manis dan memang natural seperti Rajendra biasanya, bahkan ia sejak tadi tidak scroll ponsel. Pegang ponsel saja saat memfoto Ayuna di timezone tadi, benar-benar fokus dengan Ayuna. "Ndra!"

"Hem?"

"Selamanya kayak gini ya!" ucap Ayuna tiba-tiba. Rajendra spontan menatap sang kekasih.

"Hei, kenapa?" tanya Rajendra serius.

"Kamu begitu baik dan perhatian sama aku. Khawatir saja saat aku sibuk, kamu berpaling."

"Emang gampang ya berpaling ke cewek lain, sedangkan aku udah sayang gak ketolong ke kamu?"

"Ya bisa aja! Namanya kemungkinan pasti ada. Apalagi aku sibuk."

"Kalau berpaling kayaknya gak, Ay. Cuma yang belum bisa tuh melihat kamu sibuk. Ingin marah tapi khawatir kamu merasa tertekan dan gak nyaman sama aku. Padahal aku sendiri sering banget sibuk kuliah. Cuma memang akhir-akhir ini aku merasa santai, tugas masih banyak, hanya saja merasa bosen berkutat di perpus sampai malam. Makanya aku sering berkunjung ke kosmu."

"Beneran kunjungi aku kan?"

"Maksud kamu?" tanya Rajendra dengan mengerutkan dahi.

1
Lestari Setiasih
bagus ceritanya
Rian Moontero
qu mampir kak authoor,,semangat up yach💪💪🤩🤸🤸
Lel: terimakasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!